Laporan Step Test Aldo
Laporan Step Test Aldo
STEP TEST
HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh:
A. Rizal Matufani Widya Laksana
111.170.028
PLUG 6
LABORATORIUM HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
i
Laboratorium Hidrogeologi 2019
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Nama : A. Rizal Matufani Widya Laksana
NIM : 111.170.028
Plug :6
Mengetahui,
Asisten Hidrogeologi
( )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Hidrogeologi acara “Uji Pemompaan
Metode Step Test” ini dengan baik dan tepat waktu. Selesainya tugas ini juga tidak lepas
dari bantuan seluruh pihak dalam pengerjaannya.
Laporan ini disusun untuk pembelajaran mengenai metode-metode yang
digunakan dalam uji pemompaan Step Test. Penulis berterima kasih atas segala
dukungan yang telah diberikan dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung hingga laporan ini dapat terselesaikan terutama kepada asisten Hidrologi 2015
dan 2016 serta teman-teman 2017. Saya menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan
dalam pembuatan laporan ini, karena sebagai pratikan saya masih dalam tahap belajar
dan sangat membutuhkan saran dan kritik dari korektor ataupun asisten.
DAFTAR ISI
2. Metode II ............................................................................................................... 6
BAB IV ........................................................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 18
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Air merupakan salah satu unsur atau elemen di Bumi yang sangat dibutuhkan
oleh Makhluk hidup. Segala kebutuhan hidup manusia sangat bergantung kepada Air
bahkan hidup manusia pun bergantung oleh air. Indonesia adalah salah satu Negara
dengan jumlah penduduk terbanyak di Dunia. Semakin meningkatnya jumlah penduduk
maka semakin besar kebutuhan Air pada Negara tersebut. Masih banyak daerah di
Indonesia yang kekurangan air atau kekurangan air bersih. Maka perlu dilakukan
eksplorasi sumur berkualitas baik dan pengujian kualitas dan kuantitas air pada daerah
yang membutuhkan.
Pemanfaatan air tanah dapat dilakukan dengan menggunakan sumur bor yang
berfungsi untuk mengalirkan atau memompa air tanah yang ada dibawah permukaan
bumi keatas permukaan sehingga dapat dimanfaatkan. Tahap akhir dari eksplorasi dari
air tanah ini adalah dilakukannya uji pemompaan. Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sifat hidrolik dari akuifer serta sumur yang akan dieksploitasi sehingga
dalam pemanfaatnya, air tanah dapat dimanfaatkan dengan baik.
Aliran air terbagi menjadi 2 yaitu Unsteady Flow dan Steady Flow. Pada tiap
jenis aliran memiliki cara-cara dan metode pengujian yang berbeda-beda. Salah satu uji
pemompaan yang baik untuk Unsteady Flow adalah Pumping Test dimana terdapat Step
test dan Long Term Constant Test.
Dalam uji pemompaan ini dikenal metode Step Test. Metode ini dilakukan pada
dasarnya setelah konstruksi sumur telah diibuat sehingga kita dapat mengetahui nilai
efisiensi dari umur tersebut. Metode ini dilakukan dengan mengukur penurunan muka
air tanah pada sumur dengan penambahan debit pemompaan secara bertahap.
BAB II
DASAR TEORI
dengan:
Sumur produktif menurut Walton dan Bierschenk adalah sumur yang mempunyai
harga koefisien kehilangan tinggi tekan pada sumur (C) dan faktor pengembangan (Fd)
yang kecil. Faktor pengembangan (Fd) dinyatakan dengan
(Bisri, 2012; 91):
(2)
C Kondisi Sumur
(menit 2/m5 )
Sw1
s(m)
Sw2
Sw3
t ( menit )
8. Bila muka airtanah tidak berubah terhadap waktu selama dipompa maka kondisi
demikian disebut stready state dan pemompaan dihentikan. Dalam Recovery
test, waktu pengukuran muka airtanah dari mulai 0,5 menit dan seterusnya
dinaikan waktu pengamatan bila muka airtanah berubah sangat kecil.
d. Pengolahan data
Seluruh data dapat diolah dengan metode logans dan Jacob (bila perlu dengan
metode lainnya khusus untuk akuifer tak tertekan).
- Pengujian Pompa
Sumur
o pompa submersible listrik
o pompa angkat udara
o hidrogeologi juga desain
o packer pengujian
pengujian akuifer
o steady-state analisis
o pengujian slug
- Metode analisis
o Metode jacob
o Metode Logans
Dalam suatu pumping test, air di pompa keluar dari suatu sumur pada kecepatan
yang di ketahui selama waktu tertentu (beberapa jam atau beberapa hari). Muka air
tanah dipantau pada sumur yang dipompa serta pada satu pengamatan atau lebih yang
berjarak dekat dengan sumur tersebut.
