Anda di halaman 1dari 49

BUPATI LOMBOK BARAT

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT


PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT
NOMOR 55 TAHUN 2016

TENTANG
RINCIAN TUGAS , FUNGSI DAN TATA KERJA
SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH, KECAMATAN DAN KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan


Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Lombok Barat, maka perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat
Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah, Kecamatan dan
Kelurahan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4593);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 114,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5887);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Lombok Barat (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 142).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN
TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, KECAMATAN DAN
KELURAHAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Barat.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Lombok Barat.
3. Bupati ialah Bupati Lombok Barat.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
6. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Barat.
7. Kecamatan atau sebutan lain adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat
daerah kabupaten.
8. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan
pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas
umum pemerintahan.
9. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten
dalam wilayah kerja kecamatan.
10. Lurah adalah kepala kelurahan.

BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
SEKRETARIAT DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 2

(1) Sekretariat Daerah adalah unsur staf Pemerintah Kabupaten berada di


bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati.
(2) Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah.

2
Bagian Kedua
Tugas

Pasal 3

Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam


menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis
daerah.

Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,


Sekretaris Daerah mempunyai fungsi :
a. penyusunan kebijakan pemerintah daerah;
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis
daerah;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah;
d. pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas 3 (tiga) Asisten dan 9
(sembilan) bagian yaitu :
.a Asisten, terdiri dari:
.1 Asisten Bidang Pemerintahan dan Aparatur;
.2 Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan; dan
.3 Asisten Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan
Rakyat.
.b Bagian-Bagian terdiri dari :
.1 Bagian Administrasi Pemerintahan Umum.
.2 Bagian Organisasi dan Tata Laksana.
.3 Bagian Hukum.
.4 Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat.
.5 Bagian Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan
Barang/Jasa
.6 Bagian Administrasi Perekonomian.
.7 Bagian Umum dan Perlengkapan.
.8 Bagian Humas dan Protokol.
.9 Bagian Keuangan.
.c Kelompok jabatan fungsional.
()2 Asisten sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Daerah.
()3 Struktur susunan organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati.

3
Paragraf 1
Asisten Bidang Pemerintahan Dan Aparatur
Pasal 6

Asisten Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai tugas


mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan administrasi
pemerintahan umum, administrasi hukum dan perundang-undangan, serta
organisasi dan tata laksana.

Pasal 7

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Asisten


Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai fungsi :
a. koordinasi pelaksanakan pembinaan penyelenggaraan administrasi
pemerintahan umum dengan ruang lingkup meliputi bidang pengawasan,
penyelenggaraan urusan otonomi kabupaten, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan, ketentraman dan ketertiban dan perlindungan masyarakat,
penanggulangan bencana, kependudukan, agraria, kerjasama dan
perbatasan; dan
b. pelaksanaan dan koordinasi pembinaan penyelenggaraan administrasi dengan
ruang lingkup meliputi bidang hukum, organisasi dan tatalaksana, aparatur.

Pasal 8

(1) Asisten Bidang Pemerintahan dan Aparatur terdiri dari :


a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;
b. Bagian Organisasi dan Tata Laksana; dan
c. Bagian Hukum.
(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Asisten Bidang Pemerintahan dan Aparatur.

Pasal 9

Bagian Administrasi Pemerintahan Umum mempunyai tugas melaksanakan


penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan penyelenggaraan
pemerintahan, pembinaan kecamatan dan kelurahan, serta pembinaan otonomi
daerah.

Pasal 10
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian
Administrasi Pemerintahan Umum mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan pembinaan koordinasi instansi vertikal dan kecamatan
dalam menyelenggarakan pemerintahan dan menyusunan rencana program
kerja serta petunjuk teknis pembinaan prasarana fisik pemerintahan daerah;
b. pengumpulan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pembinaan
administrasi pemerintahan;
c. pengumpulan bahan dan menganalisa data serta memberikan pertimbangan
dalam rangka pembinaan pemerintah kecamatan dan kelurahan; dan

4
d. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk tehnis pembinaan
otonomi daerah.
Pasal 11

(1) Bagian Administrasi Pemerintahan Umum terdiri dari :


a. Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum;
b. Sub Bagian Otonomi dan Kerjasama Daerah; dan
c. Sub Bagian Bina Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum.

Pasal 12

Sub Bagian Tata Pemerintahan Umum mempunyai tugas mengumpulkan bahan


penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan penyelenggaraan
pemerintahan, penataan dan pengembangan wilayah, serta peningkatan sumber
pendapatan daerah.

Pasal 13

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 12, Sub


Bagian Tata Pemerintahan Umum mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan pembinaan teknis koordinasi dan pembinaan teknis di
bidang penataan dan pengembangan wilayah yang menjadi wewenang Kepala
Daerah,
b. penerimaan dan pemeriksaan data/riwayat hidup calon perangkat
wilayah/daerah, Bupati, Wakil Bupati, Camat dan Lurah serta calon
pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten;
c. penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dalam rangka pemilihan Kepala
Daerah/Wakil kepala Daerah, Pemilihan umum menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. penyiapan bahan pembentukan, penghapusan perubahan nama serta
sengketa batas wilayah/daerah serta mengumpulkan dan mengolah data
sebagai bahan dalam menyelesaikan sengketa batas wilayah/daerah;
e. pengumpulan bahan/data dalam rangka pendataan pulau-pulau terpencil
sebagai bahan pembinaan, pengamanan dan pengawasan wilayah;
f. Pembinaan dan pengkoordinasian bidang ketertiban wilayah, serta
kependudukan;
g. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Tata Pemerintahan Umum;
h. Pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
dan
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Pasal 14

Sub Bagian Otonomi dan Kerjasama Daerah mempunyai tugas mengolah bahan
dan data untuk menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan otonomi daerah.

5
Pasal 15

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub


Bagian Otonomi dan Kerjasama Daerah mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan otonomi
daerah;
b. pengumpulan bahan dan mengolah data dalam rangka penyusunan LPPD/
penginformasian penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat;
c. Penyiapan draft telaahan, pertimbangan dan saran pemecahan permasalahan
di bidang kewenangan daerah;
d. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi Dewan Pertimbangan Otonomi
Daerah, hubungan antar lembaga;
e. pengumpulan bahan dan mengkoordinasikan tugas pembantuan dan urusan
bersama;
f. pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
dan
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.

Pasal 16

Sub Bagian Bina Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan mempunyai tugas


melaksanakan sebagian fungsi dalam hal pembinaan pemerintah Kecamatan dan
Kelurahan.

Pasal 17

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Sub


Bagian Bina Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pembinaan pemerintah
kecamatan dan kelurahan;
b. penyiapan draft kebijakan di bidang bina pemerintahan Kecamatan dan
Kelurahan;
c. pengkoordinasian kegiatan di bidang bina pemerintahan Kecamatan dan
Kelurahan;
d. pelaksanaan pembinaan administrasi pemerintahan di lingkungan
Kecamatan dan Kelurahan;
e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Pasal 18

Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan,
ketatalaksanaan, pelayanan publik, dan akuntabilitas kinerja.

Pasal 19

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bagian


Organisasi dan Tata Laksana mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan kebijakan pemerintah daerah lingkup
kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik dan akuntabilitas kinerja;

6
b. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah
lingkup kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik dan akuntabilitas
kinerja;
c. pelaksanaan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan
publik dan akuntabilitas kinerja;
d. Fasilitasi sertifikasi ISO unit Pelayanan Publik di Kabupaten Lombok
Barat
e. pelaksanaan konsultasi, koordinasi, asistensi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas lingkup kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik
dan akuntabilitas kinerja;
f. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik dan akuntabilitas kinerja;
dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
lingkup tugasnya.

Pasal 20

(1) Bagian Organisasi dan Tata Laksana terdiri dari :


a. Sub Bagian Tata Laksana;
b. Sub Bagian Kelembagaan; dan
c. Sub Bagian Akuntabilitas.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana.

Pasal 21

Sub Bagian Tata Laksana mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan,


perumusan kebijakan teknis, dan koordinasi lingkup ketatalaksanaan dan
pelayanan publik.

Pasal 22

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Sub


Bagian Tata Laksana mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan rencana kerja lingkup Sub Bagian;
b. penyiapan pedoman dan petunjuk teknis lingkup ketatalaksanaan
dan pelayanan publik;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup
ketatalaksanaan dan pelayanan publik;
d. penyiapan bahan pedoman pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan pemerintah daerah lingkup ketatalaksanaan dan pelayanan
publik;
e. pelaksanaan asistensi dan konsultasi lingkup ketatalaksanaan dan
pelayanan publik;
f. penyiapan bahan perumusan sistem dan prosedur kerja, serta
monitoring dan evaluasi sistem, prosedur kerja dan ketatalaksanaan
pemerintah daerah dan pelayanan publik;
g. penyusunan laporan Standar Pelayanan Minimal Kabupaten;
h. penyiapan bahan fasilitasi sertifikasi ISO unit Pelayanan Publik di
Kabupaten Lombok Barat;

7
i. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup ketatalaksanaan dan
pelayanan publik;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
lingkup tugasnya.

Pasal 23

Sub Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan


perencanaan, perumusan kebijakan teknis, dan koordinasi bidang kelembagaan.

Pasal 24

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Sub


Bagian Kelembagaan mempunyai fungsi :
a. penyiapan pedoman dan petunjuk teknis lingkup
kelembagaan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan Pemerintah
Daerah lingkup kelembagaan dan analisa formasi jabatan;
c. penyiapan bahan dan pedoman pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah lingkup kelembagaan;
d. pelaksanaan asistensi dan konsultasi lingkup
kelembagaan dan analisa formasi jabatan;
e. pelaksanaan lingkup kelembagaan yang meliputi
pengkajian dan penataan organisasi perangkat daerah, pengkajian dan
evaluasi urusan pemerintahan daerah dan potensi daerah dalam rangka
penataan kelembagaan, pelaksanaan analisis jabatan, analisis beban
kerja dan analisis formasi jabatan struktural/ non struktural dan jabatan
fungsional, serta pengkajian dan penataan jabatan fungsional;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
lingkup kelembagaan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan lingkup tugasnya.

Pasal 25

Sub Bagian Akuntabilitas mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan,


perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi bidang akuntabilitas
kinerja.

Pasal 26

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Sub


Bagian Akuntabilitas mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan rencana kerja lingkup Sub Bagian;
b. penyiapan pedoman dan petunjuk teknis lingkup sistem informasi
dan akuntabilitas kinerja;
c. penyiapan bahan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup
sistem informasi dan akuntabilitas kinerja;
d. penyiapan bahan pedoman pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan pemerintah daerah lingkup sistem informasi dan akuntabilitas
kinerja;

8
e. pelakasanaan asistensi dan konsultasi lingkup sistem informasi dan
akuntabilitas kinerja;
f. pelaksanaan lingkup sistem informasi dan akuntabilitas kinerja
yang meliputi penyajian data dan informasi kelembagaan dan
ketatalaksanaan perangkat daerah, pendataan, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan sistem informasi Perangkat daerah, evaluasi dan
koordinasi penyusunan laporan akutabilitas kinerja Pemerintah (LAKIP)
Pemerintah Daerah;
g. pelaksanaan pengelolaan administrasi dan pelayanan ketatausahaan
Bagian;
h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas lingkup
sistem informasi dan akuntabilitas kinerja; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
lingkup tugasnya.
Pasal 27

Bagian Hukum mempunyai tugas memimpin, melaksanakan dan


mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang-undangan,
mempublikasikan dan mendokumentasikan produk-produk hukum, memberikan
bantuan hukum, serta memberikan pelayanan advokasi di bidang hukum dan
Hak Asasi Manusia (HAM).

Pasal 28

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Bagian


Hukum mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja dan penetapan kinerja bagian hukum;
b. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(RKA/DPA) bagian hukum;
c. pengkoordinasian perumusan Peraturan Daerah dan produk-produk hukum
lainnya;
d. pelaksanaan kegiatan telaah dan evalausi pelaksanaan peraturan perundang-
undangan serta menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah;
e. penyiapan bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur
pemerintah daerah terhadap masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan
tugas;
f. pengkoordinasian Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM;
g. pelayanan konsultasi hukum kepada semua unsur masyarakat terhadap
maslah di bidang Hak Asasi Manusia (HAM); dan
h. pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan dan produk hukum
lainnya dan menghimpun, mempublikasikan serta melakukan dokumentasi
hukum.

Pasal 29

(1) Bagian Hukum terdiri dari :


a. Sub Bagian Perundang-undangan;
b. Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM; dan
c. Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum.

9
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Hukum.

Pasal 30
Sub Bagian Perundang-undangan mempunyai tugas memimpin, mengatur,
mengawasi dan mengkoordinasikan perumusan rancangan peraturan
perundang-undangan, menelaah dan mengevaluasi pelaksanaannya.

Pasal 31

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Sub


Bagian Perundang-Undangan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan Program Legislasi Daerah;
b. penyiapan rancangan peraturan daerah dan meneliti produk hukum
daerah lainnya;
c. penyusunan konsep keterangan Bupati terhadap rancangan
peraturan daerah yang akan dibahas di DPRD;
d. penyusunan jawaban Bupati terhadap pemandangan umum dan
pendapat akhir DPRD;
e. pengamatan terhadap perkembangan hukum pada umumnya yang
menyangkut tugas pemerintah daerah;
f. penelaahan dan pengevaluasian pelaksanaan produk hukum daerah;
g. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub.
Bagian Perundang-undangan; dan
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 32

Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM mempunyai tugas memimpin, mengatur,
mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka pembinaan serta
mengumpulkan bahan dalam rangka penyelesaian sengketa hukum dan
pelayanan advokasi di bidang hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Pasal 33

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Sub


Bagian Bantuan Hukum dan HAM mempunyai fungsi :
a. penyusunan konsep pembinaan dan penyuluhan yang berkaitan
dengan hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat;
b. pelajari masalah sengketa hukum dan hal-hal lain yang terkait
dengan Hukum Tata Usaha Negara;
c. penyelesaian permasalahan-permasalahan hukum yang menyangkut
bidang tugas pemerintah daerah;
d. pemberian bantuan hukum didalam dan diluar pengadilan kepada
pegawai dalam lingkungan pemerintah daerah yang tersangkut perkara
dalam hubungan kedinasan;
e. pemberian pelayanan konsultasi di bidang hukum dan HAM kepada
masyarakat yang membutuhkan;

10
f. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub.
Bagian Bantuan Hukum dan HAM; dan
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 34

Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum mempunyai tugas memimpin,


mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan dalam rangka
pembinaan di bidang pengkajian peraturan perundang-undangan dan produk-
produk hukum lainnya, melakukan dokumentasi, publikasi produk-produk
hukum, menerbitkan Lembaran Daerah dan Tambahan Lembaran Daerah.

Pasal 35

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Sub


Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum mempunyai fungsi :
a. pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan dan produk-produk
hukum lainnya;
b. penyusunan konsep jaringan dokumentasi, informasi hukum pemerintah
daerah dan mengklasifikasikannya menurut tahun serta materinya;
c. penyusunan konsep katalog hukum dari peraturan perundang-undangan
pusat dan pemerintah daerah;
d. penyusunan konsep kodifikasi produk hukum pusat maupun daerah dan
mengklasifikasikan menurut tahun dan materinya;
e. pendokumentasian produk-produk hukum pusat maupun daerah;
f. Penerbitan dan mengundangkan lembaran daerah dan tambahan
lembaran daerah;
g. publikasi produk hukum daerah;
h. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub.
Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum; dan
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Paragraf 2
Asisten Bidang Perekonomian Dan Pembangunan
Pasal 36

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas


mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan administrasi
pembangunan, perekonomian dan Keuangan.

Pasal 37

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Asisten


Bidang Perekonomian dan Pembangunan mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian pelaksanakan pembinaan penyelenggaraan administrasi
pembangunan dengan ruang lingkup meliputi bidang perencanaan
pembangunan, penelitian dan pengembangan, statistik, perhubungan,
pekerjaan umum, budaya dan pariwisata;
b. pengkoordinasian pelaksanakan pembinaan penyelenggaraan administrasi
perekonomian dengan ruang lingkup meliputi bidang Koperasi dan UKM,

11
penanaman modal, perindustrian dan perdagangan dan badan usaha milik
daerah, kerjasama, dan sumber daya alam; dan
c. pengkoordinasian pelaksanakan pembinaan penyelenggaraan administrasi
keuangan dengan ruang lingkup perencanaan dan pengelolaan administrasi
keuangan.
Pasal 38

(1) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari :


a. Bagian Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan
Barang/Jasa;
b. Bagian Administrasi Perekonomian;
c. Bagian Keuangan.

(2) Bagian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan.

Pasal 39

Bagian Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang/Jasa


mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan program,
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pengendalian
administrasi pembangunan kabupaten, melaksanakan pembinaan perijinan.

Pasal 40

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Bagian


Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang/Jasa mempunyai
fungsi :
a. pengumpulan bahan koordinasi dan penyusunan program tahunan
pembangunan kabupaten;
b. pengendalian administrasi pembangunan;
c. pengumpulan bahan dan pengadministrasian program bantuan
pembangunan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan bantuan pihak
ketiga;
d. pelaksanaan analisa dan monitoring serta mengevaluasi pelaksanaan
pembangunan;
e. penyusunan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi proses pengadaan
barang/jasa; dan
f. penyusunan kebijakan pengawasan dan pembinaan perijinan dan investasi.

Pasal 41

(1) Bagian Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang/Jasa


terdiri dari :
a. Sub Bagian Program dan Layanan Pengadaan Barang/jasa;
b. Sub Bagian Administrasi Pembangunan; dan
c. Sub Bagian Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung

12
jawab langsung kepada Kepala Bagian Administrasi Pembangunan dan
Layanan Pengadaan Barang/Jasa.

Pasal 42

Sub Bagian Program dan Layanan Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas


mempersiapkan bahan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan
pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang/Jasa serta melakukan
administrasi pembangunan kabupaten.

