Makala Jiwa Simatik
Makala Jiwa Simatik
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan kemampuan individu untuk menyesuaikan diri
dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan, sebagai perwujudan
keharmonisan fungsi mental dan kesanggupannya menghadapi masalah yang biasa
terjadi, sehingga individu tersebut merasa puas dan mampu (Rasmun, 2001).
Gangguan jiwa tidak dapat disembuhkan secara maksimal sebagaimana keadaan
sebelum sakit, beberapa pasein meninggalkan gejala sisa seperti adanya
ketidakmampuan berkomunikasi dan mengenali realitas, (Setiawan,
2009.http//www. Gizi.net, diperolehtanggal 1 Juni 2010).
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan Terapi Somatik?
b) Apa saja jenis-jenis Terapi Somatik?
c) Apa yang dimaksud dengan Psikofarmaka?
d) Bagaimana prinsip dasar pelaksanaan Terapi Somatik?
e) Bagaimana peran perawat?
C. TUJUAN MASALAH
a) Dapat mengetahui apa itu terapi somatik
b) Dapat mengetahui jenis-jenis terapi somatik
c) Dapat mengetahui apa yang di maksud dengan psikofarmaka
d) Dapat mengetahui prinsip dasar pelaksanaan terapi somatic
e) Dapat mengetahui peran perawat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Penerapan terapi biologis atau terapi somatic didasarkan pada model medical di
mana gangguan jiwa dipandang sebagai penyakit. Ini berbeda dengan model
1
konsep yang lain yang memandang bahwa gangguan jiwa murni adalah gangguan
pada jiwa semata, tidak mempertimbangkan adanya kelaianan patofisiologis.
Tekanan model medical adalah pengkajian spesifik dan pengelompokkasn gejala
dalam sindroma spesifik. Perilaku abnormal dipercaya akibat adanya perubahan
biokimiawi tertentu. Terapi ini memfokuskan penyembuhan klien dengan bantuan
obat-obatan yang berfungsi sebagai anti depresi.
B. Tujuan
Terapi biologi atau somatic diberikan dengan tujuan mengubah perilaku mal
adaptif menjadi perilaku yang adaptif dengan melakukan tindakan dalma bentuk
perlakuan fisik.
C. Jenis-Jenis dan Karakteristik
a. Restrain
Restrain adalah terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau
muncul untuk membatasi mobilitas fisik pasien, dilakukan pada kondisi khusus,
merupakan intervensi yang terakhir jika perilaku klien sudah tidak dapat diatasi
atau dikontrol dengan strategi perilaku maupun modifikasi lingkungan
(Widyodiningrat. R, 2009).
Jenis-jenis restrain:
Camisole (jaket pengekang)
Manset/ tali untuk pergelangan tangan dan kaki
Kursi geriatric
Sprei/ selimut basah
Tujuan dan Prinsip-prinsip Restraint
Melindungi pasien dari cedera fisik
Memberikan lingkungan yang aman
Strategi untuk menurunkan agresifitas
Indikasi
Perilaku yang membahayakan diri sendiri dan lingkungannya
Perilaku agitasi yang tidak dapat diatasi obat obatan
Klien yang mengalami gangguan kesadaran
Klien yang membutuhkan bantunan untuk mendapatkan rasa aman dan
pengendalian diri.
Ancaman terhadap integritas tubuh berhubungan dengan penolakan klien
untuk istirahat, makan dan minum.
b. seklusi
Seklusi adalah bentuk terapi yang mengurung klien dalam ruangan
khusus. Klien tidak dapat meninggalkan ruangan tersebut secara bebas. Bentuk
siklus dapat berupa pengurungan diruangan tidak terkunci sampai pengurungan
2
dalam ruangan yang terkunci dengan Kasur tanpa sprei, tergantung dari tingkat
kegawatan klien.
Indikasi
Yaitu dengan perilaku kekerasan yang membahayakan diri sendiri, orang
lain dan lingkungann.
Kontraindikasi
Resiko tinggi bunuh diri
Klien dengan gangguan social
Kebutuhan untuk observasi masalah medis
Hukuman
c. Fototerapi
Fototerapi atau sinar adalah terapi somatic pilihan. Terapi ini diberikan
dengan memaparkan pada klien terang. Terapi ini dapat menurunkan 75%
gejala depresi yang dialami klien depresi musim dingin atau gangguan efektif
musiman.
Efek samping yang terjadi setelah dilakukan dapat berupa nyeri kepala,
insomnia, kelelahan, mual, mata kuning, keluar sekresi dari hidung atau sinus.
d. ECT (Electro Convulsif Therapy)
ECT adalah suatu tindakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan
menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun klonik. Tindakan ini
adalah bentuk terapi pada klien dengan mengalirkan arus listrik melalui
elektroda yang ditempelkan pada pelipis klien untuk membangkitkan kejang
grandmall.
Indikasi
ECT merupakan prosedur yang hanya digunakan pada keadaan
yang dirokemendasikan.
Kontraindikasi
Peningkatan tekanan intra kranial
Keguguran pada kehamilan.
Gangguan system muskuloskaletal, osteoartisis berat, osteoporosis,
fraktur Karena kejang grandmall.
Gangguan kardiovaskuler, infrak miokardium, agina, hipertensi,
aritmia dan aneu risma
Gangguan system pernafasan, asma bronkial
Keadaan lemah
3
Terapi deprivasi tidur adalah terapi yg diberikan kepada klien dengan
cara mengurangi jumlah jam tidur klien. Hasil penelitian ditemukan bahwa
60% klien depresi mengalami perbaikan yg bermakna setelah jam tidurnya
dikurangi selama 1 malam. Umumnya lama pengurangan jam tidur efektif
sebanyak 3,5 jam.
Indikasi
Terapi deprivasi tidur dianjurkan untuk klien depresi.
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja terapi deprivasi tidur ini adalah
mengubah neuroendokrin yang berdampak anti depresan.
Dampaknya adalah menurunnya gejala-gejala depresi.
Efek Samping
Klien yg didiagnosa mengalami gang. efektif tipe bipolar
bila diberikan terapi ini dpt mengalami gejala mania.
f. Intervensi Nutrisi
Pada umumnya terapis menganjurkan klien untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung penilethylamine dan buah-buahan yang
kaya akan antioksidan. Karena zat-zat tersebut dapat membantu
mengurangi stress.
4
kadar/konsentrasi neurotransmitter akan menimbulkan kekacauan atau gangguan
mental. Obat-obatan psikofarmaka efektif untuk mengatur keseimbangan
Neurotransmitter.
5
i. Kewenangan untuk memberi resep
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penerapan terapi biologis atau terapi somatic didasarkan pada model
medical di mana gangguan jiwa dipandang sebagai penyakit. Ini berbeda dengan
model konsep yang lain yang memandang bahwa gangguan jiwa murni adalah
gangguan pada jiwa semata, tidak mempertimbangkan adanya kelaianan
patofisiologis. Tekanan model medical adalah pengkajian spesifik dan
pengelompokkasn gejala dalam sindroma spesifik. Perilaku abnormal dipercaya
akibat adanya perubahan biokimiawi tertentu. Terapi ini memfokuskan
penyembuhan klien dengan bantuan obat-obatan yang berfungsi sebagai anti
depresi.
B. SARAN
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca sehingga bisa menerapkan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Susana, S.A, & Hendarsih, S. (2011). Terapi somatic Keperawatan Kesehatan Jiwa,
Jakarta: EGC