Dasar Teori
Dasar Teori
2.1 Resistor
A. Pengertian Resistor
B. Simbol Resistor
E. Jenis-Jenis Resistor
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada
resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat
ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai
resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap
daaya besar dan resistor variable.
Cincin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6
ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut
memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna
yaitu :
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan
mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya
resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan
kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan
untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
R, berarti x1 (Ohm)
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
2.2 Multimeter
A. Pengertian Mulitimeter
B. Multimeter Analog
F. Fungsi Multimeter
Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam
tergantung tipe dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap
multimeter / multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur
arus, tegangan dan resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada
pada multimeter.
Ampere Meter
Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang
berfungsi untuk mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya terdiri
dari 2 jenis ampere meter yaitu ampere meter DC dan amper meter AC. Pada
multimeter analog dan digital pada fungsi ampere meter ini saklar selektor
berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan
diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
Volt Meter
Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan
listrik. Sama halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi
volt meter ini saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital maupun
analog berfungsi sebagaibatas ukur maksimum, oleh karenaitu harus
diprediksikan level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai batas ukur
yang dipilih.
Ohm Meter
Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang
memiliki unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter analog
saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada multimeter digital
saklar selektor berfungsi sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat
dihitung oleh multimeter tersebut.
Kapasitansi Meter
Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap
multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai
kapastansi suatu kapasitor. Pada multi meter analog yang telah memiliki fungsi
kapasitansi meter saklar selektor pada fungsi ini berfungsi sebagai multiplier atau
faktor pengali dari nilai yang ditunjukan oleh jarum meter. Sedangkan pada
multimeter digital dengan fungsi kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi
sebagai batas ukur maksimum.
Frekuensi Meter
Kualitas suatu multimeter ditentukan dari akurasi hasil ukur dan daya
tahan multimeter tersebut. Berapa merk multimeter umum dan memiliki kualitas
diantaranya adalah multimeter dengan merk sanwa dan heles. Harga jual
multimeter analog maupun multimeter digital merk sanwa dan heles tergantung
pada tipe multimeter tersebut.
Analog Digital
Kelebihan Untuk pengecekan Penggunaan lebih
kerusakan rangkaian, mudah artinya tidak
atau komponen lebih perlu menghitung
muda nilai yang kita ukur,
Harga relatif lebih karena pada
murah multimeter digital
langsung keluar
hasil pengukuran
Harga relatif lebih
mahal
Kekurangan Menggunakan rumus Sulit digunakan
tertentu untuk untuk mengukur
menghitung nilai kerusakan
yang ditunjuk jarum komponen, seperti
Rawan rusak elco, transistor, dan
dibagian spul atau sebagainy
penunjuk jarum Beberapa kasus nilai
yang ditunjukkan
kurang akurat
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke
satu daya lewat satu rangkaian.
Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh
yang baik dari beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. (
kurang lebih 20 lampu dalam rangkaian seri ). Dua buah elemen berada dalam
susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung
menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan. Karena semua elemen disusun
seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang
lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.
I total = I1 = I2 =…. I n
R total = R1 + R2 + ... Rn
Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik
& lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20
pcs) sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang
masih memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara
jala-jala dengan ballastnya.
Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur
kontrol), demikian juga kulkas.
Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
A. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu
bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor, sebagian
besar beban listrik dihubungkan secara paralel. Masing-masing rangkaian dapat
dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian yang lain.
V total = V1 = V2 = V3 = .. Vn
I total = I1 + I2 +.. In
Rangkaian seri besar arus listriknya sama besar, tapi besar tegangannya
berbeda-beda tergantung besar hambatan pada rangkaian tersebut.
Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama untuk masing hambatan yang
terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar hambatan yg terpasang.
Rangkaian seri, total hambatan tinggal dijumlah aja semua, kalo rangkaian
paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt = (1/R1)+(1/R2)+ ...
Jumlah total hambatan pada rangkaian seri, lebih besar dari rangkaian paralel.
Total daya yg diserap rangkaian seri biasanya ebih besar dibanding rangkaian
paralel.