Pasal 43

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Sub Bagian
Program dan Layanan Pengadaan Barang/jasa mempunyai fungsi :
a. penghimpunan dan analisa data dari unit kerja lingkungan pemerintah
kabupaten;
b. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait atas usulan program/proyek
sebagai bahan pemberian persetujuan;
c. penyusunan konsep surat keputusan tentang persetujuan pengalokasian
program pembangunan kabupaten dan dana bantuan pembangunan
kabupaten;
d. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Program Kerja;
e. penyusunan konsep kebijakan pengadaan barang/jasa, konsep program
kerja, ULP barang/jasa, peningkatan kapasitas SDM barang/jasa dan
fasilitasi kebutuhan operasional pengadaan barang/jasa;
f. Penyusunan standar harga/biaya barang/jasa; dan
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 44

Sub Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas mempersiapkan


bahan koordinasi dan administrasi pembangunan, melaksanakan pembinaan
dan pengawasan terhadap pemberian perizinan serta melaksanakan tugas tata
usaha.

Pasal 45

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 Sub


Bagian Administrasi pembangunan mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan kelengkapan administrasi pembangunan dan melakukan
urusan administrasi surat masuk dan keluar;
b. pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan;
c. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Administrasi Pembangunan;
d. penyusunan konsep kebijakan pengawasan dan pembinaan perizinan,
pengawasan serta pendataan perizinan dan investasi; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

13
Pasal 46

Sub Bagian Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas


mempersiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
pelaksanaan pembangunan dan pengendalian serta menyiapkan bahan laporan.

Pasal 47

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Sub


Bagian Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. pemantauan perkembangan pelaksanaan program pembangunan
dan realisasi anggaran, baik yang berasal dari APBD Kabupaten, Propinsi
maupun pusat dan dana lainnya;
b. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan/proyek.
c. pengevaluasian pelaksanaan pembangunan/proyek;
d. pelaporan perkembangan kemajuan fisik pelaksanaan
pembangunan/proyek.
e. pengumpulan, pemeriksaan dan pengolahan data proyek sebagai
tindak lanjut pelaksanaan program pembangunan;
f. pemberian informasi kepada masyarakat tentang proyek yang telah
dan akan dilaksanakan;
g. penyusunan bahan laporan tentang pelaksanaan proyek;
h. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub.
Bagian Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan; dan
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 48

Bagian Administrasi Perekonomian mempunyai tugas mengkoordinasikan


pedoman dan petunjuk teknis pembinaan serta memonitor perkembangan
pelaksanaan kegiatan sarana perekonomian daerah, peningkatan produksi
daerah, pertambangan/energi, industri, perdagangan, peningkatan usaha
produksi pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan, kehutanan,
koperasi serta usaha kecil dan menengah.

Pasal 49

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Bagian


Administrasi Perekonomian mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan pengkoordinasian penyusunan/bahan dan petunjuk teknis
pembinaan serta pelaksanaan kegiatan peningkatan sarana perekonomian
daerah;
b. pengumpulan dan pengkoordinasian penyusunan pedoman/bahan dan
petunjuk teknis pembinaan serta pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi
daerah, pertambangan/energi, industri dan peningkatan usaha produksi
pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan; dan
c. pengumpulan dan pengkoordinasian penyusunan pedoman/bahan dan
petunjuk teknis pembinaan serta pelaksanaan kegiatan koperasi serta usaha
kecil dan menengah.

Pasal 50

(1) Bagian Administrasi Perekonomian terdiri dari :

14
a. Sub Bagian Sarana Perekonomian Daerah;
b. Sub Bagian Produksi Daerah; dan
c. Sub Bagian Pengembangan Potensi Daerah.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Administrasi Perekonomian.

Pasal 51

Sub Bagian Sarana Perekonomian Daerah mempunyai tugas mengumpulkan


bahan dan menyusun program pembinaan, pemantauan dan evaluasi
perkembangan sarana perekonomian daerah di bidang perhubungan,
komunikasi dan informatika, Badan Usaha Milik Daerah serta usaha-usaha lain
yang mendukung perekonomian daerah.

Pasal 52

Untuk memenyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Sub


Bagian Sarana Perekonomian Daerah mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan pembinaan, petunjuk teknis dalam rangka
perkembangan sarana perekonomian daerah di bidang perhubungan,
komunikasi dan informatika, Badan Usaha Milik Daerah serta usaha-usaha
lain yang mendukung perekonomian daerah;
b. pembinaan sarana perekonomian daerah di bidang perhubungan, komunikasi
dan informatika, Badan Usaha Milik Daerah serta usaha-usaha lain yang
mendukung perekonomian daerah dan berkoordinasi dengan dinas/instansi
terkait.
c. pemantauan dan evaluasi sarana perekonomian daerah di bidang
perhubungan, komunikasi dan informatika, Badan Usaha Milik Daerah serta
usaha-usaha lian yang mendukung perekonomian daerah;
d. pelaksanaan hasil-hasil pembinaan dan evaluasi serta memberikan saran
kepada atasan sebagai bahan penentuan kebijakan;
e. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Sarana Perekonomian Daerah; dan
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 53

Sub Bagian Produksi Daerah mempunyai tugas mempersiapkan bahan


koordinasi dan petunjuk teknis pembinaan, pemantauan dan evaluasi serta
pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi berbagai komoditi daerah, industri,
pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

Pasal 54

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Sub


Bagian Produksi Daerah mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan pengembangan usaha,
peningkatan usaha produksi pertanian tanaman pangan, peternakan,
perkebunan dan kehutanan;
b. pengumpulan bahan pembinaan, petunjuk teknis dan pengembangan usaha-
usaha ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian;

15
c. pengumpulan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan usaha
peningkatan produksi kelautan dan perikanan;
d. pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi
daerah;
e. pembinaan permodalan kegiatan, peningkatan usaha produksi pertanian
tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan;
f. pemantauan dan evaluasi kegiatan peningkatan produksi berbagai komoditi
daerah, industri, pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan
kehutanan serta berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait;
g. pelaksanaan hasil-hasil pembinaan dan evaluasi serta memberikan saran
kepada atasan sebagai bahan penentuan kebijakan;
h. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Produksi Daerah; dan
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 55
Sub Bagian Pengembangan Potensi Daerah mempunyai tugas menyiapkan
bahan-bahan penyusunan program dan pengumpulan, pengolahan serta
menganalisa data berkaitan dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat melalui koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), meningkatkan
kemampuan kelembagaan masyarakat dan kelompok usaha, serta
mengumpulkan bahan dan menyusun program pembinaan, pemantauan dan
evaluasi perkembangan usaha di bidang perindustrian, perdagangan dan
pariwisata dalam rangka peningkatkan dan pengembangan usahanya sesuai
kemampuan dan potensi.

Pasal 56

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Sub


Bagian Pengembangan Potensi Daerah mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan-bahan yang berkaitan dengan penyusunan program-
program kegiatan dan pengembangan koperasi, Usaha Menengah Kecil dan
Mikro, perkembangan usaha di bidang perindustrian, perdagangan dan
pariwisata;
b. pengumpulan, pengolahan dan analisa data-data berkaitan dengan koperasi,
usaha kecil dan menengah dalam rangka pembinaan, pengembangan serta
kemandirian Koperasi dan UKM;
c. pengumpulan dan pengolahan data teknis usaha permodalan dan perluasan
usaha dalam rangka pengembangan Koperasi dan UKM;
d. peningkatan kemampuan kelembagaan Usaha Ekonomi Produktif menjadi
Koperasi dan UKM;
e. pembinaan usaha di bidang perindustrian, perdagangan dan pariwisata;
f. pengoordinasian dalam upaya menigkatkan kemampuan dan ketrampilan
Sumber Daya Manusia (SDM) Koperasi dan UKM;
g. pengoordinasian dalam upaya memberikan pengharagaan bagi Koperasi dan
UKM yang memiliki prestasi;
h. pemantauan dan evaluasi usaha di bidang perindustrian, perdagangan dan
pariwisata serta berkoordinasi dengan dinas / instansi terkait;
i. pengoordinasian dalam rangka merencanakan, melaksanakan dan
meyalurkan bantuan pemerintah dalam upaya meningkatkan kemampuan
daya beli masyarakat, kelompok masyarakat dan atau usaha ekonomi
produktif Koperasi dan UKM;

16
j. pelaksanaan hasil-hasil pembinaan dan evaluasi serta memberikan saran
kepada atasan sebagai bahan penentuan kebijakan; dan
k. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub.
Bagian Koperasi dan UKM; dan
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 57

Bagian Keuangan Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan


program, pengelolaan administrasi keuangan lingkup Sekretariat Daerah.

Pasal 58

Untuk menyelenggrakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bagian


Keuangan Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana tatakelola keuangan sekretariat daerah;
b. pengkoordinasian pengelolaan keuangan lingkup sekretariat daerah;
c. penyiapan bahan penyusunan dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran
anggaran belanja baik rutin maupun pembangunan dilingkup sekretariat daerah;
d. penyusunan program kerja dan rencana kerja anggaran (RKA) bagian
keuangan serta mengkoordinasikan penyusunan program kerja masing-
masing bagian lingkup sekretariat daerah; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 59

(1) Bagian Keuangan Sekretariat terdiri dari :


a. Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran;
b. Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan; dan
c. Sub Bagian Verifikasi dan Perbendaharaan.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Keuangan.

