FOTOSINTESIS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Abdullah
Nikmawati
Yamadi
Resky
Fani
DAFTAR ISI
Judul .........................................................................................................................................
Daftar Isi ..................................................................................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan ...............................................................................................................
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................
Bab 2 Pembahasan ..................................................................................................................
2.1. Pengertian Fotosintesis ..........................................................................................
2.2. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis ...............................................................
2.3. Proses fotosintesis .................................................................................................
3.4. Manfaat hasil fotosintesis .....................................................................................
Bab 3 Penutup .........................................................................................................................
4.1. Kesimpulan ............................................................................................................
4.2 Saran ......................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “FOTOSINTESIS” ini dengan
baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan
kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak
memantu dalam penyusunan karya tulis ini. Ucapan terima kasih itu kami sampaikan kepada
Guru Biologi yang telah memberi tugas makalah ini kepada kami.
Semoga makalah ini dapat memerikan konstribusi positif dan bermakna dalam proses
pemelajaran Biologi. Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.
BAB 1
PENDAHULUAN
Hanya golongan tumbuhan dan beberapa jenis bakteri saja yang mampu menyerap
energi matahari dan memanfaatkannya untuk fotosintesis. Melalui fotosintesis,
tumbuhan menyusun zat makanan yaitu karbohidrat (pati/gula). Karena kemampuan
menyusun makanannya sendiri inilah, tumbuhan disebut organisma ototrof.
Bagaimana fotosintesis itu dipahami oleh para ahli biologi? Untuk itu, perlu kita ikuti
percobaan – percobaan pada periode awal penemuannya.
Rumus Fotosintesis
n CO2 + n H2O + Energi Matahari —————–> [CH2O]n + nO2
klorofil zat gula
Semula orang mengira bahwa O2 yang dikeluarkan adalah berasal dari
pemecahan gas CO2. Van Niel adalah orang pertama yang menyatakan bahwa O2 itu
berasal dari pemecahan air. Hal itu didasarkan dari hasil temuannya tentang fotosintesis
bakteri Sulfur.
Gambar 2. Bakteri Sulfur
Dengan energi matahari, bakteri Sulfur ternyata juga mampu menyusun zat gula
dari CO2 dan gas belerang (H2S), bukan dengan air (H2O) seperti pada tumbuhan. Bakteri
ini melepaskan S, yang tentu berasal dari pemecahan H2S. Persamaan reaksinya
dinyatakan sebagai berikut :
Energi matahari
CO2 + H2S —————–> [ CH2O ] + 2S + H2O
(zat gula)
Senada dengan hal itu, maka Van Niel menduga bahwa O2 yang dilepaskan
pada fotosintesis tumbuhan adalah berasal dari pemecahan air (H2O). Tahun
1941, Ruben dan Kamen melakukan percobaan fotosintesis dengan menggunakan air
bertanda. Pada air tersebut, komponen O-nya diberi tanda yang mudah dikenali dengan
alat tertentu.
Dengan cara ini, Dia berhasil membuktikan bahwa “gas” yang dilepaskan itu
adalah O2 yang bertanda. Oksigen itu tentu berasal dari pemecahan air bertanda.
Pemecahan air dengan energi cahaya yang diserap oleh sel-sel daun yang
berfotosintesis ini disebut fotolisis. Dengan demikian, persamaan fotosintesis yang
lengkap adalah sebagai berikut:
n CO2 + 2n H2O + Energi Matahari —————–> [ CH2O ]n + n O2 + n H2O
klorofil ( zat gula )
Gambar 5. Penangkapan energi surya (foton) dan aliran elektron dalam membran tilakoid grana (reaksi
cahaya / Reaksi terang)
Reaksi Terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH 2. Reaksi ini
memerlukan molekul air dan cahaya matahari. Proses diawali dengan penangkapan
foton oleh pigmen sebagai antena. Foton yang dimaksud adalah segmen spektrum yang
paling penting bagi kehidupan yaitu pita sempit antara panjang gelombang sekitar 380
nm sampai 750 nm. Radiasi ini dikenal sebagai cahaya tampak, karena dapat dideteksi
sebagai beraneka ragam warna oleh mata manusia.
Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya Matahari yang
terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron. Di dalam kloroplas
terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang berwarna
hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai
jingga. Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan
membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis.
Klorofil a berada dalam bagian pusat reaksi. Klorofil ini berperan dalam menyalurkan
elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron. Elektronini selanjutnya
masuk ke sistemsiklus elektron. Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi
tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat
pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.
Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
Fotosistem I
Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif
terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga
P700. Energi yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena.
Fotosistem II
Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif
terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680. P680 yang teroksidasi
merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700. Dengan potensial redoks
yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari molekul-
molekul air.
Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya
Matahari sehingga elektron klorofil pada fotosistem II tereksitasi dan menyebabkan
muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, fotosistem II akan
mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan
dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan
mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid.
Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya fotosistem II akan mereduksi
plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang
terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan
elektron dari fotosistem II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks.
Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari fotosistem II ke
fotosistem I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat
mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC).
Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid.
Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini
menyerap energi cahaya terpisah dari fotosistem II, tapi mengandung kompleks inti
terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti
Fotosistem II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, Fotosistem I
berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein
Fe-S larut yang disebut feredoksin.
Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan
elektron untuk mereduksi NADP dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam
stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase.
Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP
sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan
elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan
membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP.
Pada proses ini terjadi pengikatan karbondioksida di dalam daun. Siklus ini
menggunakan ATP dan NADPH sebagai sumber energi dan NADPH sebagai tenaga
pereduksi pembuatan gula. Karbohidrat yang dihasilkan langsung dari siklus Calvin
sebenarnya bukan glukosa melainkan gula berkarbon tiga yang disebut gliseraldehida 3
fosfat (G3P). Berdasarkan Campbell (2002) daur Calvin dapat dibagi ke dalam 3 fase
sebagai berikut:
Pengikatan (fiksasi) CO2
CO2 diikat oleh senyawa ribulosa bifosfat (RuBP) untuk membentuk senyawa C-6 yang
akan terurai menjadi dua molekul 1,3 bifosfogliserat. Enzim yang berperan dalam fiksasi
CO2 adalah RuBP karboksilase atau rubisko.
Reduksi
Molekul 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi G3P dengan menambahkan 2 elektron
dari 2 NADPH. Siklus ini harus berjalan 3 kali sehingga terbentuk 6 molekul G3P.
Pembentukan RuBP (Ribolusa Bifosfat)
Pada tahap ini pembentukan RuBP dari 5 molekul G3P yang membutuhkan 3 ATP. Jadi
untuk membuat 1 G3P dibutuhkan 9 ATP dan 6 NADPH. G3P dapat diubah menjadi
dihidroksiaseton fosfat. Untuk membentuk 1 molekul glukosa dibutuhkan siklus Calvin
yang berdaur ulang selama 6 kali, dan ditangkap 6 molekul.
Gambar 10. Junction antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron).
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari
semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor
tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p.
Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika
cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong elektron
bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan
sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif menunggu elektron
datang, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.
Gambar 11. Ilustrasi cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas tentang makalah ini dapat kami simpulkan bahwa fotosintesis
merupakan proses penyusunan karbohidrat atau zat gula dengan menggunakan energi
matahari yang bermanfaat bagi tumbuhan dan kehidupan.
3.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan:
Dengan memahami pelajaran ini, kita dapat menghindari dampak buruk terhadap
proses pengendapan bencana lingkungan atau ekologi.
Dapat belajar untuk mengendalikan fotosintesis, dan dengan demikian
meningkatkan produksi pangan, serat, dan energi.
Memahami proses alam, yang telah dikembangkan oleh tanaman juga akan
memungkinkan kita untuk menggunakan kimia dasar dan fisika dari fotosintesis
untuk keperluan lain seperti konversi energi surya dan pengembangan obat-
obatan.