5222 ID Penerapan Metode Economic Order Quantity Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan K PDF
5222 ID Penerapan Metode Economic Order Quantity Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan K PDF
Abstract
This research aimed at (1) calculating the material stock which had been determined by the company, (2)
calculating the material stock by using Economic Order Quantity (EOQ) method, and (3) differentiating
Economic Order Quantity (EOQ) method and conventional method in calculating the material stock of
Perusahaan Kopi Bubuk Bali Cap “Banyuatis”, Singaraja. This research was a descriptive qualitative
study. The subject of this research was Perusahaan Kopi Bubuk Bali Cap “Banyuatis” Singaraja
Kecamatan Buleleng, and the object was determining the material stock which has been done by the
company, and determining the material stock by using Economic Order Quantity (EOQ) method. The
data analysis technique used in this research was descriptive comparative analysis technique. The result
of this research was (1) the method of material stock calculation which was used by the company
consisted of material purchasing, material using, ordering cost, storage cost, and total calculation of
stock cost, (2) the material stock calculation by using Economic Order Quantity (EOQ) method consisted
of Reorder Point (ROP) in amount of 7,557 kg, Safety Stock in amount of 6,207 kg, Total Inventory Cost
in amount of Rp 64,880,574.00, (3) There were differences between the calculation of material stock
which was done by the company and the calculation of material stock which was done through Economic
Order Quantity (EOQ) method, that could be seen from the purchasing frequency, the total of purchasing,
and Total Inventory Cost.
terjadinya keterlambatan datangnya bahan dilaksanakan, berapa pun jumlah unit yang
baku. Adanya persediaan bahan baku dipesan pada setiap kali pemesanan
pengaman ini diharapkan proses produksi tersebut. (2) Biaya Penyimpanan
tidak terganggu oleh adanya ketidakpastian merupakan biaya yang harus ditanggung
bahan. Persediaan pengaman ini akan oleh perusahaan sehubungan dengan
merupakan sejumlah unit tertentu, dimana adanya bahan baku yang disimpan dalam
jumlah ini akan tetap dipertahankan, perusahaan.(3) Biaya tetap persediaan
walaupun bahan bakunya dapat berganti adalah seluruh biaya yang timbul karena
dengan yang baru.(7) Pemesanan kembali adanya persediaan bahan didalam
(reorder point) Reorder point adalah saat perusahaan yang tidak terkait baik dengan
atau waktu tertentu perusahaan harus frekuensi pembelian maupun jumlah unit
mengadakan pemesanan bahan baku yang disimpan dalam perusahaan tersebut.
kembali, sehingga datangnya pemesanan
tersebut tepat dengan habisnya bahan baku METODE
yantg dibeli, khususnya dengan metode Penelitian ini merupakan penelitian
EOQ. Menurut pendapat Martono dan deskriptif komparatif. Subjek dari penelitian
Harjito (2008: 88) bahwa reorder point ini adalah Perusahaan Kopi Bubuk Bali Cap
adalah saat harus diadakan pesanan lagi “Banyuatis” Singaraja Kecamatan Buleleng.
sehingga penerimaan bahan yang dipesan Objek dari penelitian ini adalah penentuan
tepat pada waktu persediaan di atas safety persediaan bahan baku yang dilakukan
stock sama dengan nol. Ketepatan waktu perusahaan dan penentuan persediaan
tersebut harus diperhitungkan kembali agak bahan baku dengan metode Economic
mundur dari waktu tersebut akan Order Quantity (EOQ). Jenis data dalam
menambah biaya pembelian bahan baku penelitian ini mempergunakan Data
atau stock out cost (SOC), bila terlalu awal kuantitatif berupa data jumlah produksi
akan diperlukan biaya penyimpanan yang yang dihasilkan, Reorder Point (ROP),
lebih atau extra carrying cost (ECC). Ada persediaan pengaman (Safety Stock), Total
beberapa cara untuk menetapkan besarnya Inventory Cost atau Biaya simpan dan
reorder point, yaitu sebagai berikut.(a) biaya pesan yang dikuantitatifkan berupa
Menetapkan jumlah penggunaan selama perbedaan antara metode konvensional
lead time ditambah prosentase tertentu persediaan bahan baku yang disusun oleh
sebagai safety stock.(b) Menetapkan perusahaan dengan metode Economic
jumlah penggunaan selama lead time Order Quantity (EOQ) Sumber data yang
ditambah penggunaan selama periode digunakan dalam penelitian ini adalah data
tertentu sebagai safety stock.(c) primer berupa hasil wawancara dengan
Menetapkan lead time dengan biaya manajer bagian produksi yaitu data tentang
minimum.Penentuan atau penetapan sitem proses produksi yang dilaksanakan
reorder point haruslah memperhatikan oleh perusahaan serta data persediaan
faktor Penggunaan bahan selama tenggang bahan baku yang diperoleh dari dokumen
waktu untuk mendapatkan bahan dan kasub produksi mengenai bahan-bahan
besarnya safety stock. yang dipergunakan dalam membuat produk
Menurut Ahyari (2003), biaya yang kopi.
dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan Adapun teknik analisis data yang
dengan penyelengaraan persediaan digunakan dalam penelitian ini adalah
didalam suatu perusahaan terdiri dari tiga teknik analisis deskriptif dengan
macam, yaitu biaya pemesanan, biaya pendekatan komparatif yang dipergunakan
penyimpanan, dan biaya tetap persediaan. untuk membahas mengenai perbandingan
(1) Biaya pemesanan merupakan biaya- penentuan persediaan bahan baku yang
biaya yang terkait langsung dengan diterapkan perusahaan dan penentuan
kegiatan pemesanan yang dilakukan oleh persediaan bahan baku dengan metode
perusahaan yang bersangkutan. Hal yang Economic Order Quantity (EOQ). Menurut
diperhitungkan dalam biaya pemesanan Arikunto (2000: 38) langkah-langkah
adalah berapa kali pemesanan analisis data dalam penelitian deskriptif
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2013
adalah (1) mengidentifikasi data yang telah “Banyuatis” seperti nampak pada Tabel 4.1.
ada, (2) membandingkan data yang Berdasarkan tabel tersebut, dapat
diperoleh dengan teori yang ada, (3) diketahui bahwa pembelian bahan baku
menggambarkan hasil analisis tersebut dan kopi pada tahun 2012 mengalami fluktuasi.
menarik kesimpulan. Pembelian terendah terjadi pada bulan
maret. Pada bulan tersebut, perusahaan
melakukan pembelian 8000 kg bahan baku
dengan harga per kilogram sebesar Rp
21.173,33. Sehingga, pada bulan tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN harga pembeliaan adalah Rp
HASIL 168.000.000,00. Sedangkan jumlah
Perhitungan biaya bahan baku pembelian terbesar terjadi bulan
dengan menggunakan metode september. Pada bulan tersebut,
konvensional yang terjadi pada Perusahaan perusahaan melakukan pembelian 32.500
Kopi Bubuk Cap “Banyuatis” Singaraja kg bahan baku dengan harga per kilogram
pada tahun 2012 adalah. sebesar Rp 20.876,92. Sehingga pada
(1) Pembelian Bahan Baku bulan tersebut harga pembeliaan adalah Rp
Pembelian Bahan Baku pada dari 678.500.000,00.
perusahaan Kopi Bubuk Bali Cap
No Bulan Penggunaan
1 Januari 18.003
2 Februari 19.500
3 Maret 20.365
4 April 10.415
5 Mei 20.850
6 Juni 20.400
7 Juli 21.904
8 Agustus 17.819
9 September 25.600
10 Oktober 24.900
11 November 23.000
12 Desember 20.101
Jumlah 242.857
Rata-rata 20.238
Sumber: Perusahaan Kopi Bubuk bali Cap Banyuatis
Dalam tabel terlihat bahwa pada jumlah persediaan kopi yang disimpan,
tahun 2012 biaya pemesanan yang begitu juga sebaliknya, biaya ini akan
dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp mengalami penurunan jika persediaan kopi
43.333.000,00 dengan rata-rata per bulan yang disimpan juga berkurang. Besarnya
Rp 3.611.083,00. biaya penyimpanan pada Perusahaan Kopi
(1) Biaya Penyimpanan Bubuk Bali Cap Banyuatis oleh pihak
Biaya penyimpanan merupakan biaya manejemen produksi ditetapkan sebesar 10
yang terkait dengan proses penyimpanan % dari harga kopi per kg. Biaya
bahan baku mulai dari tangan penduduk penyimpanan Perusahaan Kopi Bubuk Bali
sampai ke tangan produsen. Biaya ini akan Cap Banyuatis dapat digambarkan sebagai
meningkat seiring dengan meningkatnya berikut :
Tabel. 4.4 Persentase Biaya simpan, Harga per Kg dan Biaya penyimpanan
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2013
Tabel 4.6 Perbedaan Frekuensi dan Jumlah Pembelian Bahan Baku berdasarkan Cara
Perhitungan perusahaan dengan Metode EOQ (Dalam Kg)