Pasal 60

Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran mempunyai tugas menyiapkan bahan


penyusunan rencana/program kerja, koordinasi bahan penyusunan anggaran,
melakukan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan
administrasi keuangan lingkup Sekretariat Daerah.

Pasal 61

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Sub


Bagian Perencanaan dan Anggaran mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja anggaran (RKA) Sekertariat Daerah;
b. pelaksanaan koordinasi Rencana Anggaran Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah dan Sekretariat Daerah;
c. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran kas belanja langsung dan
tidak lansung Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Sekretariat Daerah;
d. penyiapan bahan penyusunan program kegiatan Sekretariat Daerah;

17
e. pengkoordinasian dan penyusunan perencanaan strategis lingkup sekretariat
daerah;
f. pengkoordinasian penyusunan rencana kerja lingkup sekretariat daerah;
g. pengoordinasian penyusunan perencanaan kinerja tahunan lingkup Sekretariat
Daerah;
h. penyiapan bahan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Sekretariat Daerah; dan
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 62

Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan


bahan Pelaporan keuangan dan menyelenggarakan Akutansi lingkup Sekretariat
Daerah.

Pasal 63

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 Sub


Akuntansi dan Pelaporan mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan menyiapkan laporan keuangan;
b. penyelenggaraan akuntansi keuangan Sekretariat Daerah;
c. penyusunam pertanggungjawaban administrasi Sekretariat Daerah;
d. penyusunan laporan keuangan bulanan, triwulan, semester, dan tahunan
Sekretariat Daerah;
e. penyusunan dan penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat
Daerah;
f. pembukuan dan penyiapan bahan penyusunan realisasi belanja langsung dan
tidak langsung;
g. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Akuntansi dan Pelaporan serta mengkoordinasikan penyusun program kerja
masing-masing bagian lingkup Sekretariat Daerah; dan
h. pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Pasal 64

Sub Bagian Verifikasi dan Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan


urusan pelayanan di bidang perbendaharaan dan verifikasi pengelolaan
keuangan lingkup Sekretariat Daerah.

Pasal 65

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 Sub


Verifikasi dan Perbendaharaan mempunyai fungsi:
a. penelitian kelengkapan SPJ belanja langsung dan belanja tidak langsung
Sekretariat Daerah;
b. pelaksanaan verifikasi terhadap Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTB)
dan Rencana Penggunaan Uang (RPU) yang diajukan Bendahara Pengeluaran
Sekretariat Daerah;
c. pemberian bimbingan serta petunjuk kepada bendahara dalam
menyampaikan SPJ;
d. pelaksanaana penatausahaan keuangan Sekretariat Daerah;
i. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Verifikasi dan Perbendaharaan; dan

18
e. pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Paragraf 3
Asisten Bidang Administrasi Umum Dan Kesejahteraan Rakyat

Pasal 66

Asisten Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas


mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan administrasi
kesejahteraan rakyat, kemasyarakatan, kehumasan dan protokol, serta umum
dan perlengkapan.

Pasal 67

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Asisten


Bidang Administrasi Umum mempunyai fungsi melaksanakan dan
mengkoordinasikan pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dengan
ruang lingkup meliputi bidang kesejahteraan rakyat, kemasyarakatan,
kehumasan dan protokol, aparatur, keuangan, pendapatan, perlengkapan dan
aset, kearsipan serta perpustakaan.

Pasal 68

(1) Asisten Bidang Administrasi Umum terdiri dari :


a. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat;
b. Bagian Humas dan Protokol; dan
c. Bagian Umum dan Perlengkapan.
(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Asisten Bidang Administrasi Umum.

Pasal 69

Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanakan dan


mengkoordinasikan penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan serta
memantau pemberian bantuan dan perkembangan kegiatan pelayanan
kesejahteraan rakyat dan pemberdayaan perempuan.

Pasal 70

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 Bagian


Administrasi Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan penyusunan pedoman petunjuk teknis di
bidang kesejahteraan rakyat dan pemberdayaan perempuan;
b. pengkoordinasian dan memantau pelaksanaan pemberian bantuan
di bidang pelayanan kesejahteraan rakyat dan pemberdayaan perempuan;
c. pengumpulan dan pengolahan data sertapeyiapan saran dan
pertimbangan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pemberdayaan
perempuan; dan
d. pengumpulan dan pengolahan data serta penyiapan bahan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan di bidang kesehatan,

19
agama, pendidikan, generasi muda, olah raga, peranan wanita serta
ketenagakerjaan.

Pasal 71

(1) Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat terdiri dari :


a. Sub Bagian Agama, Pendidikan dan Kesehatan;
b. Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; dan
c. Sub Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat.

Pasal 72

Sub Bagian Agama, Pendidikan dan Kesehatan mempunyai tugas


mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
di bidang agama, termasuk urusan haji, serta pendidikan dan kesehatan.

Pasal 73

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Sub


Bagian Agama, Pendidikan dan Kesehatan mempunyai fungsi :
a. pengumpulan data dan permasalahan di bidang agama, termasuk
urusan haji, pendidikan dan kesehatan;
b. pemrosesan pemberian bantuan kepada masyarakat di bidang
keagamaan, pendidikan dan kesehatan serta penggunaan tempat ibadah;
c. penelaahan dan evalausi pelaksanaan pembinaan di bidang agama,
pmndidikan dan kesehatan;
d. pelaksanaan pembinaan terhadap lembaga keagamaan, pendidikan
dan kesehatan;
e. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan di bidang kegiatan pemuda dan olah raga;
f. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub.
Bagian Agama, Pendidikan dan Kesehatan; dan
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 74

Sub Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas


mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan di
bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Pasal 75

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Sub


Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :
a. pengumpulan data permasalahan di bidang sosial, tenaga kerja dan
transmigrasi;

20
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap pemberian ijin pertunjukan amal, ketenagakerjaan dan
pengumpulan dana kesejahteraan rakyat;
c. meneliti dan menyiapkan kelengkapan administrasi untuk
pemberian bantuan kepada badan-badan sosial dan korban bencana alam;
d. menyusun program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub.
Bagian Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; dan
e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas.

Pasal 76

Sub Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai


tugas mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.

Pasal 77

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Sub


Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan penyusunan pedoman petunjuk teknis
pembinaan di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan organisasi perempuan,
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;
c. pengumpulan dan pengolahan data serta penyiapan saran dan
pertimbangan dalam peningkatan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana;
d. pemantauan peningkatan kemandirian Lembaga Organisasi
Perempuan;
e. pelasaksanaa monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
organisasi perempuan, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;
f. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub.
Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; dan
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 78

Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas melaksanakan pembinaan


hubungan masyarakat guna memperjelas kebijakan pimpinan pemerintah
daerah, serta urusan perjalanan pimpinan dan protokol.

Pasal 79

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78, Bagian


Humas dan Protokol mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
dan pelaksanaan hubungan masyarakat;
b. pelaksanaan hubungan antar pemerintah daerah dengan masyarakat umum
dan organisasi kemasyarakatan untuk memperjelas kebijakan dan kegiatan
pemerintah daerah;

21
c. pemberian masukan berdasarkan hasil analisa dan pengaduan masyarakat
terhadap kebijakan pemerintah;
d. pelaksanaan inventarisasi dan dokumentasi serta distribusi bahan
penerbitan;
e. pelaksanaan urusan perjalanan pimpinan dan protokol; dan
f. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.

Pasal 80

(1) Bagian Humas dan Protokol terdiri dari :


a. Sub Bagian Humas dan Kebijakan Publik;
b. Sub Bagian Protokol; dan
c. Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Humas dan Protokol.

Pasal 81

Sub Bagian Humas dan Kebijakan Publik mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas bagian Humas dan Protokol Bidang Hubungan Masyarakat dan
Kebijakan Publik.

Pasal 82

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 Sub Bagian


Humas dan Kebijakan Publik mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja (RKA) Sub. Bagian Analisa Kebijakan Publik yang
terkait dengan pemberitaan kebijakan mengacu pada renstra Sekretariat
Daerah;
b. pengkoordinasian pengaduan masyarakat;
c. pengkoordinasian dalam penyusunan bahan penyusunan analisa kebijakan
publik berdasarkan pelayanan pengaduan masyarakat;
d. penyusunan press release tentang kebijakan pimpinan daerah;
e. penyusunan rancangan konsep pidato Kepala Daerah;
f. penyiapan bahan jumpa pers ;
g. penyusunan konsep pemberitaan kepada masyarakat yang berkaitan
dengan kebijaksanaan Pemerintah pada umumnya dan Pemerintah Daerah
pada khususnya;
h. pelaksanaan koordinasi dan hubungan kerja sama dengan media massa
untuk kegiatan pemerintah kabupaten; dan
i. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.

Pasal 83

Sub Bagian Protokol mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bagian


Humas dan Protokol bidang Keprotokolan.

