Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN PASIEN BERESIKO TINGGI

No Dokumen: No Revisi: Hal:

/SPO/Yan-Med/X/2018 0 1/1

TanggalTerbit: Ditetapkan Oleh


STANDAR Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
Oktober 2018

dr. Anne, MARS

Pelayanan pasien dengan resiko tinggi merupakan pelayanan pasien


dengan peralatan bantuan hidup dasar, penyakit menular atau
PENGERTIAN
imunosupressed, peralatan dialysis, peralatan pengikat atau restrain,
ketergantuan bantuan.

Prosedur pencegahan (kewaspadaan universal) terhadap


terjadinyahal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan,
TUJUAN gangguan keamanan dan infeksi yang mungkin diperoleh akibat
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas maupun pasien dalam
penanganan pasien berisiko tinggi

Surat Keputusan Direktur No : 28B/SK/DIR/ISPYK/VIII/2018


KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Asuhan Pelayanan Pasien yang beresiko tinggi di
rumah Sakit Islam Ibnu Sina Payakumbuh.

A. Tata Laksana perlindungan terhadap pasien usia lanjut dan


gangguan kesadaran

Pasien Rawat Jalan:

1. Dampingi oleh petugas penerimaan pasien dan diantarkan


sampai tempat periksa yang dituju dengan memakai alat
PROSEDUR bantu bila diperlukan.
2. Perawat poli umum, spesialis dan gigi wajib mendampingi
pasien untuk dilakukan pemeriksaan sampai selesai.

Pasien Rawat Inap:

1. Tempatkan pasien di kamar rawat inap sedekat mungkin


dengan kamar perawat.
2. Memasang pengaman tempat tidur.
3. Memastikan bel pasien mudah dijangkau oleh pasien dan
dapat digunakan
4. Meminta keluarga untuk menjaga pasien baik oleh keluarga
atau pihak yang ditunjuk dan dipercaya.

B. Tata Laksana perlindungan terhadap penderita cacat:

1. Petugas menerima pasien cacat (rawat jalan dan rawat inap)


dan membantu sesuai kecacatan yang disandang
2. Meminta keluarga atau pihak yang ditunjuk untuk menjaga
pasien tersebut
3. Memastikan bel pasien dapat dijangkau dan digunakan
4. Memasang dan memastikan pengaman tempat tidur

C. Tata laksana perlindungan terhadap anak-anak

1. Memasang pengaman tempat tidur pasien


2. Pemasangan CCTV di ruang anak dan perinatologi
3. Meminta surat pernyataan tertulis pada orang tua bila akan
dilakukan tindakan

D. Tata Laksana perlindungan terhadap pasien yang berisiko disakiti


(risiko penyiksaan, napi, korban dan tersangka tindak pidana, korban
kekerasan dalam rumah tangga):

1. Tempatkan pasien di kamar perawatan sedekat mungkin


dengan ruang perawat.
2. Pengunjung maupun penjaga pasien wajib lapor di pos
satpam dan ruang perawat, berikut dengan penjaga maupun
pengunjung pasien lain yang satu kamar perawatan dengan
pasien beresiko.
3. Perawat berkoordinasi dengan satpam untuk memantau
lokasi perawatan pasien, penjaga maupun pengunjung pasien.
4. Koordinasi dengan pihak berwajib bila diperlukan.

UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai