Anda di halaman 1dari 11

Judul Praktikum : Jaringan Otot

Hari/tanggal : Selasa 01 Oktober 2019

Tujuan Praktikum : 1. Untuk mengetahui macam-macam jaringan otot

2. Untuk membedakan jenis pada jaringan otot

3. Untuk mengetahui ciri-ciri pada jaringan otot

A. LANDASAN TEORI
Jaringan yang bertanggung jawab terhadap hampir semua tipe gerakan tubuh
adalah jaringan otot (muscle tissue). Karena jaringan otot inilah bisa berlari,
melompat, mencerna makanan, buang air besar, dan sebagainya. Semua sel-sel otot
terdiri atas filamen-filamen yang mengandung protein aktin dan myosin, yang
bersama-sama memungkinkan otot berkontraksi. Dan pada jarigan otot terdiri dari sel
yang juga mengandung jaringan ikat. Otot adalah jaringan paling melimpah pada
kebanyakan hewan, dan aktivitas otot menyususn sebagian besar kerja selular yang
mengonsumsi energy pada hewan yang aktif, sehingga membutuhkan banyaknya
oksigen dan sumber nutrisi yang didapatkan (Reece, 2008, p. 11).
Pada jaringan otot menyusun 40-50% dari berat badan total. Secara umum
fungsi jaringan otot ialah untuk pergerakan, stabilisasi posisi tubuh, mengatur volum
organ dan termogenesis; diperkirakan 85% panas tubuh dihasilkan oleh kontraksi otot.
Sifat jaringan otot ialah eksitabilitas/ iritabilitas, dapat berkontraksi, dapat diregang
tanpa merusak jaringannya pada batas tertentu, dan elastisitas.
Berdasarkan ciri-ciri histologik, lokasi serta kontrol sistem saraf dan endokrin,
jaringan otot dikelompokkan atas jaringan otot rangka, otot jantung, dan otot polos.
Gerak pada otot rangka hampir seluruhnya di bawah pengaruh kemauan kita, karena
itu otot rangka disebut juga otot sadar. Sebaliknya otot jantung dan otot polos,
keduanya menghasilkan gerak tanpa disadari, di luar kemauan kita, dan disebut tak
sadar. Gerak otot jantung dan otot polos dapat berubah iramanya secara otomatis
(Kalangi, 2014, p. 173). Jaringan otot rangka terutama melekat pada tulang dan
berfungsi menggerakkan bagian-bagian skeleton. Jaringan otot ini tergolong otot
bercorak/striated karena pada pengamatan mikroskopik jaringan ini memperlihatkan
adanya garis/pita gelap terang bergantian. Jaringan otot rangka bersifat volunter
karena berkontraksi dan berelaksasi di bawah kontrol kesadaran. Jaringan otot jantung
juga tergolong otot bercorak tetapi kontraksinya tidak di bawah kontrol kesadaran
(Wangko, 2014, p. 27).
Terdapat tiga jenis jaringan otot pada mamalia dan dapat dibedakan
berdasarkan ciri morfologis dan fungsional, dan struktur setiap jenis jaringan otot
disesuaikan dengan peran fisiologisnya, yaitu : otot lurik, otot jantung dan otot polos.
Otot lurik juga sering disebut dengan otot rangka yang terdiri atas berkas-berkas sel
multinuklear dan silindris yang sangat panjang. Serabut-serabut pada jaringan ini
merupakan sel-sel berinti banyak (multiseluler) yang terletak pada bagian pinggir
(perifer) sel. Sel-sel otot terbentuk sejak perkembangan embrionik melalui fusi dari
banyak sel-sel kecil yang membentuk sinsitium. Apabila dilihat dengan mikroskp
cahaya, serabut otot nampak bergaris-garis melintang. Kontraksinya cepat, kuat, dan
biasanya dipengaruhi kehendak. Kontraksi ini disebabkan oleh interaksi antara
filamen aktin tipis dan filamen miosin tebal, dengan konfigurasi molekul yang
memungkinkan kedua filamen tersebut bergeser saling tumpang tindih. Tenaga yang
diperlukan untuk bergeser dibangkitkan oleh interaksi lemah di jembatan-jembatan di
antara aktin pada myosin. Setiap serabut otot rangka dibungkus oleh lapisan jaringan
ikat lembut yang disebut endomysium. Beberapa serabut tunggal akan bergabung
menjadi satu berkas yang disebut fasikulus. Fasikulus ini dibungkus oleh jaringan ikat
yang disebut perimisium. Seluruh fasikulus tersebut kemudian di bungkus bersama-
sama oleh epimysium.
Garis melintang otot lurik. Pada kebanyakan otot, epimisium bersatu pada kedua
ujung otot dan membentuk tendon yang biasanya melekat pada suatu tulang. Karena
tendon bersambung dengan episium, dan karena perimisium dan endomisium melekat
padanya, maka kontraksi otot dapat menimbulkan suatu tarikan yang kuat pada titik
lekatnya.
Otot jantung juga memiliki garis-melintang dan terdiri atas sel-sel panjang
yang bercabang, yang terletak paralel satu sama lain. Dibina atas serat otot, lurik,
bercabang-cabang dan bertemu dengan serat tetangga, sehingga secara keseluruhan
terbentuk jalinan serat otot. Terdapat pada jantung. Persarafan autonom, tak di bawah
kesadaran atau kemauan (involunter). Seratnya rata-rata lebih kecil daripada serat otot
lurik. Setiap serat otot jantung memiliki tonjolan-tonjolan dan kesamping membentuk
percabangan, bertemu dengan percabangan sel otot tetangga. Tonjolan-tonjolan antara
sel bertetangga setangkup rapat. Inti berada di tengah sel. Inti lebih tumpul ujungnya
daripada inti serat otot lurik. Penelitian dengan mikroskup cahaya menunjukkan
bahwa otot jantungmemiliki serabut yang bercabang, yang berhubungan satu dengan
yang lain melaluiujungnya (Yatim, 1990).
Otot polos terdiri atas kumpulan sel-sel fusiform yang apabila diamati di
bawah miksroskop cahaya tidak menunjukkan adanya garis-garis melintang.
Kontraksinya lambat dan tidak dibawah kendali volunteer. Pada bagian permukaan
otot polos memiliki serabut-serabut (fibril) yang bersifat sama sehingga apabila kita
amati melalui mikroskop bentuknya akan terlihat polos dibandingkan dengan jaringan
otot yang lain. Otot polos pada vertebrata termasuk manusia dapat dijumpai pada
dinding dan organ-organ dalam dan pembuluh darah : saluran pencernaan makanan,
uterus, kandung kencing, ureter, ateriol, dan sebagainya. Disamping itu otot polos
juga dapat dijumpai pada iris mata dan otot penggerak rambut. Otot polos dapat
disebut juga sebagai otot tak sadar karena cara bekerjanya di luar kesadarann
manusia, tanpa harus diperintah otak (Mescher, 2011, p. 163).

B. ALAT DAN BAHAN

No Alat Jumlah Bahan Jumlah


1. Mikoskop 1 Jaringan otot 10
2. Atlas histology 1
3. Preparat 10

C. LANGKAH KERJA

Alat dan bahan Preparat yang Mikroskop yang


disiapkan disiapkan diambil disiapkan diambil
dengan hati-hati

Preparat diamati
Simpan alat dan dibantu dengan Objek diletakan
bahan ke penggunaan atlas dibawah mikroskop
tempatnya histology dan hasil dari perbesaran kecil
pengamatan di
dokumentasi
D. HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengamatan

No Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan

Nama jaringan :
Letak : Lambung
Fungsi :
1 Menggerakkan organ
saluran pencernaan
Sumber : (Kurniati,
2018)
Kode : A Sumber : (Atlas Histologi
Nama Jaringan : Otot polos difiorce, 2005)
Perbesaran : 40 x 10

Nama jaringan : Otot


lurik
Letak : Melekat pada
rangka tubuh
2 Fungsi : mengatur
keseimbangan serta
posisi pada tubuh
Sumber : (Kurniati,
2018)
Kode : B Sumber : (Atlas Histologi
Nama Jaringan : Otot lurik difiorce, 2005)
Perbesaran : 10 x 10

Nama jaringan : Otot


jantung
Letak : Jantung
Fungsi :
3 Mengerakkan organ
jantung, memompa
darah keluar jantung
Sumber : (Kurniati,
2018)
Kode : C Sumber : (Atlas Histologi
Nama Jaringan : Otot jantung difiorce, 2005)
Perbesaran : 10 x 10
Nama jaringan : Otot
Lurik
Letak : Melekat pada
rangka tubuh
Fungsi :
4 Menggerakan tulang
dan melindungi
kerangka dari
benturan keras
Sumber : (Kurniati,
Kode : D Sumber : (Atlas Histologi 2018)
Nama Jaringan : Otot lurik difiorce, 2005)
Perbesaran : 40 x 10

Nama jaringan : Otot


polos
Letak : Usus halus
Fungsi :
5 Menggerakkan usus
halus dalam proses
pencernaan
Sumber : (Kurniati,
2018)

Kode : E Sumber : (Atlas Histologi


Nama Jaringan : Otot polos difiorce, 2005)
Perbesaran : 40 x 10

Nama jaringan : Otot


jantung
Letak : Jantung
Fungsi :
Menggerakkan organ
6
jantung dan
memompa darah
keluar jantung
Sumber : (Kurniati,
2018)
Kode : F Sumber : (Atlas Histologi
Nama Jaringan : Otot jantung difiorce, 2005)
Perbesaran : 4 x 10
Nama jaringan : Otot
serat melintang
Letak : Melekat pada
tulang
Fungsi :
7
Menggerakkan tulang
dan melindungi dari
benturan
Sumber : (Kurniati,
2018)
Kode : G
Nama Jaringan : Otot serat Sumber : (Atlas Histologi
melintang difiorce, 2005)
Perbesaran : 10 x 10

Nama jaringan : Otot


polos
Letak : Pembuluh
darah, saluran
pencernaan, dan
organ dalam
8
Fungsi :
Menggerakkan organ
saluran pernapasan
dan pencernaan
Sumber : (Kurniati,
Kode : H Sumber : (Atlas Histologi 2018)
Nama Jaringan : Otot polos difiorce, 2005)
Perbesaran : 10 x 10

Nama jaringan : Otot


polos
Letak : Pembuluh
darah, saluran
pencernaan, dan
organ dalam
9
Fungsi :
Menggerakkan organ
saluran pernapasan
dan pencernaan
Sumber : (Kurniati,
2018)
Kode : I Sumber : (Atlas Histologi
Nama Jaringan : Otot polos difiorce, 2005)
Perbesaran :40 x 10
Nama jaringan : Otot
serat melintang
Letak : Melekat pada
tulang
Fungsi :
10
Menggerakkan tulang
dan melindungi dari
benturan
Sumber : (Kurniati,
2018)
Kode : J
Nama Jaringan : Otot serat Sumber : (Atlas Histologi
melintang difiorce, 2005)
Perbesaran :10 x 10

