Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana psikologi memandang manusia

Oleh Nur Arum Suciati

Manusia merupakan makhluk hidup yang dapat berperan subjek maupun objek. Manusia
merupakan makhluk hidup yang sangat menarik. Manusia berperan sebagai sebjek dalam
melaksanakan tingkah laku atau tindakan dalam linkungannya. Selain itu, manusia juga bisa
memikirkan dirinya sebagai objek pikiran dan renungan. Manusia terdiri dari jiwa dan raga.
Kualitas manusia biasa dilihat dari seberapa baik jiwanya atau disebut juga hatinya. Manusia
berada pada tingkatan yang berbeda – beda dilihat dari jiwanya. Ada manusia yang perilakunya
berada diluar batas perikemanusiaan, tetapi ada juga manusia yang begitu tinggi tingkat
kemanusiaannya. Pada umumnya manusia tertarik untuk bertanya tentang dirinya ketika berada
dalam puncak puncak kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, keberhasilan Dan puncak kegagalan.

Manusia sejak semula ada dalam suatu kebersamaan, persahabatan, lingkungan kerja,
rukun warga dan rukun tetangga, dan bentuk – bentuk relasi sosial lainnya. Dan sebagai
partisipan kebersamaan sudah pasti manusia mendapat pengaruh dari lingkungannya, tetapi
sebaliknya manusia pun dapat memengaruhi dan memberi corak kepada lingkungan sekitarnya.
Manusia juga dilengkapi oleh cipta, rasa, karsa, norma, cita – cita dan nurani sebagai
karakteristik kemanusiaannya.

Manusia tidak semata – mata tunduk pada kodratnya dan secara pasif menerima
keadaannya, tapi ia juga selalu secara sadar dan aktif menjadikan dirinya sesuatu. Proses
perkembangan manusia sebagian ditentukan oleh kehendaknya sendiri, berbeda dengan makhluk
lainnya selain manusia yang sepenuhnya bergantung pada alam, seperti hewan dan tumbuhan.
Kebutuhan untuk terus menerus inilah yang menjadi khas manusia, dan karena itu pulalah
manusia bisa berkarya, bisa mengatur dunia untuk kepentingannya, sehingga timbullah
kebudayaan dalam segala bentuknya, yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Bemtuk
kebudayaannya seperti sistem perekonomian, kehidupan sosial dengan norma – normanya, dam
kehidupan politik.
Psikologi modern mengatakan bahwa manusia selain merupakan makhluk biologis yang
sama dengan makhluk hidup lainnya seperti membutuhkan makan dan minum, tapi juga makhluk
yang mepunyai sifat – sifat tersendiri yang berbeda dengan makhluk dunia lainnya. Oleh karena
itu, dalam mempelajari manusia kita harus mempunyai sudut pandang yang khusus pula.
E.Cassirer menyatakan bahwa manusia itu adalah “Makhluk Simbolis” yang artinya manusia
tidak hanya merangkai ingatan – ingatan atau kesadaran namun juga bisa merangsang
pengalaman – pengalaman menjadi yang berarti. dan Plato merumuskan : “manusia harus
dipelajari bukan dalam kehidupan pribadinya, tetapi juga dalam kehidupan sosial dan kehidupan
politiknya”. Sedangkan menurut faham filsafat eksistensialisme : “ Manusia adalah eksistensi” .

Berdasarkan pandangan psikologi terhadap manusia terdapat beberapa aliran – aliran


yang berkembang, yaitu yang pertama adalah psikoanalisa, yang dipelopori oleh Sigmund Freud.
Dasar pendapat dan pandangan freud berawal dari keyakinan bahwa pengalaman mental manusia
tidak ubahnya seperti gunung es yang terapung di samudra yang hanya sebagian terkecil yang
tampak, itulah yang merupakan bagian ketidaksadaran mental manusia berupa pikiran
kompleks, perasaan dan keinginan – keinginan bawah sadar yang tidak dialami secara langsung
tetapi ia terus mempengaruhi tingkah laku manusia. Artinya bahwa segala bentuk tingkah laku
manusia bersumber dari dorongan – dorongan alam bawah sadar.

Aliran yang kedua yaitu Behaviorisme, menurut aliran ini manusia dipandang sebagai
hasil dari jumlah kondisi – kondisi yang mempengaruhinya, beharovisme memandang manusia
dari segi yang nampak ( badaniah), tidak memandang manusia dari segi rohaniah. Yang ketiga
yaitu ada Humanisme, aliran ini berpendapat bahwa sebenarnya kita sebagai manusia pada
dasarnya baik dan memiliki kebebasan untuk menentukan dirinya sendiri. Humanisme pada
dasarnya tidak setuju dengan pendapat dengan kedua aliran sebelumnya yang mengatakan bahwa
kepribadian diri kita diatur oleh oleh kekuatan bawah sadar manusia kita sendiri dan bahwa kita
diatur dikuasai oleh lingkungan. Namun pada dasarnya aliran humanisme ini juga mengakui
bahwa pengalaman masa lalu itu mempengaruhi kepribadian. Aliran yang terakhir yaitu
Transpersonal , pada aliran ini memiliki perhatian pada kajian tentang harkat manusia, berusaha
memahami potensi luhur kemanusiaan yang berhubungan dengan fenomena atau gejala tentang
kesatuan spiritual sebagai sebuah bentuk kesadaran terpenting dari derajat manusia. Kesimpulan
dalam perhatian aliran ini memandang manusia dari 2 segi, yaitu potensi – potensi luhur dan
fenomena kesadaran.

Selain itu psikologi, apapun alirannya menunjukkan bahwa filsafat manusia yang
mendasarinya bercorak anthroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat dari segala
pengalaman dan relasi – relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang menyangkut
masalah manusia dan kemanusiaan. Pandangan ini menyangkut derajat manusia ke tempat yang
teramat tinggi seakan akan prima kausa yang sangat unik, pemilik akal budi yang sangat hebat,
serta memiliki pula kebebasan penuh untuk berbuat apa yang dianggap baik dan sesuai baginya.
Masing – masing aliran meninjau manusia dari sudut pandang berlainan dan dengan metodologi
tertentu berhasil menentukan berbagai dimensi dan asas tentang kehidupan manusia.

Oleh sebab itu, manusia bisa berperan sebagai subjek maupun objek dan juga berada
tingkatan yang berbeda – beda. Ketika berperan sebagai partisipan kebersamaan juga sudah pasti
mendapat pengaruh dan bisa memengaruhi lingkungan sekitarnya juga. Karena itu, manusia
mempunyai sifat sifat tersendiri yang berbeda dengan makhluk dunia lainnya, sehingga ada
seorang ahli psikolog yang memandang manusia merupakan makhluk yang unik, istimewa dan
simbolis. Dan juga banyak aliran – aliran psikologi dalam memandang manusia yang berbeda –
beda dalam memandang manusia, seperti Psikoanalisa, behaviorusme, humanisme dan
Transpersonal. Walaupun pendapat dalam aliran aliran tersebut berbeda - beda tetapi juga ada
yang juga sependapat atau memiliki kesamaan. Sehingga psikologi dalam memandang manusia
terdapt banyak sudut pandang dan juga pendapat yang memiliki perbedaan dan kesamaan.

Anda mungkin juga menyukai