TINJAUAN PUSTAKA
Kedua tangan kita selalu terlibat dalam setiap aktifitas kita. Tangan yang
kotor akan memudahkan mikroorganisme pathogen masuk ke tubuh kita. Ada
beberapa aktifitas kita yang mengharuskan kita untuk melakukan cuci tangan
setelah maupun sebelum kita melakukan aktifitas tersebut.Dalam program PHBS
waktu yang tepat untuk mencuci tangan adalah (Kemenkes RI, 2011).
5) Setelah bermain/berolahraga
12) Sebelum masuk kantin. Beberapa waktu tersebut perlu kita biasakan
kepada anak sekolah agar menjadi kebiasaan yang baik setelah mereka dewasa
nanti(Warsiti 2015).
c. Tujuan mencuci tangan
Tujuan utama dari cuci tangan secara higienis adalah untuk menghalangi
transmisi pathogen-patogen kuman dengan cepat dan secara efektif (carl A
Osbome, 2008). Kebersihan tangan yang tidak memenuhi syarat juga
berkonstribusi menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti Salmonella dan
Infeksi E.Coli (CDC and The American Society for Microbiology, 2005).
Mencuci tangan dalam upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) sangatlah penting dan mudah dilakukan. Untuk menwujudkan Indonesia
sehat 2010 (Iswara, 2007)
1) Kulit tangan banyak kontak dengan berbagai aktivitas, benda dan lingkungan
2) Kuman dapat terdapat di kulit jari, sela kuku, kulit kelapa tangan
Cuci tangan adalah proses pembuangan kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir (Kusmiyati,
2010). Jika tangan bersifat kotor, maka tubuh sangat beresiko terhadap masuknya
mikroorganisme.Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara
bermakna mengurangi jumlah mikrooganisme penyebab penyakit seperti virus,
bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. Masalah-masalah yang sering
muncul karena kuragnya kepedulian terhadap cuci tangan pakai sabun akan dapat
timbul penyakit seperti diare, ISPA, kolera, cacingan, flu, dan Hepatitis A
(Proverawati dan Rahmawati, 2012)
2) Langkah kedua: telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dan
menggosok punggung tangan kiri serta sela-sela jari tangan kiri, begipula
sebaliknya.
3) Langkah ketiga: gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari tangan.
5) Langkah kelima: gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
dan lakukan sebaliknya.
Ali, Muhammad. 2011. Memahami Riset Prilaku dan Sosial. Bandung: Pustaka.
Cendekia Utama
Atikah Proverawati, dkk. (2012). PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Kurniawan, A. a. (2016). Perilaku hidp bersih dan sehat siswa kelas IV-VI SD
negeri ngentak banturetno banguntapan bantul tahun ajaran 2015-2016. jurusan
pendidikan olahraga. Jogja, Universita Negeri Yogyakarta.
Nurul, A. R. (2014). Hubungan perilaku cuci tangan terhadap penyakit diare pada
siswa sekolah dasar negeri Ciputat 02.
Prihatin, L. (2015). Tingkat pengetahuan siswa tentang cuci tangan pakai sabun di
SMP N 2 Mojolaban sukoharjo. Kebidanan. Surakarta, STIKES Kusuma Husada.
Promkes (2016). "Perilaku Hidup Bersih Sehat Diakses dari
http://promkes.depkes.go.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-disekolah.".
Rinandanto Anang, (2015). sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
disd negeri balangan 1 kecamatan minggir kabupaten sleman.
Sarayati safirah (2016). Analisis faktor perilaku seksual pada anak di SDN Dukuh
Kupang II-489 kecamatan dukuh pakis kelurahan dukung kupang Surabaya.
Warsiti (2015). Gambaran Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada siswa mi
muhammadiyah godog polokarto sukoharjo, Stikes Kusuma Husada.
Tones K., Tilford S., Robinson Y., (1990) Health Education. Effectiveness and
efficiency,T J Presss Ltd., Great Britain
WHO (2016). "Clean hands protect against infection."(2016). Clean hands protect
against infection. World Health Organization Web Site.