Laporan Ko
Laporan Ko
Oleh:
FEBRI RAMADANA, S.KH
1802101020052
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan kepad Allah S.W.T yang telah memberikan
nikmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Klinik
Interna Program Profesi Dokter Hewan (PPDH) Universitas Syiah Kuala yang
Kuala dan kepada drh. Zuhrawati, M.Si selaku pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis dalam menyelesaikan kasus mandiri ini. Ucapan terimakasih juga
gelombang XIV kelompok 5, serta semua pihak yang telah mendukung penulis.
dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan
datang. Atas bantuan, motivasi serta perhatian semua pihak penulis hanya dapat
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
kesayangan karena sifat anjing setia dan penyayang. Sifat anjing yang penyayang
membuat pencinta anjing tidak pernah bosan dan tidak pernah lalai untuk
kesehatan yang banyak muncul yaitu gangguan metabolik, salah satu diantaranya
mengatur cairan tubuh, elektrolit, dan asam basa dengan cara menyaring darah yang
metabolisme (urea, kreatinin, dan asam urat) dan zat kimia asing. Adanya gangguan
fungsi ginjal dalam melakukan fungsi vital ini menyebabkan suatu keadaan gagal
ginjal baik secara akut maupun kronik yang menggangu keseimbangan cairan
Asites adalah suatu kondisi dimana terjadi akumulasi cairan dalam rongga
perut. Hewan penderita asites akan menunjukan klinis berupa perut yang menonjol,
terkadang juga terjadi hernia umbilikalis, kulit pada perut yang menonjol terlihat
tegang dan mengkilap, urat yang menonjol dibawah kulit perut, kenaikan berat
badan yang pesat tidak sesuai dengan pertumbuhan normal, sesak napas dan nafsu
makan berkurang.
pemeriksaan fisik dengan melakukan palpasi dan inspeksi di daerah abdomen, dan
menganalisis hasil pemeriksaan darah dan cairan abdomen. Setelah itu pemeriksaan
fungsi organ seperti hati, ginjal, jantung, paru-paru yang dilanjutkan dengan
Rumusan Masalah
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Ginjal adalah organ penting yang memiliki peran cukup besar sebagai
metabolisme dan racun yang ada di dalam tubuh kedalam bentuk urin. Proses
pengaturan keseimbangan air ini diawali oleh kemampuan bagian ginjal, seperti
glomerolus dalam menyaring cairan. Rata-rata setiap satu liter darah mengandung
500cc plasma yang mengalir melalu glomerulus, sepuluh persenya disaring keluar.
Cairan yang tersaring, kemudian mengalir melalui tubulus renalis yang sel-selnya
berkelmpok dengan fungsi yang sama, terdiri dari glomerulus dan tubulus renalis
sekelompok kapiler yang dibatasi oleh sel endotel dan dilapisi dengan sel epitel
yang membentuk lapisan kapsula bowman dan tubulus renalis. Tubulus renalis
terdiri dari tubulus kontortus proksimal, ansa henle, dan tubulus kontortus distal.
Pada daerah tubulus kontortus proksimal, air dan elektrolit direabsorbsi dalam
jumlah 80%. Pada daerah ansa henle terjadi pemekatan urin, sedangkan Pada daerah
tubulus kontortus distal mengatur keseimbangan air dan elektrolit yang diubah
Gagal ginjal kronik merupakan suatu perubahan fungsi ginjal yang progresif
dan ireversibel, ditandai oleh penurunan laju filtrasi glomerulus secara medadak
dan cepat. Pada gagal ginjal kronik, ginjal tidak bisa untuk mempertahankan
Ginjal berperan penting dalam regulasi tekanan darah berkat efeknya pada
Apartus jukstaglomerulus berperan dalam menilai tekanan darah. Melalui kerja dua
sensor, baik kadar natrium yang rendah atau tekanan perfusi yang rendah berfungsi
secara langsung dan dengan merangsang sekresi aldosteron sehingga terjadi retensi
natrium dan air oleh ductus collingens. Semua efek ini menambah cairan ekstrasel
macam keadaan seperti Gangguan pada pulmoner yaitu nafas dangkal, kussmaul,
dan batuk dengan sputum. Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan
basa. Gangguan pada kardiovaskuler seperti hipertensi, nyeri dada, gangguan irama
jantung dan edema. Edema merupakan tanda dan gejala yang umum pada kelebihan
volume cairan. Edema merujuk kepada penimbunan cairan di jaringan subkutis dan
Pada gagal ginjal kronik terjadi penurunan fungsi renal. Produksi akhir
normal pada penyakit gagal ginjal kronik. Pasien biasanya menahan natrium dan
cairan yang dapat meningkatkan resiko edema, gagal jantung kongesif dan
untuk kelebihan volume cairan dengan berbagai terapi yang dapat diberikan
gagal ginjal kronik yaitu peningkatan kadar ureum dan kreatinin. Keadaan ini
paling sering disebabkan oleh ekskresi ureum yang terhambat oleh kegagalan
fungsi ginjal. Menurut penelitian Rivalta & Olifie (2015) untuk pemeriksaan kadar
kreatinine darah dibandingkan dengan nilai rujukan kadar kreatinin normal maka
dalam darah meningkat apabila fungsi renal berkurang. Jika pengurangan fungsi
ginjal terjadi lambat dan massa otot juga menyusut secara berangsur. Maka ada
kemungkinan kadar kreatinin dalam serum tetap sama, meskipun ekskresi per 24
Untuk karakteristik umum dari GGK yaitu letih, penurunan haluaran urine,
peningkatan edema, ketidak seimbangan elektrolit dan kelebihan cairan. Hasil dari
pemeriksaan fisik dari GGK yaitu penurunan haluaran urine, turgor kulit buruk,
nyeri abdomen saat dipalpasi dan edema perifer (Williams & Wilkins, 2012).
Menurut Nurarif (2013) Kelebihan volume cairan adalah suatu keadaan dimana
tubuh mengalami kelebihan cairan isotonik, penyakit GGK fatal kecuali diobati,