Anda di halaman 1dari 18

Makalah Pengantar Manajemen

( SISTEM DAN PROSES MANAJEMEN )


Disusun dalam Memenuhi Tugas 1 Pengantar Manajemen dalam Mata Kuliah Pengantar
Manajemen Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

Dianisa Hafshah (1905025)


Farrah Judith Maulia (1908084)
Aurelia Berliana (19055080)

Dosen Pengampu

Dr. Hj. Nani Sutarni, M.Pd.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154
Tahun Akademik 2019/2020
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Manajemen dengan judul “
Sistem & Proses Manajemen”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Dr.
Hj. Nani Sutarni, M.Pd.kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 09 September 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1

1.1.Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4

1.3.Tujuan Penulisan………………....………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN………………………...……………………………………...……5

2.1. Sistem Dan Manajemen Organisasi.……………………………..................……..….......5

2.2. Sistem Informasi Manajemen…………………………………………..……………...…7

2.3. Sistem Pengambilan Keputusan..…….................……………………….……….............8

BAB III PENUTUP……………………………....................................…..............................9

3.1. Kesimpulan………………………..….....……………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA………………...........……...…………………………………...…….11

DAFTAR PENYUSUN……………….....…………………………………...……………...12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu melakukan
adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan keputusan dan
manajemen juga berkembang.
Proses tersebut berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga
dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat dapat sangat
membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi
dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan
dari pekerjaan itu sendiri.
Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan,
mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen,
khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan omput. Namun, sanyanya banyak
organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah
menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya
antara lain adalah struktur organisasi yang kurang wajar, rencana organisasi yang belum
memadai, sumber daya manusia yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya
partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem,
mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat penulis simpulkan adalah :
1. Apa pengertian sistem & organisasi manajemen ?
2. Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen ?
3. Bagaimana cara pengambilan keputusan dengan baik?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Sistem & Organisasi Manajemen


2. Untuk mengetahui tentang Sistem Informasi Manajemen
3. Untuk mengetahui cara Pengambilan Keputusan Dengan Baik

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Sistem Dan Organisasi Manajemen

A. Sistem Manajemen
Sistem berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi atau tenaga untuk mencapai suatu tujuan. Sistem Manajemen atau Management
System adalah suatu kerangka Proses dan Prosedur yang digunakan untuk memastikan
apakah suatu perusahaan atau organisasi dapat memenuhi standard dan menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi.

Berikut adalah 4 sistem manajemen :

1. Manajemen Bapak

Setiap usaha dan aktivitas organisasi para bawahan selalu mengikuti pimpinannya. Apa
yang dikatakan pimpinan itulah yang benar, tidak ada alternative lain kecuali mengikuti
pimpinannya. Pimpinan telah mendapat kharisma dari bawahan atau pengikutnya, sehingga
para pengikut menganggap pemimpinnya itulah yang paling baik, paling pintar, dan paling
benar.

Berikut Dampak positif dan negatif dari sistem manajemen bapak :


• Jika pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat dengan cepat
dikerjakan, sehingga tujuan tercapai dengan baik.
• Jika pemimpin tidak benar, perusahaan akan hancur karena bawahannya akan turut
menyeleweng.
• Kemajuan hanya bergantung kepada kecakapan pemimpin, bawahan hanya robot saja.
• Jika terjadi pergantian pemimpin akan susah kaderisasi nya karena bawahan terlanjur
percaya/respek pada pimpinan yang lama.
• Bawahan menjadi tidak kreatif.

2. Manajemen Tertutup

Manajer tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan kepada para


bawahannya.

Berikut Dampak positif dan negatif dari manajemen tertutup :


• Kerahasiaan dan keadaan perusahaan sangat terjamin.
• Pengambilan keputusan cepat karena tidak melibatkan partisipasi bawahannya.
• Bawahan tidak mengetahui keadaan perusahaan.
• Pemecahan masalah hanya akan diatnggung oleh manajer.
• Terhambatnya regenerasi jabatan.
• Menimbulkan sikap apatis para bawahan terhadap masalah yang dihadapi oleh
perusahaan.

3. Manajemen Terbuka
Manajer menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya, sehingga
bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan. Dan semakin tinggi
kedudukan bawahan maka semakin banyak ia mengetahui rahasia perusahaan, manajer
mengajak bawahan untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah.

Berikut dampak positif dari manajemen terbuka :


• Bawahan ikut serta memikirkan problem yang dihadapi perusahaan.
• Bawahan tahu arah yang diambil organisasi, sehingga mereka tidak ragu-ragu lagi
untuk melaksanakannya.
• Bawahan lebih termotivasi kerjanya dalam pekerjaannya.
• Bawahan terbina dan terlatih sehingga regenerasi dapat berjalan dengan baik.
• Adanya kompetisi yang sehat dari para bawahan sehingga kecakapan serta kemampuan
mereka berkembang.
• Kerja sama akan semakin baik dan hubungan antar personal semakin akrab/harmonis.
• Menjadi tim yang solid.
Berikut negatif dari manajemen terbuka :
• Pengambilan keputusan lama, bertele-tele, dan biaya semakin banyak.
• Rahasia perusahaan kurang terjamin.
• Kedekatan pimpinan dan bawahan akan menimbulkan berkurangnya wibawa pimpinan.

4. Manajemen Demokrasi

Hampir sama dengan manajemen terbuka, hanya pada manajemen demokrasi hanya dapat
dilakukan dalam suatu organisasi yang setiap anggotanya hanya mempunyai hak suaru yang
sama (DPR, MPR). Dalam manajemen demokrasi setiap anggota ikut menetapkan keputusan
berdasarkan suara terbanyak, sedangkan dalam manajemen terbuka keputusan tetap dipegang
oleh manajer (pimpinan).

Berikut dampak positif dari manajemen demokrasi :


• Keputusan yang diambil relative lebih baik, karena dipikirkan dan diputuskan oleh
orang banyak.
• Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan.
• Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh para anggota.
• Ruang lingkup dan arah keputusan diketahui oleh masyarakat.
Berikut dampak positif dari manajemen demokrasi :
• Biaya, pengambilan keputusan lama, bertele-tele sebab pemikiran sering tidak sama
dan sering berargumentasi.
• Adanya kelompok yang tersisih
• Adanya ambisi pribadi dari para anggota agar pendapat atau idenya disetujui menjadi
suatu keputusan

B. Organisasi Manajemen
Manajemen Organisasi adalah proses pengorganisasian, perencanaan, memimpin dan
mengendalikan sumber daya dalam suatu entitas dengan tujuan keseluruhan mencapai
tujuan. Tujuan tersebut dapat bermacam-macam tergantung dengan organisasinya.
mengacu pada cara seorang manajer organisasi untuk memimpin dan mengelola sumber daya
perusahaan dengan sedemikian rupa sehingga terbentuk kerjasama dan koordinasi yang efektif
antar tim.

Definisi manajemen organisasi menurut para ahli adalah:

1. George R. Terry

Menurut George R. Terry, organizational management adalah aktivitas pere perencanaan


(Planning), pengorganisasian (Organizing), penggerakan (Actuating), dan pengawasan
(Controlling), dimana semua aktivitas tersebut bertujuan untuk mencapai target organisasi.

2. Menurut Luther M Gulick

Menurut Luther M. Gulick, pengertian manajemen organisasi adalah segala hal yang
berhubungan dengan perencanaan (Planning), mengorganisir (Organizing), pelengkapan
Tenaga Kerja (Staffing), mengarahkan (Directing), menyelaraskan/ mengkoordinir
(Coordinating), melaporkan (Reporting), dan menyusun anggaran (Budgeting).

3. Henry Fayol

Menurut Henry Fayol, organizational management adalah aktivitas perencanaan (Planning),


mengorganisir (Organizing), mengkoordinir (Coordinating), dan mengawasi (Controling),
dimana rangkaian aktivitas tersebut bertujuan untuk mencapai goal organisasi.

4. Menurut Koontz dan O. Donnel

Menurut Koontz dan O. Donnel, manajemen organisasi adalah semua aktivitas organisasi yang
berhubungan dengan perencanaan (Planning), mengorganisir (Organizing), melengkapkan
Tenaga Kerja (Staffing), mengarahkan (Directing), dan mengawasi (Controlling).

Manajemen organisasi yang efektif mengarah ke suasana damai dan positif di tempat kerja.
Karyawan menyelesaikan tugas-tugas dalam jangka waktu yang ditetapkan dan karyawan tetap
setia terhadap pekerjaan mereka dan tidak memperlakukan pekerjaan sebagai beban merupakan
salah satu hasilnya. Manajemen organisasi bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan dalam suatu
bisnis atau perusahaan, terutama dalam bisnis yang sedang berkembang. Tanpa adanya
manajemen organisasi yang baik bisa menjadi penyebab kemunduran profibilitas perusahaan
hingga berujung pada perpecahan secara internal.

Berikut ini adalah beberapa tujuan manajemen organisasi :

• Membentuk koordinasi yang baik antar divisi maupun individu


• Menciptakan suasana lingkungan kerja yang damai dan positif
• Mencapai tujuan utama perusahaan dengan cara-cara yang paling efisien melalui
pembentukan karakter sumber daya
• Membentuk kinerja sumber daya yang lebih efektif melalui pemberian rasa aman
dan kesatuan diantara karyawan
• Mendorong karyawan agar bekerja dengan rasa tanggung jawab

Manajemen Organisasi memiliki fungsi yang beragam. Jika kita lihat dari alurnya maka
manajemen operasi akan memilki tujuh buah fungsi utama. manajemen organisasi memiliki
beberapa fungsi berikut yang harus diterapkan dalam perusahaan :

1. Fungsi Perencanaan (Planning)

Manajer akan bertindak untuk merencanakan dan mempersiapkan kegiatan bisnis yang
berkaitan dengan sumber daya.

2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Dalam fungsi ini, manajer diharuskan membuat kebijakan terbaik terkait penggunaan
sumber daya. Fungsinya adalah untuk mendapatkan kinerja yang terbaik dari karyawan.

3. Fungsi Kepegawaian (Staffing)

Suatu organisasi harus memiliki management yang baik untuk menciptakan suasana
kerja yang sehat di dalam organisasi tersebut. Selain itu, perekrutan anggota yang tepat
juga akan memberikan sumbangsih yang besar pada organisasi

4. Fungsi Pengarahan (Lead)

Fungsinya adalah supaya sumber daya bekerja dengan arah yang benar sesuai dengan
tujuan perusahaan.

4. Fungsi Kontrol (Controling)

berperan sebagai pengendali terhadap setiap kegiatan yang melibatkan sumber daya.
Jika terjadi tindakan-tindakan yang bisa merugikan perusahaan yang dilakukan oleh
salah seorang maupun tim perusahaan, maka manajer berhak untuk mengambil
keputusan terkait hal tersebut.

5. Fungsi Manajemen Waktu (Time Management)

fungsi manajemen waktu yang efektif dapat berkembang dengan cepat dan sehat. Hal
ini berkaitan dengan cara kerja pegawai yang tepat waktu dan dengan cara kerja yang
benar.

7. Fungsi Motivasi (Motivation)


Manajemen perusahaan juga berperan penting dalam memberikan motivasi kepada
anggotanya. Dengan adanya motivasi tersebut maka para anggota akan termotivasi
untuk bekerja lebih baik.

2.2. Sistem Informasi Manajemen

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen atau dikenal dengan sebutan SIM terdiri dari 3 kata yaitu
"sistem", "informasi" dan "manajemen".

1.) Pengertian Sistem


Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu "Sustem" yang artinya suatu kelompok objek-objek
atau satuan-satuan yang bergabung sedemikian rupa sehingga membentuk suatu keseluruhan
dan bekerja, berfungsi, dan bergerak secara harmonis.
Kata sistem membawa pada pemahaman tentang bagian-bagian yang saling berhubungan dan
mempengaruhi satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama.

2.) Pengertian Informasi


Secara etimologi, informasi berasal dari bahasa Perancis Kuno "informacion" yang diambil
dari bahasa Latin yaitu "informationem" yang berarti "garis besar, konsep, ide". Sedangkan
menurut Oemar Hamalik menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan informasi adalah semua
hal yang diperlukan dalam proses pembuatan keputusan. Dengan demikian, informasi diartikan
sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.

3.) Pengertian Manajemen


Manajemen berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yaitu: “Management” dengan kata kerja
“to manage” yang secara umum berarti mengurusi, mengemudikan, mengelola, menjalankan,
membina, atau memimpin. Maka dari itu, Sistem Informasi Manajemen dapat disimpulkan
yaitu suatu sistem informasi yang dipergunakan oleh organisasi untuk mengelola semua
transaksi yang mendukung fungsi manajemen dan juga dapat berguna untuk pengambilan
keputusan. Sistem Informasi Manajemen ini menggunakan elemen perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software) komputer prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan
juga database. Lebih lanjut, Sistem Informasi Manajemen selalu dikaitkan dengan pengolahan
informasi yang didasarkan pada komputer.

B. Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen memiliki beberapa fungsi yang dijalankan pada suatu organisasi,
yaitu sebagai berikut:

1.) Memudahkan bagi pihak manajemen organisasi dalam menjalankan fungsi manajemen.

2.) Melakukan peningkatan secara efektif dan efisien akan data yang tersedia secara akurat dan
tepat waktu.
3.) Meningkatkan produktivitas dan menghemat anggaran organisasi.

4.) Mengembangkan mutu dan kualitas Sumber Daya Manusia.

C. Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen memiliki berbagai tujuan, yaitu:

1.) Mengumpulkan data yang berpengaruh pada kondisi perusahaan yang berasal dari kegiatan
internal maupun eksternal perusahaan.

2.) Data yang telah dikumpulkan akan diproses lalu diolah menjadi informasi.

3.) Informasi yang telah dihasilkan dari proses pengolahan data harus disajikan dengan mudah
dibaca oleh pihak yang membutuhkan informasi.

D. Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen memiliki banyak manfaat baik bagi pihak manajemen maupun
organisasi secara keseluruhan, yaitu sebagai berikut:

1.) Dapat menghasilkan suatu sistem yang berguna bagi perusahaan.

2.) Mempermudah mengolah transaksi-transaksi.

3.) Membuat keputusan manajemen lebih terarah.

4.) Menjamin kualitas informasi secara kritis.

5.) Dapat mengurangi suatu ketidakpastian pada sistem.

6.) Semakin meningkatnya suatu produktivitas.

7.) Mengetahui informasi yang akan dibutuhkan dan lebih akurat.

8.) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

E. Pengguna Atau Pemakai Sistem Informasi Manajemen

Pengguna Sistem Informasi Manajemen adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan
yang berkaitan dengan menggunakan dan memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen.

Pengguna Sistem Informasi Manajemen dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

1. Manajer, yang terdiri dari 3 tingkatan, yakni:


a. Manajer Puncak ( Top level manager ) yang bertugas sebagai perencana strategis,
bertanggung jawab atas segala keseluruhan manajemen dalam sebuah organisasi.

b. Manajer Tingkat Menengah ( Middle level Manager ) yang bertugas sebagai pengendali
manajemen juga dapat mencakup lebih dari satu tingkatan manajemen.

c. Manajer Lini Pertama ( Manager First Line) yang bertugas sebagai pengendali
operasional juga bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

2. Non-manager yang meliputi karyawan sebagai Sumber Daya Manusia yang merupakan
penggerak utama sebuah perusahaan.

3. Orang-orang perusahaan yang ada dalam lingkungan perusahaan. Contohnya Supervisor


yang bertugas menangani orang-orang yang memproduksi atau melakukan kinerja pelayanan
dan pimpinan proyek yang bertugas menerima tanggung jawab untuk mengelola sebuah
proyek.

2.3. Sistem Pengambilan Keputusan

A. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses pemikiran dalam pemecahan masalah untuk
memperoleh hasil yang akan dilaksanakan. Dalam manajemen, pengambilan keputusan
(decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang diambil oleh manajer
merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi
yang ia pimpin.

Beberapa pegertian tentang keputusan menurut beberapa tokoh (dhino ambargo: 2) adalah
sebagai berikut :

- Menurut Davis (1988)

keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan
seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan.

- Claude S. George, Jr (2005)

menyatakan, proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa
suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan di
antara sejumlah alternatif.

- Ralp C. Davis dalam Imam Murtono (2009)

menyatakan keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga
harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati
tujuan yang telah ditetapkan. Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal
seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.

Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu akibat adanya reaksi atas sebuah masalah
(problem), yang artinya ada ketidaksesuian antara perkara saat ini dan keadaan yang
diinginkan, yang membutuhkan pertimbangan untuk membuat beberapa tindakan alternative.

Ada masalah yang mudah diselesaikan ada pula masalah yang sulit, tergantung besarnya
masalah dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang bermanfaat dan terkenal sebagai
kerangka dasar proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Herbert A. Simon
terdiri atas tiga tahap, yaitu:

1.Penyelidikan

Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah yang diperoleh
diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat memecahkan masalahnya

2.Perancangan

Menemukan, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang mungkin dapat


digunakan. Hal ini mengandung proses untuk memahami masalah untuk menghasilkan cara
pemecahan dan menguki apakah data pemecahan tersebut dapat dilaksanakan

3.Pemilihan

Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan
dilaksanakan

B . Pendekatan Pengambilan Keputusan

1. RASIONALITAS, Keputusan diambil secara logis, konsisten, dan memaksimalkan


nilai

Asumsi Rasionalitas

• Pembuat keputusan yang rasional akan sangat objektif dan logis.

• Masalah yang dihadapi akan menjadi jernih dan tidak mendua.

• Pembuat kaputusan akan mempunyai tujuan yang jelas dan spesifik dan mengetahui
semua alternatif yang mungkin beserta konsekuensinya.

• Pembuatan keputusan yang rasional akan secara konsisten menghasilkan pemilihan


alternatif yang memaksimalkan kemungkinan tercapainya tujuan tersebut.

2. RASIONALITAS TERIKAT, Pengamgilan keputusan yang rasional tetapi terbatas


(terikat) oleh kemampuan individu untuk memroses informasi
Sebagain besar keputusan tidak memenuhi rasional sempurna, karena dipengaruhi oleh:

• Budaya organisasi

• Politik internal

• Pertimbangan sumber daya

• Eskalasi komitmen (peningkatan komitmen terhadap keputusan sebelumnya walaupun


ada bukti bahwa hal tersebut akan menjadi keputusan yang buruk

3. INTUISI, Pembuatan keputusan intuitif adalah pembuatan keputusan berdasarkan


pengalaman, perasaan, dan akumulasi pertimbangan

Pembuatan keputusan intuitif dapat melengkapi pembuatan keputusan rasional atau keputusan
rasional terikat, karena:

• Manajer yang berpengalaman dengan masalah atau situasi yang serupa seringkali dapa
bertindak cepat
• Penelitian menunjukkan bahwa individu yang telah mengalami perasaan dan emosi
yang mendalam ketika membuat keputusan sebenarnya mencapai kinerja pembuatan
keputusan yang lebih tinggi

C.Jenis Keputusan

Keputusan dapat digolongkan sebagai terprogram atau tidak terprogram berdasarkan


kemampuan organisasi atau individu untuk mengadakan prarencana atas pengambilan
keputusan.

Keputusan terprogram adalah keputusan yang dapat dispesifikasikan sebelumnya sebagai


seperangkat aturan atau prosedur keputusan. Keputusan terpogram dianggap dapat ditangani
oleh sebuah program komputer karena aturan unutk mencapai suatu keputusan telah
didefinisikan secara lengkap. Intinya keputusan terprogram adalah Keputusan berulang yang
dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan rutin

Contohnya: keputusan kenaikan kelas peserta didik, keputusan pengangkatan, keputusan


penetapan gaji pegawai baru, keputusan pensiun, dll.

Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang terjadi hanya satu kali atau berubah setiap
saat diperlukan. Keputusan ini diambil untuk menghadapi situasi rumit dan atau baru.
Keputusan tidak terprogram disebut juga pemecahan masalah

D. Kondisi Pembuatan Keputusan

1. Kepastian
Situasi di mana pembuat keputusan dapat membuat keputusan yang akurat karena semua hasil
sudah dapat diketahui

2. Risiko

Situasi di mana pembuat keputusan dapat mengesitimasi kemungkinan hasil yang pasti

3. Ketidakpastian

Beberapa hasil mungkin timbul dan dapat diidentifikasi, tetapi tak ada pengetahuan mengenai
kemungkinan yang dapat dilekatkan kepada masing- masing hasilnya

E. Gaya Pembuatan Keputusan

1. Gaya Berpikir Linear

Gaya memutuskan yang dipengaruhi oleh preferensi orang untuk menggunakan data serta fakta
eksternal dan memroses informasi ini melalui pemikiran yang rasional dan logis

2. Gaya Berpikir Non-Linear

Gaya memutuskan yang dicirikan oleh preferensi orang untuk menggunakan sumber informasi
internal dan memroses informasi ini dengan pencerahan, perasaan, dan pendapat internal

F. Peran Sistim Informasi Manajemen (SIM) pada Pengambilan Keputusan

Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non


komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan
yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara
khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti
semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas dan
menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi
untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi
tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu
ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base
dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan
masalah-masalah.

Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model
keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan
alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif.
Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model
lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian
kembali data base.
Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan
dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan
pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan
penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model
keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur
pemilihan.

Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap,
kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya, serta
suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan. Pada
dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian
lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini
mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta
pada proses pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan,
ini merupakan suatu pernyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan
komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan
sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia
pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan.

Suatu aturan keputusan atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan
dasar untuk suatu keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang manusia.
Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa
beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal
ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram sangat
penting untuk perancangan SIM.

Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu
database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan
demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan keputusan
yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan pengambil keputusan.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model
keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih
banyak pengalaman, dan sebagainya).

Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem
produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung
digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem
informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi
input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi
mereka dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem Manajemen merupakan suatu kerangka proses untuk memastikan atau mengatur
suatu perusahaan menjalankan tugasnya. Manajemen Organisasi adalah proses
perencanaan dan pengorganisasian serta pengendalian terhadap sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi
2. Sistem Informasi Manajemen dapat disimpulkan yaitu suatu sistem informasi yang
dipergunakan oleh organisasi untuk mengelola semua transaksi yang mendukung
fungsi manajemen dan juga dapat berguna untuk pengambilan keputusan.
3. Untuk mengambil keputusan terdapat 2 gaya ada gaya berpikir linier & gaya berpikir
non linear. Linear adalah yang dipengaruhi prefensi orang untuk menggunakan data ,
Non Linear yang dicirikan oleh prefensi orang untuk menggunakan sumber informasi

DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordon B.1999 Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I:Pengantar.
Diterjemahkan Oleh Andreas S.Adiwarda.Jakarta:Pustaka Binaman Presindo.

Fahmi,Irham.2011.Manajemen Pengambilan Keputusan Teori dan Aplikasi.


Bandung:Alpabeta.

Mulyanto,Agus.2009.Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Purwono,Edi.2007.Kebijakan dan Prosedur Penyelanggaraan Sistem Informasi Manajemen.


Yogyakarta:ANDI

Siagian,Sondang P.2014.Sistem Informasi Manajemen.Jakarta:Bumi Aksara

DAFTAR PENYUSUN
Aurelia Berliana ( Daftar Pusaka )
Dianisa Hafshah ( Bab 2,Bab 3, Kata Pengantar)
Farrah Judith ( Bab 1, Cover, )

Anda mungkin juga menyukai