Anda di halaman 1dari 30

RINGKASAN

Pewarna Tekstil merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan di


Indonesia. Tekstil adalah semua zat berwarna yang mempunyai kemampuan untuk
diserap oleh serap tekstildan mudah dihilangkan kembali material fleksibel yang
terbuat dari tenunan benang (Winarno,1984). Tekstil dibentuk dengan
cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil dalam
pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Seperti yang
sudah kita ketahui, pewarna tekstil sangat merusak lingkungan khususnya di
sungai, sungai menjadi tercemar dikarenakan adanya pewarna tekstil.Oleh sebab
itu, tidak semua orang berfikir untuk mengantikan pewarna tekstil dengan
pewarna yang alami yang terbuat dari kulit buah Naga.

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk membuat ciptaan baru
terhadap lingkungan khususnya sungai ,yang bermanfaat untuk bagi masyarakat
khusunya untuk anak- anak untuk mencitai,menjaga dan peduli lingkungan sejak
dini dikarenakan sungai sudah tercemar oleh pewarna tekstil dan memuculkan
sebuah ide atau inovasi baru yaitu menganti pewarna tekstil dengan pewarna
alami yang aman untuk melindungi sungai dari pencemaran sekarang sungai
sudah bersih dan terhindar dari bahaya pewarna tekstil.

Metode yang digunakan yaitu menganti pewarna tekstil dengan pewarna


yang lebih aman yaitu dengan pewarna alami yang terbuat dari limbah kulit buah
dan tidak akan merusak lingkungan yang khususnya sungai.

Target dari PKM ini adalah membuat Indonesia menjadi negara yang
ramah lingkungan dengan mengantikan pewarna tekstil dengan pewarna alami
yang lebih aman untuk lingkungan dan tidak merusaknya. Karena pewarna alami
ini tidak menyebabkan tercemarnya lingkungan khususnya sungai.

Pewarna tekstil ini juga akan membuat Indonesia menjadi negara yang
aman dan terhindar dari pencemaran lingkungan. Indonesia akan mempunyai
sungai yang terhindar dari pewarna tekstil yang berbahaya dan ikan- ikan tidak
akan mati karena pewarna alami sangat aman.

Kata Kunci : Pewarna alami, pewarna tekstil, kerusakan lingkungan

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pewarna Tekstil merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan di


Indonesia. Tekstil adalah semua zat berwarna yang mempunyai kemampuan
untuk diserap oleh serap tekstildan mudah dihilangkan kembali material
fleksibel yang terbuat dari tenunan benang (Winarno,1984).Tekstil dibentuk
dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah
tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain.
Seperti yang sudah kita ketahui, pewarna tekstil sangat merusak lingkungan
khususnya di sungai, sungai menjadi tercemar dikarenakan adanya pewarna
tekstil.

Hal tersebut tentu dapat diatasi dengan kerjasama seluruh masyarakat


Indonesia dalam memelihara sungai yang masih jauh akan pencemaran.
Kepedulian masyarakat sebenanya tidak dapat langung tumbuh begitu saja.
Diperlukan stimulan yang ditanamkan untuk anak sejak dini agar peduli
terhadap lingkungan.

Dari permasalahan diatas, maka melakukan inovasi baru atau ide baru
untuk menanamkan kepedulian dan cinta terhadap lingkungan teradap anak
sejak dini yaitu Pemanfaatan Limbah KuBUGA (Kulit Buah Naga) Sebagai
Pewarna Kain Alami dengan Teknik Ikat CelupDan Penyelamat Lingkungan.
Pemilihan pewarna alami yang terbuat dari kulit buah naga adalah untuk
memanfaatkan kembali limbah kulit buah naga. Selain itu, pewarna alami
yang terbuat dari kulit buah naga sangat aman bagi anak anak dan lingkungan.

Pewarna alami adalah zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan
(seperti bagian daun, bunga, biji dan kulit buah)yang telah digunakan sejak
dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk kedalam
tubuh(Winarno,1984).

Bahan pewarna alami ini meliputi pigmen yang sudah terdapat dalam
bahan atau terbentuk pada proses pemanasan, penyimpanan, atau pemrosesan.
Beberapa pigmen alami yang banyak terdapat di sekitar kita antara lain:
klorofil, karotenoid, tanin, dan antosianin(Anonimous, 2008). Umumnya,
pigmen-pigmen ini bersifat tidak cukup stabil terhadap panas, cahaya, dan pH
tertentu. Walau begitu, pewarna alami umumnya aman dan tidak

2
menimbulkan efek samping (Kwartiningsih. E, Setyawardhani. D.A,
Wiyatno.A, 2009).