Pasal 84

22
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, Sub
Bagian Protokol mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Protokol;
b. penyusunan konsep acara pada upacara-upacara pelantikan, rapat dinas
maupun pertemuan lainnya;
c. penyiapan bahan dan data rencana kunjungan dan tugas lapangan
Bupati dan Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah;
d. penyelenggaraan administrasi jadwal kegiatan pimpinan;
e. pelayanan langsung kedinasan pimpinan;
f. penyusunan rencana konsep surat keterangan perjalanan dinas Bupati,
Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah serta Pejabat dan atau karyawan
sekretariat;
g. pengkoordinasian penerimaan dan layanan akomodasi tamu Luar Daerah
dan mengatur tamu Bupati dan Wakil Bupati yang akan diterima; dan
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 85

Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi melaksanakan sebagian tugas bagian


Humas dan Protokol bidang Dokumentasi dan Publikasi.

Pasal 86

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85, Sub


Bagian Dokumentasi dan Publikasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja (RKA) Sub. Bagian Dokumentasi dan
Publikasi mengacu pada rencana kerja Bagian Humas dan Protokol;
b. pengkoordinasian kegiatan-kegiatan yang layak dipublikasikan.
c. pengumpulan dan pengolahan data atau informasi yang berkaitan
dengan kebijakan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah;
d. peliputan dan pendokumentasian peristiwa-peristiwa penting
dengan mengikuti kegiatan Bupati serta menyusun press release;
e. penyusunan bahan produk kehumasan untuk pemberitaan bulletin,
brosur dan berita bergambar;
f. pelaksanaan urusan pengiriman, penerimaan dan penyampaian
berita serta kearsipan produk kehumasan; dan
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Pasal 87

Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas menyiapkan bahan


penyusunan program pembinaan ketatausahaan, kearsipan, urusan rumah
tangga dan perlengkapan serta melaksanakan pengelolaan administrasi dan tata
usaha kepegawaian lingkup Sekretariat Daerah.

Pasal 88

Untuk menyelenggrakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, Bagian


Umum dan Perlengkapan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan tata usaha umum dan tata usaha pimpinan;
b. penyiapan bahan pembinaan dan pengelolaan kearsipan;
c. pelaksanaan urusan rumah tangga pimpinan dan sekretariat daerah;
d. pelaksanaan urusan perlengkapan; dan

23
e. pelaksanaan pengelolaan administrasi dan tata usaha kepegawaian
Sekretariat Daerah.

Pasal 89

(1) Bagian Umum dan Perlengkapan terdiri dari :


a. Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Perlengkapan; dan
c. Sub Bagian Rumah Tangga.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian Umum dan
Perlengkapan.

Pasal 90

Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kepegawaian mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan penyusunann rencana/program kerja, penyiapan
bahan koordinasi evaluasi dan pelaporan di bidang tata usaha pimpinan,
mengendalikan dan membina kearsipan, melaksanakan pengelolaan administrasi
dan tata usaha kepegawaian lingkup sekretariat daerah.

Pasal 91

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 90, Sub


Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi tata usaha pimpinan, kebutuhan perjalanan
dinas pimpinan, pelayanan administrasi tamu-tamu daerah/pusat;
b. penyelenggaraan proses administrasi surat-surat masuk dan keluar;
c. pelaksanaan urusan penggandaan, distribusi/ekspedisi surat-surat dan arsip;
d. pelaksanaan administrasi dan penatausahaan kepegawaian sekretariat
daerah;
e. penyusunan program kerja dan rencana kerja anggaran (RKA) sub bagian tata
usaha pimpinan dan kepegawaian; dan
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 92

Sub bagian perlengkapan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan gedung kantor serta
peralatan/perlengkapan kantor, kebutuhan kantor lainnya, melakukan
administrasi perbekalan lingkup sekretariat daerah

Pasal 93

untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Sub


Bagian Perlengkapan mempunyai fungsi :
a. penyusunan kebutuhan barang dan rencana tahunan kebutuhan barang
lingkup sekretariat daerah;
b. pengaturan kebutuhan kendaraan dinas, pengamanan lingkungan kerja;

24
c. penyiapan bahan guna pengadaan barang perlengkapan dan perbekalan;
d. penyiapan bahan pendistribusian perlengkapan dan perbekalan;
e. penyusunan konsep program kerja pemeliharaan, perawatan barang dan
kantor serta usul penghapusan barang inventaris milik daerah lingkup
sekretariat daerah;
f. pelaksanaan administrasi perlengkapan dan perbekalan lingkup sekretariat
daerah, rumah jabatan Bupati, Wakil Bupati dan sekretaris daerah;
g. pengkoordinasian keamanan serta memelihara kebersihan kantor dan
perlengkapan;
h. penyusunan program kerja dan rencana kerja anggaran (RKA) sub. Bagain
perlengkapan; dan
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Pasal 94

Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan peralatan/perlengkapan kantor, rumah
tangga pimpinan, kebutuhan kantor lainnya, melakukan administrasi
perbekalan lingkup sekretariat daerah.

Pasal 95

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94, Sub


Bagian Rumah Tangga mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyususnan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Sekretariat Daerah
b. pelaksanaan tugas di bidang pelayanan pimpinan;
c. pengaturan kebutuhan kendaraan Jabatan, kebutuhan peralatan dan
perlengkapan serta pemeliharaan dan pengamanan lingkungan rumah
dinas/jabatan;
d. pengurusan keperluan rumah tangga Bupati, Wakil Bupati dan sekretaris
daerah;
e. penyelenggaraan pelayanan jamuan kedinasan dan tamu pemerintah daerah;
f. penyusunan program kerja dan rencana kerja anggaran (RKA) sub bagian
rumah tangga; dan
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Paragraf 4
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 96

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Pasal 97

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 terdiri


dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

25
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh
seorang tenaga fungsional senior yang akan ditunjuk oleh Bupati dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditentukan berdasarkan ketentuan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagai mana dimaksud dalam ayat
(1) diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Keempat
Tata Kerja
Pasal 98

(1) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat Kabupaten, para Kepala Bagian,


Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan
prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal.
(2) Setiap Pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Sekretariat Daerah
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 99

(1) Setiap Pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk-


petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan
menyampaikan laporan pada waktunya.
(2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan
diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan lebih lanjut untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan.

Pasal 100

Para Kepala Sub Bagian menyampaikan laporan pada waktunya kepada Kepala
Bagian sesuai dengan bidang tugasnya dan para Kepala Bagian menampung
laporan tersebut menyusun laporan untuk disampaikan tepat pada waktunya
kepada Sekretariat Daerah.

Pasal 101

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan disampaikan


pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai
hubungan kerja.

Pasal 102

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh


pimpinan satuan organisasi bawahannya dalam rangka pemberian bimbingan
kepada bawahan masing-masing mengadakan rapat berkala.

26
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
Bagian Kesatu
Kedudukan

Pasal 103

(1) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD.


(2) Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
(3) Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; dan
d. penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD.
(4) Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris Dewan.
(5) Sekretaris Dewan secara teknis operasional berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua
Tugas

Pasal 104

Sekretaris DPRD mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif kepada


DPRD dalam bentuk melaksanakan segala usaha dan kegiatan dalam
menyelenggarakan sidang-sidang, urusan rumah tangga dan keuangan DPRD.

Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 105

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104,


Sekretaris DPRD mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian dalam arti mengatur dan membina kerjasama,
mengintegrasikan dan mensinkronisasikan seluruh penyelenggaraan tugas
Sekretariat DPRD;
b. perencanaan dalam arti menyiapkan rencana, mengolah, menelaah dan
mengkoordinasikan perumusan kebijaksanaan Pimpinan DPRD;

27
c. memimpin administrasi, dalam arti membina urusan tata usaha, mengolah
dan membina kepegawaian, mengelola keuangan dan perbekalan DPRD;
d. penyelenggaraan rapat-rapat dan pembuatan risalah rapat-rapat yang
diselenggarakan oleh DPRD;
e. pemberian fasilitasi rapat-rapat alat kelengkapan DPRD;
f. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk tehnis pembinaan
dan pelaksanaan hubungan masyarakat;
g. pelaksanaan hubungan dengan masyarakat umum dan organisasi
kemasyarakatan untuk mempublikasikan kegiatan DPRD;
h. pelaksanaan inventarisasi dan dokumentasi produk-produk DPRD;
i. pengkoordinasian perumusan Peraturan Perundang-undangan dan produk
hukum daerah;
j. pembuatan telaahan dan kajian hukum sebagai bahan pertimbangan
Pimpinan DPRD dalam mengambil keputusan; dan
k. pelaksanaan telaah dan evaluasi pelaksanaan Peraturan Perundang-
undangan dan menyiapkan bahan Rancangan Peraturan Daerah.

Pasal 106

(1) Sekretariat DPRD terdiri dari :


a. Bagian Sidang dan Risalah;
b. Bagian Umum;
c. Bagian Keuangan; dan
d. Bagian Hukum dan Humas.
(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
(3) Struktur susunan organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati

Paragraf 1
Bagian Sidang dan Risalah
Pasal 107

Bagian Sidang dan Risalah mempunyai tugas menyiapkan administrasi maupun


tata tempat penyelenggaraan rapat-rapat dan pembuatan risalah serta
penerimaan tamu-tamu pimpinan, dan segala kegiatan DPRD.

