Anda di halaman 1dari 7

Quiz Latihan UTS

Pendidikan Agama Islam


Nama : Anggita Wira Tama
NIM : 19522163
Kelas : C

1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai fitrah manusia!


Fitrah manusia dapat dimaknai sebagai kondisi asli dan sifat bawaan manusia. Kondisi asli dan
sifat bawaan manusia adalah fitrah (fathara), suci dan kecenderungan menerima kebenaran. Maka
hakikat manusia itu tidak terkotori oleh ucapan hina dan perilaku keji. Sebab, setiap manusia itu
memiliki kondisi bawaan suci, bersih, dan tanpa dosa.
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. Itulah
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 30). Bermakna
bahwa manusia diciptakan Allah Swt memiliki naluri beragama tauhid, suci, dan cenderung
kepada kebenaran.
2. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur dalam diri manusia !
 Roh
Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada dalam jasadnya. Akan
tetapi bagaimana bentuk atau wujudnya itu bukanlah urusan manusia. “Dan mereka bertanya
kepadamu (Muhamad) tentang roh; katakanlah : Roh ituurusan Rabb ku dan kamu tidak diberi
ilmu melainkan sedikit.” (Q.S Al Isra :85)
 Hati (Qolbu)
Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati selalu dibina secara
baiksesuai Syari'at maka manusia akan berakhak mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaanhati
tertutupi oleh kekuasaan nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan syetan,sehingga yang
muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi bisikan syetan.
 Nafsu
Adalah suatu bagian rohani yang dimiliki manusia untuk berkehendak atauberkeinginan.
Tanpa nafsu barangkali takkan ada kemajuan dalam hidup manusia. Akan tetapi seringkali nafsu
mengalahkan hati dan akal sehingga yang terjadi adalahkerusakan.
 Akal
Dengannya manusia yang lemah bisa mengendalikan kehidupannya di dunia. Berkatakal
pula kehidupan manusia bisa jadi lebih mudah. Apa yang ada dihadapan andasekarang ini adalah
bukti kemampuan yang dikaruniakan Allah hanya kepada manusia,yaitu akal.
 Jasad/ Panca Indra
Sebagai input utama. Jasad adalah raga manusia yang bisa dirasakan oleh panca indra, bisa
dilihat dan diraba. Jasad manusia diciptakan Allah SWT dengan bentuk yang amat sempurna,
dengan panca indra yang dimilkinya. Mata diciptakan sebagai indra penglihatan, hidung sebagai
indra penciuman, telinga sebagai indra pendengaran, lidah indra perasa
3. Definisi aqidah, iman, dan tauhid.
 Aqidah
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan.
 Iman
Iman menurut pengertian sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam hati,
dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu serta memberi pengaruh bagi pandangan
hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari- hari.
 Tauhid
Tauhid merupakan kewajiban utama dan pertama yang diperintahkan Allah kepada setiap
hamba-Nya.

4. Apa perbedaan utama antara aqidah Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jamaah?
Ahlussunnah : Rukun Islam kita ada 5 (lima)
a) Syahadatain
b) As-Sholah
c) As-Shoum
d) Az-Zakah
e) Al-Haj
Syiah : Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
a) As-Sholah
b) As-Shoum
c) Az-Zakah
d) Al-Haj
e) Al wilayah
Ahlussunnah : Rukun Iman ada 6 (enam) :
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
d) Iman kepada Rasul Nya
e) Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
f) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Syiah : Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
a) At-Tauhid
b) An Nubuwwah
c) Al Imamah
d) Al Adlu
e) Al Ma’ad

Ahlussunnah : Dua kalimat syahadat


Syiah : Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna
Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.

Ahlussunnah : Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-
imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.
Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak
dibenarkan.
Syiah : Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman. Karenanya
orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang
Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah dan Tauhid Uluhiyah!
 Tauhid Rububiyyah
Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah dengan amalan dan penyataan yang tegas
bahwa Allah Ta’ala adalah Tuhan, Raja, Pencipta semua makhluk. Dan Allah-lah yang mengatur
dan mengubah keadaan mereka.
 Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik yang
zhahir maupun batin. Maka seorang yang bertauhid uluhiyah hanya meyerahkan semua ibadah ini
kepada Allah semata, dan tidak kepada yang lain.

6. Sebutkan dan Jelaskan Rukun Syahadat


[A]. Rukun “Laa ilaaha illallah”
Laa ilaaha illallah mempunyai dua rukun:
An-Nafyu atau peniadaan: “Laa ilaha” membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan
mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.