Berdasarkan data yang di peroleh dari produksi rumahan keripik buah


naga merah di Malang, Jawa Timur membutuhkan sekitar 30kg per hari untuk
membuat keripik buah naga dan limbah kulit perhari sekitar 10kg-15kg.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan pencemaran sungai akan menjadi sebuah masalah besar


dimasa mendatang apabila tidak segera diatasi. Rasa peduli dan cinta
lingkungan terutama pada kelestarian sungai sangat perlu kita miliki oleh
setiap individu untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut. Namun,
menumbuhkan rasa peduli dan cinta kepada setiap individu sangatlah tidak
mudah, perlu adanya didikan dari orang tua kepada anaknya untuk mencintai
dan peduli terhadap lingkungan sejak dini. Hal tersebut memunculkan suatu
inovasi yang terbaru untuk mendidik anak- anak cita dan peduli terhadap
lingkungan.

Mengajarkan kepada anak tentang asiknya mewarnai menjadi salah satu


poin pentingnya dalam menjarkan cinta lingkungan. Namun dengan keadaan
saat ini masih menggunakan bahan pewarna tekstil yang berbahaya, maka
perlu sebuah inovasi baru untuk memudahkan mengajarkan asiknya
mewarnai kepada anak. Keterbatan tersebut membuahkan peluang untuk
memciptakan inovasi baru yang aman bagi anak-anak yaitu Pemanfaatan
Limbah KuBUGA (Kulit Buah Naga) Sebagai Pewarna Kain Alami
dengan Teknik Ikat CelupDan Penyelamat Lingkungan dan anak- anak
akan diajarkan cara membuat pewarna alami yang aman dari limbah kulit
buah naga. Sehingga diharapkan rasa cinta lingkungan yang tertanam pada
diri anak- anak.

1.3 Tujuan

1. Membangun minat belajar mencintai lingkungan bagi anak dibawah usia


12 tahun.
2. Memberikan media edukasi yang unik dan kreatif untuk anak-anak.
3. Mengetahui Cara Pembuatan Pewarna Alami dari KuBUGA.
4. Mengetahui Cara Mewarnai Kain dengan Teknik Ikat Celup.
5. Manfaat dari Pewarna Alami Bagi Lingkungan Khususnya Sungai.
6. Bahaya dari Perwarna Tekstil Bagi Lingkungan Khusunya Sungai.

3
1.4 Luaran yan Diharapkan

1. Menanamkan rasa cinta lingkungan kepada anak- anak sejak dini dengan
cara mengganti pewarna tekstil dengan pewarna alami.
2. Terciptanya anak- anak yang memiliki peduli dan cinta terhadap
lingkungan terutama menyangkut kelestarian sungai.
3. Terciptanya penerus bangsa yang memiliki rasa pedui dan cinta terhadap
lingkungan khusunya sungai.
4. Menjadi pematik bagi mahasiswa untuk memunculkan ide-ide inovasi
produk selanjutnya yang aman bagi lingkungan.

1.5 Manfaat Program

1. Bagi Siswa

a. Memberikan media edukasi mewarnai dan cinta lingkungan terhadap


sungai.
b. Menumbuhkan rasa cinta terhadap sungai sejak dini.

2. Bagi Mahasiswa

a. Melaksanakan dan mengaplikan peran tri dharma perguruan tinggi


yaitu, pendidikan dan pengajara, penelitian dan mengembangkan,
serta pengabdian pada masyarakat.
b. Memberikan referensi bagi mahasiswa dalam pembuatan produk
inovasi baru.

3. Bagi Orang Tua

a. Memberikan solusi unik, cerdas dan atratif dalam mengajarkan cinta


lingkungan kepada anak.

4. Bagi Masyarakat

a. Memberikan media edukasi cinta lingkungan dengan cara


menggunakan pewarna alami.

5. Bagi Pemerintah

a. Produk ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam kerusakan


lingkungan khususnya pencemaran terhadap sungai.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah Naga

Buah Naga (Hylocereus sp.) salah satu buah yang berasal dari Meksiko,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang sudah dibudidayakan di
negara Asia seperti Indonesia, Taiwan, Vietnam, Philipina dan Malaysia.Buah
Naga mempunyai cirikas sendiri dengan bayaknya biji yang kecil didalamnya dan
juga warna yang diciptakan sangatlah merah sebenarnya warnanya ada yang putih
tapi masyarakat Indosesia lebih suka Buah Naga yang bewarna merah ini.Selain
rasanya yang enak dan cukup digemari oleh masyarakatoleh masyarakat karena
memilikikhasiat dan manfaat serta nilai gizi cukup tinggi. Mulai dari batang, buah
dan kulit buah naga mengandung vitamin dan zat yang bermanfaat, kulit dari buah
naga dapat digunakan sebagai pewarna alami kain yang baik dan aman terhadap
lingkungan khususnya sungai.

Kulit buah naga yang bewarna merah sangat bagus digunakan sebagai
pewarna kain. Bagian dari buah naga 30-35% merupakan kulit buah namun
seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Kurangnya pemanfaatan dari limbah
kulit buah naga ini membuat sebagian lingkungan menjadi tercemar padahal kulit
buah naga mengandung zat pewarna alami berwarna merah(Evaardinna, Yulianti,
& masturi, 2016).

