Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk membuat ciptaan baru
terhadap lingkungan khususnya sungai ,yang bermanfaat untuk bagi masyarakat
khusunya untuk anak- anak untuk mencitai,menjaga dan peduli lingkungan sejak
dini dikarenakan sungai sudah tercemar oleh pewarna tekstil dan memuculkan
sebuah ide atau inovasi baru yaitu menganti pewarna tekstil dengan pewarna
alami yang aman untuk melindungi sungai dari pencemaran sekarang sungai
sudah bersih dan terhindar dari bahaya pewarna tekstil.
Target dari PKM ini adalah membuat Indonesia menjadi negara yang
ramah lingkungan dengan mengantikan pewarna tekstil dengan pewarna alami
yang lebih aman untuk lingkungan dan tidak merusaknya. Karena pewarna alami
ini tidak menyebabkan tercemarnya lingkungan khususnya sungai.
Pewarna tekstil ini juga akan membuat Indonesia menjadi negara yang
aman dan terhindar dari pencemaran lingkungan. Indonesia akan mempunyai
sungai yang terhindar dari pewarna tekstil yang berbahaya dan ikan- ikan tidak
akan mati karena pewarna alami sangat aman.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dari permasalahan diatas, maka melakukan inovasi baru atau ide baru
untuk menanamkan kepedulian dan cinta terhadap lingkungan teradap anak
sejak dini yaitu Pemanfaatan Limbah KuBUGA (Kulit Buah Naga) Sebagai
Pewarna Kain Alami dengan Teknik Ikat CelupDan Penyelamat Lingkungan.
Pemilihan pewarna alami yang terbuat dari kulit buah naga adalah untuk
memanfaatkan kembali limbah kulit buah naga. Selain itu, pewarna alami
yang terbuat dari kulit buah naga sangat aman bagi anak anak dan lingkungan.
Pewarna alami adalah zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan
(seperti bagian daun, bunga, biji dan kulit buah)yang telah digunakan sejak
dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk kedalam
tubuh(Winarno,1984).
Bahan pewarna alami ini meliputi pigmen yang sudah terdapat dalam
bahan atau terbentuk pada proses pemanasan, penyimpanan, atau pemrosesan.
Beberapa pigmen alami yang banyak terdapat di sekitar kita antara lain:
klorofil, karotenoid, tanin, dan antosianin(Anonimous, 2008). Umumnya,
pigmen-pigmen ini bersifat tidak cukup stabil terhadap panas, cahaya, dan pH
tertentu. Walau begitu, pewarna alami umumnya aman dan tidak
2
menimbulkan efek samping (Kwartiningsih. E, Setyawardhani. D.A,
Wiyatno.A, 2009).
1.3 Tujuan
3
1.4 Luaran yan Diharapkan
1. Menanamkan rasa cinta lingkungan kepada anak- anak sejak dini dengan
cara mengganti pewarna tekstil dengan pewarna alami.
2. Terciptanya anak- anak yang memiliki peduli dan cinta terhadap
lingkungan terutama menyangkut kelestarian sungai.
3. Terciptanya penerus bangsa yang memiliki rasa pedui dan cinta terhadap
lingkungan khusunya sungai.
4. Menjadi pematik bagi mahasiswa untuk memunculkan ide-ide inovasi
produk selanjutnya yang aman bagi lingkungan.
1. Bagi Siswa
2. Bagi Mahasiswa
4. Bagi Masyarakat
5. Bagi Pemerintah
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Buah Naga (Hylocereus sp.) salah satu buah yang berasal dari Meksiko,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang sudah dibudidayakan di
negara Asia seperti Indonesia, Taiwan, Vietnam, Philipina dan Malaysia.Buah
Naga mempunyai cirikas sendiri dengan bayaknya biji yang kecil didalamnya dan
juga warna yang diciptakan sangatlah merah sebenarnya warnanya ada yang putih
tapi masyarakat Indosesia lebih suka Buah Naga yang bewarna merah ini.Selain
rasanya yang enak dan cukup digemari oleh masyarakatoleh masyarakat karena
memilikikhasiat dan manfaat serta nilai gizi cukup tinggi. Mulai dari batang, buah
dan kulit buah naga mengandung vitamin dan zat yang bermanfaat, kulit dari buah
naga dapat digunakan sebagai pewarna alami kain yang baik dan aman terhadap
lingkungan khususnya sungai.
Kulit buah naga yang bewarna merah sangat bagus digunakan sebagai
pewarna kain. Bagian dari buah naga 30-35% merupakan kulit buah namun
seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Kurangnya pemanfaatan dari limbah
kulit buah naga ini membuat sebagian lingkungan menjadi tercemar padahal kulit
buah naga mengandung zat pewarna alami berwarna merah(Evaardinna, Yulianti,
& masturi, 2016).
5
2.2 Pewarna Alami
Pewarna alami adalah zat warna yang berasal dari ekstrak tumbuhan
(seperti bagian daun, bunga, biji dan kulit buah)yang telah digunakan sejak
dahulu sehingga sudah diakui bahwa aman jika masuk kedalam
tubuh(Winarno,1984). Karena berasal dari bahan alami, pewarna alami juga
mengandung nilai gizi.
Pohon Pinang, pohon yang paling umum dan tersebar di berbagai tempat
di Indonesia ini juga merupakan bahan pewarna alami untuk kain. Pohonnya
cukup tinggi dengan batang yang kecil dan kurus tanpa adanya cabang atau
ranting. Lebih mirip seperti pohon kelapa tetapi tidak ada gerigi di pohonnya.
Biji buah dari pohon pinang yang sudah tua dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pewarna alami kain. Caranya dengan menumbuk biji pinang sampai
halus lalu dicampur dengan air untuk menjadi larutan pewarna
Tetapi siapa yang menyangka, bahwa akar tanaman ini juga mempunyai
manfaat lainnya yaitu sebagai bahan pewarna alami pada kain.Dari akar
tanaman mengkudu ini, terciptalah bahan pewarna alami berwarna merah tua
atau merah kecoklatan.
Buah Manggis, merupakan salah satu buah yang paling dicari karena
memiliki daging buah yang enak dan sangat segar. Kulit dari buah manggis
juga bermanfaat sebagai obat tradisional. Selain itu, kulit buah manggis juga
ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami kain .
7
2.3 Kerusakan Lingkungan yang Disebabkan Oleh Pewarna Tekstil
Pencemaran air atau penurunan mutu air diakibatkan oleh sejumlah kegiatan
manusia Salah satunya yang berasal dari industri tekstil yang tidak dikelola
sebagaimana mestinya, namun dibuang langsung ke aliran air atau permukaan
tanah. Limbah industri tekstil yang langsung dibuang ke sungai dapat
menimbulkan pencemaran berupa : perubahan warna, bau dan rasa pada air;
terhambatnya dan hilangnya aktivitas biologi perairan; pencemaran tanah dan
air tanah; serta perubahan fisik tumbuhan, binatang dan manusia oleh zat
kimia (Laksono, 2007).
8
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN
a. Studi Pustaka
9
2. Kemudiah haluskan kulit buah naga menggunakan mesin blender,
lalu tambahakan air.
3. Setelah itu saring hasil blenderan kulit buah naga dan hanya
diambil sarinya saja.
10
4. Tuangkan sari kulit buah naga kedalam panci yang sudah
dipanaskan dengan api medium selama 30 menit hingga satu jam.
Jika warna yang diingikan kurang begitu pekat, Anda bisa
memaskan lebih lama.
11
3.2 Prosedure Pewarnaan Kain dengan Teknik Ikat Celup
12
3. Setelah itu lipat-lipat menjadi kecil.
13
6. Kemudian ikat kain mengunakan benang dan karet, bergungsi
untuk membentuk pola.
14
8. Setelah itu cuci kain dengan menggunakan air dan kemudian jemur
hingga kering. Jadilah kain dengan pewarna alami dari kulit buah
naga dengan mengunakan teknik ikat celup.
15
BAB IV
16
DAFTAR PUSTAKA
Evaardinna, Yulianti, I., & masturi. (2016). Ekstraksi Kulit Buah Naga ( Dragon
Fruit ) Sebagai Zat Pewarna Alami Pada Kain Batik. Prosiding Pertemuan
Ilmiah.
MA., Muzamil, 2010. Dampak Limbah Cair Pabrik Tekstil PT Kenaria Terhadap
Kualitas Air Sungai Winong Sebagai Irigasi Pertanian di Desa Purwosuman
Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen. [Skripsi]. Surakarta : Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Winarno FG. 1984 Kimia Pangan dan Gizi untuk Mahasiswa dan Pofesi. Jakarta:
PT. Gramedia.
