Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SMA NEGERI 8 CIREBON

Skip to content
 Home
 About
 GALLERY
← Hello world!

BAB 6 PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Posted on December 3, 2012by abdullahsathori
1. A. RINGKASAN MATERI
Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan atau penjajahan. Islam
berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif, berkat
kegigihan para ulama. Dalam menyampaikan kosepsi islam, para ulama berpegang
teguh pada prinsip Q.S. Al-Baqarah [2] : 256, “Tidak ada paksaan dalam agama.”

Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara lain,

1. 1. Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak
dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan
Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama
dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan
duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam.
Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

1. 2. Kultural
Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media
kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa. Misalnya
Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang. Ia mengembangkan wayang
kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan
pengembangan gamelannya. Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari
masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang. Sedang Sunan Giri
menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan
cublak suweng dan lain-lain.
1. 3. Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam
diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang
yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran
pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti
Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai
sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran
Islam di seluruh Indonesia.
1. 4. Kekuasaan politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari
para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan
menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh
Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana
yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan
komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di
Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia
dimasa mendatang.

1. B. Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah Nusantara


2. 1. Di Sumatra
Kesimpulan hasil seminar di Medan tersebut di atas, dijelaskan bahwa wilayah
Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau Sumatra dan
daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di masing-masing kedua
daerah tersebut berdiri kerajaan Islam yang pertama yaitu kerajaan Islam Perlak dan
Samudra Pasai.
Menurut keterangan Prof. Ali Hasmy dalam makalah pada seminar “Sejarah Masuk dan
Berkembangnya Islam di Aceh” yang digelar tahun 1978 disebutkan bahwa kerajaan
Islam yang pertama adalah kerajaan Perlak. Namun ahli sejarah lain telah sepakat,
Samudra Pasailah kerajaan Islam yang pertama di Nusantara dengan rajanya yang
pertama adalah Sultan Malik Al-Saleh (memerintah dari tahun 1261 s.d 1297 M). Sultan
Malik Al-Saleh sendiri semula bernama Marah Silu. Setelah mengawini putri raja Perlak
kemudian masuk Islam berkat pertemuannya dengan utusan Syarif Mekkah yang
kemudian memberi gelar Sultan Malik Al-Saleh.

Pasai cukup tangguh dikala itu. Baru pada tahun 1521 di taklukkan oleh Portugis
dan mendudukinya selama tiga tahun. Pada tahun 1524 M Pasai dianeksasi oleh raja
Aceh, Ali Mughayat Syah. Selanjutnya kerajaan Samudra Pasai berada di bawah
pengaruh kesultanan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam (sekarang dikenal
dengan kabupaten Aceh Besar).
Munculnya kerajaan baru di Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam,
hampir bersamaan dengan jatuhnya kerajaan Malaka karena pendudukan Portugis.
Dibawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah atau Sultan Ibrahim kerajaan Aceh terus
mengalami kemajuan besar. Saudagar-saudagar muslim yang semula berdagang dengan
Malaka memindahkan kegiatannya ke Aceh. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya
pada masa pemerintahan Iskandar Muda Mahkota Alam ( 1607 – 1636).

Kerajaan Aceh ini mempunyai peran penting dalam penyebaran Agama Islam ke
seluruh wilayah Nusantara. Para da’i, baik lokal maupun yang berasal dari Timur
Tengah terus berusaha menyampaikan ajaran Islam ke seluruh wilayah Nusantara.
Hubungan yang telah terjalin antara kerajaan Aceh dengan Timur Tengah terus
semakin berkembang. Tidak saja para ulama dan pedagang Arab yang datang ke
Indonesia, tapi orang-orang Indonesia sendiri banyak pula yang hendak mendalami
Islam datang langsung ke sumbernya di Mekah atau Madinah. Kapal-kapal dan
ekspedisi dari Aceh terus berlayar menuju Timur Tengah pada awal abad ke 16. Bahkan
pada tahun 974 H. atau 1566 M dilaporkan ada 5 kapal dari kerajaan Asyi (Aceh) yang
berlabuh di bandar pelabuhan Jeddah. Ukhuwah yang erat antara Aceh dan Timur
Tengah itu pula yang membuat Aceh mendapat sebutan Serambi Mekah.

2. Perkembangan Islam di Jawa


Benih-benih kedatangan Islam ke tanah Jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad
pertama Hijriyah atau abad ke 7 M. Hal ini dituturkan oleh Prof. Dr. Buya Hamka
dalam bukunya Sejarah Umat Islam, bahwa pada tahun 674 M sampai tahun 675 M.
sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di tanah Jawa (Kerajaan
Kalingga) menyamar sebagai pedagang. Bisa jadi Muawiyah saat itu baru penjajagan
saja, tapi proses dakwah selanjutnya dilakukan oleh para da’i yang berasal dari Malaka
atau kerajaan Pasai sendiri.
Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali
Sanga, yaitu
:
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
Beliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap pelopor penyebaran
Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata negara dan sebagai perintis lembaga
pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M.(882 H) dimakamkan di Gapura Wetan
Gresik
1. b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)
Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya orang Arab dan ibunya orang Cempa, ia
sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal kompromi dengan budaya lokal.
Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak mencuri, mabuk, main wanita,
judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit. Beliau wafat di desa Ampel tahun 1481
M.

Jasa-jasa Sunan Ampel :

1) Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir para
mubalig kenamaan seperti : Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan Demak
pertama), Raden Makhdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat) dan Maulana
Ishak yang pernah diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah Blambangan.

2) Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung Demak yang dibangun pada tahun
1479 M.

3) Mempelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden


Patah sebagai Sultan pertama

1. c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)


Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai ilmu
Falak. Dimasa menjelang keruntuhan Majapahit, ia dipercaya sebagai raja peralihan
sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan Demak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia
menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.
1. d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pasai bersama-sama
Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah. Beliau wafat tahun 1515 M.
1. e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia membuat
wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan Giri sempat
menentangnya, karena wayang kulit kala itu menggambarkan gambar manusia utuh
yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi wayang kulit yang
bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha ijtihad di bidang fiqih yang
dilakukannya dalam rangka dakwah Islam.
1. f. Sunan Drajat
Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan Bonang). Dakwah
beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga mengkader para da’i yang berdatangan
dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate dan Hitu Ambon.
1. g. Syarif Hidayatullah
Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancukan dengan
Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki kesultanan sendiri di Cirebon yang
wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat sokoguru masjid Demak
selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Keberadaan Syarif
Hidayatullah dengan kesultanannya membuktikan ada tiga kekuasaan Islam yang hidup
bersamaan kala itu, yaitu Demak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak dijadikan pusat
dakwah, pusat studi Islam sekaligus kontrol politik para wali.
1. h. Sunan Kudus
Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq. Lahir pada pertengahan abad ke 15 dan wafat
tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di daerah kudus dan
sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sangat terkenal dan merupakan
salah satu warisan budaya Nusantara.
1. i. Sunan Muria
Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan Kalijaga. Beliau
menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang serta kesenian
daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, disebelah utara kota Kudus.
Diparuh awal abad 16 M, Jawa dalam genggaman Islam. Penduduk merasa tentram dan
damai dalam ayoman kesultanan Demak di bawah kepemimpinan Sultan Syah Alam
Akbar Al Fatah atau Raden Patah. Hidup mereka menemukan pedoman dan tujuan
sejatinya setelah mengakhiri masa Siwa-Budha serta animisme. Merekapun memiliki
kepastian hidup bukan karena wibawa dan perbawa sang Sultan, tetapi karena daulah
hukum yang pasti yaitu syari’at Islam
“Salokantara” dan “Jugul Muda” itulah dua kitab undang-undang Demak yang
berlandaskan syari’at Islam. Dihadapan peraturan negeri pengganti Majapahit itu,
semua manusia sama derajatnya, sama-sama khalifah Allah di dunia. Sultan-Sultan
Demak sadar dan ikhlas dikontrol oleh kekuasaan para Ulama atau Wali. Para Ulama
itu berperan sebagai tim kabinet atau merangkap sebagai dewan penasehat Sultan.