Pasal 108

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Bagian


Sidang dan Risalah mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan Rapat dan tata tempat rapat yang akan diselenggarakan
oleh DPRD;
b. penyelenggaraan pembuatan risalah rapat DPRD;
c. penyiapan penerimaan tamu-tamu pimpinan DPRD; dan
d. pengkoordinasian dan mensinergikan hubungan antar alat kelengkapan
DPRD.

28
Pasal 109

(1) Bagian Sidang dan Risalah terdiri dari :


a. Sub Bagian Persidangan;
b. Sub Bagian Risalah; dan
c. Sub Bagian Fasilitasi Alat Kelengkapan Dewan.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Bagian Sidang dan Risalah.

Pasal 110

Sub Bagian Persidangan mempunyai tugas menyiapkan persidangan dan tata


tempat serta melakukan urusan administrasi dan segala kegiatan DPRD.

Pasal 111

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Sub


Bagian Persidangan mempunyai fungsi :
a. penyiapan dan pendistribusian bahan-bahan rapat sidang yang
diselenggarakan DPRD;
b. pendampingan kegiatan rapat/sidang DPRD dan kegiatan DPRD lainnya;
c. penyusunan rencana jadwal kegiatan persidangan dan kegiatan DPRD;
d. penyiapan bahan untuk melayani pimpinan dan anggota-anggota DPRD pada
waktu persidangan;
e. penyiapan dan penyelesaian bahan-bahan dalam rangka penyampaian
masalah yang telah dirampungkan pembahasannya oleh DPRD kepada
eksekutif; dan
f. penyiapan bahan penyelenggaraan upacara pelantikan-pelantikan pimpinan
DPRD dan anggota DPRD serta upacara dan pertemuan lainnya yang
diselenggarakan oleh DPRD.

Pasal 112

Sub Bagian Risalah mempunyai tugas menyiapkan keputusan, menyusun


resume dan risalah hasil persidangan DPRD.

Pasal 113

Untuk menyelenggarakan tugas sebagimana dimaksud pada pasal 112, Sub


Bagian Risalah mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penyiapa bahan dalam rangka penyusunan ikhtisar risalah
dan resume rapat/sidang yang telah diselenggarakan oleh DPRD;
b. penyampaian hasil rapat/sidang pada para anggota DPRD dan pihak-pihak
yang berkepentingan; dan

29
c. pendampingan kegiatan rapat/sidang DPRD dan penyiapan bahan
penyampaian masalah yang telah dirampungkan pembahasannya oleh DPRD
kepada eksekutif.

Pasal 114

Sub Bagian Fasilitasi alat Kelengkapan Dewan mempunyai tugas melaksanakan


dan mengkoordinasikan kegiatan rapat-rapat alat kelengkapan DPRD,
menyiapkan dan mengkoordinasikan bahan-bahan rapat setiap alat kelengkapan
DPRD.

Pasal 115

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaiamana dimaksud pada pasal 114, Sub


Bagian Fasilitasi Kelengkapan Dewan mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian setiap rapat-rapat alat kelengkapan DPRD;
b. pelaksanaan telaah dan evaluasi hasil-hasil rapat alat kelengkapan DPRD ;
c. pengumpulan dan penghimpunan setiap hasil kegiatan rapat-rapat alat
kelengkapan DPRD;
d. pelaksanaan fasilitasi setiap kegiatan rapat-rapat alat kelengkapan DPRD;
dan
e. penyiapan dan penyajian bahan informasi kegiatan alat kelengkapan DPRD.

Paragraf 2
Bagian Umum

Pasal 116

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan administrasi dan tata usaha,


kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga serta kehumasan Sekretariat DPRD.

Pasal 117

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Bagian


Umum mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan urusan Tata Usaha;
b. pelaksanaan penataan kearsipan;
c. pelaksanaan urusan rumah tangga;
d. pelaksanaan urusan perlengkapan; dan
e. pelaksanaan urusan kepegawaian.

Pasal 118

(1) Bagian Umum terdiri dari :


a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Sub Bagian Perlengkapan dan Aset; dan
c. Sub Bagian Rumah Tangga Dewan.

30
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Umum.

Pasal 119

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat,
kearsipan, kepegawaian dan tugas administrasi lainnya.

Pasal 120

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119, Sub


Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan proses administrasi surat-surat masuk dan keluar;
b. pelaksanaan penyaluran / pengiriman surat-surat;
c. penyusunan laporan bulanan mengenai jumlah surat masuk dan keluar yang
bersifat umum dan rahasia;
d. pelaksanaan tata kearsipan dan kepegawaian;
e. pengaturan administrasi produk-produk DPRD yang memerlukan
pengesahan;
f. pengetikan, penggandaan dan pendistribusian surat-surat; dan
g. pencatatan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan dan menyiapkan
undangan atau instruksi pimpinan.

Pasal 121

Sub Bagian Perlengkapan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan


hubungan kemasyarakatan guna memperjelas kebijakan pimpinan DPRD.

Pasal 122

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Sub


Bagian Perlengkapan dan Aset mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan dan membina pengelolaan administrasi perlengkapan milik
pemerintah daerah;
b. penyusunan konsep laporan inventaris barang milik pemerintah daerah
untuk disampaikan kepada Bupati; dan
c. penyusunan konsep usul penghapusan barang inventaris milik pemerintah
daerah kepada bupati.

Pasal 123
Sub Bagian Rumah Tangga Dewan mempunyai tugas melakukan penyusunan
program kebutuhan perlengkapan, pengolahan, pembinaan administrasi
perlengkapan serta melakukan urusan rumah tangga.

Pasal 124

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123, Sub


Bagian Rumah Tangga Dewan mempunyai fungsi :
a. penyusunan konsep kebutuhan barang dan rencana tahunan kebutuhan
barang;

31
b. pembelian dan pengadaan barang kebutuhan sekretariat DPRD;
c. penyusunan konsep program kerja pemeliharaan dan perawatan barang serta
kantor;
d. pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan dinas, ruangan serta
memelihara kebersihan kantor dan perlengkapan; dan
e. pengkoordinasian keamanan dan pengamanan kantor.

Paragraf 3
Bagian Keuangan
Pasal 125

Bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan keuangan untuk


DPRD dan anggaran pengeluaran Sekretariat DPRD.

Pasal 126

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125,


Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana tatakelola keuangan lingkup DPRD;
b. pengkoordinasian pengelolaan keuangan lingkup DPRD;
c. penyiapan bahan penyusunan dan pelaporan penerimaan dan pengeluaran
anggaran belanja baik rutin maupun pembangunan dilingkup DPRD;
d. penyusunan program kerja dan rencana kerja anggaran (RKA) bagian
keuangan serta mengkoordinasikan penyusunan program kerja masing-
masing bagian lingkup DPRD; dan
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Pasal 127

(1) Bagian Keuangan terdiri dari :


a. Sub Bagian Pembukuan dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Program dan Rencana Anggaran; dan
c. Sub Bagian Verifikasi.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Keuangan.

Pasal 128

Sub Bagian Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan


pembukuan secara sistematis dan kronologis serta menyiapkan bahan
penyusunan perhitungan anggaran.

Pasal 129

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128, Sub


Bagian Pembukuan dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pembukuan sistematis dan kronologis terhadap anggaran;

32
b. penyusunan laporan anggaran bulanan, triwulan dan tahunan serta
penjelasannya berdasarkan kutipan buku besar;
c. pencocokan buku besar penerimaan dan pengeluaran serta digitnya dengan
data realisasinya berdasarkan Surat Permintaan Pembayaran dan Surat
Perintah Membayar Uang;
d. penyiapan bahan penyusunan rancangan perhitungan anggaran; dan
e. penyusunan dan meneliti pertanggungjawaban keuangan.

Pasal 130

Sub Bagian Program dan Rencana Anggaran mempunyai tugas menyusun


rencana anggaran lingkup DPRD.

Pasal 131

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Sub


Bagian Program dan Rencana Anggaran mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran;
b. penyiapan rancangan perubahan anggaran;
c. penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran, pelaksanaan Surat
Keterangan Otorisasi dan Surat Perintah Membayar Uang yang diterima;
d. pengaturan cara pembayaran yang tertib dan teratur; dan
e. penyiapan secara sitematis penyusunan/laporan pengendalian anggaran.

Pasal 132

Sub Bagian Verifikasi mempunyai tugas melaksanakan urusan pelayanan di


bidang verifikasi dan perbendaharaan pengelolaan keuangan lingkup Sekretariat
DPRD.

Pasal 133

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132, Sub


Verifikasi mempunyai fungsi :
a. penelitian kelengkapan SPJ belanja langsung dan belanja tidak langsung
Sekretariat DPRD;
b. pelaksanaan verifikasi terhadap Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTB)
dan Rencana Penggunaan Uang (RPU) yang diajukan Bendahara Pengeluaran
Sekretariat DPRD;
c. pemberian bimbingan serta petunjuk kepada bendahara dalam
menyampaikan SPJ;
d. pelaksanaan penatausahaan keuangan Sekretariat DPRD;
e. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Verifikasi; dan
f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

Paragraf 4
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
Pasal 134

33
Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
administrasi, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan perumusan
rancangan produk Hukum Daerah ,penyiapan bahan Hukum untuk setiap rapat
-rapat, menelaah ,mengevaluasi , mengkaji peraturan perundang-undangan dan
produk-produk hukum lainnya serta melakukan dokumentasi, publikasi produk-
produk hukum Daerah dan melaksanakan kegiatan kehumasan DPRD.

