ANALISA TUGAS
KNOW
Definisi hospitalisasi
Reaksi anak, orang tua dan saudara kandung terhadap hospitalisasi anak
Cara mengatasi dampak hospitalisasi
DO
Menerapkan cara mengatasi dampak hospitalisasi pada anak
SHOW
Peserta terlihat memperhatikan dan antusias mengikuti penyuluhan
Mengajukan pertanyaan apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti dari
materi yang diberikan
Berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
1
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan definisi hospitalisasi
2. Menyebutkan reaksi anak, orang tua dan saudara kandung terhadap
hospitalisasi anak
3. Menjelaskan cara mengatasi dampak hospitalisasi
POKOK BAHASAN
Mengatasi dampak hospitalisasi pada anak
ALOKASI WAKTU
Pra-kegiatan : 5 menit
Apersepsi : 5 menit
Penyajian Materi : 20 menit
Penutup / Evaluasi : 10 menit
Total waktu : 40 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL
1. Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang definisi hospitalisasi, reaksi
anak, orang tua dan saudara kandung terhadap hospitalisasi, dan cara
mengatasi dampak hospitalisasi pada anak
2. Menjelaskan materi pengajaran
3. Menggunakan media pengajaran: infocus dan Leaflet untuk mempermudah
pemahaman peserta didik
4. Memberikan kesempatan bertanya pada peserta didik untuk bertanya
5. Mengadakan evaluasi
2
MATERI (terlampir)
Menyimak
Apers Menanyakan hal- Menjawab Tanya 5’
epsi hal apa yang pertanyaan jawab
diketahui peserta
penyuluhan
tentang definisi
hospitalisasi,
reaksi anak, orang
tua dan saudara
kandung terhadap
hospitalisasi, dan
cara mengatasi
dampak
3
hospitalisasi pada
anak
Memberikan
kesempatan Bertanya pada Tanya
kepada klien pemberi jawab
untuk bertanya materi
Evalu Melakukan Mengikuti Tanya 10’
asi evaluasi evaluasi jawab
dan Memberikan Diskusi
Penut kesempatan pada Menjawab/
up salah satu peserta Mengungkap
untuk merangkum kan ide /
dan pendapat
menyimpulkan
materi yang telah
diberikan
Menutup acara
MEDIA PENGAJARAN
In focus
Leaflet
METODE
Ceramah
4
Tanya jawab
Simulasi
SUMBER
LAMPIRAN 1
5
HOSPITALISASI
DEFINISI
Suatu proses karena suatu alasan darurat atau berencana mengharuskan
anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai
pemulangan kembali ke rumah. Selama proses tersebut bukan saja anak tetapi
orang tua juga mengalami kebiasaan yang asing, lingkungan yang asing, orang tua
yang kurang mendapat dukungan emosi akan menunjukkan rasa cemas. Rasa
cemas pada orang tua akan membuat stress anak meningkat. Dengan demikian
asuhan keperawatan tidak hanya terfokus pada anak tetapi juga pada orang tuanya
Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak yaitu cemas, marah,
sedih, takut dan rasa bersalah perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi
sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan
tidak nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya, dan sesuatu
yang dirasakan menyakitkan. Tidak hanya anak orang tua juga mengalami hal
yang sama.
Apabila anak stress selama dalam perawatan, orang tua menjadi stress pula
dan stress orang tua akan membuat tingkat stress anak semakin meningkat. Anak
adalah bagian dari kehidupan orang tuanya sehingga apabila ada pengalaman yang
mengganggu kehidupannya maka orang tua pun merasa sangat stress.
6
Dampak perpisahan Pembentukan rasa percaya diri dan kasih sayang.Usia anak >
6 bln terjadi stanger anxiety/cemas
Menangis keras
Pergerakan tubuh yang banyak
Ekspresi wajahyang tak menyenangkan
7
Perawatan di rumah sakit memaksakan meninggalkan lingkungan yang
dicintai, keluarga, kelompok sosial sehingga menimbulkan kecemasan.
Kehilangan kontrol berdampak pada perubahan peran dalam keluarga, kehilangan
kelompok sosial, perasaan takut mati, kelemahan fisik. Reaksi nyeri bisa
digambarkan dengan verbal dan non verbal
8
Marah, cemburu, benci, dan rasa bersalah. Rasa marah timbul karena
jengkel terhadap orang tua yang dinilai tidak memperhatikannya.Cemburu atau iri
timbul karena dirasakan orang tuanya lebih mementingkan saudaranya yang
sedang ada di RS, dan ia tidak dapat memahami kondisi ini dengan baik. Perasaan
benci juga timbul tidak hanya pada saudaranya, tetapi juga pada situasi yasng
dinilainya sangat tidak menyenangkan. Selain perasan tersebut rasa bersalah juga
dapat muncul karena anak berpikir mungkin saudaranya sakit akibat
kesalahannya.
DAMPAK HOSPITALISASI
Dampak hospitalisasi yang dialami bagi anak dan keluarga akan
menimbulkan stress dan tidak merasa aman. Jumlah dan efek stress tergantung
pada persepsi anak dan keluarga terhadap kerusakan penyakit dan pengobatan.
9
1. Takut
Unfamiliarity
Lingkungan rumah sakit yang menakutkan
Rutinitas rumah sakit
Prosedur yang menyakitkan
Takut akan kematian
2. Isolasi
Isolasi merupakan hal yang menyusahkan bagi semua anak terutama
berpengaruh pada anak dibawah usia 12 tahun. Pengunjung, perawat dan dokter
yang memakai pakaian khusus ( masker, pakaian isolasi, sarung tangan, penutup
kepala ) dan keluarga yang tidak dapat bebas berkunjung.
3. Privasi yang terhambat
Terjadi pada anak remaja; rasa malu, tidak bebas berpakaian
10
3. Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah, misalnya surat menyurat
dan bertemu teman sekolah.
11
1. Berikan dukungan kepada keluarga untuk mau tinggal dengan anak di RS
2. Beri dukungan kepada keluarga untuk menerima kondisi anaknya dengan
nilai-nilai yang diyakininya
3. Fasilitasi untuk menghadirkan saudara kandung anak apabila diperlukan
keluarga dan berdampak positif pada anak yang dirawat maupun saudara
kandungnya.
12
Untuk dapat melanjutkan tumbuh kembang yang normal selama di rawat
Untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dan fantasinya melalui
permainan
Fungsi bermain
Aktifitas sensori motorik
Perkembangan kognitif
Sosialisasi
Kreatifitas
Perkembangan moral therapeutic
Komunikasi.
Klasifikasi bermain
1. Sosial affective play
Belajar memberi respon terhadap lingkungan, misalnya: Orang tua
berbicara/memanjakan —- anak senang,tersenyum,mengeluarkan suara,dll
2. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari suatu obyek disekitarnya, misalnya
bermain air/pasir
3. Skill play
Anak memperoleh keterampilan tertentu, misalnya: mengendarai
sepeda,memindahkan balon,dll
13
4. Dramatic play/tole play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya berperan sebagai:
Perawat,dokter,ayah,ibu,dll
Karakteristik Sosial
1.Solitary play
Dilakukan oleh balita ( todler)
14
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENGATASI DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK
DI RUANG A1 RSHS BANDUNG
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
15
BANDUNG
2008
16