Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Laporan Arus Kas (LAK)


Menurut Jumingan pengertian laporan arus kas adalah laporan sumber dan
penggunaan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahaan kas
selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas menggambarkan atau menunjukkan
aliran atau gerakkan kas, yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas
dalam periode yang bersangkutan. Menurut Waren laporan arus kas melaporkan arus
kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode.
Pengertian laporan arus kas menurut Henry adalah laporan keuangan yang
memperlihatkan dampak-dampak dari aktivitas-aktivitas operasi, aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi
tertentu dalam suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.
Laporan arus kas (statement of cash flows), yaitu laporan keuangan yang
merangkum informasi mengenai arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar
(pembayaran) untuk suatu periode waktu tertentu. Agar arus kas tersebut dapat
digunakan sebagai informasi bagi pemakai laporan keuangan, maka informasi arus
kas di buat dalam bentuk laporan yang disebut laporan arus kas (statement of cash
flow), yang dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi para investor dan kreditur
dalam menganalisa arus kas.
B. Manfaaat Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas bermanfaat untuk berbagai kepentingan. Informasi arus


masuk dan keluar kas dalam Laporan Arus Kas berguna untuk melihat transaksi kas
di masa lalu dan memprediksi arus kas di masa yang akan datang. Laporan Arus Kas
berguna:

 sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna
untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya;
 sebagai alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama
periode pelaporan;
 memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam
mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas
pelaporan dan struktur keuangan perusahaan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas).
C. Bentuk dan Struktur Laporan Arus Kas (LAK)
 Isi Laporan Arus Kas
Baik IFRS dan GAAP menentukan bahwa penerimaan kas dan pembayaran
kas selama suatu periode harus diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih. Transaksi aktivitas operasi terdiri dari :
 Kas masuk (penerimaan) : penjualan (barang/jasa), pendapatan bunga,
pendapatan dividen
 Kas keluar (pembayaran) : pembayaran kepada pemasok, pembayaran
kepada pemasok, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada
kreditur, dll
2. Aktivitas investasi berkaitan dengan pemberian dan penagihan pinjaman, serta
perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) seperti properti,
pabrik dan peralatan. Transaksi aktivitas investasi terdiri dari :
 Kas masuk (penerimaan) : penjualan aktiva tetap, penjualan investasi,
penjualan aktiva tak berwujud, penerimaan hasil penagihan pinjaman.
 Kas keluar (pembayaran) : pembelian aktiva tetap, pembelian investasi dari
entitas lain, pembelian aktiva tak berwujud, pemberian pinjaman kepada
entitas lain.
3. Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan. Dengan
kata lain, aktivitas pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas
pemilik. Transaksi aktivitas pembiayaan meliputi :
 Kas masuk (penerimaan) : pinjaman uang, penerimaan investasi dari
pemilik, penerbitan saham perusahaan, penerbitan obligasi atau surat
hutang lainnya
 Kas keluar (pembayaran) : pembayaran kembali pinjaman, pembagian
pemilik, pembayaran dividen, pembayaran utang pokok kepada
perusahaan lain, pembelian saham treasuri.
 Format Dasar Dari Laporan Arus

Laporan Arus Kas


Arus kas dari aktivitas operasi $ XXX
Arus kas dari aktivitas investasi XXX
Arus kas dari kegiatan pembiayaan XXX
Kenaikan (penurunan) kas bersih XXX
Kas di awal tahun XXX
Kas di akhir tahun XXX

C. Penyajian Laporan Arus Kas


 Sumber Informasi
Perusahaan memperoleh informasi untuk menyiapkan laporan arus kas dari beberapa
sumber, yaitu neraca komparatif, laporan laba-rugi periode berjalan, dan data
transaksi terpilih.
 Menyiapkan Laporan Arus Kas
Menyiapkan laporan arus kas dari sumber-sumber di atas melibatkan empat langkah,
yaitu:
1. Penentuan kas bersih yang disediakan oleh (atau digunakan dalam) aktivitas
operasi.
2. Penentuan kas bersih yang disediakan oleh (atau digunakan dalam) aktivitas
investasi dan pembiayaan.
3. Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan.
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
Contoh berikut menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan sumber
dan langkah-langkah tersebut dalam menyusun laporan arus kas.
Laporan posisi keuangan perbandingan perusahaan pada awal dan akhir tahun 2017:
TELEMARKETING INC
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2017 - 1 Januari 2017
Aktiva 31 Des 2007 1 Jan 2007 Naik / Turun
Kas $ 31.000 $ -0- $ 31.000 Naik
Piutang usaha 41.000 -0- 41.000 Naik
Tanah 15.000 -0- 15.000 Naik
Total $ 87.000 $ -0-
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang
Saham
Hutang usaha $ 12.000 $ -0- 12.000 Naik
Saham biasa 50.000 -0- 50.000 Naik
Laba ditahan 25.000 -0- 25.000 Naik
Total $87.000 $ -0-

TELEMARKETING INC
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017
Pendapatan $ 172.000
Beban operasi 120.000
Laba sebelum pajak penghasilan 52.000
Pajak penghasilan 13.000
Laba bersih $ 39.000
Informasi tambahan:
Deviden sebesar $14.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan
kas atas pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan mengkonversi
laba bersih atas dasar akrual menjadi dasar kas. Hal ini dilakukan dengan
menambahkan atau mengurangkan laba bersih pos-pos dalam laporan laba rugi yang
tidak mempengaruhi kas. Prosedur ini tidak hanya memerlukan analisis atas laporan
laba rugi tahun berjalan tetapi juga atas laporan posisi keuangan komparatif serta data
transaksi terpilih.
Perhitungan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi :
Laba bersih $ 39.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih
yang disediakan oleh aktivitas operasi:
Kenaikan piutang usaha ($ 41.000)
Kenaikan hutang usaha 12.000 (29.000)
Kas bersih disediakan oleh aktivitas operasi $ 10.000

Aktivitas investasi Telemarketing hanya berupa pembelian lahan. Aktivitas


pendanaan: (1) saham biasa meningkat $ 50.000 dari penerbitan 50.000 saham tunai,
dan (2) perusahaan membayar dividen tunai sebesar $ 14.000.
TELEMARKETING INC
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba bersih $ 39.000
Penyesuaian untuk mendamaikan laba bersih dengan kas
bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi:
Kenaikan piutang usaha ($ 41.000)
Kenaikan hutang usaha 12.000 (29.000)
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 10.000
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembelian tanah (15.000)
Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (15.000)
Arus kas dari aktivitas pembiayaan
Penerbitan saham biasa 50.000
Pembayaran dividen tunai (14.000)
Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 36.000
Kenaikan bersih kas 31.000
Kas pada awal tahun -0-
Kas pada akhir tahun $ 31.000

 Aktivitas Noncash
Tidak semua aktivitas penting perusahaan melibatkan uang tunai. Contoh
kegiatan noncash yang signifikan adalah:
a) Penerbitan saham biasa untuk pembelian aktiva.
b) Konversi obligasi menjadi saham biasa.
c) Penerbitan surat hutang untuk membeli aktiva.
d) Pertukaran aktiva jangka panjang.
Aktivitas pembiayaan dan investasi yang tidak mempengaruhi kas tidak
dilaporkan dalam laporan arus kas. Sebaliknya, kegiatan ini dilaporkan terpisah di
bagian bawah laporan arus kas.

D. Kegunaan Laporan Arus Kas


Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lainnya, laporan
arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (termasuk
likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan). Likuiditas mengacu pada
kedekatan (kemudian dikonversikan) pada kas dari aktiva dan kewajiban-kewajiban.
Solvabilitas mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya
pada saat jatuh tempo. Fleksibilitas keuangan mengacu pada kemampuan perusahaan
untuk merespons dan menyesuaikan diri dengan kesulitan finansial dan kebutuhan
serta peluang yang tak terduga.
 Arus Kas Bebas
Arus kas bebas adalah jumlah semua arus kas yang dimiliki perusahaan. Arus kas
ini bisa digunakan untuk membeli investasi tambahan, membayar hutang, membeli
saham treasury, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan. Berikut ini cara
menghitung arus kas bebas :
Arus kas dari kegiatan operasi ............................................................................. RpXXX
Dalam analisis arus kas bebas, hal pertama yang dilakukan adalah mengurangi
Dikurangi:Investasi aset tetap untuk mempertahankan produksi saat ini ............. XXX
pengeluaran modal,
Arus kas bebas untuk menunjukkan bahwa ini adalah pengeluaran yang palingRpXXX
...................................................................................................... tidak
diinginkan yang biasanya dibuat oleh perusahaan. Tanpa usaha terus-menerus untuk
mempertahankan dan memperluas fasilitas, tidak mungkin perusahaan dapat terus
mempertahankan posisinya yang kompetitif. Lalu berikutnya adalah mengurangi
dividen. Meskipun perusahaan dapat memotong dividennya, hal ini umumnya dilakukan
hanya jika perusahaan dalam situasi darurat finansial. Jumlah yang dihasilkan setelah
pengurangan ini adalah arus kas bebas perusahaan. Semakin besar jumlah arus kas bebas,
maka semakin besar pula fleksibilitas finansial perusahaan.
Berikut contoh analisis arus kas bebas
Nestor Company
Analisis Arus Kas Bebas
Kas bersih dari aktivitas operasi $ 411,750
Dikurangi: Pengeluaran modal 252,500
Dividen 19,800
Arus kas bebas $ 139,450

Bab III
Penutup

A. Kesimpulan
Laporan arus kas (statement of cash flows), yaitu laporan keuangan yang
merangkum informasi mengenai arus kas masuk (penerimaan) dan arus kas keluar
(pembayaran) untuk suatu periode waktu tertentu. Tujuan utama laporan arus kas
adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran
kas sebuah perusahaan selama suatu periode.
IFRS dan GAAP menentukan bahwa penerimaan kas dan pembayaran kas
selama suatu periode harus diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih.
2. Aktivitas investasi berkaitan dengan pemberian dan penagihan pinjaman, serta
perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang maupun ekuitas) seperti
properti, pabrik dan peralatan.
3. Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan.
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan
(termasuk likuiditas, solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan).
Daftar Pustaka

Donald E. Keiso, J. J. (2007). Akuntansi Intermediate Edisi Keduabelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hendriksen, E. S. (t.thn.). Teori Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Henry, S. (2000). Akuntansi Basic Pengembalian Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Indonesia, I. A. (2009). Exposure Draft Psak 2: Laporan Arus Kas. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.

Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kiesno, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2007). Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.

Milia Sepliana Setyowati, T. N. (2016). Pengantar Akuntansi 2. Jakarta: Prenadamedia Group.

Warren, C. S., Reeve, J. M., & Fess, P. E. (2006). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Warren, C. S., Reeve, J. M., Duchac, J. E., & dkk. (2016). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.

Warrent, C. S., Reeve, J. M., & Fess, P. E. (2005). Accounting. Jakarta: Salemba Empat.

Weygandt, J. J., Kieso, D. E., & Kimmel, P. D. (2007). Accounting Principles: Pengantar Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat.

Weygandt, J. J., Kieso, D. E., & Warfield, T. D. (2016). Intermediet Accounting 16th Edition. United
State: John Wiley & Sons, Inc.

Wibowo, A. A. (2008). Akuntansi Keuangan Dasar 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai