LOG RADIOAKTIF
(Gamma Ray Log, Neutron Log, Dan Formation
Density Log)
50
51
Gambar 4.1.
Gamma Ray Log Curve
(http://coalgeology.com)
52
Jenis detector yang sering digunakan pada rangkaian Gamma Ray Log:
1. Ionization Chamber
Prinsip kerja Ionization Chamber:
a) Didalam tabung terdapat gas bertekanan tinggi. Sinar radioaktif
kemudian menumbuk steel case, tetapi hanya sinar gamma yang dapat
masuk.
b) Karena bertumbukan dengan gas bertekanan tinggi, maka energi dari
sinar gamma akan mengecil, sehingga menimbulkan tambahan elektron
1000 kali lebih banyak dari awal ionisasi.
c) Karena elektron bermuatan negatif dan kawat bermuatan positif, maka
elektron akan ditarik kearah kawat dan menimbulkan arus listrik.
d) Arus listrik kemudian direkam oleh recorder dan menimbulkan garis
pada kertas chart.
2. Geiger Muller Counter
Prinsip kerja Geiger Muller Counter:
Pada prinsipnya memiliki kesamaan dengan Ionization Chamber, tetapi alat
ini memiliki perbedaan dalam beberapa hal, yaitu:
a) Tekanan gas telah diperkecil.
b) Tegangan kawat diperbesar, sehingga akumulasi elektron dikawat lebih
cepat sehingga proses ionisasi lebih cepat.
c) Pada Ionization Chamber, kekuatan ionisasi hanya tergantung pada sinar
gamma.
d) Pada tipe ini, dengan tegangan kawat yang tinggi akan menstimulasi
sinar gamma untuk berdisintegrasi, sehingga ionisasi akan lebih cepat.
3. Scintillation Counter
Komponen utamanya adalah crystal dan photo multifier tube.
o Sifat batuan yang diukur:
Yang diukur adalah intensitas radioaktif alamiah yang dikandung oleh
batuan formasi.
Intensitas radioaktif, yaitu sinar Alpha , sinar Beta dan sinar
Gamma .
53
Sinar Alpha dan sinar Beta memiliki daya tembus yang lemah
sehingga sinar ini terabsorpsi oleh batuan, akibatnya intensitas
radioaktif tidak tertangkap oleh alat.
Sedangkan sinar Gamma memiliki daya tembus yang paling besar
(kuat) sehingga dapat terdeteksi oleh alat.
Besar kecilnya intensitas radioaktif alamiah tergantung dari jenis
batuannya, sehingga dari besar kecilnya intensitas yang tertangkap
oleh alat dapat diketahui jenis batuannya (lithologinya).
o Nama-nama alat yang menjadi bagian dari Gamma Ray Log:
Recorder.
Hoist.
Paper Drive Transmission.
Electrical Cable.
Amplifier Section.
Gamma Ray Detector Section.
o Prosentase Vclay:
100% = shale
15–99% = shandy shale
5–15% = shally shale
0–5% = clean shale
54
Gambar 4.2.
Gamma Ray Log Tool
(http:// www.cbgcorp.com)
Gambar 4.3.
Gamma Ray API Units, Neutron / Density Log Curve
(http:// www.cbgcorp.com)
Jumlah atom H per unit volume dalam gas lebih kecil dibandingkan
dengan porositas pada formasi yang mengandung minyak dan air.
Kekompakan batuan.
Batuan kompak mempunyai porositas mendekati 10% akan
berpengaruh menurunkan harga ØN hingga harga minimum
(mendekati 0%), sehingga kekompakan batuan yang bervariasi akan
memperkecil harga ØN.
Kandungan air asin dan air tawar.
Kandungan air asin dan air tawar dalam batuan akan memperbesar
ØN ke harga mendekati porositas riil.
Kandungan minyak.
Karena prosentase air sedikit dalam batuan yang didominasi minyak,
maka ØN batuan akan turun.
Gambar 4.4.
Neutron Log Tool
(http:// www.ge-energy.com)
57
Gambar 4.5.
Gamma Ray,Density Porosity, Neutron Porosity Curve
(http:// www.ge-energy.com)
59
Gambar 4.6.
Density Log Tool
(http:// www.cbgcorp.com)
Gambar 4.7.
Kurva Gamma Ray Log, Neutron Log and Density Log
(Penilaian Formasi “Interpretasi Log Untuk Shaly Sand” – Pertamina)
60
4.3. ANALISIS
4.3.1. Data
Kedalaman analisa :
Tebal lapisan yang dianalisa = 1750 - 1960 ft
Data radioaktif :
clay = 2.6
gr
cc
Data log tambahan :
Bit size = 8,5”
△tma = 54 µsec/ft
△tf = 185 µsec/ft
Bed thickness = 1 ft
Density Log
Pada tebal lapisan yang sama, menentukan b dari defleksi kurva
density log
Menentukan ma = 2.65 untuk limestone, f = 1.1 gr/cc
Menentukan FDL dengan persamaan :
ρ ma ρ b
φ FDL
ρ ma ρ f
Menentukan Dclay, dengan persamaan :
ρ ma ρ clay
φ Dclay ; untuk clay = 2.6 gr/cc
ρ ma ρ f
Menentukan harga FDLcorr dengan persamaan :
FDLcorr = FDL – (Vclay x Dclay)
Menentukan porositas rata - rata dari Neutron Log dan Density Log
2 φ Ncorr 7 φ FDcorr
dengan persamaan : *=
9
4.3.3. Perhitungan
Gamma Ray
Lapisan yang dianalisa = 1750 ft
GRmax = 160 (dari grafik)
GRmin = 53 (dari grafik)
GRread (1750 ft) = 145.098
GRread GRmin
Vclay =
GRmax GRmin
62
145.098 53
=
160 53
= 0.86
Neutron Log
Φ N log = 0,412 (dari grafik)
Φ N clay = 0.43 (dari grafik)
ΦN = (1.02 Φ N log) + 0.00425
= (1.02 0,412) + 0.00425
= 0.4245
Φ N corr = Φ N – (Vclay Φ N clay)
= 0.4245 – (0.86 0.43)
= 0.0547
Density Log
ρ ma ρ b
Φ FDL =
ρ ma ρ f
2.65 2.25
=
2.65 1.1
= 0,258
ρ ma ρ clay
Φ Dclay =
ρ ma ρ f
2.65 2.6
=
2.65 1.1
= 0.032
Φ FDL corr = Φ FDL – (Vclay Φ Dclay)
= 0.258 – (0.86 0.032)
= 0.230
2 φ Ncorr 7 φ FDcorr
Φ =
9
2 0.0547 7 0.230
=
9
= 0.191
63
Ket : Perhitungan di atas hanya pada kedalaman 1750 ft, perhitungan dilakukan
per kedalaman dengan interval 10 ft.
Tabel IV-1.
Tabulasi Perhitungan Radioaktif Log
Tabel IV-3
Tabulasi Perhitungan Radioaktif Log (lanjutan)
No ΦDclay ΦFDLCorr Φ
1 0.191
0.032 0.230
2 0.032 0.2256 0.1976
3 0.032 0.2256 0.1976
4 0.032 0.222 0.1937
5 0.032 0.234 0.2006
6 0.032 0.216 0.2
7 0.032 0.3 0.278
8 0.032 0.292 0.268
9 0.032 0.199 0.158
10 0.032 0.23 0.191
11 0.032 0.046 0.061
12 0.032 0.23 0.207
13 0.032 0.34 0.325
14 0.032 0.199 0.18
15 0.032 0.203 0.173
16 0.032 0.2 0.171
17 0.032 0.211 0.17
18 0.032 0.192 0.18
19 0.032 0.204 0.167
20 0.032 0.203 0.176
21 0.032 0.176 0.154
22 0.032 0.288 0.25
66
4.4. PEMBAHASAN
Radioactive Log adalah suatu jenis logging yang menggunakan sinar-sinar
radioaktif yang dapat menembus formasi serta memberikan pembacaan dalam
bentuk kurva-kurva pada slip log. Gamma Ray Log termasuk log radioaktif yaitu
log yang mencatat radioaktivitas alamiah yang dipancarkan oleh peluruhan unsur
Uranium U 238 , Thorium Th 232 dan Potassium K 40 . Hal ini berguna untuk
membedakan lapisan shale dan non-shale pada sumur open hole atau cased hole
dan juga pada kondisi ada lumpur maupun tidak, Sebagai pengganti Spontaneous
Potential Log untuk maksud-maksud pendeteksian lapisan permeable, karena
Rw
untuk formasi yang tidak terlalu resistif hasil Spontaneous Potential Log
Rmf
tidak telalu akurat, korelasi batuan, mendeteksi mineral-mineral radioaktif.
Neutron Log merupakan jenis alat pengukur porositas (porosity tool) yang
termasuk dalam radioaktif log karena menggunakan neutron yang ditembakan ke
formasi terus-menerus. Neutron-neutron ini akan bertabrakan dengan atom-atom dari
material formasi, dan mengakibatkan neutron akan kehilangan sebagian energinya.
Karena massa atom hidrogen hampir sama dengan neutron, kehilangan energi
terbesar akan terjadi bila keduanya bertabrakan. Kehilangan energi terbesar adalah
fungsi (pengaruh) dari konsentrasi hidrogen dalam formasi. Karena hidrogen dalam
formasi berada di pori-pori yang terisi fluida, kehilangan energi akan berhubungan
dengan porositas formasi. Neutron Log berfungsi untuk menentukan porositas (Ø)
total batuan, mendeteksi adanya formasi gas setelah dikombinasikan dengan
porosity tool lainnya (Density Log), penentuan korelasi batuan.
Density Log menunjukkan besarnya densitas (bulk density) dari batuan yang
ditembus lubang bor dengan cara memancarkan sinar gamma yang kuat ke formasi.
Sinar gamma akan bertabrakan dengan elektron, kemudian dipantulkan kembali dan
terekam dalam log. Banyaknya energi yang hilang akibat tumbukan dengan elektron
dalam formasi menunjukkan densitas elektron dalam batuan. Density Log dilakukan
untuk mengukur Ø total batuan, mengidentifikasi mineral batuan, mengevaluasi
shallysand dan lithologi yang kompak.
70
Biasanya indikasi suatu zona mengandung hidrokarbon dapat dilihat secara cepat
dengan adanya perpotongan antara kurva density log dan neutron log atau biasa
disebut dengan crossover.
Aplikasi lapangan dari gamma ray log adalah untuk membedakan lapisan
shale dan non-shale, mendeteksian lapisan permeable, korelasi batuan, mendeteksi
mineral-mineral radioaktif.
Aplikasi lapangan dari neutron log adalah untuk menentukan porositas (Ø)
total batuan, mendeteksi adanya formasi gas setelah dikombinasikan dengan
porosity tool lainnya (Density Log), penentuan korelasi batuan.
Aplikasi lapangan dari density log adalah untuk mengukur Ø batuan,
mengidentifikasi mineral batuan, mengevaluasi shallysand dan lithologi yang
kompak.
72
4.5. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada kedalaman 1750 – 1910 ft merupakan lapisan sandy shale (15 -
99%).
2. Porositas pada kedalaman 1750 – 1910 ft mempunyai porositas rata –
rata sebesar 0,1978 (19,78 %) yang tergolong sebagai porositas yang
baik (15 – 20 %).
3. Gamma Ray Log merupakan alat logging untuk mengukur intensitas
radioaktif pada batuan.
4. Neutron Log pada dasarnya digunakan untuk menentukan porositas total
batuan tanpa memandang apakah pori - pori terisi oleh hidrokarbon atau
air formasi.
5. Formation Density Log adalah alat logging yang memiliki prinsip kerja
memancarkan sinar radioaktif dan menerimanya kembali, berbeda
dengan Gamma Ray Log yang memiliki prinsip kerja menyerap sinar
radioaktif yang besar berasal dari batuan formasi.
6. Kesalahan praktikum ini bisa dikarenakan kesalahan dalam perhitungan,
kesalahan pembacaan grafik log, kesalahan alat hitung, maupun
kesalahan dari praktikan sendiri.