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil preparat yang telah diamati. Pengamatan pertama yaitu pada
preparat jaringan otot lurik (striatedteased muscle) terlihat adanya nukleus (inti sel)
fungsinya sama dengan inti sel yang ada pada otot yang lain yakni berfungsi sebagai
pengkoordinir seluruh kegiatan sel atau untuk mengatur semua kegiatan sel
dan menjadi pusat kegiatan pada sel. Sel pada jaringan ini berbentuk silindris
memanjang dan kedua ujungnya tidak bercabang. Otot ini protoplasmanya berbentuk
garis-garis melintang dan juga melekat pada rangka sehinga dapat disebut sebagai otot
rangka, seperti otot pada lengan manusia. Otot lurik bekerja dibawah kesadaran
manusia atau dalam kata lain aktifitasnya dapat dikontrol menurut kemauan kita, otot
lurik juga berekasi dengan cepat oleh karena itu ia tidak mampu bekerja lama karena
dapat menimbulkan rasa yang cepat lelah, memiliki banyak inti di bagian tepi, intinya
berbentuk agak lonjong. Pada sepanjang otot lurik memiliki Serat melintang yang
bersifat heterogen, serat-serat ini dapat disebut myofibril yang merupakan penyusun
utama otot lurik, miofibril ini pada setiap seratnya tersusun atas benang-benang
protoplasma dan inti. Myofibril berupa serabut ada yang kasar dan juga halus
sehingga terkesan terang dan daerah gelap. Serat melintang yang bersifat heterogen.
Fungsi dari jaringan otot lurik adalah melindungi rangka dari benturan yang keras
sehingga rangka tidak mudah mengalami cedera.
Kemudian pada pengamatan selanjutnya yaitu preparat jaringan otot polos.
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila
diamati dibawah mikroskop terlihat polos atau tidak bergaris-garis. Sel otot polos
berbentuk gelendong dan memilki ujung yang agak lancip. terdapat satu inti yang
berbentuk lonjong dan berada ditengah karena pada otot polos kontraksinya tidak
terlalu berat jadi inti selnya terdapat ditengah. Inti selnya berfungsi untuk
mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme di dalam sel. Kerja otot polos
tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Artinya, otot polos tidak bekerja secara
otomatis tanpa perintah dari otak. Proses pencernaan makanan yang melibatkan kerja
otot polos akan berlangsung tanpa diperintah otak. Oleh karena itu, otot polos disebut
pula otot tak sadar, karena gerakannya tidak kita sadari. Gerakan otot polos lambat,
tetapi teratur dan tidak cepat lelah. Otot polos dapat kita temukan pada berbagai organ
dalam manusia, seperti, saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran lainnya.
Pada pengamatan selanjutnya yaitu pengamatan preparat jaringan otot jantung.
Sesuai dengan namanya, otot jantung adalah otot yang membentuk dinding
jantung. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Jaringan otot jantung berbentuk silindris memanjang serta bercabang memiliki
percabangan yang membedakannya dengan otot-otot yang lain. Jaringan otot jantung
memiliki struktur yang mirip dengan otot lurik, tapi memiliki mekanisme kerja seperti
otot polos. Terdapat Discus Interkalaris (cakram berinterkalar), ini jugalah yang
membedakan antara otot jantung dengan yang lainnya, Discus Interkalaris pada
otot jantung berbentuk seperti tangga yang merupakan batas sel yang berbentuk
gerigi-gerigi antara sel otot jantung yang berdekatan yang berfungsi untuk
memperkuat perlekatan otot dan memungkinkan terjadinya komunikasi listrik antar
sel yang berdekatan. Dengan inti selnya terletak di bagian tengah, Otot jantung
bekerja secara tidak sadar (involunter) sehingga lambat terhadap rangsang karena
gerakannya dipengaruhi oleh sel syaraf otonom, oleh karena itu jantung kita tidak
pernah lelah, meski berpuluh-puluh tahun terus bergerak memompa darah ke seluruh
tubuh. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Coba anda jelaskan karakteristik ketiga macam jaringan otot, khususnya pada otot
rangka!
2. Coba anda jelaskan mekanisme kontraksi otot, khususnya pada otot rangka!
3. Jelaskan fungsi umum dari otot!
4. Sebutkan dan jelaskan otot-otot pada kerangka anggota!
Jawaban

