Disusun Oleh:
Kelompok 9:
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Sekuritas Dilusian dan Laba Per Saham ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd.selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan
Menengah yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari Saham.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Data laba per saham sudah diakui secara luas dalam laporan tahunan yang
dikeluarkan oleh perusahaan, dalam media penerbitan, dan dalam publikasi
laporan keuangan. Pengukuran ini sering dianggap sebagai faktor penentu yang
penting untuk harga pasar saham biasa.
1
2
1.3 Tujuan
1. Memahami definisi sekuritas dilutif dan skema kompensasi.
2. Memahami Apa saja yang termasuk dalam skema kompensasi.
3. Memahami Apa pengertian utang konversi.
4. Memahami Apa saja jenis utang konversi.
5. Memahami Apa definisi laba per saha.
6. Memahami cara menghitung LPS.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Opsi saham merupakan kontrak yang diterbitkan oleh investor untuk dijual
kepada investor lainnya dimana kotrak tersebut memberikan opsi/hak bagi
penerimanya untuk menjual/membeli suatu saham perusahaan (underlying stock)
yang menjadi dasar perdagangan opsi tersebut dalam jumlah dan pada harga yang
telah ditetapkan sebelumnya tertentu (exercise price), serta berlaku dalam periode
tertentu. Opsi saham memiliki dua jenis yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual
(put option).
3
4
Utang konversi merupakan surat utang yang memberikan fitur opsi bagi
pemegangnya untukmengorversikannya menjadi saham setelah perusahaan
setelah, selama atau pada tanggal tertentu setelah surat utang dikeluarkann
biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada
penerbitan obligasi tersebut. Sekuritas ini merupakan sekuritas hibrida yaitu suatu
sekuritas yang terdiri dari dua unsur yaitu utang dan ekuitas.
Terdapat beberapa alasan bagi perusahaan untuk mengeluarkan utang konversi.
Pertama, meningkatkan permodalan perusahaan dengan kemungkinan
mmengeluarkan saham dalam jumlah yang lebih kecil. Kedua, fitur konversi yang
melekat pada obligasi dapat berfungsi sebagai pemanis yang berdampak pada
tingginya permintaan atas obligasi tersebut turunnya biaya modal.
4
5
5
6
Kondisi ini terjdi apabila obligasi tidak dikonversi pada saat jatuh tempo.
Apabila hal tersebut terjadi maka perusahaan penerbit obligasi harus melunasi
obligasinya atau membeli obligasi tersebut. Pelunasan/pembelian kembali tersebut
dilakukan pada harga nominalnya. Hal ini karena nilai buku dari obligasi sama
dengan nilai nominalnya sehingga tidak terdapat keuntungan maupun kerugian
dari pembeli kembali obligasi saat jatuh tempo. Jumlah yang sebelumnya
dialokasikan pada premi saham ekuitas konversi dapat tetap pada akun tersebut
atau dipindahkan keakun premi saham-saham biasa.
3. konversi obligasi pada saat sebelum jatuh tempo. Pada saat konversi
sebelum jatuh tempo,tidak terdapat pengakuan keuntungan maupun
kerugian. Sejumlah premi saham – ekuitas konversi Rp14.783.588.071
ditransfer ke akun premi saham-saham biasa.
Premi Saham-Ekuitas Konversi 14.783.588.071
Utang Obligasi 193.149.906.663
Modal saham-saham biasa 40.000.000.000
Premi saham-saham biasa 167.933.494.734
6
7
7
8
Entitas juga harus mengakui kenaikan nilai ekuitas terkait jika barang atau
jasa diterima dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan instrumen ekuitas, atau kenaikan nilai liabilitas jika barang atau jasa
diperoleh dalam transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan
kas.
8
9
pada setiap akhir periode pelaporan dan pada tanggal penyelesaian sampai dengan
liabilitas tesebut diselesaikan. Setiap perubahan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi periode tersebut.
