Sayembara PUPR
Sayembara PUPR
6. DUKUNGAN BUMN
2
1. ARAHAN PRESIDEN TERPILIH
3
ARAHAN PRESIDEN
…VISI INDONESIA…
PROGRAM KERJA
IDEOLOGI PANCASILA, PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA SERTA BHINEKA TUNGGAL IKA
4
2. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN NASIONAL
5
URGENSI PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
15
yang rendah harga penurunan pertumbuhan dari Pertumbuhan
minyak harga
minyak
sektor manufaktur
& liberalisasi lonjakan harga Ekonomi
10 komoditas
6,0
5
Rata-rata Rata-rata
5,0
0 Rata-rata
1968- 1980-
1979 1996 2000-2018 4,0
-5 7,5% 6,4% 5,3%
3,0
-10
2014
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2016
2018
Krisis Keuangan
-15 Asia
1968 1973 1978 1983 1988 1993 1998 2003 2008 2013 2018
Sumber: BPS, CEIC
(diolah)
3 dari 10 anak di
bawah usia 5 tahun
26 dari 100 kematian penduduk usia 30-70 tahun
menderita disebabkan oleh 4 penyakit tidak menular: kanker, diabetes,
kardiovaskular (CVD), atau pernafasan kronis (CRD) dibandingkan…
Sumber: UNICEF, WHO (2016) stunting
Akses air minum dan sanitasi yang masih rendah (61,29%
17 15
dan 74,58%) menjadi salah satu penyebab stunting di Malaysia, Vietnam, dan China di Thailand
99
imunisasi Fasilitas kesehatan Indonesia masih sangat tertinggal:
campak
97 Tenaga Kesehatan
per 10.000 Penduduk*
3,7 15,1 8,2 8,1 Sumber: WHO
*Indonesia & Thailand
(2017), Vietnam (2016),
Malaysia (2015)
Sumber: World
Tempat Tidur Rumah Sakit Development Indicators
4,54% 3,91% Rp
6,65%
6,22%
• Kegiatan
21,58% 8,20% 6,22%
6,99% perekonomian masih
terkonsentrasi di
2,47%
Pulau Jawa
KBI KTI tercermin dari share
5,41% 4,94% PDRB 58,48%
• Pertumbuhan
Ekonomi di Kawasan
Barat Indonesia
3,05%
5,41%, lebih tinggi
58,48% 2,68%
dibandingkan
dengan Kawasan
5,72% Timur Indonesia
Kontribusi (share) PDRB 2018
4,94%
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018
Sumber: Badan Pusat Statistik (2018)
9
3. SKENARIO PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SASARAN
PEMBANGUNAN
10
SKENARIO PERTUMBUHAN Kunci peningkatan pertumbuhan1:
Pertumbuhan Ekonomi
(persen) 5,4 - 6,0
Tingkat Kemiskinan
(persen) 6,5 – 7,0
Gini Rasio
(indeks)
0,370 – 0,374
13
7 AGENDA PEMBANGUNAN RT RPJMN 2020-2024
14
5. MAJOR PROJECT DALAM RT RPJMN 2020-2024
15
PENDEKATAN BARU : MAJOR PROJECT RT RPJMN 2020-2024
1 Manusia 12 3
2 Ekonomi 11 6
3 Kewilayahan 5 2
4 Infrastruktur 1 1
Politik, Hukum,
5 20 5
dan Pertahanan
TOTAL 49 17
17
A. MAJOR PROJECT : PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA
18
MEMBENTUK IBU KOTA NEGARA DENGAN VISI..
19
DALAM JANGKA PENDEK…
Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan
Memberikan Dampak Ekonomi Melalui Jalur Investasi
Dalam jangka pendek, investasi infrastruktur untuk Investasi di Kalimantan Timur akan
pembangunan ibu kota baru akan menciptakan mendorong investasi di provinsi sekitar
pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dan sekitarnya….. Kalimantan Timur, yang antara lain:
Sumatera
Kalteng
DKI Jakarta
Sulawesi lainnya
Sulbar
Sulteng
Sulsel
Timur
Peningkatan investasi riil 4,7%
di Indonesia:
Sumber: perhitungan Bappenas DKI Jakarta akan tetap mengalami peningkatan investasi,
supporting terhadap pembangunan ibu kota baru
20
Pembangunan Ibu Kota Baru akan
Meningkatkan Perdagangan Antarwilayah
Proses pembangunan ibu kota baru akan membutuhkan suplai material dan barang ke provinsi Kalimantan
Timur, yang mengakibatkan peningkatan perdagangan dari Provinsi lain ke Kalimantan Timur
Sulbar
DKI Jakarta
Indonesia Timur
Sumatera
Kalsel
Kalteng
Sulsel
Sulawesi Lainnya
Jawa Bag. Barat
Sulteng
Jawa Bag. Timur
Kalbar
Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan akan meningkatkan output beberapa sektor non-tradisional,
terutama Sektor Jasa
200
150
Dalam jangka Panjang, Sektor jasa akan
berkembang di lokasi Ibu Kota baru
100
50
27 Communicaton
13 PaperPrd
11 Textiles
3 Animals
21 Utility
19 Metals
4 Forestry
6 Finance
23 Trade
25 Hotel
31 GovHealthSvc
33 PrivatEducat
34 PrivatHealth
15 PetrolRefin
2 EstateCrops
5 Fishing
8 OilGas
24 Restaurant
28 RealEstateDo
30 GovEducSvc
1 Crops
7 Coal
9 OtherMining
12 WoodPrd
17 OthManufact
20 Machines
29 GeneralGov
35 OthServices
16 RubbrPlastic
18 Cement
26 Transportati
10 FoodProds
14 Chemicals
22 Construction
32 OthGovSvc
-50
Long-Run Short-Run
Sumber: perhitungan Bappenas 22
Pemindahan IKN ke Kalimantan Timur akan Mendorong
Diversifikasi Ekonomi di Pulau Kalimantan…
Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan akan meningkatkan output beberapa sektor non-tradisional,
di Provinsi lain di Kalimantan
Pertumbuhan Output Sektor di Kalimantang Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat
8
7
Sektor tradisional: batu Sektor nontradisional akan
6
bara, perkebunan, dan berkembang di Provinsi lain di
5
kehutanan akan Kalimantan, untuk menyuplai
4 mengalami perlambatan
3 kebutuhan Kaltim
2
1
0
31 GovHealthSvc
32 OthGovSvc
8 OilGas
4 Forestry
11 Textiles
6 Finance
13 PaperPrd
34 PrivatHealth
23 Trade
3 Animals
25 Hotel
15 PetrolRefin
33 PrivatEducat
2 EstateCrops
5 Fishing
17 OthManufact
21 Utility
24 Restaurant
28 RealEstateDo
30 GovEducSvc
1 Crops
7 Coal
9 OtherMining
12 WoodPrd
19 Metals
20 Machines
29 GeneralGov
35 OthServices
16 RubbrPlastic
18 Cement
26 Transportati
10 FoodProds
14 Chemicals
22 Construction
27 Communicaton
-1
-2
wL rK
Kalimantan Timur Sektor Sektor
10,9% Padat karya Padat Modal
14% 5,1%
Pulau Kalimantan
6,0%
Share pendapatan yang berasal dari sektor
padat karya mengalami peningkatan
