Musculoskeletal disorder adalah gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan
oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus dalam jangka waktu
yang lama dan akan menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon
(Ahmad Fauzi, 2012).
Keluhan otot skeletal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan akibat
pemberian beban kerja yang terlalu berat dengan durasi pembebanan panjang. Sebaliknya,
keluhan otot kemungkinan tidak terjadi apabila kontraksi otot hanya berkisar antar 15% – 20%
dari kekuatan otot maksimum. Namun apabila kontraksi otot melebihi 20%, maka peredaran
darah ke otot berkurang menurut tingkat kontraksi yang dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang
diperlukan. Suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan
sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri otot
(Ahmad Fauzi, 2012)
Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Tarwaka, 2010)
1. Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot menerima
beban statis, namun demikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan
dihentikan
2. Keluhan menetap (persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap. Walaupun
pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada obat masih terus berlanjut
SUMBER
Annisa Mutiah, Yuliani Setyaningsih , Siswi Jayanti. 2013. Analisis Tingkat Risiko
Musculoskeletal Disorders (Msds) Dengan The Brieftm Survey Dan Karakteristik Individu
Terhadap Keluhan Msds Pembuat Wajan Di Desa Cepogo Boyolali. Jurnal Kesehatan
Masyarakat 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013
Ahmad Fauzi Dwi Hartono, Hartomo Soewardi. 2012. Analisis Faktor-Faktor Resiko
Penyebab Musculoskeletal Disorders Dan Stres Kerja (Studi Kasus Di Pln Pltgu Cilegon).
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
Lelly Andayasari, Anorital. 2012. Gangguan Muskuloskeletal Pada Praktik Dokter Gigi
Dan Upaya Pencegahannya . Media Litbang Kesehatan Volume 22 Nomor 2, Juni Tahun 2012
Tjipto Suwandi. Dental Ergonomics. Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 3 2010 : 1-5