Transaksi Berbasis Saham yang Memberikan Pilihan dalam Penyelesaian
Suatu entitas harus mengakui transaksi pembayaran berbasis saham yang
mana persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan
transaksi untuk menyelesaikan transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas
(atau aset lain) atau dengan penerbitan instrumen ekuitas sebagai transaksi,
pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas,jika dan sepanjang, entitas
telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau aset lain, atau
sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan diselesaikan instrumen
ekuitas jika dan sepanjang, tidak terdapat liabilitas yang timbul. Jika pihak lawan
yang memiliki hak untuk memilih apakah transaksi pembayaran berbasis saham
diselesaikan dengan kas atau dengan penerbitan instrumen keuangan, maka entitas
harus menyediakan instrumen keuangan majemuk (komponen yang diselesaikan
dengan kas dan komponen yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas).
9
10
Laba Per Saham (LPS) merupakan informasi mengenai berapa jumlah laba
yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa per lembarnya. LPS
menunjukan seberapa baik perusahaan dalam mengelola modalnya sehingga
menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Nilai LPS akan sangat tergantung pada
jumlah laba dan jumlah lembar saham yang beredar. Apabila perusahaan memiliki
struktur modal yang sederhana (tidak memiliki sekuritas yang memillki potensi
mengurangi tingkat laba dan menambah jumlah lembar saham), maka perusahaan
akan menyajikan informasi mengenai LPS Dasar. Sedangkan pada perusahaan
yang memiliki struktur modal yang kompleks maka harus menyajikan informasi
mengenai LPS Dilusian.
LPS dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang tersedia
bagi pemenang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.
10
11
Laba residual merupakan nilai laba bersih dikurangi dengan dividen saham
utama. Dividen saham preferen meliputi:
11
12
Saham Biasa
Beredar
150.000
450.000
12
13
13
14
operasi yang
dihentikan
LPS Dasar digunakan sebagai informasi laba yang akan diperoleh oleh pemegang
saham per lembar saham dimilikinya. Apabila perusahaan memiliki sekuritas
dilutif, maka berarti perusahaan tersebut memiliki struktur modal yang relati
kompleks. Sehingga penyajian LPS Dasar saja dapat memberikan informasi yang
kurang akurat. Hal ini disebabkan LPS Dasar tidak memberikan informasi
mengenai efek potensial terjadinya penurunan nilai LPS akibat adanya sekuritas
dilutif yang apabila dilakukan penukaran menjadi saham biasa akan menyebabkan
nilai LPS yang turun akibat semakin besarnya jumlah saham yang beredar. Oleh
karena itu, agar investor dapat memperoleh informasi yang memadai terkait
dengan potensi penurunan LPS akibat adanya sekuritas dilutif, maka perusahaan
diwajibkan menyajikan baik LPS Dasar maupun LPS Dilusian.
Dalam perhitungan LPS dilusian, laba residual dan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan
dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Perhitungan LPS Dilusian menyesuaikan LPS Dasar dengan efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutig. Efekt tersebut seolah-olah dikonversi
menjadi sekuritas saham sehingga memengaruhi perhitungan LPS. Beberapa efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif adalah sebagai berikut.
1. Opsi, waran, dan instrumen keuangan sejenis.
2. Instrumen yang dapat dikonversikan.
3. Saham yang dapat ditempatkan secara kontinjen, yaitu:
a. Sebagaimana perhitungan LPS Dasar, saham biasa yang dapat
ditempatkan kontinjen dianggap sebagai saham yang beredar dan
14
15
15
16
16
17
1. Kualitas LPS
Kualitas LPS yang sangat tinggi menunjukan bahwa angka tersebut secara
benar mempresentasikan beberapa laba per saham yang diperoleh perusahaan
sebenarnya. Cara paling mudah mmengevaluasi kualitas LPS adalah dengan
membandingkan LPS dengan operating cash flow per lembar saham.
Apabila operating cash flow per saham lebih besar dari LPS, maka dapat
dikatakan LPS memiliki kualitas yang lebih tinggi karena kas yang dihasilkan
lebih besar dari laba.
2. Tren LPS
Apabila perusahaan memiliki LPS yang bertumbuh dan trennya menunjukan arah
yang meningkatkan secara konsisten, maka perusahaan tersebut memiliki kinerja
yang baik.
17
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
18
19
DAFTAR PUSTAKA
19