net/publication/275643557
CITATION READS
1 5,926
1 author:
Dodik Siswantoro
University of Indonesia
27 PUBLICATIONS 87 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Any researches, open for joint any researches ... View project
All content following this page was uploaded by Dodik Siswantoro on 17 April 2017.
Dodik Siswantoro
Sri Nurhayati
2015
Pedoman Akuntansi
Lembaga Zakat
Dodik Siswantoro
Sri Nurhayati
2015
i
Pedoman Akuntansi
Lembaga Zakat
Copyright @Dodik Siswantoro & Sri Nurhayati
Penulis: Dodik Siswantoro & Sri Nurhayati
Cover: Dodik Siswantoro
ii
Kata Pengantar
Wassalam
Dodik Siswantoro
Sri Nurhayati
iii
Daftar Isi
iv
Bab 1 Sejarah Standar Akuntansi Zakat di Indonesia
Standar akuntansi zakat di Indonesia (PSAK 109) mulai berlaku paling lambat
1 Januari 2012, sedangkan standarnya sendiri mulai diterbitkan sejak 6 April
2010. Sebelum digunakan PSAK No. 109 akuntansi zakat dan infak/sedekah,
Lembaga zakat menggunakan PSAK No. 45 akuntansi nirlaba. Namun ada
beberapa karakteristik lembaga zakat yang tidak sesuai dengan PSAK No. 45
tersebut. Karakteristik tersebut antara lain jenis dana yang digunakan,
tujuan penyaluran dana, dan pengelolaan dana.
PSAK ini tidak lepas dari usulan Forum Zakat (FOZ) yang merupakan
kumpulan organisasi pengelola zakat. Pada awalnya, standar akuntansi yang
digunakan adalah pedoman akuntansi dan keuangan yang dikeluarkan oleh
FOZ pada tahun 2005.
1
Teten Kustiawan Praktisi/Forum zakat
Yakub Ikatan Akuntan Indonesia
Yuli Hidayani Praktisi/Forum zakat
Tim tersebut bekerja mulai 10 April 2007 hingga disetujui menjadi exposure
draft pada tanggal 26 Februari 2008. ED PSAK tersebut masih harus
menunggu fatwa MUI mengenai hal-hal yang belum diatur misalnya:1
1. Biaya iklan/promosi yang dilakukan oleh OPZ
2. Penyaluran zakat yang tidak langsung diterima mustahik
3. Penyaluran dalam bentuk aset kelolaan oleh amil
4. Penyaluran zakat kepada yayasan sosial
5. Penyaluran zakat dalam bentuk pinjaman atau dana bergulir
6. Investasi dana zakat
7. Penyajian laporan dana non-halal dan
8. Pengaturan zakat perusahaan.
1
http://www.forumzakat.net/index.php?act=paparan&id=14
2
Bab 2 Rerangka Dasar Standar Akuntansi Zakat
Untuk tujuan ke-4 sudah tercakup dalam Lembaga zakat itu sendiri sebagai
fungsi sosial.
1. Dasar akrual
Dasar akrual disini menggambarkan keadaan entitas. Berapa besar
aset dan kewajiban entitas. Sedangkan untuk pengakuan
pendapatan atau beban yang berbasis akrual mengindikasikan
bahwa informasi dicatat tidak hanya pada saat kas diterima, tetapi
pada saat kejadian.
Zakat harus diberikan oleh muzakki secara tunai tidak boleh dalam
bentuk piutang atau utang. Hal ini disebabkan zakat harus dimiliki
mutlak oleh muzakki.
2. Kelangsungan usaha
Lembaga zakat didasari atas usaha yang kontinyu. Tidak ada niatan
untuk melikuidasi atau beroperasi sebatas pada periode tertentu
saja.
3
Karakteristik kualitatif laporan keuangan terdiri dari:
1. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus mudah
dipahami oleh pemakai.
2. Relevan
Informasi harus relevan agar berguna dalam pengambilan
keputusan. Ini terkait dengan prediksi dan penegasan. Masa lalu
juga dapat menjadi informasi yang berguna.
a. Materialitas
Kesalahan dapat memengaruhi relevansi dalam mengambil
keputusan.
3. Keandalan
a. Penyajian jujur
Penyajian informasi akuntansi harus sesuai dengan keadaan
sebenarnya. Sehingga faktor kejujuran merupakan hal yang
penting.
4
4. Dapat dibandingkan
Secara tren tahunan harus dapat dibandingkan dan dengan
Lembaga zakat lain juga harus dapat dibandingkan agar
memudahkan dalam penilaian.
Yang perlu diperhatikan adalah Lembaga zakat merupakan lembaga nirlaba
yang tidak fokus pada optimalisasi laba, namun pada pelayanan. Rerangka
akuntansi yang terdapat pada KDPPLKS dapat digunakan karena bersifat
umum, namun harus didasari pada basis nirlaba.
5
Bab 3 Standar Akuntansi Lembaga Zakat
PSAK No. 109 secara umum hanya mengatur pengakuan dan pengukuran
atas zakat, infak dan sedekah, begitu juga dengan penyajian dan
pengungkapan. Hal lain yang diatur diluar PSAK dapat merujuk pada PSAK
yang berlaku umum dan hal lain yang terkait dengan perlakuan teknis yang
belum diatur dapat dilakukan perlakuan secara profesional.