Gambar 2.1. Buah Naga

5
2.2 Pewarna Alami

Pewarna alami adalah zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan
(seperti bagian daun, bunga, biji dan kulit buah)yang telah digunakan sejak
dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk kedalam
tubuh(Winarno,1984). Karena berasal dari bahan alami, pewarna alami juga
mengandung nilai gizi.

a. Biji Buah Pinang

Gambar 2.2 Buah Pinang

Pohon Pinang, pohon yang paling umum dan tersebar di berbagai tempat
di Indonesia ini juga merupakan bahan pewarna alami untuk kain. Pohonnya
cukup tinggi dengan batang yang kecil dan kurus tanpa adanya cabang atau
ranting. Lebih mirip seperti pohon kelapa tetapi tidak ada gerigi di pohonnya.

Biji buah dari pohon pinang yang sudah tua dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pewarna alami kain. Caranya dengan menumbuk biji pinang sampai
halus lalu dicampur dengan air untuk menjadi larutan pewarna

b. Akar Tanaman Mengkudu

Gambar 2.3 Buah Mengkudu


6
Tanaman Mengkudu, biasanya tanaman ini sangat terkenal sebagai
tanaman obat tradisional yang diambil dari manfaat buah mengkudu.

Tetapi siapa yang menyangka, bahwa akar tanaman ini juga mempunyai
manfaat lainnya yaitu sebagai bahan pewarna alami pada kain.Dari akar
tanaman mengkudu ini, terciptalah bahan pewarna alami berwarna merah tua
atau merah kecoklatan.

c. Kulit Buah Manggis

Gambar 2.4Buah Manggis

Buah Manggis, merupakan salah satu buah yang paling dicari karena
memiliki daging buah yang enak dan sangat segar. Kulit dari buah manggis
juga bermanfaat sebagai obat tradisional. Selain itu, kulit buah manggis juga
ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami kain .

Kulit buah Manggis dapat menghasilkan warna merah keunguan, merah,


dan juga biru. Cara untuk membuatnya adalah dengan menumbuk kulit buah
manggis hingga halus. Lalu rendam dengan larutan etanol (salah satu jenis
alcohol). Setelah itu dikeringkan sebelum siap untuk dijadikan sebagai bahan
pewarna alami kain.

7
2.3 Kerusakan Lingkungan yang Disebabkan Oleh Pewarna Tekstil

Pencemaran air atau penurunan mutu air diakibatkan oleh sejumlah kegiatan
manusia Salah satunya yang berasal dari industri tekstil yang tidak dikelola
sebagaimana mestinya, namun dibuang langsung ke aliran air atau permukaan
tanah. Limbah industri tekstil yang langsung dibuang ke sungai dapat
menimbulkan pencemaran berupa : perubahan warna, bau dan rasa pada air;
terhambatnya dan hilangnya aktivitas biologi perairan; pencemaran tanah dan
air tanah; serta perubahan fisik tumbuhan, binatang dan manusia oleh zat
kimia (Laksono, 2007).

Pengaruh Limbah Tekstil Terhadap Lingkungan menurut (Muzamil, 2010)

1) Menimbulkan resiko kesehatan secara tidak langsung bagi masyarakat luas


yang memanfaatkan sumber-sumber air yang tercemar limbah cair industri.

2) Merusak sungai, estuari, atau tempat penambakan sehingga tangkapan ikan


menjadi berkurang.

Gambar 2.5 Sungai yang terkena limbah pewarna tekstil

8
BAB III

TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Prosedure Pembuatan Pewarna Alami Untuk Kain

a. Studi Pustaka

Pada tahap ini, mempelajari jurnal yang terkait dengan pewarna


alami untuk kain yang terbuat dari limbah kulit buah naga yang aman
bagi lingkungan khususnya sungai.

b. Persiapan Komponen Pewarna Alami

Tahapan pada pembuatan pewarna alami yang dibutuhkan dan


dipersiapkan adalah limbah kulit buah naga, cuka, wadah, dan air.

c. Tahap Pembuatan Pewarna Kain Alami

1. Potong kulit buah naga. Semakin banyak bahan yang digunakan,


semakin pekat pula warna alami yang dihasilkan.

Gambar 3.1 Kulit Buah Naga

9
2. Kemudiah haluskan kulit buah naga menggunakan mesin blender,
lalu tambahakan air.

Gambar 3.2 Kulit Naga yang Diblender

3. Setelah itu saring hasil blenderan kulit buah naga dan hanya
diambil sarinya saja.

Gambar 3.3 Kulit Buah Naga yang disaring

10
4. Tuangkan sari kulit buah naga kedalam panci yang sudah
dipanaskan dengan api medium selama 30 menit hingga satu jam.
Jika warna yang diingikan kurang begitu pekat, Anda bisa
memaskan lebih lama.

Gambar 3.4 Sari Kulit Buah Naga yang Dipanaskan

5. Setelah mendidih,tuang sari kulit buah naga kedalam wadah.


Jadilah Pewarna Kain Alami yang terbuat dari Limbah Kulit Buah
Naga.

Gambar 3.5 Pewarna Kain Alami

11
3.2 Prosedure Pewarnaan Kain dengan Teknik Ikat Celup

a. Persiapan Komponen Pewarna Alami

Tahapan pada Pewarnaan Kain Dengan Teknik Ikat Celup yang


dibutuhkan yaitu kain, wadah, karet, dan benang.

b. Tahap Pewarnaan Kain Dengan Teknik Ikat Celup

1. Tahap pertama tuangkan cuka putih da air dengan perbandingan


1:4 ke dalam panci, lalu masukkan kain yang akan diwarnai. Rebus
setidaknya 30 menit. Proses ini membantu kain untuk menyerap
warna lebih baik.

Gambar 3.6 Kain direbus dengan air cuka

2. Tiriskan kain yang telah direbus, lipat menjadi empat bagian.

Gambar 3.7 Kain dilipat menjadi 4 bagian

12
3. Setelah itu lipat-lipat menjadi kecil.

Gambar 3.8 Kain dilipat kecil

4. Kemudian di lipat menjadi segiempat.

Gambar 3.9 Kain dilipat segiempat

5. Kemudian kerutkan kain dengan tangan.

Gambar 3.10 Kain dikerutkan

13
6. Kemudian ikat kain mengunakan benang dan karet, bergungsi
untuk membentuk pola.

Gambar 3.11 Kain diikat

7. Rendam kain kedalam pewarna alami 1 jam hingga kain berubah


warna sesuai dengan keinginan.

Gambar 3.12 Kain direndam di pewarna alami

14
8. Setelah itu cuci kain dengan menggunakan air dan kemudian jemur
hingga kering. Jadilah kain dengan pewarna alami dari kulit buah
naga dengan mengunakan teknik ikat celup.

Gambar 3.13 Kain dengan pewarna alami

15
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

3.3 Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya untuk program Pemanfaatan Limbah KuBUGA


(KulitBuah Naga) Sebagai Pewarna Kain Alami dengan Teknik Ikat
Celup Dan Penyelamat Lingkungan ditunjukan pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penunjang Rp. 1.550.000
2 Bahan Habis Dipakai Rp. 850.000
3 Perjalanan Rp. 100.000
4 Lain-Lain Rp. 1.920.000
JUMLAH Rp. 4.420.000

3.4 Jadwal Kegiatan

Jadwal yang direncanakan untuk program kegiatan PKM-KC dapat dilihat


pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Jadwal kegiatan

No. Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu


ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
1. Studi Pustaka
2. Pembuatan proposal
dan administrasi
3. Perancangan
4. Penyiapan alat dan
bahan
5. Pembahasan
6. Pembuatan laporan
akhir

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006. “ Senyawa Antimikroba Dari Tanaman”. (http://id.wikipedia.org.


diakses 11 April 2014).

Evaardinna, Yulianti, I., & masturi. (2016). Ekstraksi Kulit Buah Naga ( Dragon
Fruit ) Sebagai Zat Pewarna Alami Pada Kain Batik. Prosiding Pertemuan
Ilmiah.

Kwartiningsih. E, Setyawardhani. D.A, Wiyatno.A, dan T. (2009). Zat pewarna


alami tekstil dari kulit buah manggis. Jurnal Teknologi Industri.

Kartikasari. Enggar,Yasmi Teni Susiati. (2016). PENGARUH FIKSATOR PADA


EKSTRAK DAUN MANGGA DALAM PEWARNAAN TEKSTIL BATIK
DITINJAU DARI KETAHANAN LUNTUR WARNA TERHADAP
KERINGAT. Jurnal SCIENCETECH.

Laksono, E. W. (2007). KAJIAN PENGGUNAAN ADSORBEN SEBAGAI


ALTERNATIF PENGOLAHAN LIMBAH ZAT PEWARNA TEKSTIL. Jurdik
Kimia.

MA., Muzamil, 2010. Dampak Limbah Cair Pabrik Tekstil PT Kenaria Terhadap
Kualitas Air Sungai Winong Sebagai Irigasi Pertanian di Desa Purwosuman
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. [Skripsi]. Surakarta : Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Winarno FG. 1984 Kimia Pangan dan Gizi untuk Mahasiswa dan Pofesi. Jakarta:
PT. Gramedia.

17
LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Diri

B. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Geniv Islam Felantra


2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
4 NIM 180521629081
5 Tempat dan Tanggal Ponorogo, 24 Mei 2000
Lahir
6 E-mail genivislamfelantra@gmail.com
7 No. Telepon/HP 089696633922

C. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik SD SMP SMA

Nama Institusi SD SMP Terpadu SMAN 1


Muhammadiyah Ponorogo Babadan
1 Ponorogo Ponorogo
Jurusan - - IPA

Tahun Masuk- 2006-2012 2012-2015 2015-2017


Lulus

D. Pemakalah Seminar Ilmiah

No Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan


Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 - - -

18
E. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Tahun


Pemberian
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum daalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi


salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-KC dengan judul
“Pemanfaatan Limbah KuBUGA (KulitBuah Naga) Sebagai Pewarna
Kain Alami dengan Teknik Ikat Celup Dan Penyelamat Lingkungan”.

