Abstract
Every year, approaching Chrismas celebration, a polemic always emerges on whether
wishing someone a merry Chrismas for Muslim is lawful. Basically, there are two points
of controversy; namely the law of wishing someone a Merry Chrismas and involving in
a Chrismas celebration. The ulama do not have any contradicted opinion on wishing
someone a merry Chrismas except that there are reasoning sharih or qathi in nature on
unlawfulness. Should any verse or shahi hadits clearly ban on wishing a Merry Chrismas
the ulama would have agreed and there would not be any disagreement on it.
Keywords: Wishing a Merry Chrismas, Quraish Shihab, Sura maryam: 33.
Setiap tahun menjelang natal selalu saja terjadi polemik seputur hukum mengucapkan
selamat natal bagi umat Islam. Pada dasarnya ada dua hal yang menjadi kontroversi,
yakni hukum mengucapkan selamat natal dan mengikuti perayaan natal. Persoalan
seputar ucapan selamat natal Para ulama tidak berbeda pendapat kecuali karena tidak
didapatkan dalil yang bersifat sharih dan qath’I atas keharamannya.. Seandainya ada
ayat atau hadits shahih yang secara tegas menyebutkan larangan ucapan selamat Natal’,
tentu saja ulama akan sepakat dan tidak terjadi ikhtilaf terhadap hukumnya.
Kata kunci: Ucapan selamat natal,Qurays Shihab,surah Maryam ayat:33.
11
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016
ب ّ ُ ِ يح
ُ َ طوا ِإلَيْه ِْم ِإ َ ّن ال َل ّه ُ س
ِ َأ ْن تَبَرّو ُه ْم وَت ُ ْق
kelompok-kelompok yang berbeda agama
tidak selalu harmonis dan bersahabat. Hubu
ُ
ngan itu kadang-kadang atau sering diwarnai
)٨( طي َن ِ س ِ ال ُْم ْق
oleh konflik, kebencian, dan permusuhan.
Bentuk-bentuk hubungan antar agama, baik Terjemahnya:
harmoni maupun konflik meskipun lebih Allah tidak melarang kamu untuk ber
sering ditimbulkan oleh faktor sosial-politik buat baik dan Berlaku adil terhadap
tidak pernah terlepas dari faktor keagamaan. orang-orang yang tiada memerangimu
Karena itu dalam membina dan memelihara karena agama dan tidak (pula) mengusir
hubungan harmonis antara komunitas- kamu dari negerimu. Sesungguhnya
komunitas yang berbeda agama, faktor ke Allah me nyukai orang-orang yang
agamaan tidak bisa diabaikan.2 Berlaku adil.3
1
Abd. Rohim Ghazali dalam M. Quraish Shihab, Atas Nama Agama:
Wacana Agama Dalam Dialog Bebas Konflik (Bandung: Pustaka
3
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta:Proyek
Hidayah, 1998), h.133.
Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an Departemen Agama, 1982), h. 92.
2
Moch. Anwar, Persoalan Umat Dalam Pandangan Ulama,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1994), h. 274.
12
UCAPAN SELAMAT NATAL MENURUT QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL MISBAH .... -- Juhra Muhammad Arib
Sementara ulama yang melarang (meng kelahiran Isa (Natal), manusia agung lagi suci
haramkan) umumnya beralasan karena adanya itu, memang ada di dalam Al-Quran, tetapi
hadis yang mengharamkan menyerupai orang kini perayaannya dikaitkan dengan ajaran
kafir.Islam melarang umatnya untuk meniru- Kristen yang keyakinannya terhadap Isa al-
niru berbagai perilaku yang menjadi bagian Masih berbeda dengan pandangan Islam.