17
LAMPIRAN
B. Identitas Diri
C. Riwayat Pendidikan
18
E. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum daalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.
Pengusul,
180521629081
19
DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
C. Pengalaman
5. Pengembangan Usaha Bidang Finishing dan Kerajinan Kayu, LPM IPTEKSDIK 1998
IKIP MALANG. Rp.1.000.000,-
21
15. Rancang Bangun Alat Pengukus Bibit Jamur Kayu Pada Industri Jamur VUCER DIRJEN 2002
Skala Rumah Tangga, DP4M Dirjen Dikti, Diknas Jakarta. DIKTI
Rp.10.000.000,-
16. Pemasyarakatan Penggunaan Lumpur dan Jerami untuk Pembuatan IPTEKSDIRJEN 2003
Batu Bata dan Genteng Berwawasan Lingkungan Sebagai Upaya DIKTI
Mengurangi Kerusakan Tanah Produktif, DP4M Dirjen Dikti, Diknas Rp.5.000.000,-
Jakarta.
17. Magang Di Bidang Industri Desain Eksterior Dan Interior Rumah KWUDIRJEN 2005
Susun Bertaraf Global Melalui Peningkatan Kemampuan Di Bidang DIKTI
Drafting, Editing, Solid Modeling, Surface Modeling, Rendering, Rp.15.000.000,-
Advanced Rendering Pada Industri P T. Tiga Dimensi Solusi
Indonesia Untuk Penyiapan Wirausaha Baru Bidang Training
18. Magang Kewirausahaan Di Industri Bidang Disain, Dan Finishing KWUDIRJEN 2006
Teknologi Sanding: Polyurethane System, Finishing Parguet System, DIKTI
Impra Etnic Antigue, Propan Antique Finish, Wooden Effect Finishes, Rp.15.000.000,-
Wall & Decorative Paint, Dan Decor Wall Texture Untuk Eksterior
Dan Interior Rumahan Hotel Di Propan Raya Icc Dalam Rangka
Penyiapan Wirausaha Baru
19. Penyiapan Wirausaha Baru Di Bidang Industri Pembuatan Furniture, KWUDIRJEN 2007
Kusen, Pintu, Jendela, Dan Finishing Modern Melalui Magang Di DIKTI
Industri U.D. Mitra Karya Sejahtera Malang Rp.15.000.000,-
20. Meningkatkan Kompetensi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) IPTEKSDIRJEN 2008
Melalui Training Penelitian Tindakan Kelas DIKTI
Rp.5.000.000,-
2. Pengaruh Tugas Pra dan Pasca Kuliah Terhadap Hasil Balajar Konstruksi Ketua Peneliti 1990
Kayu Mahasiswa S-1 PTB IKIP MALANG
3. Pengaruh Tugas Pra dan Media Visual Kuliah Terhadap Hasil Balajar Ketua Peneliti 1991
Konstruksi Kayu Mahasiswa S-1 PTB, Lemlit IKIP MALANG.
4. Survei Kelengkapan Sumber Belajar Pengajaran Praktik Bengkel (Praktik Peneliti 1992
Dasar Keahlian Profesional) STM Swasta di Kotamadya Malang, Lemlit
IKIP MALANG
5. Pola Pelaksanaan Program Praktik Idustri (Praktik Keahlian Profesional) Peneliti 1992
STM di Kotamadya Malang, Lemlit IKIP MALANG.
22
6. Studi Perbandingan Pelaksanaan Program FPTK IKIP MALANG dan Ketua Peneliti 1993
VEDC/PPPGT MALANG, Jakarta, DP3M, Dirjen Dikti, Depdikbud,
Lemlit IKIP Malang
7. Perbandingan Pelaksanaan Program FPTK IKIP MALANG dan Ketua Peneliti 1993
VEDC/PPPGT MALANG. IKIP MALANG
8. Ketua Peneliti: Pelaksanaan Sistem Ganda SMK Teknologi Negeri, Ketua Peneliti 1996
Jurusan Bangunan di Dunia Usaha Jasa Konstruksi se Jawa Timur, 1996.
