Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan 1. Menentukan nama senyawa kimia biner logam –
organik sederhana serta persamaan reaksinya. nonlogam
2. Menentukan nama senyawa kimia biner nonlogam
– nonlogam
3. Menentukan nama senyawa kimia poliatomik
sederhana
4. Memberi nama senyawa-senyawa kimia sederhana
menurut aturan IUPAC
5. Menyetarakan persamaan reaksi
A. PENDAHULUAN
Tata nama senyawa digunakan untuk memberi nama berbagai macam senyawa yang didasarkan pada aturan IUPAC
(International Union of Pure and Applied Chemistry).
Tata nama senyawa dibedakan menjadi: tata nama senyawa kovalen, ion, asam basa, dan organik.
B. TATA NAMA SENYAWA KOVALEN BINER
Tata nama senyawa kovalen biner adalah senyawa yang terbentuk dari dua unsur saja dalam ikatan kovalen.
Aturan dalam pemberian nama senyawa kovalen biner:
1) Penulisan unsur pada senyawa kovalen biner diurutkan berdasarkan urutan tertentu.
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh: H2O bukan OH2, NH3 bukan H3N
2) Penulisan nama kedua ditambahkan – ida dibelakangnya, dan nama unsur depan dan belakang diberi angka
indeks.
Angka Angka
Nama Nama
Indeks Indeks
1 mono 6 heksa
2 di 7 hepta/septa
3 tri 8 okta
4 tetra 9 nona
5 penta 10 deka
Penulisan angka indeks 1 tidak dipakai pada nama depan, dan tidak wajib pada nama belakang.
Contoh:
CO (karbon monoksida), NO (nitrogen oksida), CO2 (karbon dioksida), N2O3 (dinitrogen trioksida), NO5
(nitrogen pentaoksida).
C. TATA NAMA SENYAWA ION
Tata nama senyawa ion adalah pemberian nama pada senyawa yang terbentuk dalam ikatan kation dan anion (ion).
Aturan dalam pemberian nama senyawa ion:
1) Penulisan kation didahulukan dari anion, tanpa menggunakan angka indeks.
2) Perbandingan muatan kedua unsur yang membentuk senyawa harus netral.
3) Kation logam transisi yang memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi (biloks) atau muatan diberi angka Romawi
dalam kurung setelah nama umumnya.
Cara lain adalah dengan diberi akhiran o (muatan lebih rendah) dan akhiran i (muatan lebih tinggi) setelah nama
Latinnya.
Beberapa jenis kation (ion positif)
1 | MODUL KIMIA X IPA
Ditulis menggunakan nama aslinya.
Biloks Unsur Biloks Unsur
gol IA +1 dan
+1 Cu, Hg
(H, Na, K) +2
gol IIA
+1 dan
+2 (Mg, Ca, Au
+3
Sr, Ba)
+2 dan
+1 Ag +3
Fe, Co
+3 Al
Biloks Unsur
CO
3
2- karbonat SiO32- silikat
Nama Nama
Rumu Rumu
s Organik s Organik
CH4 metana C 2 H4 etena
C 2 H6 etana C 3 H6 propena
C 3 H8 propana C 2 H2 etuna
C4H10 butana C 3 H4 propuna
CHI3 iodoform CHCl3 kloroform
CH3OH metanol CH3CH2O etanol
H
formaldehida asetaldehida
CH2O (asam CH3CHO (asam
format) asetat)
asam
C 6 H6 benzena C6H6COO
benzoat
H
hidroksi metil
C 6 H5 O benzena C6H5CH3 benzena
H (fenol) (toluena)
Setiap rumus kimia mempunyai nama dengan aturan-aturan yang telah ditentukan dan disebut tata nama senyawa.
Dengan mengetahui rumus kimia, kita dapat menuliskan zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksinya dalam suatu persamaan
reaksi.
Tata nama sistematik dari senyawa kimia disusun dan diatur oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry atau organisasi Internasional Kimia Murni dan Terapan). Penerapan tata nama senyawa kimia meliputi senyawa
– senyawa biner, poliatomik, dan ionik.
1. Tata Nama Senyawa Biner yang Terdiri dari Atom Logam dan Nonlogam
Suatu senyawa dapat tersusun atas dua atau lebih unsur kimia. Senyawa yang tersusun atas dua unsur kimia disebut
senyawa biner. Berikut tata nama senyawa biner yang tersusun atas unsur logam dan nonlogam.
a. Nama senyawa kimia yang terdiri dari dua unsur (senyawa biner) menggunakan akhiran –ida.
b. Unsur logam (kation) disebutkan terlebih dahulu diikuti unsur nonlogam (anion).
c. Jumlah unsur yang menyusun senyawa tidak berpengaruh terhadap penamaan senyawa.
Contoh:
KCl = kalium klorida
NaCl = natrium klorida
MgI2 = magnesium iodida
MgO = magnesium oksida
Na2S = natrium sulfida
d. Jika kation berasal dari logam yang memiliki jumlah muatan lebih dari satu, maka Di belakang nama logam (dalam
bahasa Indonesia) dituliskan muatan ion dalam kurung dengan tulisan Romawi dilanjutkan dengan nama nonlogam
diberi akhiran –ida.
Contoh:
FeCl2 = besi (II) klorida
FeCl3 = besi (III) klorida
CuO = Tembaga (II) oksida
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Soal Latihan!
1
1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut!
a. LiCl d. SrO g. Fe2O3 j. CaS
b. RbI e. Al2O3 h. SnCl2
c. CaCl2 f. NaF i. MnO
2. Tuliskan rumus senyawa ion yang mempunyai nama berikut!
a. Natrium sulfida f. Tembaga (II) klorida
b. Magnesium oksida g. Tembaga (I) oksida
c. Aluminium sulfida h. Seng (II) iodida
d. Stronsium klorida i. Kromium (II) oksida
e. Magnesium nitrida j. Timah (II) oksida
3. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut.
a. CO f. SO2
b. PCl5 g. Cl2O
c. CO2 h. CBr4
d. SCl6 i. Cl2O5
e. SiCl4 j. ClF3
4. Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunyai nama berikut.
a. Fosforus triklorida f. Diklorin heptaoksida
b. Karbon disulfida g. Silikon dioksida
c. Karbon tetraklorida h. Sulfur trioksida
d. Difosforus trioksida i. Diklorin trioksida
e. Dinitrogen trioksida j. Diarsen trioksida
Contoh:
NaClO = natrium hipoklorit
KMnO4 = kalium permanganat
CaCO3 = kalsium karbonat
KNO3 = kalium nitrat
Soal Latihan!
2
1. Tuliskan nama asam dengan rumus kimia sebagai berikut.
a. H2CO3 c. H2S e. H3PO3
b. H2SO3 d. HCl f. CH3COOH
2. Tuliskan rumus kimia asam-asam berikut.
a. Asam sulfat c. Asam oksalat e. Asam perklorat
b. Asam klorat d. Asam fosfat f. Asam nitrit
3. Tuliskan nama dari basa berikut ini.
a. Fe(OH)2 c. Cr(OH)3 e. Au(OH)3
b. Zn(OH)2 d. KOH f. Sn(OH)2
4. Tuliskan rumus kimia dari basa berikut ini.
a. Natrium hidroksida d. Nikel (II) hidroksida
b. Tembaga (II) hidroksida e. Kalsium hidroksida
c. Aluminium hidroksida f. Raksa (I) hidroksida
5. Tentukan massa molekul relatif dari senyawa berikut.
a. CaCO3 d. KNO3
b. Na2HPO4 e. MgSO4
c. NaHCO3 f. K2MnO4
http://bisakimia.com/2013/10/25/tata-nama-senyawa-sederhana/
http://bisakimia.com/2013/10/25/tata-nama-senyawa-sederhana/2/