ritual keagamaan tertentu di luar Islam atau Untuk itu, mengucapkan “Selamat Natal” atau
me ngenakan simbol-simbol yang menjadi menghadiri perayaannya dapat menimbulkan
ciri khas mereka seperti mengenakan salib kesalahpahaman dan dapat mengantarkan
atau pakaian khas mereka. Rasulullah kita pada pengaburan akidah. Ini dapat di
saw bersabda: pahami sebagai pengakuan akan ketuhanan
الله عليه وسل م َ ْن تَشَب ّ َه َ بِقَوْ ٍم فَهُو َ مِنْه ُ ْمalasan ini, lahirlah larangan fatwa haram untuk
bertentangan dengan akidah Islam. Dengan
وت َ
ُ ُ ت وَ يَوْ َم أم ِ
ُ لام عَل ّي يَوْ َم وُل ْد َ والسmenurut al-Qur’an untuk menjaga kemurnian
Islam memahami dan menghayati maksudnya
َ ُ َّ َ
)٣٣( حي ّا ًَ ث ُ َ وَ يَوْ َم ُأبْعakidah.
Memahami suatu makna Al-Qur’an tentu
Terjemahnya: nya tidak dapat lepas dari tafsir. Dalam hal
Dan Kesejahteraan semoga dilimpahkan ini penulis memilih menganalisa makna yang
kepada-Ku, pada hari aku dilahirkan, terkandung dalam Q.S Maryam ayat 33 sesuai
pada hari aku meninggal dan pada hari tafsir Al-Misbah. Pertimbangan penggunaan
aku dibangkitkan hidup kembali5 tafsir ini adalah karena tafsir Al-Misbah yang
ditulis oleh Prof.DR.H.Quraish Shihab adalah
Surah ini mengabadikan dan merestui karya mufassir yang notabene merupakan
ucapan selamat Natal pertama yang diucapkan kontemporer Indonesia, sehingga akan lebih
oleh Nabi mulia itu. Ucapan selamat atas relevan penafsirannya dengan konteks masya
rakat Indonesia saat ini.
4
Al-Hafizh Abu Daud Sulaiman bin Al-Arsy’ad Asajastani, Sunan
Abu Daud Jilid I Bab Sholat Hadis no. 26 (Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiah, 1996), h. 277.
5
Ibid.h.466.
13
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016
14
UCAPAN SELAMAT NATAL MENURUT QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL MISBAH .... -- Juhra Muhammad Arib
b. Analisis Quraish Shihab Terhadap idul adha dan selamat puasa romadhon kepada
Qur’an Surah Maryam ayat 33 umat muslim, maka sudah selayaknyalah kita
Ketika hari natal datang biasanya banyak sebagai umat Islam untuk membalas peng
komentar atau pernyataan dari beberapa ustad hormatan pemeluk agama lain (umat nasrani
atau pemuka agama islam yang mengatakan Indonseia) dengan yang lebih baik dari pada
bahwa mengucapkan salam natal kepada nya, atau balaslah penghormatan itu (dengan
pemeluk agama nasrani hukumnya haram yang serupa).
bahkan ada yang mengatakan orang muslim Fatwa MUI dan penyataan ulama lainnya
yang mengucapkan salam natal telah murtad yang mengharamkan seorang muslim meng
atau pindah agama. Pernyataan mereka ini ucapkan selamat natal kepada umat nasrani
tentunya sangat meresahkan dan merusak sangat bertolak belakang dengan keterangan
kerukunan antar umat beragama yang telah ayat alquran di atas.
terbina dengan baik di indonesia ini. Maka sebagai muslim yang berpegang
Lalu bagaimana pendapat alquran sendiri teguh kepada alquran dan al-hadits kita wajib
tentang Hukum boleh tidaknya ucapan salam menjalankan apa yang telah diterangkan dalam
natal yang di ucapkan umat islam kepada kitab suci kita alquran dan menolak fatwa MUI
umat kristiani ketika Hari Natal tiba? Dalam sudah menjadi keharusan.Tidak semua ulama
kitab suci alquran disebutkan dalam Q.S an- di indonesia berpendapat mengucapkan
Nisa ayat 86 salam natal itu haram. Kelompok yang meng
ِ
حسيبًا ٍ
َ ل ش َْيء ّ ُ
ِ ن عَلى ك َ َ ّ
َ رُ ُ ّدو َها ِإ َن ال َل ّه َ كاulama yang membolehkan pengucapan salam
mereka adalah kelompok minoritas.Di antara
hukum-mengucapkan-natal-menurut-al-quran.html. Diakses
6
Al-Qur’an dan Terjemahnya.,op.cit, h. 133. pada tanggal 15 Mei 2016.
15
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016
umat nasrani adalah ucapan selamat karena kata atau kalimat itu tidak disalah pahami.
kegembiraannya .Contohnya kita mengucap Kata “Allah”, misalnya, tidak digunakan ketika
kan “selamat makan” “selamat weekend” pengertian semantiknya di kalangan masya
dan ucapan selamat lainnya yang intinya kita rakat belum sesuai dengan yang dikehendaki
mengucapkan karena ada saudara kita yang Islam. Kata yang digunakan sebagai ganti kata
sedang gembira atau bahagia bukan ingin Allah ketika itu adalah Rabbuka (Tuhanmu,
menyetujui bahwa Yesus itu Tuhan. hai Muhammad). Demikian wahyu pertama
Sebenarnya, dalam Al-Quran ada ucapan hingga surah al-Ikhlas.
selamat atas kelahiran ‘Isa. Seperti termaktub Nabi sering menguji pemahaman umat
dalam al-Qur’an Surah Maryam ayat 33 tentang Tuhan beliau tidak sekali pun ber
ُ ُ ت وَ يَوْ َم َأم
وت ُ لام عَل َ ّي يَوْ َم وُل ِ ْدُ الس
ّ َ َ وtanya, “Di mana Tuhan?” Tertolak riwayat
َ
)٣٣( حي ّا ث ُ
ُ َ وَ يَوْ َم أبْعia menimbulkan kesan keberadaan Tuhan
yang menggunakan redaksi seperti itu, karena
ًَ
di satu tempat—suatu hal yang mustahil
Terjemahnya:
bagi-Nya dan mustahil pula diucapkan Nabi.
Dan Kesejahteraan semoga dilimpahkan
Dengan alasan serupa, para ulama bangsa kita
kepadaKu, pada hari aku dilahirkan,
enggan menggunakan kata “ada” bagi Tuhan
pada hari aku meninggal dan pada hari
tetapi “wujud Tuhan”.
aku dibangkitkan hidup kembali.8
Ucapan selamat atas kelahiran Isa (Natal),
manusia agung lagi suci itu, memang ada
Surah ini mengabadikan dan merestui
di dalam Al-Quran, tetapi kini perayaannya
ucapan selamat Natal pertama yang diucapkan
dikaitkan dengan ajaran Kristen yang ke
oleh Nabi mulia itu. Akan tetapi, persoalan
yakinannya terhadap Isa al-Masih berbeda
ini jika dikaitkan dengan hukum agama tidak
dengan pandangan Islam. Nah, mengucapkan
semudah yang diduga banyak orang, karena
“Selamat Natal” atau menghadiri perayaannya
hukum agama tidak terlepas dari konteks,
dapat menimbulkan kesalahpahaman dan
kondisi, situasi, dan pelaku.
dapat mengantarkan kita pada pengaburan
Yang melarang ucapan “Selamat Natal”
akidah. Ini dapat dipahami sebagai pengakuan
mengaitkan ucapan itu dengan kesan yang
akan ketuhanan al-Masih, satu keyakinan yang
ditimbulkannya, serta makna populernya,
secara mutlak bertentangan dengan akidah
yakni pengakuan Ketuhanan Yesus Kristus.
Islam. Dengan alasan ini, lahirlah larangan
Makna ini jelas bertentangan dengan akidah
fatwa haram untuk mengucapkan “Selamat
Islamiah, sehingga ucapan “Selamat Natal”
Natal”, sampai-sampai ada yang beranggapan
paling tidak dapat menimbulkan kerancuan
jangankan ucapan selamat, aktivitas apapun
dan kekaburan.
yang berkaitan atau membantu terlaksanannya
Teks keagamaan Islam yang berkaitan
upacara Natal tidak dibenarkan.
dengan akidah sangat jelas. Itu semua untuk
Di pihak lain, ada juga pandangan yang
menghindari kerancuan dan kesalahpahaman.
membolehkan ucapan “Selamat Natal”. Ketika
Bahkan al-Quran tidak meng guna kan satu
mengabadikan ucapan selamat itu, al-Quran
kata yang mungkin dapat menimbulkan ke
me ngaitkannya dengan ucapan Isa, seperti
salahpahaman, sampai dapat terjamin bahwa
8
Al-Qur’an dan Terjemahnya,op.cit.,h.466.