24
PEMBIAYAAN IKN MELIBATKAN PERAN SERTA BUMN
KPBU dan Swasta diharapkan sebagai Sumber Utama Pembiayaan
▪ Perumahan umum
26,4% ▪ Pembangunan perguruan tinggi
▪ Science-technopark
SWASTA Peningkatan bandara, pelabuhan,
123,2T Didanai Swasta
(Termasuk Untuk Biayai ▪
dan jalan toll
BUMN) ▪ Sarana kesehatan
▪ Pusat perbelanjaan/shopping mall
▪ MICE
25
PELUANG BISNIS/INVESTASI DALAM TAHAPAN
PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA
27
MENDORONG SUMBER PERTUMBUHAN
28
MENYAMBUNGKAN INFRASTRUKTUR DENGAN SUMBER
PERTUMBUHAN
AKSELERASI ENERGI
PEMBANGUNAN TOL TRANS SUMATERA PENGEMBANGAN WADUK
TERBARUKAN DAN BAHAN
• Pengurangan Waktu Tempuh Aceh-Lampung dari 48 Jam
MULTIGUNA DAN
BAKAR NABATI BERBASIS
Menjadi 30 Jam MODERNISASI IRIGASI
KOMUNITAS
PEMBANGUNAN KA CEPAT (JAKARTA – BANDUNG – • Meningkatkan nilai tambah hasil • Tersedianya pasokan air baku
SURABAYA) perkebunan sawit rakyat & 49,25 m3/detik dan pasokan
produktivitas BBN listrik sebesar 1.316,73 MW
• Pengurangan Waktu Tempuh Jakarta-Surabaya Menjadi 5,5
Jam dan Jakarta – Bandung menjadi 40 menit
PENYELESAIAN 35000 MW
PEMBANGUNAN KA ANGKUTAN BARANG (KA • Menurunkan tingkat pemadaman listrik (SAIDI) di sistem utama
SULAWESI, MAKASSAR – PARE PARE) maksimal menjadi 32 jam di 2024
• Peningkatan angkutan barang melalui Kereta Api sebanyak PROYEK REVITALISASI KILANG MINYAK
1,5 juta ton
• Terintegrasinya kawasan industri dengan pelabuhan • Mengurangi impor BBM sebesar 295 Balikpapan, Cilacap, Balongan,
ribu bph hingga tahun 2024 Dumai, Tuban dan Bontang
makassar
SUMATERA
PENGEMBANGAN JARINGAN 7 PELABUHAN UTARA
KALIMANTAN
TERPADU BARAT SULAWESI
UTARA
PAPUA
• Mengurangi biaya operasional pelabuhan sebesar 15% BARAT
• Layanan kapal minimal 3.500 TEUs yang tetap dan teratur SULAWESI
SELATAN
DKI JAKARTA
JAWA
Sumut, Kalbar, DKI Jakarta, Jatim, Sulsel, TIMUR
Sulut, Papua Barat 29
C. MAJOR PROJECT : PERKUATAN SUMBER DAYA MANUSIA
30
Pelayanan Dasar
Optimalisasi Bantuan ke
masyarakat
PERKUATAN SDM PERLUASAN DISTRIBUSI AIR BERSIH
DI SELURUH WILAYAH
• Menyediakan air baku di 122 DIGITALISASI DAN INTEGRASI
kabupaten 3T BANTUAN SOSIAL
• Meningkatkan ketepatan sasaran
PERCEPATAN PEMBANGUNAN 10 JUTA bansos & mendorong cakupan
PENURUNAN SAMBUNGAN RUMAH layanan keuangan formal bagi
KEMATIAN IBU HAMIL • Meningkatkan akses air minum & masyarakat miskin & rentan
menurunkan angka stunting
DAN STUNTING
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR GAS
• Menurunkan angka PENINGKATAN AKSES SANITASI KOTA
kematian lbu hingga (AIR LIMBAH) LAYAK DAN AMAN
183 per 100.000 • Meningkatnya rumah tangga yang • Penghematan subsidi LPG sebesar Rp
kelahiran hidup memiliki akses sanitasi layak menjadi 1,26 Triliun per tahun
• Menurunnya prevalensi 90%
stunting hingga 19% PENYEDIAAN 100.000 UNIT HUNIAN Aceh, Banten, DKI Jakarta, Jambi, Jabar,
LAYAK Jateng, Jatim, Kaltim, Kalut, Kepri,
Lampung, Riau, Sulses, Sulteng, Sumsel,