Dalam versi lain dewan wali sanga dibentuk sekitar 1474 M. oleh Raden Rahmat
(Sunan Ampel), membawahi Raden Hasan, Maftuh Ibrahim, Qasim (Sunan Drajat)
Usman Haji (ayah Sunan Kudus, Raden Ainul Yakin (Sunan Gresik), Syekh Sutan
Maharaja Raden Hamzah, dan Raden Mahmud. Beberapa tahun kemudian Syekh Syarif
Hidayatullah dari Cirebon bergabung di dalamnya. Sunan Kalijaga dipercaya para wali
sebagai muballig keliling. Disamping wali-wali tersebut, masih banyak Ulama yang
dakwahnya satu kordinasi dengan Sunan Ampel hanya saja, sembilan tokoh Sunan Wali
Sanga yang dikenal selama ini memang memiliki peran dan karya yang menonjol dalam
dakwahnya.

1. 3. Perkembangan Islam di Sulawesi


Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau
ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan
kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah
Celebes atau Sulawesi. Menurut catatan company dagang Portugis pada tahun 1540 saat
datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah ditemui pemukiman muslim di beberapa daerah.
Meski belum terlalu banyak, namun upaya dakwah terus berlanjut dilakukan oleh para
da’i di Sumatra, Malaka dan Jawa hingga menyentuh raja-raja di kerajaan Gowa dan
Tallo atau yang dikenal dengan negeri Makasar, terletak di semenanjung barat daya
pulau Sulawesi.
Kerajaan Gowa ini mengadakan hubungan baik dengan kerajaan Ternate dibawah
pimpinan Sultan Babullah yang telah menerima Islam lebih dahulu. Melalui seorang
da’i bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan ini dan pada tanggal
22 September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama memeluk Islam yang
kemudian bergelar Sultan Alaudin Al Awwal (1591-1636 ) dan diikuti oleh perdana
menteri atau Wazir Karaeng Matopa.
Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan pesan
Islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone. Raja Luwu
segera menerima pesan Islam diikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan raja Bone
yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 November 1611 M. Dengan
demikian Gowa (Makasar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan disegani.
Pelabuhannya sangat ramai disinggahi para pedagang dari berbagai daerah dan manca
negara. Hal ini mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi kerajaan Gowa
(Makasar). Puncak kejayaan kerajaan Makasar terjadi pada masa Sultan Hasanuddin
(1653-1669)

.
4. Perkembangan Islam di Kalimantan
Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Borneo melalui tiga
jalur. Jalur pertama melalui Malaka yang dikenal sebagai kerajaan Islam setelah Perlak
dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis kian membuat dakwah semakin
menyebar sebab para muballig dan komunitas muslim kebanyakan mendiamai pesisir
barat Kalimantan.
Jalur kedua, Islam datang disebarkan oleh para muballig dari tanah Jawa. Ekspedisi
dakwah ke Kalimantan ini mencapai puncaknya saat kerajaan Demak berdiri. Demak
mengirimkan banyak Muballig ke negeri ini. Para da’i tersebut berusaha mencetak
kader-kader yang akan melanjutkan misi dakwah ini. Maka lahirlah ulama besar, salah
satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Jalur ketiga para da’i datang dari Sulawesi (Makasar) terutama da’i yang terkenal
saat itu adalah Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan.

1. 5. Perkembangan Islam di di Maluku.


Kepulauan Maluku terkenal di dunia sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga
menjadi daya tarik para pedagang asing, tak terkecuali para pedagang muslim baik dari
Sumatra, Jawa, Malaka atau dari manca negara. Hal ini menyebabkan cepatnya
perkembangan dakwah Islam di kepulauan ini.

