Anda di halaman 1dari 2

Soal Ujian kisi-kisi

1. Jelaskan lah alasan yang mendasar tentang kegagalan kita membentuk/ membangun
kerukunan umat beragama?
2. Mengapa model interdeperentsi dibutuhkan untuk membangun relasi dengan sesama
disekitar kita?
3. A. jelakan makna dari eklusivisme?
B. jelaskan penyebab munculnya sikap eklusivisme?

4. jelaskan model spiritualitas puralisme?

5. jelaskan medel spiritualitas inklusivisme?

Jawab

1. Alasannya berdasarkan Paradigma yang dipengaruhi oleh perspektif orang yang


berbeda-beda dan didasari spritualitas yang tertanam nilai-nilai pada kuat Imannya
seseorang, karena juga adanya ego yang mendominasi dan tidak bisa open minded
terhadap dunia dimasa sekarang
2. Hal itu sangat diperlukan karena saling ketergantungan nya seseorang dapat
membangun relasi dilingkungan nya, yang memang pada dasarnya manusia tidak dapat
hidup sendiri maka dari itu rasa saling ketergantungan dapat dibentuk dari berinteraksi
antar 2 orang atau lebih karna pola pikir, perasaan maupun perilaku dapat dipengaruhi,
dan akan saling menguntungkan antar sesame
3. A. merupakan paham yang mempunyai kecendrungan memisahkan diri dari masyarakat
dan cara pandang yang unsur sifatnya tertutup, hanya meyakini satu jalan dan didasari
oleh pemikiran legalistic, memutlakan kebenaran, fanatic, dan cendrung radikalisme
B. penyebab munculnya sikap eklusivisme ialah ego insecurity karena anxiety atau self
confidentnya lemah , ketidaknyamannya yang berada bukan pada lingkungan yang
diharapkan menciptakannya menjadi eksklusivisme dan tekanan disekitarnya hal ini juga
disebabkan karna tanpa adanya spiritualitas ataupun factor peran social, dan merasa
kelompok sendiri adalah yang paling benar, dan factor kecemburuan social.

4. spiritualitas Pluralisme merupakan keadaan dimana seseorang memiliki lebih dari satu
paham atau keyakinan dan memandang kebenaran itu hadir dalam setiap kepercayaan, yang
dapat berarti kesediaan untuk menerima keberagaman
5. spiritualitas Inklusivisme termasuk suatu hal yang benar-benar meyakini satu
kepercayaan tapi dapat menerima tulus bahwa di keberagaam agama lain terdapat karunianya
juga, dan mengormati keberagaman serta menjadikan kasih sebagai landasan Iman.

Anda mungkin juga menyukai