Malang,2 April 2019

Pengusul,

Geniv Islam Felantra

180521629081

19
DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. H. Tri Kuncoro, ST., M.Pd.


2 Jenis Kelamin L
3 Pekerjaan Dosen Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik
4 NIP 195904301985031003
5 Tempat dan Tanggal Jombang, 30 April 1959
Lahir
6 E-mail Tri.kuncoro.ft@um.ac.id
7 No. Telepon/HP 08123388043

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Sarjana Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Akademik
Nama IKIP Sarjana Teknologi Teknologi
Institusi MALANG, Teknik Pembelajaran Pembelajar
Jl. an
Surabaya 6
Malang

Jurusan Pend UKCW PPS IKIP PPS


Teknik MALANG MALANG Universitas
Bangunan Negeri
Malang
Tahun 1979-1983 2000-2001 1994-1996 2008-2012
Masuk-
Lulus

C. Pengalaman

a. Pengalaman di bidang Pengabdian Pada Masyarakat

No. Jenis Pengalaman Sumber Dana Tahun


1. Menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Teknik Pertukangan Kayu IPTEKSDIK 1986
Bagi Para Tukang, di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Rp.1.000.000,
LPM IKIP MALANG, 1986.
2. Menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Teknik Pertukangan Kayu IPTEKSDIK 1987
Bagi Para Tukang di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. LPM Rp.1.000.000,
IKIP MALANG, 1987.
20
3. Menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Teknik Pertukangan Batu IPTEKSDIK 1988
di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang: LPM IKIP MALANG, Rp.1.000.000,-
1988.
4. Menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Teknik Pekerjaan IPTEKSDIK 1989
Konstruksi Bangunan Bagi Pemuda Putus Sekolah di Kecamatan Rp.1.000.000,-
Bantur, Kabupaten Malang, LPM IKIP MALANG.

5. Pengembangan Usaha Bidang Finishing dan Kerajinan Kayu, LPM IPTEKSDIK 1998
IKIP MALANG. Rp.1.000.000,-

6. Training Teknologi Pembelajaran Pendidikan Sistem Ganda Bagi IPTEKSDIRJEN 1998


Instruktur Dunia usaha/Industri dalam Rangka Link and Match, DP4M DIKTI
Dirjen Dikti, Diknas Jakarta. Rp.5.000.000,-
7. Pelatihan Keterampilan Kerajinan Kayu Bagi Para Pemuda Kodya IPTEKS DIKTI 1999
Malang (Pengetahuan Bahan Kayu), LPM IKIP MALANG. Rp.1.000.000,

8. Pengembangan Training Industri Konstruksi Berwawasan Lingkungan IPTEKS DIK TI 1999


Bagi Calon Supervisor dan Surveyor Pada Pembangunan Perumahan Rp.1.500.000,-
Pertokoan dan Perkantoran di Kotamadya Malang, LPM IKIP Malang.
9. Pengembangan Gambar Konstruksi Bangunan Perumahan Perkantoran KWUDIRJEN 1999
dan Pertokoan Berwawasan Lingkunan Sebagai Upaya Pembinaan DIKTI
Kemandirian dan Penyiapan Kewirausahaan Mahasiswa Dalam Jasa Rp.15.000.000,
Gambar Industri Konstruksi, DP4M Dirjen Dikti, Diknas Jakarta.
10. Penyiapan Wirausaha Baru di Bidang Industri Konstruksi dan Dalam KWUDIRJEN 2000
Pengembangan Gambar Bangunan Rumah Susun, Melalui Peningkatan DIKTI
Kemampuan Desain, Produksi dan Finishing, DP4M, Dirjen Dikti, Rp.15.000.000,-
Diknas Jakarta.
11. Penyiapan Wirausaha Baru di Bidang Industri Konstruksi dan KWU DIRJEN 2001
Pengembangan Tata ruang, Taman Halaman Taman Obyek Wisata, DIKTI
Melalui Peningkatan Kemampuan Desain, Produksi dan Finishing Rp.15.000.000,-
yang Berwawasan Lingkungan, DP4M, Dirjen Dikti, Diknas Jakarta.
12. Pemasayarakatan Penggunaan Lumpur untuk Pembuatan Batu Bata KWU DIRJEN 2001
dan Genteng Berwawasan Lingkungan Sebagai Upaya Mengurangi DIKTI
Kerusakan Tanah Produktif, Dirjen Dikti, Diknas Jakarta. Rp.5.000.000,-
13. Penyiapan Wirausaha di bidang industri Kerajinan Perabot Bambu KWU DIRJEN 2001
Berwawasan Lingkungan, Melalui Peningkatan Kemampuan Desain, DIKTI
Produksi dan finishing dalam Menunjang kebutuhan Pariwisata yang Rp.15.000.000,-
Berorintasi Eksport, Dirjen Dikti, Diknas Jakarta.
14. Peningkatan Usaha Peternakan Ayam Kampung (Ayam Buras) dengan VUCER DIRJEN 2002
Menggunakan Sistem Baterei, Dirjen Dikti, Diknas Jakarta DIKTI
Rp.10.000.000,-