Islam masuk ke Maluku sekitar pertengahan abad ke 15 atau sekitar tahun 1440
dibawa oleh para pedagang muslim dari Pasai, Malaka dan Jawa (terutama para da’i
yang dididik oleh para Wali Sanga di Jawa). Tahun 1460 M, Vongi Tidore, raja Ternate
masuk Islam. Namun menurut H.J De Graaft (sejarawan Belanda) bahwa raja Ternate
yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin (1486-1500 M). Setelah itu Islam
berkembang ke kerajaan-kerajaan yang ada di Maluku. Tetapi diantara sekian banyak
kerajaan Islam yang paling menonjol adalah dua kerajaan , yaitu Ternate dan Tidore.

Raja-raja Maluku yang masuk Islam seperti :


a. Raja Ternate yang bergelar Sultan Mahrum (1465-1486).

b. Setelah beliau wafat digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin yang sangat besar jasanya
dalam menyiarkan Islam di kepulauan Maluku, Irian bahkan sampai ke Filipina.

c. Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaluddin.


d. Raja Jailolo yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin.
e. Pada tahun 1520 Raja Bacan masuk Islam dan bergelar Zaenal Abidin.

Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian yang
disiarkan oleh raja-raja Islam di Maluku, para pedagang dan para muballig yang juga
berasal dari Maluku.

Daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah : Miso, Jalawati, Pulau
Waigio dan Pulau Gebi

1. 1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perjuangan umat Islam oleh para ulama dan masyarakat tidak pernah berhenti
sejak kehadirannya hingga pada masa penjajahan dan masa kemerdekaan dalam
berbagai aspek. Ada dua cara yang dilakukan oleh para ulama dalam
menumbuhkembangkan ajarannya yaitu sebagai berikut :
1. Membentuk kader-kader ulama yang akan bertugas sebagai Mubaligh
2. Melalui karya-karya tulisan yang tersebar dan dibaca kaum muslimin di
Nusantara
Menurut Syeh Muhammad Naquib Alatas, menyatakan pada bad ke-16 dan 17 banyak
bermunculan ilmuwan-ilmuwan musim di Indonesia, antara lain :

1. Hamzah Fansuri dari Sumatera Utara ahli ilmu kalam “Asrarul Arifin Fi Bayan
Illa Suluk, wat tauhid,” (berisi uraian islam ideologi Islam)
2. Sayam Suddin As Sumaterani, “Miratul Mu’min atau Cermin orang beriman” di
tahun 1601
3. Nurudin Ar Raniri, karyanya meliputi ilmu fikih, hadist, akidah dan sebagainya.
4. Abdul Muhyi karyanya Martabat “Kang Pitu” (Martabat Yang Tujuh).
5. Sunan Bonang karyanya “Suluk Minjil” yang mengandung ajaran tasawuf
6. Ronggo Warsito karyanya “Wirid Hidayat Jati”
7. Syeh Nawawi dari Banten, menulis 26 buah buku yang paling terkenal Tafsir “Al
Muris” dan kitab Safinah

1. 2. Perkembangan Seni dan Budaya


A. Arsitek bangunan
Hasil seni bangunan pada zaman pertumbuhan dan perkembnagan Islam di
Indonesia anatara lain :

1) Masjid-masjid seperti :

 Masjid kuno Demak


 Masjid Agung Cipta Rasa Keraton Kasepuhan Cirebon
 Masjid Agung Banten
 Masjid Baiturrahman Aceh
2) Beberapa masjid yang masih terdapat sein bangunan yang menyerupai bangunan
Meru pada zaman Hindu-Buddha di Indonesia

1. 3. Organisasi Islam di Indonesia


Organisasi Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut :

1) Syarikat Dagang Islam (SDI) berdiri tahun 1905 dipimpin oleh H.Syamsudin,
Am Sangaji, HOS Cokroaminoto dan H.Agus Salim. Organisasi ini didirikan bertujuan
untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia terutama dunia perniagaan
2) Muhammadiyah didirikan di Jogjakarta tahun 1912 M oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Muhammadiyah bukan partai politik tetapi gerakan Islam yang menjiwai segla gerak
dan perilaku manusia untuk dapat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya, Amar ma’ruf nahi munkar, berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.
Usahanya adalah di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya

3) Nahdhatul Ulama (NU) berdiri pada tahun 1926 M oleh KH Hasyim Asy’ari.
Tujuan didirikan NU adalah membangkitkan semangat para ulama Indonesia dengan
cara meningkatkan dakwah dan pendidikan karena saat itu Belanda melarang
mendirikan sekolah-sekolah yang berbasis Islam seperti Pesantren. Jamiah NU terus
berkembang pesat. Pada pemilu 1971 sempat tergoda politik dengan menjadikan NU
sebagai partai politik, karena dirasakan kurang menguntungkan, maka NU keluar dari
parpol dan kembali ke tujuan semula sebagai jamiah keagamaan dan sosial.

4) Al Irsyad berdiri pada tahun 1914 M, kegiatannya di bidang pendidikan anak-anak


perempuan dan bagi siswa yang berprestasi diberi beasiswa dan dikirim ke Mesir.

1. 4. Hikmah Perkembangan Islam di Indonesia


Pertumbuhan komunitas Islam yang bermula dari pedagang Gujarat dan Arab yang
diiringi dengan keramahan dan perilaku dagang yang baik, memberikan kesan positif,
dan penyebaran Islam dapat diterima serta tumbuh subur dalam masyarakat Indonesia
banyak manfaat yang kita ambil diantaranya :

1. Kehadiran pedagang Islam dari luar Indonesia dengan menyampaikan Islam


secara sabar dan penuh kesopanan. Menjadikan masyarakat Indonesia berubah
drastis dari masyarakat yang bekepercayaan dinanimisme berubah menjadi
monotheis yang berketuhanan Yang Maha Esa (bertauhid).
2. Hasil karya para ulama berupa karangan buku sangat berharga untuk dijadikan
sumber pengetahuan.
3. Meneladani para ulama yang telah berhasil menjadikan masyarakat gemar
memahami dan mempelajari Al-Qur’an
4. Memperkarya dalam bentuk (arsitek) bangunan seperti Mesjid sebagai tempat
ibadah.
5. Mengajarkan tentang Islam harus dengan keramah tamahan dan bijaksana serta
membiasakan masyarakat Islam bersikap konsisten.
6. Memanfaatkan peninggalan sejarah baik berupa makam, masjid, dan peninggalan
lainnya untuk dijadikan pembelajaran.
7. Mengajarkan sikap tetap bersama, rukun, dan bersama-sama mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Menyadari bahwa pelajaran sejarah perlu dijadikan bahan pemikiran dan
peneladanan bagi orang-orang beriman.

1. C. MEDIA KEAGAMAAN
Anda diminta menulis singkat biografi salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, anda
boleh memilih KH. Hasyim Asy’ari pendiri NU, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
mantan presiden RI atau KH. Hasyim Muzadi mantan ketua umum PBNU Bandingkan
tulisan anda dengan tulisan teman anda dalam satu kelas.

Share this:

 Twitter

 Facebook

Loading...
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

← Hello world!
Leave a Reply

Email (required)(Address never made public)

Name (required)
Website

Notify me of new comments via email.

Notify me of new posts via email.


Post Comment

 pencarian
Search

 Lihat Kalender
M T W T F S S

1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
December 2012
 Artikel yang baru dibuka
 BAB 6 PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
 Hello world!
 Archives
 December 2012
 Categories
 Uncategorized
 Meta
 Register
 Log in
 Entries feed
 Comments feed
 WordPress.com

 musik ku
 Top Clicks
 None
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Create a free website or blog at WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai