HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN

KEJADIAN SINDROM KORONER AKUT DI RSUD JAYAPURA

1
Diky Armof Maulana, 2Joel Herbet Marudut Hasiholan Manurung, dr,
Sp.JP.,3Agnes S Rahayu, dr, M.Kes

INTISARI
Latar belakang : Diabetes melitu tipe 2 (DMT2) merupakan kelompok DM
dengan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif. Pada DMT2 yang tidak
terkendali dapat terjadi komplikasi metabolik akut maupun komplikasi vaskular
kronik, baik mikroangiopati maupun makroangiopati. Salah satu komplikasi
makroangiopati adalah sindrom koroner akut (SKA).
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif,
yaitu penelitian epidemiologi studi analitik bersifat observasional dengan
pendekatan penelitian kohort retrospektif. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah data primer (berupa lembar wawancara apabila pada rekam
medik tidak terdapat) dan data sekunder (berupa rekam medis pasien) di poli
jantung RSUD Jayapura.
Hasil penelitian : Dari sampel berjumlah 82 (100%) pasien, terdapat 36 (43,9%)
pasien yang menderita SKA disertai DMT2, 26 (31,7%) pasien menderita SKA
tidak disertai DMT2, 20 (24,4%) pasien tidak menderita SKA namun memiliki
DMT2, dan 0 (0,0%) pasien yang tidak menderita SKA dan juga tidak menderita
DMT2. Hasil uji chi square 0,001< 0,05 menunjukan terdapat hubungan DMT2
dengan kejadian SKA (p= 0,001; 95% CI= 1,56). Pasien yang menderita DMT2
beresiko untuk terkena SKA 1,56 lebih besar.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara DMT2 dengan kejadian SKA.
Kata kunci : DMT2, SK

1
 RELATIONSHIP BETWEEN TYPE 2 DIABETES MELITUS WITH THE
EVENT OF ACUTE CORONER SYNDROME IN GENERAL HOSPITAL
REGIONAL OF JAYAPURA
1
Diky Armof Maulana, 2Joel Herbet Marudut Hasiholan Manurung, dr,
Sp.JP.,3Agnes S Rahayu, dr, M. Kes

ABSTRACT
Background : Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a group of DM with insulin
resistance accompanied by relative insulin deficiency. In uncontrolled T2DM
there can be acute metabolic complications and chronic vascular complications,
both microangiopathy and macroangiopathy. One macroangiopathic
complication is acute coronary syndrome (ACS).
Research method : This study uses quantitative research methods, namely
analytic epidemiological studies that are observational with a retrospective
cohort research approach. Data collection techniques in this study are primary
data (in the form of interview sheets if there is no medical record) and secondary
data (in the form of patient medical records) in the cardiac station of General
Hospital Regional Of Jayapura.
Results Research: From a sample of 82 (100%) patients, there were 36 (43.9%)
patients suffering from SKA accompanied by DMT2, 26 (31.7%) patients suffering
from SKA not accompanied by DMT2, 20 (24.4%) patients not suffering SKA but
has T2DM, and 0 (0.0%) patients who do not suffer from SKA and also do not
suffer from T2DM. The results of the chi square test 0.001 <0.05 showed there
was a relationship between DMT2 and the incidence of SKA (p = 0.001; 95% CI
= 1,56). Patients suffering from T2DM are at greater risk of developing 1,56
SKA.
Conclusion : There is a relationship between DMT2 and the incidence of ACS.
Keywords : T2DM, ACS