AUTOANAMNESIS
- Hari Sabtu, 16 Januari 2016, pukul 16.00 WIB, di Ruang Bangsal Pria RS Jiwa Islam
Klender.
- Hari Minggu, 17 Januari 2016, pukul 13.00 WIB, di Ruang Bangsal Pria RS Jiwa Islam
Klender.
- Hari Senin, 18 Januari 2016, pukul 13.00 WIB, di Ruang Bangsal Pria RS Jiwa Islam
Klender.
- Hari Selasa, 19 Januari 2016, pukul 13.00 WIB, di Ruang Bangsal Pria RS Jiwa Islam
Klender
ALLOANAMNESIS
- Dengan Ny. E ( Ibu pasien, Bidan ), pada sabtu 16 Desember 2016 pukul 10.00 WIB
- Dengan Tn. L (Ayah pasien, Wiraswasta), pada Minggu, 17 Desember 2016, pukul
16.00 WIB
I. RIWAYAT PSIKIATRI
A. Keluhan Utama
sehingga mengganggu tetangga. Tetangga pasien mematikan aliran listrik rumah pasien.
Pasien sangat marah sehingga melempar kotoran dirinya ke tetangga. Pasien juga merasa
bahwa tetangganya mempunyai kekuatan gaib yang dapat memasuki pikirannya. Setelah
kejadian itu, pasien melarikan diri ke cikarang ke rumah saudara ayahnya. Ayah pasien
menjemput pasien lalu membawanya tinggal dirumah ayahnya, ketika ayahnya pergi
untuk mengambil pakaian di rumah pasien, pasien sudah mengamuk dan memecahkan
piring yang ada di rumah ayahnya, pasien jadi sering buang air besar di lantai. Menurut
ayah pasien, pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk buang air besar di
lantai dan mengotori semua sendoknya dengan menggunakan kotorannya. Ayah pasien
juga mengatakan bahwa pasien juga mendengar suara orang lain yang mengatakan agar
ayahnya cepat mati. Pasien mengatakan bahwa ia tidak dapat berhenti bicara sejak tidak
minum obat dan memiliki penyakit parkinson. Ayah pasien masih berusaha sabar dan
membawa pasien kembali ke RSUD Bekasi. Pertemuan pertama dengan psikiater pasien
sudah diberikan obat olandos dan amitriptin, pasien telah meminum semua obatnya,
pertemuan kedua juga pasien minum obat yang diberikan. Namun pertemuan ketiga
pasien sama sekali tidak minum obat yang diberikan oleh dokter di RSUD Bekasi. Dokter
mengatakan bahwa jika pasien tidak mengalami perubahan maka pasien akan dirujuk ke
RSIJ Klender. Lama kelamaan kondisi pasien menjadi semakin memburuk,disana pasien
diberikan surat rujukan agar dibawa ke RSJI Klender. Sebelum dibawa ke RSJI Klender,
ayah pasien masih berusaha untuk mengajak pasien jalan-jalan, tapi pasien malah sering
kabur
1 minggu SMRS pasien mengancam ayahnya agar ayahnya memberikan modal untuk membuka
usaha JNE TIKI. Tapi permintaannya tidak dituruti akhirnya pasien pergi kelampung. Pasien
datang ke lampung dengan menggunakan bis dan kapal jam 4 pagi, pasien berteriak keras-keras
disana, lalu tetangga merasa terganggu dan membicarakan pasien. Sebelumnya pasien makan
pisang di kapal sehingga pasien buang air besar di depan pagar rumah saudaranya hingga
kotorannya jatuh ke lantai, lalu saudara pasien membakar celana dalam pasien karena sudah
terkena kotoran, saudara marah besar. Pasien pergi kerumah adik ibunya untuk menelfon ibunya
dan minta uangnya segera dicairkan untuk membuka usaha. Lalu pasien mengatakan bahwa
ayahnya telah menjanjikan untuk membuka kios pulsa dan bengkel motor jika pasien kembali ke
jakarta, namun pasien merasa curiga dan tertipu, dia yakin orang tuanya akan membawanya ke
RSJI klender karena mereka sudah tidak tahan terhadap tingkah laku pasien. Di jalan menuju ke
jakarta pasien kabur ke medan dengan bis ALS, tapi sampai di palembang pasien buang air besar
sembarang di bis dan menimbulkan bau, akhirnya pasien diturunkan di jalan. Lalu pasien
kembali lagi ke