• Meningkatnya akses perumahan layak, Sumut
aman dan terjangkau untuk 100.000
rumah tangga perkotaan
• Mencegah kawasan kumuh
31
D. MAJOR PROJECT : PENGEMBANGAN DAN PEMERATAAN KEWILAYAHAN
32
PENGEMBANGAN DAN PEMERATAAN KEWILAYAHAN
PENGEMBANGAN KOTA BARU
• Meningkatnya Indeks Kota
Berkelanjutan
Palembang, Banjarmasin,
Makassar dan Denpasar
33
PENGEMBANGAN DAN PEMERATAAN KEWILAYAHAN
PAPUA BARAT
34
E. MAJOR PROJECT : MITIGASI BENCANA DAN STABILITAS PEMBANGUNAN
35
MITIGASI BENCANA DAN STABILITAS PEMBANGUNAN
PENGUATAN SISTEM PERINGATAN
PENGELOLAAN CITARUM HARUM DINI MULTI ANCAMAN BENCANA
TERPADU
• Peningkatan kualitas air
• Meningkatkan kecepatan penyampaian
menjadi kelas II
informasi peringatan dini bencana dari
5 menit menjadi 2 menit
PEMBANGUNAN TANGGUL LAUT PENGUATAN KEAMANAN SIBER
PANTAI UTARA JAWA TERINTEGRASI PEMBANGUNAN FASILITAS
• Menurunnya angka kejadian
DENGAN PEMBANGUNAN JALAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS
serangan siber
TOL SEMARANG DEMAK DAN LIMBAH B3 TERPADU
• Mengatasi Banjir Rob di Jakarta Utara, • Meningkatkan Jumlah Limbah B3
Semarang, Pekalongan, Demak, Cirebon Medis terolah sebesar 160 Ton/Hari
SULAWESI
TENGAH
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
DAERAH TERDAMPAK BENCANA
• Mempercepat rehabilitasi dan
rekonstruksi daerah terdampak BANTEN
bencana
NTB
36
6. DUKUNGAN BUMN
37
KERANGKA DASAR PENDANAAN
PEMERINTAH – BUMN – DUNIA USAHA
38
MANFAAT MENGGUNAKAN SKEMA KPBU (1/2)
39
MANFAAT MENGGUNAKAN SKEMA KPBU (2/2)
Terdapat
Pembagian Risiko Penetapan Tarif Peraturan Politik Pengadaan Lahan
antara Pemerintah
dengan Swasta Alokasi Risiko ke Pihak Swasta
Pembangunan SDM
• Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan
(a.l Vokasi)
• Pengembangan Riset dan Pemanfaatannya Dukungan BUMN dan Swasta untuk Proyek lainnya a.l :
• Pembangunan Lembaga Permasyarakatan (LAPAS)
Dukungan Pembiayaan dan Pemasaran
• Pengembangan dan perkuatan industri pertahanan
dalam negeri
41
BUMN DIHARAPKAN MENDUKUNG PERTUMBUHAN WILAYAH DAN
PENGEMBANGAN KAWASAN
Prioritas Pembangunan Prioritas Pembangunan Wilayah Kalimantan Prioritas Pembangunan Wilayah Sulawesi Prioritas Pembangunan Wilayah
Wilayah Sumatera 1. Penguatan konektivitas wilayah. 1. Ketahanan bencana alam dan pemulihan Maluku
1. Ketahanan bencana pantai 2. Pengembangan industri pengolahan sumber daya pascabencana Sulawesi Tengah. 1. Pengembangan kawasan dan
barat Sumatera. alam, perkebunan dan hasil tambang. industri perikanan
2. Pengembangan industri pengolahan hasil
2. Pengembangan industri perikanan, pertanian dan logam dasar. 2. Penguatan konektivitas
3. Percepatan pembangunan kawasan perdesaan,
pengolahan komoditas mendukung industri perikanan
unggulan (agroindustri). tertinggal dan perbatasan. 3. Pengembangan kawasan pariwisata.
dan pariwisata.
3. Pengembangan SDM
3. Percepatan pembangunan
terampil.
kawasan perdesaan, tertinggal
MALUKU dan perbatasan.
KALIMANTAN 2020: 6,65
43