21
15. Rancang Bangun Alat Pengukus Bibit Jamur Kayu Pada Industri Jamur VUCER DIRJEN 2002
Skala Rumah Tangga, DP4M Dirjen Dikti, Diknas Jakarta. DIKTI
Rp.10.000.000,-
16. Pemasyarakatan Penggunaan Lumpur dan Jerami untuk Pembuatan IPTEKSDIRJEN 2003
Batu Bata dan Genteng Berwawasan Lingkungan Sebagai Upaya DIKTI
Mengurangi Kerusakan Tanah Produktif, DP4M Dirjen Dikti, Diknas Rp.5.000.000,-
Jakarta.
17. Magang Di Bidang Industri Desain Eksterior Dan Interior Rumah KWUDIRJEN 2005
Susun Bertaraf Global Melalui Peningkatan Kemampuan Di Bidang DIKTI
Drafting, Editing, Solid Modeling, Surface Modeling, Rendering, Rp.15.000.000,-
Advanced Rendering Pada Industri P T. Tiga Dimensi Solusi
Indonesia Untuk Penyiapan Wirausaha Baru Bidang Training
18. Magang Kewirausahaan Di Industri Bidang Disain, Dan Finishing KWUDIRJEN 2006
Teknologi Sanding: Polyurethane System, Finishing Parguet System, DIKTI
Impra Etnic Antigue, Propan Antique Finish, Wooden Effect Finishes, Rp.15.000.000,-
Wall & Decorative Paint, Dan Decor Wall Texture Untuk Eksterior
Dan Interior Rumahan Hotel Di Propan Raya Icc Dalam Rangka
Penyiapan Wirausaha Baru
19. Penyiapan Wirausaha Baru Di Bidang Industri Pembuatan Furniture, KWUDIRJEN 2007
Kusen, Pintu, Jendela, Dan Finishing Modern Melalui Magang Di DIKTI
Industri U.D. Mitra Karya Sejahtera Malang Rp.15.000.000,-
20. Meningkatkan Kompetensi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) IPTEKSDIRJEN 2008
Melalui Training Penelitian Tindakan Kelas DIKTI
Rp.5.000.000,-

b. Pengalaman di Bidang Penelitian

No. Jenis Pengalaman Ketua Tahun


1. Pengaruh Multi Media Pembelajaranterhadap Hasil Balajar Konstruksi Ketua Peneliti 1989
Kayu Mahasiswa S-1 PTB, Lemlit IKIP MALANG

2. Pengaruh Tugas Pra dan Pasca Kuliah Terhadap Hasil Balajar Konstruksi Ketua Peneliti 1990
Kayu Mahasiswa S-1 PTB IKIP MALANG

3. Pengaruh Tugas Pra dan Media Visual Kuliah Terhadap Hasil Balajar Ketua Peneliti 1991
Konstruksi Kayu Mahasiswa S-1 PTB, Lemlit IKIP MALANG.
4. Survei Kelengkapan Sumber Belajar Pengajaran Praktik Bengkel (Praktik Peneliti 1992
Dasar Keahlian Profesional) STM Swasta di Kotamadya Malang, Lemlit
IKIP MALANG
5. Pola Pelaksanaan Program Praktik Idustri (Praktik Keahlian Profesional) Peneliti 1992
STM di Kotamadya Malang, Lemlit IKIP MALANG.

22
6. Studi Perbandingan Pelaksanaan Program FPTK IKIP MALANG dan Ketua Peneliti 1993
VEDC/PPPGT MALANG, Jakarta, DP3M, Dirjen Dikti, Depdikbud,
Lemlit IKIP Malang
7. Perbandingan Pelaksanaan Program FPTK IKIP MALANG dan Ketua Peneliti 1993
VEDC/PPPGT MALANG. IKIP MALANG
8. Ketua Peneliti: Pelaksanaan Sistem Ganda SMK Teknologi Negeri, Ketua Peneliti 1996
Jurusan Bangunan di Dunia Usaha Jasa Konstruksi se Jawa Timur, 1996.
9. Analisis Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Malang Jurusan Peneliti 1996
Bangunan, Program Studi bangunan GedungSuatu Studi Berdasarkan
Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi. Tesis. tahun 1996. Malang: PPS
IKIP Malang.
10. Studi Tentang Pelaksanaan Program Dukungan Pelatihan Industri/dunia Peneliti 1997
usaha di Bali, Dikmenjur, Depdikbud Jakarta
11. Survai Ukuran Meja dan Kursi Siswa SLTP Pengaruhnya Terhadap Peneliti 1998
Egronomi se Jawa Timur, Lemlit IKIP Malang.

12. Mengatasi Hambatan Dalam belajar Mekanika Teknik I Mahasiswa S-1 Ketua Peneliti 1999
PTB melalui Program Tugas Pra dan Pasca Kuliah Malang.
13. Efektifitas Pelaksanaan Peran Dunia usaha Industri/ Usaha dalam Peneliti 2000
Pengemban Misi Pendidikan pada Program Sistem Ganda dengan SMK),
Lemlit Universitas Negeri Malang.
14. Kebutuhan Pelaksanaan Hambatan dan Pemecahan masalah Peneliti 2001
Penyelenggaraan Program Pendidikan Keterampilan di SLTP di Wilayah
Malang, Surabaya Jawa Timur), Lemlit Universitas Negeri Malang
15. Peranan Tugas Majelis Sekolah Dalam Pelaksanaan Pendidikan Sistem Peneliti 2002
Ganda), Lemlit Universitas Negeri Malang.
16. Analisis Terhadap Efektifitas Penggunaan Jembatan Penyebarangan Studi Peneliti 2002
Kasus di Kota Malang), Lemlit Universitas Negeri Malang.
17. Pemodelan Bangkitan Pergerakan Keluarga di Kawasan Pemukiman di Ketua Peneliti 2003
Pinggiran Kota (Suatu Studi Kebutuhan Transportasi di Kota Malang),
Lemlit Universitas Negeri Malang.
18. Kajian Komperatif Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Pada Ketua Peneliti 2004
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pada Kota Besar, Kota Sedang dan
Kota Kecil Di Jawa Timur), Lemlit Universitas Negeri Malang.
19. Analisis Pelaksanaan Praktik Industri Mahasiswa Fakultas Teknik Peneliti 2005
20. Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Solving dan Gaya Belajar Kolb Disertasi 2012
Terhadap Hasil Belajar Bidang Mekanika Rekayasa Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil
21. Pengembangan Model Uji Sertifikasi Keahlian Bangunan Berbasis RMCS HB-DP2M 2014
dan PBL pada Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (th1) DIRJEN DIKTI

23
22. Pengembangan Model Uji Sertifikasi Keahlian Bangunan Berbasis RMCS HB-DP2M 2015
dan PBL pada Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (th2) DIRJEN DIKTI

c. Pengalaman di Bidang Pendidikan dan Pengajaran

No. Pengalaman Mengajar Tahun


1. Mekanika Rekayasa Bangunan 1985 – s/k
2. Pengujian Bahan Bangunan 1985 – s/k
3. Tugas Akhir/Skripsi 1985 – s/k
4. Perkembagan Peserta Didik 1985--2003
5. Matematika Bangunan 1985--2003
6. Mekanika Tanah 1985--2003
7. Pengembangan Kurikulum 1985--2004
8. Rekayasa Struktur Kayu 2005—2006
9. Hukum dan Ketenaga Kerjaan 2006—s/k

d. Pengalaman di bidang Penulisan Jurnal/Buku/Diktat

No. Jenis Pengalaman Tahun


1. Pengembang Produk Paket Pembelajaran Keterampilan dengan Video Produksi, IKIP 1993
MALANG.
2. Pengembang Paket Belajar Keterampilan Konstruksi Bangunan dengan Slide, IKIP 1993
MALANG
3. Penyelesaian Mekanika Tanah, PTB FPTK IKIP MALANG 1997
4. Penyelesaian Konstruksi Kuda-Kuda Kayu, PTB FPTK IKIP MALANG 1998
5. Penyelesaian Soal-Soal Matematika Bangunan, PTB FPTK IKIP MALANG 1999
6. Penyelesaian Soal-Soal Mekanika Bangunan, Teknik Sipil, Takultas Teknik 2000
Universitas Negeri MALANG
7. Pengembang Kurikulum Pelatihan Magang di SMK Nasional Malang Jurusan 2000
Bangunan, Program Studi bangunan Gedung Suatu Studi Berdasarkan Kebutuhan
Dunia Usaha JasaKonstruksi Malang
8. Strategi Pembelajaran Bidang Kejuruan Dan Teknologi, Dirjen Dikti 2001
9. Peranan Tugas Majelis Sekolah Dalam Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda), Jurnal 2002
Bangunan Fakultas Teknik
10. Kebutuhan Pelaksanaan Penyelenggaraan Program Pendidikan Keterampilan di SLTP 2003
di Wilayah Malang, Surabaya Jawa Timur), Jurnal Teknologi Universitas Negeri
Malang
11. Pemodelan Bangkitan Pergerakan Keluarga di Kawasan Pemukiman di Pinggiran Kota 2004
(Suatu Studi Kebutuhan Transportasi di Kota Malang), Jurnal Teknologi Universitas
Negeri Malang

24
12. Strategi Pembelajaran Problem Solving dan Gaya Belajar Kolb Terhadap Hasil Belajar 2013
Bidang Mekanika Rekayasa Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

e.Pengalaman lain-lain (Seminar, Lokakarya)

No. Judul Kegiatan Ilmiah Tahun Peran


1. Penyaji Makalah Seminar Nasional Penyiapan Wirausaha Baru 5-7 Juni 2000 Pemakalah
di Usaha Jasa Konstruksi Dirjen Dikti, Diknas Jakarta
2. Seminar dan Lokakarya nasional Peningkatan Profesionalitas 4 Sep 2001 Pemakalah
guru SMK melalui Kajian Kelas
3. Pengembangan Pendidikan Diploma Untuk Memenuhi 16 – 2 – 2002 Peserta
Kebutuhan Tenaga kerja Industri Era Global dalam rangka
Optimalisasi Potensi Daerah
4. Temu Karya XII Forum Komunikasi FT/FPTK- 13-16 Feb 2002 Peserta
JPTKUniversitas se Indonesia

5. Skill Profiles for Employability TPSDP 15 Mei 2002 Peserta


6. Seminar Nasional Hasil Program Pengembangan Budaya 29-31 Mei 2002 Pemakalah
Kewirausahaan di Perguruan Tinggi Tahun 2002
7. Penyiapan Wirausaha di bidang industri konstruksi dan 7-8 Juni 2002 Pemakalah
Pengembangan Tata ruang, Taman Halaman Taman Obyek
Wisata, Melalui Peningkatan Kemampuan Desain Produksi dan
finishing Berwawasan Lingkungan
8. Pemasayarakatan Penggunaan Lumpur untuk Pembuat-an Batu 5-6 Mei 2003 Pemakalah
Bata dan Genteng Berwawasan Lingkungan Sebagai Uapaya
Mengurangi Kerusakan Tanah Produktif
9. Penyiapan Wirausaha di bidang industri Kerajinan Pera-bot 8-9 Juni 2003 Pemakalah
Bambu Berwawasan Lingkungan, Melalui Pening-katan
Kemampuan Desain, Produksi dan finishing Me-nunjang
kebutuhan Pariwisata yang Berorintasi Eksport
10. Konvensi Nasional Pendidikan teknologi dan Kejuruan 12 Feb 2004 Peserta
11. Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dalam 27-31 Januari Pelaksana
rangka Sertifikasi Tenaga Teknik Konstruksi 2004
12. Temu Karya XII Forum Komunikasi FT/FPTK-JPTK 13-14 Feb 2004 Peserta
Universitas se Indonesia

13. Seminar dan pembentukan Asosiasi Pendidikan Teknologi dan 13 Maret 2004 Peserta
Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) untuk menghadapi Pasar
global dalam Kerangka Otonomi Daerah Wilayah Jawa Timur
14. Seminar dan pembentukan Asosiasi Pendidikan Tekno-logi dan 4 Mei 2004 Pelaksana
Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) Sinergi Pendidikan Tinggi

25
dan Menengah Dalam Penyiapan Tenaga Kerja di era Otonomi
Wilayah Malang
15. Seminar dan Lokakarya Hak Kekayaan Intelektual DP4M, 2- 4 Agustus Peserta
Dirjen Dikti Jakarta 2004
16. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi 3-5 Oktober Peserta
2004

Semua data yang saya isikan dan tercantum daalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-KC dengan judul “Pemanfaatan Limbah KuBUGA (KulitBuah Naga)
Sebagai Pewarna Kain Alami dengan Teknik Ikat Celup Dan Penyelamat Lingkungan”.

Malang,2 April 2019

Pengusul,

Dr. H. Tri Kuncoro, ST., M.Pd.

NIP 195904301985031003

26
Lampiran 2 Justifikasi Anggarran Kegiatan

1.PeralatanPenunjang

Material Justifikasi Jumlah Harga Total Harga (Rp)


Pemakaian Satuan (Rp)
Solasi/Karet Untuk membuat 100 1.500 Rp 150.000
pola pada kain
Gunting Untuk memotong 100 3.000 Rp 300.000
benang
Wadah Untuk merendam 100 5.000 Rp 500.000
kain dengan
warna alami
Benang Untuk 100 1.000 Rp 100.000
membentuk pola
pada kain
Panci Untuk memasak 50 10.000 Rp 500.000
pewarna alami
SUBTOTAL Rp 1.550.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Jumlah Harga Total Harga (Rp)


Pemakaian Satuan (Rp)
Kulit Buah Naga Untuk membuat 80 kg - -
warna
Kain Sebagai peran 100 7.000 Rp 700.000
utama dalam
pembuatan
pewarna alami
Cuka Untuk mengikat 100 1.500 Rp 150.000
warna
SUBTOTAL Rp 850.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi Pemakaian Jumlah Biaya (Rp)


Biaya transportasi Untuk mencari bahan dan Rp 100.000
alat
SUBTOTAL
SUBL Rp100.000

27
4. Lain- Lain

Material Justifikasi Volume Harga Jumlah Biaya


Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Konsumsi 1 Hari 120 15.000 Rp 1.800.000
kotak
Minum 1 Hari 120 gelas 1.000 RP. 120.000
SUBTOTAL Rp. 1.920.000

28
Lampiran 4 Gambaran Produk

29
30

Anda mungkin juga menyukai