Al-Itsbat (penetapan): “illallah” menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah
dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya.

[B]. Rukun Syahadat “Muhammad Rasulullah”


Syahadat ini juga mempunyai dua rukun, yaitu kalimat “‘abduhu wa rasuluh ” hamba dan
utusanNya). Dua rukun ini menafikan ifrath (berlebih-lebihan) dan tafrith (meremehkan) pada hak
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah hamba dan rasulNya. Beliau adalah
makhluk yang paling sempurna dalam dua sifat yang mulia ini, di sini artinya hamba yang
menyembah. Maksudnya, beliau adalah manusia yang diciptakan dari bahan yang sama dengan
bahan ciptaan manusia lainnya. Juga berlaku atasnya apa yang berlaku atas orang lain.

7. Jelaskan :
Hal-hal yang membatalkan keislaman/tauhid :
 Syirik dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Diantara bentuk-bentuk Kesyirikan seperti: Berdo'a kepada orang-orang yang telah mati, meminta
tolong kepada manusia dalam urusan-urusan yang manusia tidak mampu melakukannya,
beristighatsah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, bernazar, menyembelih kepada selain
Allah ‘Azza wa Jalla, mendatangi tukang ramal, dukun, tukang sihir dan lain-lainnya.
 Menjadikan/membuat perantara antara dirinya dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Menjadikan/membuat perantara antara dirinya dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
 Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, atau ragu dengan kekafiran mereka atau
membenarkan keyakinannya dan mazhabnya.
Di dalam Al-Qurân Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menghukumi orang-orang yahudi, nashrani
dan penyembah berhala sebagai orang-orang kafir. Maka barang siapa yang tidak mau
menghukumi mereka sebagai kafir, maka berarti dia telah menafikan hukum Allah
 Meyakini bahwa petunjuk yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Nabi-
Nya tidak sempurna dan meyakini bahwa petunjuk yang dibuat oleh manusia lebih
sempurna dan lebih baik, atau hukum yang dibuat manusia lebih baik dari hukum Allah
Subhanahu wa Ta'ala.
 Membenci Syariat Islam
Siapa yang membenci sesuatu yang datang dari Rasul, walaupun dia mengamalkannya maka
sungguh dia telah jatuh kepada lembah kekufuran.
 Berpaling dari syariat Allah Subhanahu wa Ta'ala
Maksudnya adalah tidak mempelajari, tidak pula beramal dengannya sebagaimana Allah Ta'ala
berfirman: "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang diperingatkan dengan ayat-
ayat Robb-Nya, kemudian dia berpaling darinya ? Sesungguhnya Kami akan memberikan
pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa." (QS. As-Sajadah: 22)

Hal-hal yang memperkuat keimanan dan keislaman :


 Memperbaiki Shalat
Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa salah satu caranya adalah dengan memperbaiki shalat.
Shalat saja tidak cukup, melainkan membutuhkan shalat khusuk dan berkualitas. Itulah shalat yang
mencerminkan keimanan dan ketaqwaan.
 Rutin membaca Alquran
Alquran merupakan petunjuk dasar untuk mewujudkan keimanan. Rutin membaca dan memahami
Alquran setiap hari juga termasuk dalam cara menguatkan iman kepada Allah yang sangat wajib
dilakukan.
 Menjaga kesucian diri dengan menjauhi maksiat
Maksiat menjadi penyebab kendornya iman seseorang. Untuk itu, wajib bagi Anda untuk
menghindari maksiat sebagai salah satu cara menguatkan iman Anda.
 Membangun relasi dengan orang-orang sholeh
Kualitas iman seseorang sangat dipengaruhi oleh teman-teman dekatnya. Untuk itu, penting bagi
Anda untuk selalu bersikap cerdas dan bijak dalam memilih teman. Sikap selektif memilih teman
ini termasuk dalam salah satu cara menguatkan iman Anda.
 Memperbanyak Dzikir
Dengan berdzikir artinya kita sedang mengingat Allah. Dzikir tidak selalu dalam bentuk bacaan
yang panjang atau dalam berbagai hitungan.
 Membaca Buku-Buku Islam
Salah satu sumber keimanan adalah ilmu yang kita miliki. Adanya kebermanfaatan ilmu membuat
iman dan taqwa kita semakin bertambah. Salah satunya dengan membaca buku-buku islam yang
diwariskan ulama atau orang berilmu secara benar lainnya.

8. Jelaskan Karakteristik ajaran Islam!


 Rabbânîyah/ Ketuhanan – Ajarannya bersumber dari Allah swt., bukan manusia. Maka
dari itu ia disebut al-Islam, yang selain menggambarkan kedamaian sebagai ciri utama
(as-Salâm), juga bermakna penyerahan diri kepada Allah swt.
 Insânîyyah/ Kemanusian – Semua tuntunannya sesuai dengan fitrah manusia.
Pengaturan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga agar fitrah tidak membawa pada
runtuhnya nilai kemanusiaan, namun tidak berlawanan dengannya.
 Asy-Syumûl/ Ketercakupan semua aspek – Ajarannya menyangkut segala aspek
kehidupan. Mulai dari aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, tidur, hingga
berbagai hubungan manusia dengan Tuhan, manusia lain, juga alam.
 Al-Waqi’îyyah/ Realistis – Ajarannya bisa diamalkan oleh semua manusia, terlepas
dari status sosial, ekonomi, ras, lokasi, atau masanya.
 Al-Wasathîyyah/ Moderasi – Tuntunannya bersifat pertengahan. Tidak hanya fokus
pada dunia, tapi juga tidak mengabaikannya, justru memanfaatkannya untuk
kebahagiaan akhirat.
 Al-Wudhûh/ Kejelasan – Ajarannya jelas dan logis. Tidak ada yang bertentangan
dengan akal. Walau ada hal-hal yang tidak mampu diterjemahkan dengan nalar
manusia, namun bisa dijelaskan dengan pendekatan lain.
 Qillat At-Taklîf/ Sedikitnya tugas-tugas keagamaan – Islam tidak membebani manusia
dengan tugas yang berat dan banyak. Semua disesuaikan dengan kemampuan manusia
itu sendiri.
 At-Tadarruj/ Penahapan dan Keberangsuran – Ajaran Islam diturunkan secara
bertahap. Diawali dengan hal yang berkaitan dengan akidah kemudian persoalan
hukum. Perlahan-lahan, mengikuti manusia yang berproses.
 ‘Adam Al-Haraj/ Tidak memberatkan – Islam bertujuan menyelamatkan manusia,
bukan memberatkannya. Jika ada kondisi tertentu yang menyulitkan seseorang dalam
menjalankan ajarannya, maka ada keringanan yang dapat diperolehnya. Misalnya,
menjamak salat dan mengganti puasa Ramadan.
 Al- Munasabah Likulli Zaman Wa Makan – Cocok untuk setiap waktu dan tempat.

9. Sebagian sejarawan Muslim menganggap Nasrani dan Yahudi bukan merupakan agama
samawi. Jelaskan mengapa demikian.
Karena agama samawi adalah agama yang turun dari langit, otomatis agama tersebut
adalah Agama Islam bukan agama yang lain, agama Nasrani dengan kitabnya Injil dan Yahudi
dengan kitabnya Taurat merupakan pembelokan ajaran Agama Islam oleh orang-orang yang
sudah murtad dan sebenarnya kitab Injil maupun Taurat itu merupakan kitab agama Islam,
tetapi sudah tercampur tangan oleh manusia sehingga mengakibatkan agama Nasrani maupun
Yahudi bukan agama samawi.
10. Prinsip dan Batasan tasamuh (toleransi) dalam islam terkait Aqidah?
 Islam mengajarkan menolong siapa pun, baik orang miskin maupun orang yang sakit.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْ ‫أَجْ ر َر‬
‫ط َبة َك ِبد ُك ِل ِفى‬

“Menolong orang sakit yang masih hidup akan mendapatkan ganjaran pahala.” (HR.
Bukhari no. 2363 dan Muslim no. 2244). Lihatlah Islam masih mengajarkan peduli sesama.
 Tetap menjalin hubungan kerabat pada orang tua atau saudara non muslim.
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman: 15). Dipaksa syirik, namun
tetap kita disuruh berbuat baik pada orang tua.
 Boleh memberi hadiah pada non muslim.
Lebih-lebih lagi untuk membuat mereka tertarik pada Islam, atau ingin
mendakwahi mereka, atau ingin agar mereka tidak menyakiti kaum muslimin.
 Jangan Turut Campur dalam Perayaan Non Muslim

Anda mungkin juga menyukai