tahun 2012 . Jumlah pembelian bahan baku perusahaan tersebut dibandingkan dengan
yang selalu meningkat dan frekuensi total inventory dengan menggunakan
pembelian yang terlalu sering tentunya metode Economic Order Quantity (EOQ )
menyebabkan membengkaknya total biaya tahun 2012. Perbedaan dapat dilihat pada
pembelian. Perusahaan telah menyusun Tabel 4.7
total inventory cost yang disusun oleh
Tabel 4.7 Perbedaan Total Inventory Cost perusahaan dengan Total Inventory Cost menurut
EOQ tahun 2012 (Dalam rupiah)
Dari Tabel 4.7 telah dilakukan dengan metode Economic Order Quantity
perbandingan antara Total Investory Cost (EOQ), dapat dilihat pada Tabel 4.7, tabel
perusahaan dengan Total Inventory Cost tersebut menjelaskan perhitungan EOQ
Menurut Economic Order Quantity (EOQ). yang telah dilaksanakan. Dari perhitungan
Terlihat jelas perbedaan bahwa bila tersebut, diperoleh biaya total persediaan
perusahaan menggunakan metode yang lebih kecil dibandingkan dengan biaya
Economic Order Quantity (EOQ ) terjadi total persediaan yang harus dikeluarkan
penghematan biaya sebesar oleh perusahaan bila menggunakan metode
Rp 20.992.442,00 pada tahun 2012. konvensional. Pada tahun 2012, dengan
metode EOQ perusahaan harus
PEMBAHASAN mengeluarkan biaya total persediaan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil sebesar Rp 64.880.574,00 . Jumlah ini lebih
perhitungan yang telah dilakukan maka kecil jika dibandingkan dengan biaya total
diketahui bahwa pemakaian bahan baku persediaan yang harus dikeluarkan oleh
kopi pada Perusahaan Kopi Bubuk Bali Cap perusahaan untuk periode yang sama
Banyutis masih berfluktuasi. Hal ini dengan metode konvensional yang
dibuktikan dari pemakaian bahan baku kopi mencapai Rp 85.872.996,00 .
yang selalu berbeda beda setiap bulannya. Namun jika kita lihat pada Tabel 4.6
Dengan demikian penting kiranya bagi frekuensi pembelian dalam satu tahun lebih
perusahaan untuk melaksanakan suatu sedikit, yaitu sebanyak 2 kali dalam setahun
metode pembelian persediaan yang lebih bila menggunakan metode Economic Order
efisien, sehingga biaya yang dikeluarkan Quantity (EOQ) dibandingakan
untuk persediaan dapat ditekan seminimal menggunakan metode konvensional.
mungkin. serta dapat meningkatkan taraf Jumlah frekuensi ini lebih kecil mengingat
hidup masyarakat. lead time yang harus dialami oleh
Sedangkan untuk mengatasi perusahaan yang terlalu lama untuk setiap
pemakaian yang berfluktuasi tersebut dapat kali pemesanan (kurang lebih 2 hari). Lead
digunakan sebuah metode pembelian yang time yang lama tersebut lebih dipengaruhi
biasa dikenal dengan Economic Order oleh faktor prosedur pembelian pada
Quantity (EOQ). EOQ merupakan metode Perusahaan Kopi Bubuk Bali Cap
pembelian persediaan yang mampu Banyuatis. Selain itu, frekuensi pembelian
meminimalkan biaya langsung yang lebih sedikit akan lebih menekan
penyimpanan. Dalam perhitungannya biaya pemesanan yang harus dikeluarkan
metode ini, dipertimbangkan beberapa hal, oleh perusahaan. Tetapi perlu diingat juga
antara lain jumlah kebutuhan bahan baku, bahwa metode pembelian persediaan
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. dengan metode EOQ juga memiliki banyak
Perbedaan yang muncul antara keterbatasan dan kondisi-kondisi yang
metode yang diterapkan perusahaan harus dipenuhi, misalnya tentang
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2013