16
UCAPAN SELAMAT NATAL MENURUT QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL MISBAH .... -- Juhra Muhammad Arib
ً
kannya tetap murni akidahnya atau meng
Terjemahnya:
ucapkannya sesuai dengan kandungan
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini
“Selamat Natal” yang Qur’ani, kemudian mem
hamba Allah, Dia memberiku Al kitab
pertimbangkan kondisi dan situasi di mana
(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang
ia diucapkan—sehingga tidak menimbulkan
Nabi9
kerancuan akidah bagi dirinya dan Muslim
yang lain—maka agaknya tidak ber alasan
Hal yang menjadi pertanyaan adalah
lah larangan itu. Adakah yang berwewenang
apakah salah bila ucapan “Selamat Natal”
melarang seseorang membaca atau meng
dibarengi dengan keyakinan itu? Bukankah al-
ucapkan dan menghayati satu ayat al-Qur’an?
Quran telah memberi contoh? Bukankah ada
Dalam rangka interaksi sosial dan kehar
juga salam yang tertuju kepada Nuh, Ibrahim,
mo nisan hubungan, al-Quran dan hadits
Musa, Harun, keluarga Ilyas, serta para nabi
Nabi memperkenalkan satu bentuk redaksi,
lain? Bukankah setiap Muslim wajib percaya
di mana lawan bicara memahaminya sesuai
kepada seluruh nabi sebagai hamba dan
dengan persepsinya, tetapi bukan seperti
utusan Allah? Apa salahnya kita mohonkan
yang dimaksud oleh pengucapnya, karena si
curahan shalawat dan salam untuk Isa as,
pengucap sendiri mengucapkan dan mema
sebagaimana kita mohonkan untuk seluruh
hami redaksi itu sesuai dengan pan dangan
nabi dan rasul? Tidak bolehkan kita merayakan
dan persepsinya pula. Di sini, kalaupun non-
hari lahir (natal) Isa as? Bukankah Nabi saw
Muslim memahami ucapan “Selamat Natal”
juga merayakan hari keselamatan Musa dari
sesuai dengan keyakinannya, maka biarlah
gangguan Fir’aun dengan berpuasa Asyura,
demikian, karena Muslim yang memahami
sambil bersabda kepada orang-orang Yahudi
akidahnya mengucapkan sesuai dengan peng
yang sedang berpuasa, seperti sabdanya, “Saya
garisan keyakinannya.
lebih wajar menyangkut Musa (merayakan/
Tidak keliru, dalam kacamata ini, fatwa
mensyukuri keselamatannya) daripada kalian
dan larangan mengucapkan “Selamat Natal”,
(orang-orang Yahudi),” maka Nabi pun ber
bila larangan itu ditujukan kepada yang
puasa dan memerintahkan (umatnya) untuk
dikhawatir kan ternodai akidahnya. Akan
berpuasa (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu
tetapi, tidak juga salah yang membolehkannya
Dawud), melalui Ibnu Abbas—lihat Majma; al-
selama pengucapnya arif bijaksana dan tetap
Fawaid, hadits ke-2.981).
memelihara akidahnya, lebih-lebih jika hal
Itulah, antara lain, alasan membenarkan
tersebut merupakan tuntunan keharmonisan
seorang Muslim mengucapkan selamat atau
hubungan. Boleh jadi, pendapat ini dapat
menghadiri upacara Natal yang bukan ritual.
didukung dengan menganalogikannya dengan
Seperti terlihat, larangan muncul dalam
pendapat yang dikemukakan oleh beberapa
rangka upaya memelihara akidah, karena
ulama yang menyatakan bahwa seorang
9
Ibid.
17
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016
Nasrani bila menyembelih binatang halal atas kesalahpahaman kaum awam.11 Dalam suasana
nama al-Masih, maka sembelihan tersebut Natal yang dirayakan oleh umat Kristen, pada
boleh dimakan Muslim, baik penyebutan ter tempatnya umat Islam mengenang dan meng
sebut diartikan sebagai permohonan shalawat hayati ucapan Selamat Natal yang diucapkan
dan salam untuk beliau maupun dengan arti oleh Nabi Isa dan diabadikan oleh al-Qur’an:
apa pun. Demikian dikutip al-Biqa’i dalam “Salam sejahtera untukku pada hari kelahiran
tafsirnya ketika menjelaskan QS. Al-An’am ku, wafatku dan kebangkitanku kelak” (QS. 19:
ayat 121, dari kitab ar-Raudhah. 33). Sebelum mengucapkan salam tersebut,
َ ِ ُ وَلا ت َْأ
ُ م ال َل ّه ِ عَلَيْه ِ وَ ِإ َن ّه ُ ْكلُوا م َم ّا ل َ ْم ي ُ ْذكر ِ اس
kita mengingat ajaran al-Qur’an bahwa “Isa
)١٢١(
ayat 30-32),
(tulis ayat)
Terjemahnya: Terjemahnya:
Dan janganlah kamu memakan binatang- 30. Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini
binatang yang tidak disebut nama Allah hamba Allah, Dia memberiku Al kitab
ketika menyembelihnya. Sesungguhnya (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang
perbuatan yang semacam itu adalah Nabi,
suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan 31. Dan Dia menjadikan aku seorang yang
itu membisikkan kepada kawan-kawan diberkati di mana saja aku berada,
nya agar mereka membantah kamu; dan dan Dia memerintahkan kepadaku
jika kamu menuruti mereka, Se sung (mendirikan) shalat dan (menunaikan)
guhnya kamu tentulah menjadi orang- zakat selama aku hidup;
orang yang musyrik.10 32. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang
M. Quraish Shihab, ulama terkemuka di sombong lagi celaka.12
Indonesia, mengatakan bahwa ada ayat al-
Qur’an yang mengabadikan ucapan Selamat dan ucapannya ditutup dengan berkata
Natal yang pernah diucapkan oleh Nabi kepada umatnya: “Sesungguhnya Allah adalah
Isa, tidak terlarang membacanya, dan tidak Tuhanku, maka sembahlah Dia. Ini adalah
keliru pula mengucapkan “selamat” kepada jalan yang lurus “ QS. Maryam ayat 36.
siapa saja, dengan catatan memahami dan ٌ ر
اط ْ وَ ِإ َ ّن ال َل ّه َ رَ ب ِّي وَرَ ُب ّ ُك ْم ف
َ َاعب ُ ُدوه ُ َه َذا ِص
)٣٦( ٌ م ُ ْستَقِيم
menghayati maksudnya menurut al-Qur’an,
demi kemurnian akidah. Mungkin orang awam
sulit memahami dan menghayati catatan ini. Terjemahnya:
Beliau mengingatkan agar para pemimpin dan Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku
panutan umat bersikap arif dan bijaksana agar dan Tuhanmu, Maka sembahIah Dia
tidak menimbulkan kerusakan akidah dan
11
M.Qurays Shihab, Lentera Hati, Kisah dan Hikmah kehidupan,
(Mizan,1994),h. 442.
Ibid.,h.208.
10 12
Al-Qur’an dan Terjemahnya,op.cit.,h.466.
18
UCAPAN SELAMAT NATAL MENURUT QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL MISBAH .... -- Juhra Muhammad Arib
oleh kamu sekalian. ini adalah jalan Beliau mengatakan bahwa mengucapkan dan
yang lurus.13 membaca “Selamat Natal” tidak dilarang, dan
Inilah Selamat Natal ala al-Qur’an, lanjut mengucapkan “selamat” kepada siapa saja
ulama besar ini. Adakah seorang Muslim yang tidaklah keliru, tetapi ucapan “Selamat Natal”
enggan atau melarang ucapan Selamat Natal yang beliau maksud adalah ucapan Selamat
dengan maksud demikian, sambil memper Natal yang diucapkan Nabi Isa dan diabadikan
timbangkan situasi dan kondisi ketika ucapan al-Qur’an: “Salam sejahtera untukku pada
selamat itu diucapkan? Rasanya dan logikanya: hari kelahiranku, wafatku dan kebangkitanku
Tidak! Semoga perasaan dan logika ini tidak kelak”(QS. Maryam: 33). Apabila ini yang di
keliru dan tidak pula disalahpahami. maksud dengan ucapan “Selamat Natal,” yang
Quraish Shihab sangat berhati-hati men tidak dilarang adalah ucapan Nabi Isa: “Salam
jelas
kan masalah mengucapkan “Selamat sejahtera untukku pada hari kelahiranku,
Natal.” Ketika mengatakan bahwa al-Qur’an wafat ku dan kebangkitanku kelak” (Waal-
mengabadikan Selamat Natal yang diucapkan salam ‘alayyayawma wulidtu waynwma
Nabi Isa, tidak dilarang membacanya dan tidak amutu wayawma ub’atsu hayyan). Yang tidak
pula keliru mengucapkan “selamat” kepada dilarang adalah membaca ayat al-Qur’an ini
siapa saja, beliau mengingatkan agar umat (QS. Maryam : 33). Yang tidak dilarang bukan
Islam memahami dan menghayati maksudnya lah mengucapkan ucapan “Selamat Natal,”
menurut al-Qur’an untuk menjaga kemurnian atau ucapan “Merry Christmas. “Tetapi,
akidah. Beliau mengajak umat Islam agar pada beliau mengatakan pula bahwa mengucapkan
suasana Natal mengenang dan menghayati “selamat” kepada siapa saja tidaklah keliru.
ucapan Selamat Natal yang diucapkan Nabi Isa “Selamat” (dengan tanda petik) di sini dapat
dan diabadikan al-Qur’an: “Salam sejahtera diartikan ucapan atau kata “selamat.” Apabila
untukku pada hari kelahiranku, wafatku dan ini yang dimaksud “selamat” maka meng
kebangkitanku kelak’’ (QS. Maryam ayat 33). ucapkan ucapan “Selamat Natal “ dan ucapan-
ُ ُ ت وَ يَوْ َم َأم
وت ُ لام عَل َ ّي يَوْ َم وُل ِ ْد والس
َ ُ َّ َ
ucapan lain yang menggunakan kata “selamat”
19
JURNAL AQLAM -- Journal of Islam and Plurality -- Volume 2, Nomor 1, Desember 2016
(QS. Maryam: 33) yang mengabadikan ucapan orang yang mengucapkan “Selamat Hari
Nabi Isa. Raya Nyepi” kepada saudara-saudara mereka
Apakah orang-orang Muslim yang meng yang beragama Hindu, mungkin ada orang-
ucapkan ucapan “Selamat Natal” memahami orang yang mengucapkan “Selamat Hari Raya
dan menghayati ucapan itu? Apabila tidak, Waisak” kepada saudara- saudara mereka
mengucapkan ucapan “Selamat Natal” tidak yang Buddhis, dan mungkin ada orang-orang
dilarang. ; Apakah ucapan “Selamat Natal” yang mengucapkan “Selamat Tahun Baru
bagi orang-orang Muslim tidak lebih dari Imlek” kepada saudara-saudara mereka yang
sekedar ucapan selamat untuk pergaulan dan Khonghucu. Semua hari raya yang disebutkan
persaudaraan seperti “Selamat Pagi,” “Selamat ini telah menjadi hari-hari libur nasional di
Siang,” “Selamat Sore,” dan “Selamat Ulang negeri ini. Apakah ajaran Islam membolehkan
Tahun,” tanpa dihayati? Apabila ya, meng para penganutnya mengucapkan selamat
ucapkan ucapan “Selamat Natal” tidak dilarang. hari-hari raya ini? Hukum mengucapkan
Apakah ucapan “Selamat Natal” membuat selamat hari-hari raya ini sama dengan hukum
orang-orang Muslim yang mengucapkannya mengucapkan “Selamat Natal” karena Natal
percaya pada ajaran Kristen tentang Isa al- adalah juga hari raya keagamaan. Seperti
Masih? Apabila tidak, mengucapkan ucapan dijelaskan di atas, hukum mengucapkan
“Selamat natal” tidak dilarang. Apakah “Selamat Natal” adalah boleh. Maka hukum
ucapan “Selamat Natal” mendorong orang- mengucapkan selamat hari-hari ini adalah
orang Muslim yang mengucapkannya percaya boleh. Hal ini sejalan dengan penjelasan
bahwa Isa adalah Tuhan? Apabila tidak, teologis terhadap agama-agama.
mengucapkan ucapan “Selamat Natal” tidak
dilarang. Yang lebih utama adalah tujuan C. Kesimpulan
meng
ucapkan “Selamat Natal.” Bagi orang- Dari uraian diatas maka kami dapat
orang Muslim, pada umumnya, tujuannya mengambil kesimpulan:
adalah untuk pergaulan, persaudaraan, dan 1. Ada dua hal yang menjadi polemik seputar
persahabatan, Pergaulan, persaudaraan, dan Natal, yaitu hukum mengucapkan selamat
persahabatan adalah kemaslahatan. Dengan Natal dan hukum mengikuti perayaan
tujuan kemaslahatan, dan tentu saja tanpa me ritual Natal. Hukum mengucapkan selamat
ngorbankan akidah, meng ucapkan “Selamat Natal masih menjadi perbedaan diantara
Natal” tentu saja dibolehkan. Lagi pula, apabila para ulama sementara mengikuti perayaan
ucapan “Selamat Natal” dapat disamakan ritual Natal adalah haram menurut hampir
dengan doa untuk orang-orang Kristen, semua ulama.
ucapan ini dibolehkan sebagaimana berdoa 2. Pendapat yang tidak membolehkan
untuk orang-orang non-Muslim, seperti akan ucapan selamat Natal adalah pendapat
diuraikan dalam pembahasan berikut ini, sebagian kecil ulama umumnya yang
dibolehkan. berlatarbelakang faham salafi wahabi yang
Di antara orang-orang Muslim di Indonesia, memang dikenal ekstrim dan intoleran
selain ada orang-orang yang mengucapkan bahkan kepada kelompok lain dalam Islam
“Selamat Natal” kepada saudara-saudara sendiri.
mereka yang Kristen, mungkin ada orang-
20
UCAPAN SELAMAT NATAL MENURUT QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL MISBAH .... -- Juhra Muhammad Arib
D. Daftar Pustaka
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta:Proyek
Peng adaan Kitab Suci Al-Qur’an
Departemen Agama, 1982.
Ahmad Ibn Muhammad Ibnu Rusyd, Al-Faqih
Abu al-Walid Muhammad Ibn, Bidayah al-
Mujtahid wa Nihayat al-Muqtasid Dar al-
Jiil, Beirut, 1409 H / 1989 M.
Al-Hafizh Abu Daud Sulaiman bin Al-Arsy’ad
Asajastani, Sunan Abu Daud Jilid I Bab
Sholat Hadis no. 26 Beirut: Darul Kutub Al-
Ilmiah, 1996
Anwar, Moch., Persoalan Umat Dalam
Pandangan Ulama, Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 1994.
Badruzzaman, Ahmad Dimyati, Umat Bertanya
Ulama Menjawab, Bandung: Sinar Baru,
1993.
Ghazali,Abd. Rohim dalam M. Quraish Shihab,
Atas Nama Agama: Wacana Agama Dalam
Dialog Bebas Konflik ,Bandung: Pustaka
Hidayah, 1998.
Shihab, M.Quraish, Lentera Hati Kisah dan
Hikmah kehidupan,Mizan, 1999
_______________, Membumikan Al-Qur’an,
Bandung: Mizan, 1994
_______________, Tafsir Al-Misbah, Bandung:
Mizan, 1994
Syekh al-Islam Muhyidin Abi Zakaria Yahya ibn
Syarif an-Nawawi, Riyadhus as- Shalihin,
Dar al-Kutub Islami, Beirut, Libanon, tth.
21