Untuk laporan keuangan merujuk pada PSAK No. 101 dan 109,
komponen laporan keuangan sebagai berikut:
Keterangan Rp Keterangan Rp
Aset Liabilitas
Aset lancar Liabilitas jangka pendek xxx
Kas dan setara kas xxx Biaya yang masih harus xxx
dibayar
Piutang xxx
Efek xxx Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja xxx
Aset tidak lancar Jumlah liabilitas xxx
Aset tetap xxx
Akumulasi xxx Sald Dana
penyusutan
Dana zakat xxx
Dana infak/sedekah xxx
Dana amil xxx
6
2. Laporan perubahan dana
Keterangan Rp
DANA ZAKAT
Penerimaan
Penerimaan dari muzaki xxx
Muzaki entitas xxx
Muzaki individual xxx
Hasil penempatan xxx
Jumlah penerimaan xxx
Penyaluran
Amil xxx
Fakir miskin xxx
Riqab xxx
Gharim xxx
Muallaf xxx
Sabilillah xxx
Ibnu sabil xxx
Alokasi pemanfaatan aset kelolaan (misalnya beban xxx
penyusutan)
Jumlah penyaluran xxx
Surplus (defisit) xxx
Saldo awal xxx
Saldo akhir
DANA INFAK/SEDEKAH
Penerimaan
Infak/sedekah terikat xxx
Infak/sedekah tidak terikat xxx
Hasil pengelolaan xxx
Jumlah penerimaan xxx
7
Penyaluran
Amil xxx
Infak/sedekah terikat xxx
Infak/sedekah tidak terikat xxx
Alokasi pemanfaatan aset kelolaan (misalnya beban xxx
penyusutan dan penyisihan)
Jumlah penyaluran xxx
Surplus (defisit) xxx
Saldo awal xxx
Saldo akhir xxx
DANA AMIL
Penerimaan
Bagian amil dari dana zakat xxx
Bagian amil dari dana infak/sedekah xxx
Penerimaan lain xxx
Jumlah penerimaan xxx
Penggunaan
Beban pegawai xxx
Beban penyusutan xxx
Beban umum dan administrasi lain xxx
Jumlah penggunaan xxx
Surplus (defisit) xxx
Saldo awal xxx
Saldo akhir xxx
Jumlah saldo dana zakat, dana infak/sedekah dan xxx
dana amil
Sumber: PSAK 109
8
3. Laporan perubahan aset kelolaan
9
Bab 4 Sistem Lembaga Zakat
10
Bab 5 Akuntansi Lembaga Zakat
Akuntansi Lembaga zakat merujuk pada PSAK No. 109 Akuntansi zakat dan
infak/sedekah. Akuntansi zakat juga termasuk di dalamnya infak dan
sedekah. Secara umum PSAK No. 109 sudah didukung oleh fatwa MUI
sehingga jenis-jenis transaksi yang dibolehkan dan dilarang juga sudah
sesuai dengan fatwa terkait.
11
Berikut contoh akuntansi zakat dan infak/sedekah:
Penerimaan non-kas Dr. Aset nonkas (nilai wajar) Dr. Aset nonkas (nilai wajar)
Cr. Penerimaan zakat Cr. Penerimaan zakat
Bisa masuk lancar atau tidak lancar
Penurunan nilai aset bukan Dr. Penurunan nilai aset Dr. Penurunan nilai aset
kelalaian amil Cr. Aset non-kas Cr. Aset non-kas
Penurunan nilai aset amil karena Dr. Kerugian penurunan nilai- dana Dr. Kerugian penurunan nilai- dana
lalai amil amil
Cr. Aset non-kas Cr. Aset non-kas
Infak dikelola untuk mendapatkan - Cr. Kas
hasil Dr. Hasil investasi
12
Penyaluran Dr. Penyaluran zakat- dana amil Dr. Penyaluran infak
Dr.Penyaluran zakat – non amil
Cr. Kas atau aset non-kas Cr. Kas atau aset non-lancar
Biaya operasional Dr. Beban- Dana zakat Dr. Beban- Dana infak/sedekah
Cr. Kas Cr. Kas
Beban penghimpunan dan Dr. Beban- Dana amil Dr. Beban- Dana infak/sedekah
penyaluran Cr. Kas Cr. Kas
13
Penyaluran yang berupa aset tetap Dr. Penyaluran zakat- beban Dr. Penyaluran infak/sedekah-
seperti gedung, mobil depresiasi beban depresiasi
Cr. Akumulasi penyusutan Cr. Akumulasi penyusutan
Ketika aset tetap sudah selesai Dr. Akumulasi penyusutan Dr. Akumulasi penyusutan
disalurkan
Cr. Aset tetap Cr. Aset tidak lancar
14
Bab 6 Contoh kasus Akuntansi Lembaga Zakat
15
Sumber: Laporan keuangan Baznas 2013
16
Laporan keuangan Baznas mempunyai dana non-syariah di saldo dana.
Pertimbangan lain menjadikannya akun tersebut masuk ke dalam saldo
dana. Hal yang sama juga terdapat di laporan perubahan dana, dana non-
syariah disajikan terpisah. Kemudian, Baznas masih menggunakan dana
APBN untuk kegiatan operasionalnya. Untuk penyaluran dana zakat juga
tidak di kategorikan untuk 8 asnaf yang dapat menerima dana zakat.
2. Dompet Dhuafa
17
Sumber: Laporan keuangan Dompet Dhuafa 2012
18
Lembaga Dompet Dhuafa masih menerima dana wakaf dan membuat akun
sendiri di laporan posisi keuangan. Hal ini tidak sesuai dengan karakteristik
Lembaga zakat. Penyaluran zakat juga tidak dirinci berdasarkan kategori 8
asnaf. Saldo dana juga tidak dipisah menurut akun dana zakat,
infak/sedekah, amil.
3. Rumah Zakat
19
Dana non halal dipisahkan dalam saldo dana walaupun demikian jumlahnya
tidak besar. Dari ketiga Lembaga zakat saldo dana yang ada cukup besar.
20
Sumber: Laporan keuangan Rumah Zakat 2013
21
Referensi
22