9. Analisis Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Malang Jurusan Peneliti 1996
Bangunan, Program Studi bangunan GedungSuatu Studi Berdasarkan
Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi. Tesis. tahun 1996. Malang: PPS
IKIP Malang.
10. Studi Tentang Pelaksanaan Program Dukungan Pelatihan Industri/dunia Peneliti 1997
usaha di Bali, Dikmenjur, Depdikbud Jakarta
11. Survai Ukuran Meja dan Kursi Siswa SLTP Pengaruhnya Terhadap Peneliti 1998
Egronomi se Jawa Timur, Lemlit IKIP Malang.
12. Mengatasi Hambatan Dalam belajar Mekanika Teknik I Mahasiswa S-1 Ketua Peneliti 1999
PTB melalui Program Tugas Pra dan Pasca Kuliah Malang.
13. Efektifitas Pelaksanaan Peran Dunia usaha Industri/ Usaha dalam Peneliti 2000
Pengemban Misi Pendidikan pada Program Sistem Ganda dengan SMK),
Lemlit Universitas Negeri Malang.
14. Kebutuhan Pelaksanaan Hambatan dan Pemecahan masalah Peneliti 2001
Penyelenggaraan Program Pendidikan Keterampilan di SLTP di Wilayah
Malang, Surabaya Jawa Timur), Lemlit Universitas Negeri Malang
15. Peranan Tugas Majelis Sekolah Dalam Pelaksanaan Pendidikan Sistem Peneliti 2002
Ganda), Lemlit Universitas Negeri Malang.
16. Analisis Terhadap Efektifitas Penggunaan Jembatan Penyebarangan Studi Peneliti 2002
Kasus di Kota Malang), Lemlit Universitas Negeri Malang.
17. Pemodelan Bangkitan Pergerakan Keluarga di Kawasan Pemukiman di Ketua Peneliti 2003
Pinggiran Kota (Suatu Studi Kebutuhan Transportasi di Kota Malang),
Lemlit Universitas Negeri Malang.
18. Kajian Komperatif Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Pada Ketua Peneliti 2004
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pada Kota Besar, Kota Sedang dan
Kota Kecil Di Jawa Timur), Lemlit Universitas Negeri Malang.
19. Analisis Pelaksanaan Praktik Industri Mahasiswa Fakultas Teknik Peneliti 2005
20. Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Solving dan Gaya Belajar Kolb Disertasi 2012
Terhadap Hasil Belajar Bidang Mekanika Rekayasa Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil
21. Pengembangan Model Uji Sertifikasi Keahlian Bangunan Berbasis RMCS HB-DP2M 2014
dan PBL pada Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (th1) DIRJEN DIKTI
23
22. Pengembangan Model Uji Sertifikasi Keahlian Bangunan Berbasis RMCS HB-DP2M 2015
dan PBL pada Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi (th2) DIRJEN DIKTI
24
12. Strategi Pembelajaran Problem Solving dan Gaya Belajar Kolb Terhadap Hasil Belajar 2013
Bidang Mekanika Rekayasa Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
13. Seminar dan pembentukan Asosiasi Pendidikan Teknologi dan 13 Maret 2004 Peserta
Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) untuk menghadapi Pasar
global dalam Kerangka Otonomi Daerah Wilayah Jawa Timur
14. Seminar dan pembentukan Asosiasi Pendidikan Tekno-logi dan 4 Mei 2004 Pelaksana
Kejuruan Indonesia (APTEKINDO) Sinergi Pendidikan Tinggi
25
dan Menengah Dalam Penyiapan Tenaga Kerja di era Otonomi
Wilayah Malang
15. Seminar dan Lokakarya Hak Kekayaan Intelektual DP4M, 2- 4 Agustus Peserta
Dirjen Dikti Jakarta 2004
16. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi 3-5 Oktober Peserta
2004
Semua data yang saya isikan dan tercantum daalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-KC dengan judul “Pemanfaatan Limbah KuBUGA (KulitBuah Naga)
Sebagai Pewarna Kain Alami dengan Teknik Ikat Celup Dan Penyelamat Lingkungan”.
Pengusul,
NIP 195904301985031003
26
Lampiran 2 Justifikasi Anggarran Kegiatan
1.PeralatanPenunjang
3. Perjalanan
27
4. Lain- Lain
28
Lampiran 4 Gambaran Produk
29
30