Pasal 135

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134, Bagian


Hukum dan Humas mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pembinaan hubungan masyarakat guna mempublikasikan
kegiatan DPRD;
b. pelaksanaan koordinasi perumusan rancangan produk Hukum Daerah ;
c. penyiapan bahan Hukum untuk setiap rapat -rapat Pimpinan dan alat
kelengkapan DPRD;
d. pelaksanaan dokumentasi, pengarsipan dan publikasi produk-produk hukum
Daerah;
e. pelaksanaan kajian, evaluasi dan pengawasan terhadap peraturan
perundang-undangan dan produk hukum Daerah;
f. pemberian Pertimbangan hukum kepada pimpinan DPRD dan alat
kelengkapan DPRD;
g. penyusunan konsep jaringan dokumentasi, informasi hukum pemerintah
daerah dan mengklasifikasikannya menurut tahun serta materinya; dan
h. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Pengkajian dan Dokumentasi Hukum.

Pasal 136

(1) Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri dari :


a. Sub Bagian Hukum dan Perundang-undangan;
b. Sub Bagian Humas dan Protokol; dan
c. Sub Bagian Dokumentasi dan Pengkajian Peraturan Daerah.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Bagian Hukum dan Humas.

Pasal 137

Sub Bagian Hukum dan Perundang-undangan mempunyai tugas menyiapkan


dan mengkoordinasikan perumusan dan pembahasan rancangan peraturan
Daerah dan Produk Hukum daerah.

Pasal 138

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137, Sub


Bagian Hukum dan Perundang-undangan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan penyusunan Program Penyusunan Peraturan Daerah;

34
b. penyiapan rancangan peraturan daerah dan meneliti produk hukum daerah
lainnya;
c. penyusunan Penjelasan Banpemperda dan jawaban Fraksi-fraksi Dewan
terhadap pemandangan umum Kepala Daerah;
d. pemantauan perkembangan hukum pada umumnya yang menyangkut tugas
dan fungsi DPRD;
e. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Hukum dan Perundang-undangan;
f. penyiapan bahan rapat,kajian dan referensi serta memfasilitasi rapat-rapat
DPRD dalam pembahasan Produk hukum Daerah;
g. penyiapan rancangan Peraturan, Keputusan dan Produk Hukum DPRD; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas tambahan dari atasan.

Pasal 139

Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas


melaksanakan pembinaan hubungan kemasyarakatan guna memperjelas
kebijakan pimpinan DPRD.

Pasal 140

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, Sub


Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
dan pelaksanaan hubungan masyarakat;
b. pelaksanaan hubungan antara pemerintah daerah, masyarakat umum dan
organisasi kemasyarakatan dengan pimpinan dan anggota DPRD untuk
memperjelas kebijakan;
c. pemberian masukan berdasarkan hasil analisa dan pengaduan masyarakat
terhadap kebijakan pemerintah;
d. pelaksanaan inventarisasi dan dokumentasi serta distribusi bahan
penerbitan;
e. pelaksanaan urusan perjalanan pimpinan dan anggota DPRD; dan
f. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.

Pasal 141

Sub Bagian Dokumentasi dan Pengkajian Peraturan Daerah mempunyai tugas


melaksanakan sebagian tugas bagian Hukum dan Humas bidang Dokumentasi
dan Pengkajian Peraturan Daerah.

Pasal 142
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141, Sub
Bagian Dokumentasi dan Pengkajian Peraturan Daerah mempunyai fungsi :
a. penyusunan konsep kebutuhan barang dan rencana tahunan kebutuhan
melakukan pengkajian terhadap peraturan daerah;
b. penyusunan konsep jaringan dokumentasi, informasi hukum pemerintah
daerah dan mengklasifikasikannya menurut tahun serta materinya;
c. penyusunan konsep katalog hukum dari peraturan perundang-undangan
pusat dan pemerintah daerah;
d. penyusunan konsep kodefikasi produk hukum pusat maupun daerah dan
mengklasifikasikan menurut tahun dan materinya;
e. pendokumentasian produk-produk hukum pusat maupun daerah;

35
f. pelaksanaan publikasi produk hukum daerah;
g. penyusunan program kerja dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Sub. Bagian
Dokumentasi dan Pengkajian Perda; dan
h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.

Bagian Keempat
Tata Kerja
Pasal 143

Sekretariat DPRD dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada


Ketua DPRD, dan teknis administratif mengikuti petunjuk dan dibina oleh
Sekretaris Daerah.

Pasal 144

(1) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris DPRD, Kepala Bagian, Kepala Sub
Bagian menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
(2) Setiap pimpinan dalam satuan organisasi dilingkungan sekretariat DPRD
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
masing berupa bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya.
(3) Setiap pimpinan dalam satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing
dan menyampaikan laporan berkala pada waktunya.
(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih
lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN
Bagian Kesatu
Kedudukan

Pasal 145

(1) Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah


Kabupaten.
(2) Kecamatan dipimpin oleh camat.
(3) Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua
Tugas
Pasal 146

36
Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 147

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146,


Camat mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasiaan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum;
c. pengkoordinasiaan penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan;
d. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
e. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat
kecamatan;
f. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;
g. pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa dan atau
kelurahan; dan
h. pelaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati
untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang meliputi aspek
perijinan, rekomendasi, koordinasi, pembinaan, pengawasan, fasilitasi,
penetapan, penyelenggaraan dan kewenangan lain yang dilimpahkan.

Pasal 148

(1) Sususan Organisasi Kecamatan terdiri dari :


a. Sekretariat;
b. Seksi Pemerintahan;
c. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;
d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan;
e. Seksi Kesejahteraan Sosial;
f.Seksi Pelayanan Umum; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur susunan organisasi Kecamatan sebagaimana tercantum dalam


Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati.

Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 149

37
(1) Sekretariat adalah unsur staf.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada camat.

Pasal 150

Sekretaris Camat mempunyai tugas melakukan pembinaan administrasi dan


memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi
pemerintah kecamatan.

Pasal 151

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 150, Sekretaris


Camat mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana, pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaan
pembinaan administrasi serta memberikan pelayanan teknis administrasi
kepada seluruh satuan organisasi pemerintah kecamatan;
b. pelaksanaan urusan administrasi keuangan; dan
c. pelaksanaan urusan tata usaha, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan
rumah tangga.

Pasal 152

(1) Sekretariat terdiri dari :


a. Sub Bagian Program dan Keuangan; dan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada sekretaris.

Pasal 153

(1) Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas melakukan


penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan serta pertanggungjawaban keuangan, serta menyusun laporan.
(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
urusan persuratan, kearsipan, kepegawaian, perlengkapan dan rumah
tangga.

Paragraf 2
Seksi Pemerintahan
Pasal 154

(1) Seksi Pemerintahan adalah unsur pelaksana pemerintah kecamatan di


bidang penyelenggaraan pemerintahan.
(2) Seksi Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Camat.

Pasal 155

38
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan, membina penyelenggaraan
pemerintahan desa dan/atau kelurahan.

Pasal 156

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155, Seksi


Pemerintahan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi
vertikal di bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan;
b. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dengan satuan kerja
perangkat daerah dan instansi vertikal di bidang penyelenggaraan
pemerintahan;
c. pelaksanaan evaluasi dan melaporkan penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan ditingkat kecamatan kepada Bupati;
d. pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa dan/atau
kelurahan;
e. pemberian bimbingan, suvervisi, fasilitasi dan konsultasi pelaksanaan
administrasi desa dan/atau kelurahan
f. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap Kepala Desa dan/atau
kelurahan;
g. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau
kelurahan di tingkat kecamatan;
h. pelaporan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan desa dan/atau kelurahan di tingkat kecamatan kepada camat;
dan
i. penyusunan program kerja dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan
umum dan desa/kelurahan serta administrasi pertanahan.

Paragraf 3
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Pasal 157

(1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah unsur pelaksana


pemerintah kecamatan di bidang penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum.
(2) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Camat.

Pasal 158

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas mengkoordinasikan


upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

Pasal 159

39
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158, Seksi
Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia
dan/atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan.
b. pelaksanaan koordinasi dengan pemuka agama yang berada di wilayah kerja
kecamatan untuk mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum
masyarakat di wilayah kecamatan; dan
c. pelaporan pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban kepada
camat.

Paragraf 4
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan
Pasal 160

(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan adalah unsur pelaksana


pemerintah kecamatan di bidang penyelenggaraan pemberdayaan
masyarakat desa/kelurahan.
(2) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
camat.

