SAP Perawatan CAPD (Revisi)
SAP Perawatan CAPD (Revisi)
2019
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH:
Mengetahui,
Kepala Ruang HD
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. LATAR BELAKANG
Sebuah penelitian di Indonesia mengungkapkan bahwa sebanyak 6,2% dari populasi
penduduk Indonesia menderita gagal ginjal. Para penderita itu harus menjalani terapi dan
pengobatan yang memerlukan biaya besar. Dari angka 6,2% tersebut, banyak penderita
yang mengalami gagal ginjal kronik tahap lima (Suhardjono, 2008).Transplantasi ginjal
dan peritonial dialisis merupakan pilihan terapi pengganti ginjal yang dapat dijadikan
alternatif pengobatan. Saat ini, terdapat teknologi baru yang hadir sebagai terapi bagi
penderita gagal ginjal, yaitu Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Terapi
pengganti ginjal ini sesuai sebagai metode pengobatan yang diberikan kepada pasien
gagal ginjal yang tidak mungkin lagi diobati secara konservatif dengan diet dan obat-
obatan (Suhardjono, 2008).CAPD merupakan dialisis mandiri yang bisadilakukan sendiri
oleh penderita. Dengan demikian, penggunaanmetode CAPD dapat dijadikan pilihan
selain hemodialisis dan transpalansi ginjal.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang ‘’CAPD
DAN CARA PERAWATAN LUKA CAPD’’
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Cara Perawatan CAPD sasaran
diharapkan dapat :
a. Menjelaskan pengertian dari CAPD(Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
b. Menjelaskan tujuan CAPD(Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
c. Menjelaskan keuntungan dari CAPD(Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
d. Menjelaskan kekurangan dari CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
e. Menjelaskan cara perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
yang benar
C. ANALISA SITUASI
a. Sasaran
1. Pengunjung dan keluarga pasien yang ada di Ruang HD RSUD dr.Saiful Anwar
2. Interaksi antara penyuluh dan audience cukup baik
3. Minat dan perhatian dalam menerima penyuluhan cukup baik
b. Penyuluh
1. Seluruh Mahasiswa yang bertugas di ruang HD
2. Mampu mengkomunikasikan materi penyuluhan dengan metode yang baik
c. Ruangan
1. Di Ruang Tunggu HD RSUD dr. Saiful Anwar Malang
2. Ruangan cukup memadai untuk menampung 10 orang
3. Penerangan, ventilasi cukup baik, suasana cukup kondusif untuk terlaksananya
kegiatan penyuluhan
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
1. LCD
2. Leaflet
F. MATERI
1. Pengertian CAPD(Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
2. Tujuan perawatan CAPD(Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
3. Keuntungan perawatan CAPD(Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
4. Kekurangan perawatan CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
5. Cara perawatan CAPD(Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis)
C. PENGORGANISASIAN
Sebagai pemimpin jalannya penyuluhan dan mencatat apa apa yang perlu
di tulis saat penyuluhan dan diskusi.
2. Pemateri :
3. Operator :
5. Absensi :
D. SETTING RUANAGAN/TEMPAT
LCD
M P P
OP OB
KP K KP N
N
P
KP KP
F P F OB
F
OB OB F
KETERANGAN :
M : MODERATOR
P : PEMATERI
OP : OPERATOR
OB : OBSERVER
N : NOTULEN
F : FASILITATOR
KP : KELUARGA PASIEN
G. KEGITAN PEYULUHAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Waktu
Kegiatan Penyuluhan
1. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah 5 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
4. Membuat kontrak waktu 3. Menjawab pertanyaan
5. Menggali pengetahuan 4. Menyutujui kontrak waktu
tentang cara perawatan 5. Audience menjawab
luka CAPD dirumah pertanyaan
2. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan Ceramah 15 menit
a. Pengertian CAPD memperhatikan penjelasan dan tanya
b. Tujuan perawatan penyuluh jawab
CAPD 2. Aktif bertanya
c. Keuntungan 3. Audience mendengarkan
perawatan CAPD
d. Kekurangan
perawatan CAPD
e. Cara perawatan
CAPD
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
peserta
A. Definisi
CAPD (Continious Ambulatory Peritoneal Dyalisis) adalah metode pencucian darah
dengan mengunakan peritoneum (selaput yang melapisi perut dan pembungkus organ
perut). Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya akan pembuluh darah.
Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring melalui peritoneum ke dalam rongga
perut. Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus dinding perut ke
dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama waktu tertentu sehingga limbah
metabolic dari aliran darah secara perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian
cairan dikeluarkan, dibuang, dan diganti dengan cairan yang baru.
David S. 2007. Anatomi Fisiologi dan Penyembuhan Luka. Short Course Wound Care Update.
UW Marriot. Surabaya
Nama TTD
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24