Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN DESAIN RENCANA DETAIL/ PEMBANGUNAN


KAWASAN WISATA AIR PANAS SULILI
PADA DINAS SOSIAL, KEBUDAYAAN DAN PARAWISATA KABUPATEN PINRANG
TAHUN ANGGARAN 2013

I. PENDAHULUAN
A. Umum
1. Setiap pembangunan yang dibiayai oleh Pemerintah harus diwujudkan dengan
sebaik-baiknya,sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya,andal dan ramah lingkungan serta berkontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur di Indonesia umumnya dan daerah khususnya.
2. Setiap bangunan gedung Negara harus direncanakan, dirancang dengan baik dan
menyeruh sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,norma serta tatalaku
professional.
3. Penyedia jasa perencanaan untuk bangunan Negara, sarana dan prasarana perlu
diarahkan secara baik dan menyeluruh sehingga mampu menghasilkan karya
rancang bangunan.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu dipersiapkan
secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan
yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

B. Maksud dan Tujuan


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan perencanaan
yang memuat masukan azas,crekteria,masukan,keluaran dan proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas
perencana.
2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan perencana dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.
3. Bahwa melalui KAK Prosedur Pokok Pengadaan bangunan Negara tersebut,untuk
kreateria pengadaan lahan untuk bangunan maka pemberian bantuan teknis oleh
instansi terkait untuk standarisasi dan dapat berjalan efektif,efisien,dengan
harapan,agar bangunan Negara memenuhi persyaratan fungsional,teknis
teknologi,serta keselarasan terhadap lingkungan fisik maupun sosial, dan
penggunaan sumber daya yang seefektif dan seefisien mungkin dapat diperoleh.

C. Latar belakang
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Perencanaan Kawasan wisata air
panas sulili Kabpaten pinrang Tahun Anggaran 2013 kantor Dinas
Sosial,kebudayaan dan parawisata .Dengan dana DANA ALOKASI UMUM,
perbantuan dari pusat sesuai dengan anggaran dasar pada Dinas sosial,
Kebudayaan dan Parawisata Kab, Pinrang Untuk lokasi Kawasan Wisata Air Panas
Sulili Tahun Anggaran 2013
2. Pemegang Mata Anggaran adalah kuasa Pengguna Anggaran Dinas
Sosial,kebudayaan dan Parawisata Untuk melaksanakan kegiatan tersebut
dibentuk organisasi Pengguna Anggaran,Kuasa Pengguna Anggaran,Pejabat
Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan barang dan jasa,sesuai dengan
Keputusan 02 Tahun 2013 Tanggal 02 Januari 2013.

D. Lingkup Kegiatan / Pekerjaan.


Lingkup Kegiatan / Pekerjaan ini adalah perencanaan Kawasan Wisata Air Panas Sulili
Tahun Anggaran 2013 kantor Dinas Sosial,Kebudayaan dan Parawisata Kab, Pinrang
Prov,sulawesi selatan.

II. KEGIATAN PERENCANAAN


Lingkup kegiatan yang dilaksanakan oleh konsultan Perencana mengacu pada surat
Keputusan DPA SKPD Nomor 2.04 01 16 01 5 2 tentang pengesahan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran dan pedoman Tenis Pembangunan sarana dan Prasrana
kawasan wisata yang terdiri :
1. Persiapan perencanaan,seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan,
membuat interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2. Penyusunan Pengembangan rencana,yaitu membuat rencana kerja,rencana
arsitektur,struktur,utilitas dan perkiraan biaya.
3. Penyusunan pengembangan rencana detail,yaitu membuat gambar detail,spesifikasi
dan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) Dokumen lelang,Rencana Anggaran Biaya
(RAB) serta laporan akhir perencanaan.
4. Mengadakan konsep/persiapan pelelangan sederhana
5. Membantu kepanitiaan pengadaan barang dan jasa
6. Menentukan penyusunan gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan serta memberikan penjelasan terhadap persoalan yang timbul selama
masa pelaksanaan konstruksi.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

A. Biaya Perencanaan adalah Tanggung jawab Perencanaan secara professional atas


jasa perencanaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode etik tatalaku
yang berlaku.
B. Secara Umum tanggung jawab konsultan perencana dalam hal perencanaan adalah ;
1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standart
perencanaan yang berlaku.
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus dapat mengakomodasi batasan-
batasan yang telah digariskan oleh kegiatan termasuk melalui Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini,dan memenuhi persyaratan bidang pekerjaan umum yang telah
digariskan serta yang paling utama adalah segi pembayaran,volume
pekerjaan,waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
3. Keluaran yang harus dipenuhi adalah pembuatan RAB fisik,gambar kerja,dan
spesifikasi teknis sesuai dengan perencanaan yang dimaksud dan sudah ada
pengesahan dari dinas/lembaga yang ditunjuk pemerinatah.
4. Hasil karya perencanaan yang dihasilakan harus telah memenuhi peraturan
standart dan pedoman teknis bangunan gedung yang dipersyaratkan.

IV. BIAYA
Biaya pekerjaan Konsultan Perencanaan berpedoman pada petunjuk penyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk jasa konsultan,biaya lansung personil dan biaya
non personil yang antara lain terdiri dari;
 Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
 Materi dan penggandaan laporan
 Sewa peralatan kerja
 Sewa kendaraan
 Biaya rapat-rapat
 Biaya perjalan local
 Pajak-pajak

Ketentuan pembiayaan,biaya lansung personil tidak dibawah 60% dari biaya total dan
biaya non personil tidak lebih dari 40% dari biaya total,dan lebih lanjut mengikuti surat
perjanjian pekerjaan perencanaan.

Sumber Dana
Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada Surat Keputusan
Nomor 2.04 01 16 01 5 2 Tahun 2013,tanggal 02 2013 ,tentang Pengesahan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran SKPD Dinas Sosial ,Kebudayaan dan Parawisata.

V. METODOLOGI PENDEKATAN
Metologi pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
pengenalan terhadap pekerjaan yang diwujudkan dalam alur fakir pengembangan
gagasan/konsep untuk dapat terciptanya perencanaan,penyusunan pendekatan;Latar
belakan masalah,maksud dan tujuan,pemahaman pekerjaan fungsi konsultan
perencana,tanggapan KAK,TOR,Rencana kerja konsultan dan system
pengendalian,Jadwal pelaksanaan perencanaan,Mobilisasi dan demobilisasi personil
dan peralatan,cara penyampaian laporan,Struktur organisasi dan bagan alir kegiatan
perencanaan.

VI. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan konsultan perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
serta Terms Of Refence (TOR) dan metodologi perencanaan setelah mendapat
pengesahan dan lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian kerja yang meliputi:
 Gambar rencana teknis bangunan dermaga
 Gambar detail lengkap
 Gambar rencana tata lingkungan dermaga
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
 Rencana Kerja dan Volume pekerjaan (BQ)
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
 Laporan Perencanaan arsitektur,struktur,uttilitas lengkap dengan perhitungan.

VII. KREKTERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan Perencanaan serta yang dimaksud
pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) harus memperhatikan kriteria umum bangunan
disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu;

a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :


1. Menjamin bangunan Kawasan Wisata Air Panas Sulili dirikan berdasarkan
ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang
bersangkuatan
2. Menjamin bangunan dimamfaatkan sesuai dengan fungsinya
3. Menjamin keselamatan pengguna,masyarakat dan lingkungan.
4. A V.1941 yang telah diterjemahkanoleh kementrian Sosial,kebudayaan dan
parawisata Kementrian Departemen Pekerjaan Umum Penanggung jawab unsur
teknis
5. PBN 1978 (Peraturan Bangunan Nasional) yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum dan Kementrian Parawisata.

b. Persyaratan Arsitektur dan lingkungan


1. Menjamin terwujudnya bangunan Kawasan Wisata yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan,ketentuan wujud bangunan dan budaya
daerah,sehingga seimbang,serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik,social
dan budaya)
2. Menjamin terwujud tata ruang hijau dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan dermaga terhadap lingkungan.
3. Menjamin bangunan dermaga dibangun dan dimamfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.

c. Persyaratan struktur bangunan


1. Menjamin terwujudnya bangunan Kawasan Wisata yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia
2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan Kawasan Wisata
3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur
4. Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
oleh kegagalan struktur
5. PUBI 1982/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia) yang
dikeluarkan Kementrian Perhubungan dan Kementrian Pekerjaan Umum
6. PBI 1971/NI-2 (Peraturan Beton Indonesia) yang dikeluarkan Kementrian
Perhubungan dan Kementrian Pekerjaan Umum
7. PKKI 1961/NI-5 (Peraturan Kayu Indonesia) yang dikeluarkan Kementrian
Pekerjaan Umum dan Kementrian Perhubungan
8. PBN 1978 (Peraturan Bangunan Nasional) yang dikeluarkan Kementrian
Pekerjaan Umum dan Kementrian Perhubungan

d. Persyaratan Katahanan Terhadap Kebakaran


1. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat alam dan manusia
2. Menjamin terwujudnya banguna gedung yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara structural stabil selama kebakaran sehingga cukup
waktu bagi pemakai bangunan dermaga untuk evakuasi secara aman dan bagi
pemadam kebakaran memasuki lokasi serta menghindari kerusakan property
dan lainnya.
e. Persyaratan Mekanikal dan Elektrilal (Instalasi Listrik)
1. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai
fungsinya
2. PUIL 1977/NI-6 (Peraturan Umum Listrik Indonesia) yang dikeluarkan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
3. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh PLN (SPLN) instalatur.
4. Pedoman Plambing Indonesia 1979 yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum
5. Peraturan lain mengenai bahan bangunan dan konstruksi/instalasi dalam arti
seluas-luasnya yang berlaku di Indonesia dan dijadikan bahan perbandingan /
Pedoman bagi para ahli dan Pemerintah RI serta konsultan perencana.
f. Persyaratan Sanitasi dalam bangunan
1. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia
2. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
3. Menjamin terwujudnya kebersihan,kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi pemakai bangunan gedung dan lingkungan
4. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik
g. Persyaratan Ventilasi Pengkondisian Udara
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup,baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.

VIII. AZAS – AZAS

Selain dari kriteria diatas,dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknya


memperhatikan azas-azas bangunan gedung neagar sebagai berikut :

a. Bangunan hendaknya fungsional,efisien,menarik dan tetap menjaga keaslian sumber


air panas yang menjadi proritas utama dari kawasa wisata tersebut.
b. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekan pada kelatahan gaya dan kemewahan
material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknis dan
fungsi sosiaal bangunan.
c. Dengan batasan tidak menganggu poduktifitas kerja ,biaya infestasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya,hendaknya diusahakan serendah
mungkin, serta dilengkapi sistim keamanan termasuk CCTV.
d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.

IX. PROSES PERENCANAAN

a. Dalam prosesing perencanaan , untuk menhasilakn keluaran-keluaran yang


diminta,konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan
pengelola kegiatan.
b. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentuak produk awal antara pokok yang harus
dihasilak konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) serta pembuatan ,pengarahan ,penguasaan terms of Reference
(TOR) usulan teknis dan usulan biaya, dan tatacara pelaksanaan.
c. Pelaksanaan penyusunan dokumen pelelangan serta lampiran-lampirannya.
1) Uraian maksud dan tujuan dari perencanaan
2) Data-data harga yang berlaku , data-data geogologi, cuurah hujan, keadaan tanah,
keadaan air tanah,jaringan-jaringa air bersih dan air kotor serta macam-macam
tife pondasi dan struktur yang akan digunakan.
3) Rencana tapak untuk mendapatkan izin pendahuluan
4) Pra-rencana serta hasil penelitian dan pengujian anggaran untuk pelaksanaan
pembangunan gedung/tat ruang/cipta karya.
5) Program dan organisasi ruantg,pemilihan type struktur ,pemilihan sistim
perlistrikan ,system permesinan dan sitem utilitas lainnya
6) Gambar-gambar lengkap : rencana teknis ,rencana struktur ,rencan utilitas,
penjelasan rencana, perhitungan struktur , rencanaaa kerja dan syarat-syarat ,
jadwal pelaksanaan , dan rencana pelanggan.
7) Krekteria atau tolak ukur pengecekan mengikuti pengarahan ,penugasan dan
pedoman standart yang ditetapkan oleh departemen pekerjaan umum.

d. Pejabat pembuat kemetmen (PKK) atau kuasa pengguna anggaran atau staf teknis
yang ditugaskan melakukan penelitian terhadapa rencana pelaksanaan dan alokasi
tenaga yang diberikan oleh konsultan pertencana.dan pengecekan hadap demi tahap
sesuia dengan rencana kemajuan pekerjaan serta kebenaan hasi perencanaan.

e. Dalam pelaksanaan tugas,konsultan perencana harus lebih memperhatikan bahwa


waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengiikaT.
f. Jangka waktu pelaksanaa , khusus sampai diserahkannya dokumen perencanaan dan
dokumen lelang adalah 30 (tiga puluh )hari kalender.

X. MASUKAN

A. Informasi
1. untuk melaksanakan tugasnya,konsultan perencanaan harus mencari informasi yang
diberikan oleh pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran , pejabat pembuat
kometmen termasuk dalam kerangka acuan kerja (KAK) ini serta pemakai bangunan.
2. kesalahan / kelainan pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab konsultan perencana.

B. Tenaga ahli
Mengingat kebutuhan akan akuransi kualitas dan kualifikasi tenaga teknik ahli serta
tenaga penunjang lainnya maka tenaga ahli yang berpengalaman dibidangnya, adapun
tenaga ahli yang dibutuhkan yaitu :

1) Tenaga ahli arsitektur / sipil Eng ( Team Leader )


Pendidikan minimal S1 teknik Arsitektur atau sipil ,penalam kerja minimal (lima) tahun,
atau D3 / Sma pengalaman minimal 10 sepuluh (tahun).tugas team leader adalah
meminpin dan mengarahkan seluruh personil yang ditugaskan mulai dari observasi ,
investasi hingga kepada seluruh rangkaian pembuatan perencanaan (gambar desain).

2) Tenaga ahli arsitektur


Pedidikan minimal S1 teknik arsitektur ,pengalaman kerja minimal 3(tiga )tahun ,atau
D3 / SM pengalaman minimal 5 (lima) tahun, tugas dibidang arsitektur yang ditugaskan
mualai dari observasi , investasi hingga kepada seluruh rangkaian pembuatan
perencanaan ( gamabar desain).

3) Tenaga Ahli Sipil / Struktur / Bangunan dermaga :


Pendidikan minimal S1 teknik sispil, pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun, atau D3 /
SM pengalaman minimal 5 (lima) tahun.tugas teknik sipil / struktur adalah membuat
hitungan konstruksi sesuai dengan akan direncanakan.dan seluruh rangkaian
pembuatan perencanaan dan perhitungan (desaint struktur bangunan).

4) Tenaga Ahli Teknik Lingkungan :


Pendidikan minimal S1 teknik sipil, pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun, atau D3 /
SM pengalaman minimal 5 (lima) tahun ,tugas teknik sipil ? struktur adalah membuat
hitungan konstruksi serat saint konstruksi sesuai dengan akan direncanakan dan seluruh
rangkaian pembuatan perencanaan dan perhitungan ( desaint struktur bangunan).
5) Tenaga Ahli Sosial Ekonomi
Pendiikan minimal S1 tteknik sipil ,pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun,atau D3 /
SM pengalaman minimal 5 (lima) tahun,tugas teknik sipil / struktur adalah membuat
hitungan konstruksi serat saint konstruksi sesuai dengan akan direncanakan dan seluruh
rangkaian pembuatan perencanaan dan perhitungan ( desaint struktur bangunan).

6) Tenaga Ahli Mekanika / Elektrikal :


Pendidikan minimal S1 teknik Mekanika / Elektrikal , atau Teknik mesin, pengalaman
kerja minimal 5 (lima) tahun ,atau D3 / SM pengalaman minimal 10 (sepuluh)
tahun.tugas akhli mekanika / elektrikal (ME) adalah mengitung mendesaint instalasi
listrik dan lainnya.

7) Tenaga administrasi
Pendidikan minimal SLTA,pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun dibidang administrasi
dan komputerisasi.
- Masing-masing tenaga ahli dilengkapi dengan surat pernyataan bahwa yang
bersangkutan bersedia ditempatkan pada proyek ini
- Tenaga ahli yang diusulkan harus mempunyai Nomor registrasi (NRKA) dan referensi
Asosiasi Profesi yang dikeluarkan LPJK / sertifikat SKA.
- Masing-masing tenaga ahli konsultan yang bersangkutan mencantumkan NPWP
yang berpenghasilan diatas 2 9dua ) juta.
- Surat keterangan dari pemimpin perusahaan bahwa tenaga ahli bersangkutan /
karyawan dan bukan pegawai negeri.

XI. PROGRAM KERJA


A. Konsultan perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
1. Jadwal kegiatan secara detail yang dirinci terhadap kegiatan tersebut
2. Alokasi tenaga yang dilengkapi disiplin dan keahliannya
3. Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan perencana harus mendapat
persetujuan dari BPK (Pejabat Pembuat komitmen) atau Pengguna anggaran /
pengguna barang
4. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Anggaran / kuasa Pengguna Anggaran,setelah sebelumnya dipresentasikan oleh
Konsultan Perencana serta mendapatkan masukan teknis dari Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna anggran.

XII. PENUTUP.

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima,maka konsultan dari Pengguna
Anggaran memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan agar segera menyusun Program Kerja
yang dibahas dengan Pengguna Anggran /Kuasa Pengguna Anggaran.

Dibuat di : Pinrang
Tanggal : Januari 2013
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA
KETUA

Drs .E D I A , M.Si MUHTAR


Nip.19700604 199603 1 008 Nip.19830808 200604 1 008

MENYETUJUI / MENGETAHUI
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Drs.H.A.NONI HARIS PAIS,MM


Pangkat : Pembina Tk 1
Nip : 1956020819800311014

Anda mungkin juga menyukai