Pasal 161

Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan mempunyai tugas


mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 162

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 161 Seksi


Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan mempunyai fungsi :
a. pemberian dorongan partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam
perencanaan pembangunan lingkup kecamatan dalam forum musyawarah
perencanaan pembangunan di desa/kelurahan dan kecamatan;
b. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja
baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan
kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja kecamatan;
c. pelaksanaan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat
di wilayah kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah
maupun swasta;
d. pelaksanaan tugas-tugas lain di bidang pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan
e. pelaporan pelaksanaan tugas pemberdayaan masyarakat di wilayah
kecamatan kepada camat dengan tembusan kepada satuan kerja perangkat
daerah yang membidangi urusan pemberdayaan masyarakat.

Paragraf 5
Seksi Kesejahteraan Sosial

40
Pasal 163

(1) Seksi Kesejahteraan Sosial adalah unsur pelaksana pemerintah kecamatan


di bidang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
(2) Seksi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada camat.

Pasal 164

Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas mengkoordinasikan


penyelenggaraan kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, tenaga kerja
dan transmigrasi, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan agama di
tingkat kecamatan.

Pasal 165

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Seksi


Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :
a. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
di bidang agama, termasuk urusan haji, serta pendidikan dan kesehatan di
kecamatan;
b. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di kecamatan;
c. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana di kecamatan;
dan
d. pelaporan pelaksanaan kegiatan kesejahteraan sosial di wilayah kecamatan
kepada camat.

Paragraf 6
Seksi Pelayanan Umum
Pasal 166

(1) Seksi Pelayanan Umum adalah unsur pelaksana pemerintah kecamatan di


bidang penyelenggaraan pelayanan umum.
(2) Seksi Pelayanan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Camat.

Pasal 167

Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas mengkoordinasikan pemeliharaan


prasarana dan fasilitas pelayanan umum dan melaksanakan pelayanan
masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat
dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

Pasal 168

41
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167 seksi
pelayanan umum mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan/atau
instansi vertikal yang tugas dan fungsi di bidang pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum;
b. pelaksanaan koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
c. pelaporan pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum diwilayah kecamatan kepada Bupati;
d. perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di kecamatan;
e. pelaksanaan percepatan pencapaian standard pelayanan minimal di
kecamatan;
f. pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada
masyarakat di kecamatan;
g. pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di
wilayah kecamatan; dan
h. pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kecamatan kepada camat.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 169

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas


dan fungsi camat sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Pasal 170

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada pasal 169, terdiri
dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh camat dan bertanggung jawab
kepada camat.
(3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 171

Camat, Sekretaris, Kepala Seksi Dan Kepala Sub. Bagian serta pejabat lainnya
diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 172

42
Dalam melaksanakan tugasnya Camat, Sekretaris, Kepala Seksi, Kepala Sub.
Bagian dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar
satuan organisasi dalam pemerintahan kecamatan, sesuai dengan tugas
masing-masing.

Pasal 173

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahan masing-masing,


dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 174

Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan pemerintahan kecamatan


bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-
masing, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 175

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-


petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta
menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Bagian Keempat
Tata Kerja

Pasal 176

(1) Camat melakukan koordinasi dengan kecamatan disekitarnya.


(2) Camat mengkoordinasikan unit kerja di wilayah kerja kecamatan dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan pemerintahan untuk meningkatkan
kinerja kecamatan.
(3) Camat melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah di
lingkungan pemerintah kabupaten dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan di kecamatan.

BAB V
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 177

(1) Kelurahan merupakan perangkat daerah kabupaten yang berkedudukan di


wilayah kecamatan.
(2) Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh lurah yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat.

43
(3) Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat oleh Bupati atau usul
Camat dari unsur Pegawai Negeri Sipil.
(4) Syarat-syarat lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi :
a. pangkat/golongan minimal Penata (III/c);
b. masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun; dan
c. kemampuan teknis di bidang administrasi pemerintahan dan memahami
sosial budaya masyarakat setempat.

Bagian Kedua
Tugas
Pasal 178

Lurah mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan,


pembangunan dan kemasyarakatan, melaksanakan urusan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Bupati disesuaikan dengan kebutuhan kelurahan dengan
memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas.

Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 179

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178, Lurah


mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan;
b. pemberdayaan masyarakat;
c. pelayanan masyarakat;
d. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
e. pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan
f. pembinaan lembaga kemasyarakatan.

Pasal 180

(1) Susunan Organisasi Kelurahan terdiri dari :


a. Lurah;
b. Sekretariat;
c. Seksi Pemerintahan;
d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
e. Seksi Kesejahteraan Rakyat;
f.Seksi Pemberdayaan Masyarakat.
(2) Struktur susunan organisasi Kelurahan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati

44
Paragraf 1
Sekretariat
Pasal 181

(1) Sekretariat adalah unsur staf.


(2) Serkretariat dipimpin oleh seorang sekretaris berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Lurah.

Pasal 182

Sekretaris Lurah mempunyai tugas melakukan pembinaan administrasi dan


memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi
pemerintah Kelurahan.

Pasal 183

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182, Sekretaris


Lurah mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana, pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaannya;
b. pelaksanaan urusan administrasi keuangan; dan
c. pelaksanaan urusan tata usaha, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan
rumah tangga.

Paragraf 2
Seksi Pemerintahan

Pasal 184

(1) Seksi Pemerintahan adalah unsur pelaksana pemerintah Kelurahan di


bidang penyelenggaraan pemerintahan.
(2) Seksi Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Lurah.

Pasal 185

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melakukan urusan pemerintahan umum


dan desa/kelurahan, administrasi pertanahan, administrasi kependudukan dan
pembinaan politik dalam negeri serta perlindungan masyarakat.

Pasal 186

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 185, Seksi


Pemerintahan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja dan pembinaan penyelenggaraan pemerintahan
umum dan desa/kelurahan serta administrasi pertanahan;

45
b. penyusunan program kerja dan pembinaan administrasi kependudukan dan
catatan sipil; dan
c. penyusunan program kerja dan pembinaan kegiatan sosial politik, Ideologi
negara dan kesatuan bangsa serta perlindungan masyarakat.

Paragraf 3
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Pasal 187

(1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah unsur pelaksana


pemerintahan Kelurahan di bidang pembinaan ketentraman dan ketertiban
wilayah.
(2) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Lurah.

Pasal 188

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas melakukan


pembinaan ketertiban wilayah.

Pasal 189

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 188, Seksi


Ketentaraman dan Ketertiban umum mempunyai fungsi menyusun program
kerja dan penyelenggaraan pembinaan ketentraman serta ketertiban umum
wilayah.

Paragraf 4
Seksi Kesejahteraan Sosial
Pasal 190

(1) Seksi Kesejahteraan Sosial adalah unsur pelaksana pemerintahan


Kelurahan di bidang pembinaan kesejahteraan masyarakat.
(2) Seksi Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.

Pasal 191

Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan


program dan melaksanakan pembinaan kesejahteraan sosial.

Pasal 192

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 191, Seksi


Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja, pembinaan pelayanan dan bantuan sosial,
pembinaan kepemudaan, peranan wanita dan olahraga; dan
b. penyusunan program kerja dan pembinaan kehidupan keagamaan,
pendidikan, kebudayaan serta dan kesejahteraan masyarakat.

46
Paragraf 5
Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 193

(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat adalah unsur pelaksana pemerintahan


Kelurahan di bidang pemberdayaan masyarakat desa / kelurahan.
(2) Seksi Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Lurah.

Pasal 194

Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan pembinaan


pembangunan di bidang perekonomian desa/ kelurahan, produksi dan
distribusi, serta pembinaan lingkungan hidup.

Pasal 195

Untuk menyelenggaralan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 194, Seksi


Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja dan pembinaan perekonomian masyarakat
desa/kelurahan, produksi dan distribusi; dan
b. penyusunan program kerja dan pembinaan lingkungan hidup.

BAB VI
ESELONERING
Pasal 196

(1) Sekretaris Daerah merupakan Jabatan Struktural Eselon IIa


atau Jabatan Tinggi Pratama.
(2) Asisten dan Sekretaris DPRD merupakan Jabatan Struktural
Eselon IIb atau Jabatan Tinggi Pratama.
(3) Kepala Bagian pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD
dan Camat merupakan Jabatan Struktural Eselon IIIa atau Jabatan
Administrator.
(4) Sekretaris Kecamatan merupakan Jabatan Struktural Eselon
IIIb atau Jabatan Administrator.
(5) Kepala Sub Bagian pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD, Kepala Seksi pada Kecamatan dan Lurah merupakan Jabatan Struktural
Eselon IVa atau Jabatan Pengawas.
(6) Kepala Sub Bagian pada Kecamatan, Sekretaris Lurah serta
Kepala Seksi pada Kelurahan merupakan Jabatan Struktural Eselon IVb atau
Jabatan Pengawas.

47
BAB VII
PENUTUP

Pasal 197

Dengan berlakunya peraturan ini, maka Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 20
Tahun 2011 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Lombok Barat (Berita
Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011 Nomor 20), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi.

Pasal 198

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini
dengan menempatkannya dalam Berita Daerah.

48
Ditetapkan di Gerung
pada tanggal 29 November 2016

BUPATI LOMBOK BARAT,

H. FAUZAN KHALID

Diundangkan di Gerung
pada tanggal 30 November 2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT,

H. MOH TAUFIQ

BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016 NOMOR 58

49

Anda mungkin juga menyukai