ID Perancangan Dan Pembuatan Antena Rectang PDF
ID Perancangan Dan Pembuatan Antena Rectang PDF
Disusun oleh:
SOFYAN ARIE SANDI
NIM. 0710630084-63
LEMBAR PENGESAHAN
PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI
Disusun oleh:
SOFYAN ARIE SANDI
NIM. 0710630084-63
Erfan Achmad Dahlan, Ir., MT. Dwi Fadila Kurniawan, ST., MT.
NIP. 19530714 198203 1 003 NIP. 19720630 200003 1 002
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANTENA RECTANGULAR PATCH ARRAY SWITCHED BEAM
PADA RANGE FREKUENSI KERJA 2400 - 2483.5 MHz
Oleh:
Sofyan Arie Sandi
I. PENDAHULUAN
Jumlah Jumlah pengguna jaringan nirkabel yang
terus meningkat dan jenis data yang dikirimkan juga
semakin beragam menjadikan tuntutan terhadap sistem
nirkabel semakin tinggi, baik dari segi jangkauan
(coverage area), kapasitas (capacity), dan
realibilitasnya (Quality of Service / QoS). Gambar 2. Butler matrix 4x4
Multipath fading dan co-channel interference Sumber: De Flaviis, 2010: 3
merupakan faktor-faktor yang membatasi peningkatan Pencatuan pada port masukan yang berbeda
kapasitas sistem. Multipath fading muncul akibat efek (1,2,3,4) mengahasilkan beda fasa yang berbeda antar
pembiasan serta pemantulan gelombang sinyal oleh port keluaran (5,6,7,8) sebagaimana yang dicantumkan
struktur fisik yang menyebabkan sinyal merambat dalam Tabel 1.:
menuju penerima dalam jalur yang berbeda. Sedangkan Tabel 1. Beda fasa keluaran antar port dengan
co-channel interference muncul akibat penggunaan pencatuan port masukan yang berbeda
frekuensi yang sama pada pemancar lain yang Port masukan Beda fasa antar-port keluaran
berdekatan. Agar kapasitas sistem dapat ditingkatkan 1 −450
maka pengaruh multipath fading dan co-channel 2 +1350
interference harus dikurangi sehingga rasio level daya 3 −1350
diterima terhadap interferensi (Signal to Noise and 4 +450
Interference Ratio / SNIR) meningkat. Hal ini dapat
1
2.3 Perancangan Hybrid 𝟗𝟎𝟎 Jika masukan pada port-1, idealnya keluaran
Hybrid 900 terdiri atas saluran utama yang hanya pada port-3 dengan amplitude sama dengan
mengkopel saluran sekunder dengan dua seperempat masukan tetapi berbeda fasa 2700 . Sementara pada
panjang gelombang. Keduanya berjarak seperempat port-2 dan 4 tidak ada sinyal yang lewat.
panjang gelombang. Sehingga terbentuk persegi dengan Scattering matrix crossover tanpa rugi-rugi dan
keliling satu gelombang penuh sebagaimana yang matched pada semua port-nya adalah sebagai berikut:
diilustrasikan Gambar 3.
5
Tabel 15. Perbandingan pola radiasi maksimum antara ditambahkan guna melanjutkan dan melengkapi tugas
simulasi dan pengukuran akhir ini adalah sebagai berikut:
simulasi pengukuran 1. Merealisasikan antena dengan substrat duroid 5880.
Port Pola Pola 2. Memisahkan antara antena peradiasi dengan sistem
HPBW HPBW butler matrix, sehingga bisa dianalisis sejauh mana
radiasi radiasi
1 −15.008 0
33.120
−20 0
46.20 pengaruh radiasi sistem atau saluran butler matrix
2 40.020 0
41.560
500
50.70 terhadap radiasi antena dengan cara mengisolasi
4.3 Pengukuran Gain sistem butler matrix.
Pengukuran gain antena ini diperoleh parameter- 3. Melakukan uji polarisasi untuk keempat port
parameter yaitu daya antena referensi (PRef), daya antena masukan
yang diuji (PU), dan gain antena yang diuji (GU). 4. Mendesain dan merealisasikan sistem butler matrix
8x8 atau lebih dari itu.
V. PENUTUP 5. Mendesain sistem elektronik switching untuk port
input sehingga dibutuhkan sebuah konektor saja
5.1 Kesimpulan untuk mencatu keempat port input.
Berdasarkan hasil perancangan, pembuatan, dan
pengukuran antena, serta analisis parameter-parameter
antena dapat disimpulkan sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA
1. Berdasarkan hasil simulasi pola radiasi (antena FR-
4) dihasilkan empat arah pola radiasi directional Alaydrus, Mudrik. 2011. ANTENA: Prinsip dan
yang berbeda untuk pencatuan empat port yang Aplikasi. Graha Ilmu. Yogyakarta
berbeda yaitu -150, 400, -400, dan 150 , sedangkan Balanis, Constantine A. 2005. Antena Theory: Analysis
pengukuran pada port-1 dan 2 didapat arah pola and Design, 3rd Edition. John Wiley and Sons,
radiasi -200 dan 500. Kedua jenis data tersebut Inc.
menunjukkan bahwa terjadi perbedaan sudut pola Douville, R. J. P. & James, D. S. 1978. Experimental
radiasi sebesar 50 untuk pencatuan port-1 dan 100 study of symmetric microstrip bends and their
untuk port-2, perbedaan tersebut dapat ditoleransi compensation. IEEE Transactions on
karena tidak mengubah status antena yang Microwave Theory and Techniques, Vol. 26,
mempunya empat arah pola radiasi dan sifat pola No. 3, March 1978, pp. 175-181, ISSN. 0018-
radiasi directional. 9480
2. Pola radiasi yang dihasilkan oleh pencatuan port-3 Durrani, Salman. 2004. Investigations into Smart
dan 4 adalah identik dengan port-1 dan 2, hal ini Antennas for CDMA Wireless Systems. Thesis,
disebabkan karena dimensi saluran transmisi University of Queensland, Brisbane, Australia
keduanya adalah simetris. Fenarta, Dicky C. 2007. Desain dan Realisasi Susunan
3. Gain hasil pengukuran tidak jauh berbeda dengan Antenna Mikrostrip 2.3 GHz dengan
hasil simulasi. Pengukuran pada port-1 dan 2 Pengarahan Berkas sebagai bagian
menghasilkan gain maksimum sebesar 4.6 dBi dan Pengembangan System Antena Cerdas untuk
3.78 dBi sedangkan hasil simulasi sebesar 4.83 dBi Aplikasi WIMAX. Skripsi, Teknik
dan 3.8 dBi. Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung,
4. Bandwidth hasil simulasi antena (FR-4) untuk Bandung.
pengukuran port-1 dan 2 sebesar 530 MHz dan 430 Hund, Edgar. 1989. Microwave Communications.
MHz sedangkan hasil pengukuran tidak dapat McGraw-Hill International, New York.
dihitung karena frekuensi atas melebihi batas alat Kraus, John Daniel. 1988. Antenas. McGraw-Hill
ukur. Walaupun demikian hasil pengukuran maupun International, New York.
simulasi dinyatakan sudah mencakup interval Lagerqvist, Johan. 2002. Design and Analysis of an
frekuensi yang direncanakan. Electrically Steerable Microstrip Antena for
5. Perancangan sistem butler matrix microstrip Ground to Air Use. Thesis, Lulea University of
dibutuhkan substrat dielektrik yang memiliki Technology.
permitifitas dan rugi-rugi yang kecil karena bentuk Nakar, Punit S. 2004. Design of a Compact Microstrip
saluran butler matrix panjang dan rumit yang Patch Antena for use in Wireless/Cellular
berpotensi banyak terjadi redaman. Hal ini Devices. Thesis, The Florida State University.
dibuktikan dengan hasil simulasi antena yang sudah Pozar, David M. 2005. Microwave Engineering Third
maksimum dari segi nilai VSWR dan gain tetapi Edition. John Wiley & Sons,Inc, United Stated
kedua antena berbeda dari sisi efisiensinya. of America.
Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software Sébastien, Jean.2005. Microstrip EHF Butler Matrix
IE3D didapatkan nilai efisiensi antena peradiasi Design and Realization. Department of
yang menggunakan kedua jenis substrat yaitu antena Electrical and Computer Engineering, Laval
duroid memiliki efisiensi 91.935% atau jauh lebih University, Québec, Canada
besar dari pada antena FR-4 yang hanya 36.768%. Seman, Norhudah and E. Bialkowski, Marek. 2010.
Microstrip-Slot Transition and Its Applications
5.2 Saran in Multilayer Microwave Circuits
Berdasarkan hasil yang dicapai dalam tugas
akhir ini maka ada beberapa saran yang perlu
6