Steptest merupakan tahap akhir dari rangkaian pekerjaan pemboran airtanah. Step
test dilakukan dengan cara mengukur penurunan muka airtanah di dalam sumur uji
dengan debit pemompaan yang ditambah secara bertahap.
Drawdown pada sumur akibat pemompaan terdiri atas dua komponen, yang pertama
adalah aquifer loss yaitu drawdown pemompaan disebabkan oleh macam akuifernya
(hambatan yang terjadi di dalam aliran pada akuifernya sendiri = BQ) dan yang kedua
adalah well loss, yaitu drawdown pemompaan yang disebabkan oleh konstruksi sumur
(CQ2). Sumur yang efisien adalah sumur yang memiliki well loss kecil.
Klasifikasi sumur didasarkan pada besarnya pemompaan yang terdiri atas efisiensi
pemompaan (Ep) dan FactorDevelopment (Fd). Besarnya pemompaan yang efisien
apabila harga Ep-nya 50%.
BAB III
PEMBAHASAN
UJI PEMOMPAAN
Debit (Q) Pengukuran
Waktu (t) menit Liter/detik Muka air Penurunan
(m) (m)
1 0,0151 1,96 0
2 1,99 0,03
3 2,03 0,07
4 2,06 0,1
5 2,10 0,14
6 2,14 0,18
7 2,18 0,22
8 2,22 0,26
9 2,26 0,30
10 2,30 0,34
12 2,33 0,37
14 2,38 0,42
16 2,41 0,45
18 2,46 0,50
20 2,52 0,56
25 2,52 0,56
30 2,52 0,56
35 2,62 0,56
40 2,67 0,66
45 2,71 0,71
50 2,75 0,75
55 2,80 0,79
60 2,84 0,84
70 2,87 0,88
80 2,91 0,91
90 2,95 0,95
100 2,99 0,99
110 3,02 1,03
120 3,08 1,12
130 3,10 1,14
UJI PEMOMPAAN
Debit (Q) Pengukuran
Waktu (t) menit Liter/detik Muka air Penurunan (m)
(m)
131 0.0353 3.19 1,23
132 3.23 1,27
133 3.27 1,31
134 3,30 1,34
135 3,34 1,38
136 3,41 1,45
137 3,47 1,51
138 3,52 1,56
139 3,55 1,59
140 3,59 1,63
142 3,63 1,67
144 3,69 1,73
146 3,72 1,76
148 3,74 1,78
150 3,77 1,81
155 3,83 1,87
160 3,88 1,92
165 3,92 1,96
170 3,98 2,02
175 4.01 2,05
180 4,06 2,10
185 4,09 2,13
190 4,09 2,13
200 4,09 2,13
210 4,09 2,13
220 4,19 2,23
230 4,22 2,26
240 4,23 2,27
250 4,26 2,30
260 4,30 2,34
UJI PEMOMPAAN
Debit Pengukuran
Waktu (t) menit (Q) Muka air Penurunan
Liter/deti (m) (m)
k
261 0,0454 4,33 2,37
262 4,35 2,39
263 4,37 2,41
264 4,39 2,43
265 4,42 2,46
266 4,46 2,50
267 4,49 2,53
268 4,51 2,55
269 4,55 2,59
270 4,59 2,63
272 4,64 2,68
274 4,69 2,73
276 4,74 2,78
278 4,78 2,82
280 4,84 2,88
285 4,91 2,95
290 4,96 3,00
295 4,99 3,03
300 5,04 3,08
305 5,09 3,13
310 5,13 3,17
315 5,18 3,22
320 5,20 3,24
330 5,23 3,27
340 5,27 3,31
350 5,31 3,35
360 5,33 3,37
370 5,33 3,37
380 5,33 3,37
390 5,33 3,37
Sw BQ CQ 2
BQ
Ep x100%
Sw
Data dari grafik Q vs Sw/Q adalah: B = 14 dt/m2
𝑎
C=𝑏
= 1300 dt2/m5
Maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh data sebagai berikut:
Grafik Q vs Sw dilampirkan
3.3. Metode II
Berikut adalah rumus yang digunakan dalam metode II ini:
Grafik Ep vs Q dilampirkan
BQ
Ep x100%
Sw
1,22 xQopt T
T x86400 K
Sw D
Nilai Qopt diperoleh dari grafik Ep vs Q, dengan nilai Qopt = 0,009 m3/s sedangkan nilai
Sw adalah Sw = Qopt x 50 = 0,45 m, sehingga nilai T menjadi:
1,22 x(0,009 )
T x86,4
0,45
= 0,0244
0,0244
K
45
= 0,000542
Dimana, x = Qmax
y = Swmax
( 0,000542m / s )
Qmax 2 3,14 6.0,0254 45
15
0,066 x
Kemudian nilai x tersebut dimasukkan kedalam persamaan garis yang telah ada untuk
mencari nilai Swmax
y 92,8214(0,0668) 0,8843
y 5,24 Swmax
Maka diperoleh data:
Qmax = 0,0668 m3/s
Swmax = 5,316 m3/s
Sw matematis = B.Qmaks + C.Q2maks
= (2 x 3,14) + ( 1300 x (0,662)
= 6,5868
Data ini kemudian dimasukkan kedalam grafik Sw vs Q dan diperoleh
Qopt = 0,0037 m3/s, SWopt = 2,35
3.6. Aplikasi
Mencari Luas Area Pemompaan (A) dan Jumlah Sumur (N) yang digunakan
3.6.1. Luas Area Satu Unit Pompa (A)
Qopt
Dik: A
24
IR
n
Qopt metode 3 = 0,009 m3/s
IR = 2,75 lt/s/Ha = 0,00275 m3/s/Ha
n = 12 Jam
Dit: Luas area satu unit pompa (A)?
Penyelesaian:
0,009 m 3 / s
A
24
0,00275m 3 / s / Ha
12
A 1,636 Ha
3.6.2. Jumlah Sumur (N)
L
Dik: JP
A
L = 200 Ha
A = 1,636 Ha
Dit: Jumlah sumur (N)?
Solusi:
200 Ha
N
1,636 Ha
= 122,25 = 123 sumur
Qopt ro
Sw ln
2 T rw
0,009 ro
0,45m ln
2 3,14 0,0244 6 x0,0254
ro
0,45 0,0587 ln
0,1524
7,66 ln ro ln 0.1524
ln ro = 7,66 - 1,881
ln ro =5,78
ro = 323,75 m
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa maka diperoleh data sebagai berikut:
Metode I (Jacob’s Method)
Berdasarkan klasifikasi sumur berdasarkan Factor Development
(Bierschenk,1964), maka sumur tersebut masuk kedalam klasifikasi sumur
yang sangat baik dengan Fd = 1,074 x 10-3 hari/m3 hari/m3
Metode II
Pada metode ini harga pada tabel mendekati kesamaan dengan < 1, maka
konstruksi sumur sempurna.
Metode III (Logan’s Method)
Dari grafik Ep vs Q diperoleh data Qopt = 0,009 m3/s
Sehingga dari data Qopt tersebut diperoleh nilai:
T = 0,0244 m2/hari
K = 0,00054 m/hari
Metode IV Grafis (Sichardt’s Method)
Pada metode ini diperoleh nilai:
Qmax = 0,0668 m3/s
Swmax = 5,316 m3/s
Kedua data tersebut diperoleh dari persamaan garis y = 92,8214( X ) 0,8843 ,
dimana:
x = Qmax
y = Swmax
kedua data tersebut kemudian dimasukkan kedalam grafis Sw vs Q dan
diperoleh
Qopt = 0,0037 m3/s, SWopt = 2,35
Sw matematis = B.Qmaks + C.Q2maks
= (2 x 3,14) + ( 1300 x (0,662)
= 6,5868
Aplikatif
Dari metode dan data yang telah diperoleh maka aplikasi dari data tersebut
adalah dengan mencari Luas Area Pemompaan (A), Jumlah Sumur (N) dan
Radius of Infuence (ro). Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh
data sebagai berikut:
Luas Area Pemompaan (A) = 1,636 Ha
Jumlah Sumur (N) = 123 Sumur
Radius of Influence (ro) = 323,75 m
4.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum materi yang diberikan kepada praktikan di
clearkan terlebih dahulu supaya praktikum berjalan dengan lancar
Wajib konsul dan acc supaya praktikan yang tidak konsul bisa terpaksa untuk
konsul dan akhirnya paham materinya.
Brassington, Rick. 2017. Field Hydrogeology Fourth Edition. UK: WILEY Blackwell.
Harjito.2014. Metode Pumping Test Sebagai Kontrol untuk Pengambilan Air Tanah
Secara Berlebihan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan.Vol.6 No.2 Hal 13-
149
Kruseman, G.P. dan de Ridder, N.A. 2000. Analysis and Evaluation of Pumping Test
Data. Wageningen: International Institute for Land Reclamation and Improvement
/ ILRI.
Poehl D.J. dan Gregory J. Smith. 2009. Encyclopedic Dictionary of Hydrogeology.
London: Elsevier
20
LAMPIRAN