1. -Otot polos terdiri dari sel-sel kumparan, panjangnya 30-200 mikron, dalam
penampang melintang berbentuk bundar. Setiap sel memiliki satu buah inti pipih
terletak pada bagian sel yang paling tebal, letaknya sedikit eksentris (tepi).
-Otot rangka terdiri dari berkas-berkas sel silindris, sangat panjang sampai 4 cm.
Berinti banyak dengan diameter 10-100 mikron dan disebut serabut otot. Intinya
bersifat multinucleic (banyak, bentuk lonjong dijumpai terletak di bagian
perifer/tepi sel yang tepat di bawah membrane sel, pada satu serabut otot dapat
dijumpai sampai 35 buah/mm3).
-Otot jantung merupakan otot bergaris melintang seperti halnya otot rangka
tetapi bersifat involunter (tidak dipengaruhi kehendak), terdiri dari otot-otot
bercabang. Celah-celah di antara anyaman serabut-serabut otot jantung diisi oleh
jaringan ikat sebagai endomysium.
2. Mekanisme kerja pada otot rangka
 Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam
keadaan yang relatif dari filamenfilamen aktin dan myosin.
 Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang
bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak.
 Gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan
sarkomer,yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H.
 Filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-
pita A.
 Lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga terjadi kontraksi.
 Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk
membentuk komplek aktin-miosin.
3. Fungsi umum pada otot
 Menggerakkan organ tubuh
 Menggerakkan kerangka tulang
 Menggerakkan jantung
 Mengontrol pergerakan jantung
 Menyimpan cadangan makanan walaupun tidak banyak
 Menggerakkan organ pencernaan
 Keseimbangan tubuh
4. -Otot rangka bergerak ketika otot yang menempel pada tulang berkontraksi.
Biasanya jaringan otot rangka ada di dua tulang sepanjang persendian tubuh.
Maka itu, otot-otot yang berdekatan satu sama lain ini dapat berfungsi
menggerakkan bagian-bagian tulang. Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung
yaitu memiliki lurik (motif garis) apabila dilihat secara mikroskopis. Namun, sel
otot rangka berbentuk silindris bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap
jaringannya.
-Otot polos letaknya ada di seluruh tubuh. Sama dengan otot jantung, jaringan
otot polos bekerja secara tidak sadar atau di bawah kendali. Otot polos kadang-
kadang juga dikenal sebagai otot visceral, karena otot ini merupakan otot yang
banyak terdapat di organ (visceral) dalam. Sel otot polos berbentuk gelendong dan
memiliki satu inti sel di tengah. Otot polos berkontraksi secara perlahan dan
berirama.
-Otot jantung termasuk jaringan otot involunter alias bekerja otomatis setiap saat
tanpa perlu adanya perintah secara sadar. Otot jantung berfungsi untuk membuat
jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Otot jantung dibantu oleh hormon dan
sinyal otak untuk menyesuaikan kontraksi otot jantung. Jaringan otot jantung
memiliki wujud garis-garis atau lurik yang berwarna terang dan gelap. Sel otot
jantung berbentuk silindris memanjang, dengan satu inti sel di tengah. Jaringan
otot seperti ini hanya ditemukan di jantung saja.

G. KESIMPULAN
Jaringan otot bertanggung jawab terhadap hampir semua tipe gerakan tubuh.
Karena jaringan otot inilah kita bisa berlari, melompat, mencerna makanan, buang air
besar, dan sebagainya. Semua sel-sel otot terdiri atas filamen-filamen yang
mengandung protein aktin dan myosin, yang bersama-sama memungkinkan otot
berkontraksi. Otot adalah jaringan paling melimpah pada kebanyakan hewan, dan
aktivitas otot menyususn sebagian besar kerja selular yang mengonsumsi energi pada
hewan yang aktif, sehingga membutuhkan banyaknya oksigen dan sumber nutrisi
yang didapatkan. Berdasarkan hasil praktikum di atas dapat diketahui preparat kode
A, E, H, dan I merupakan jaringan otot polos, kode B dan D merupakan jaringan otot
lurik, kode C dan F merupakan jaringan otot jantung, dan kode G dan J merupakan
otot serat melintang.
H. DAFTAR PUSTAKA

Eroschenko, V. P. (2005). Atlas Histologi difiorce. Idaho: Penerbit Buku kedokteran.

Kalangi, S. J. (2014). Perubahan Otot Rangka Pada Olahraga. Jurnal Biomedik, Vol. 6. No. 3 :
172-178.

Kurniati, S. M. (2018). Bologi Umum. Bandung: dHeTikNchie Press.

Mescher, A. L. (2011). HISTOLOGI DASAR IUNQUEIRA: TEKS & ATLAS. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.

Reece, N. A. (2008). Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wangko, S. (2014). JARINGAN OTOT RANGKA Sistem membran dan struktur halus unit
kontraktil. Jurnal Biomedik, Vol. 6. No. 3 : 27-32.

Yatim, W. (1990). Biologi Modern Histology. Bandung: Penerbit Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai