Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau volume yang
irreversibel (tidak dapat kembali). Pertumbuhan bersifat kuantitatif atau terukur.
Pertumbuhan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian
berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna hingga tumbuh membesar.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor adalah
cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan berbeda-beda pada setiap tumbuhan.
Umumnya cahaya dapat menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya
dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Dan pertumbuhan yang cepat
di tempat gelap dipengaruhi oleh aktifitas hormon fitokrom. Fitokrom adalah
suatu protein yang merupakan reseptor cahaya. Tumbuhan menggunakan
fitokrom untuk mengatur beberapa aspek fisiologi adaptasi terhadap lingkungan,
seperti perkecambahan, pemanjangan dan pertumbuhan kecambah, serta
pembuatan (sintesis) klorofil.

2. Sub-kingdom Tracheobionta 1.2 Klasifikasi Tanaman Kacang


Hijau
Divisi Spermatophyta
Kacang hijau merupakan salah satu
Sub divisi Angiospermae tanaman semusim yang berumur

Kelas Dycotyledoneae pendek (± 60 hari). Tanaman kacang


hijau dapat disebut juga mungbean,
Sub Kelas Rosidae
green gram, atau golden gram. Dalam
dunia tumbuhan, tanaman ini
Ordo Rasales
diklasifikasikan sebagai berikut :
Famili Papilionacea

Sub-famili Leguminoseae

Genus Vigna 9

Spesies Vigna radiate


2.1.3 Morfologi Tanaman kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat
bervariasi antara 30-60 cm tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada
bagian utama, berbentuk bulat, dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada
yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda
sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau
berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm, dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam
atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibandingkan dengan biji kacang-kacangan
lainnya. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa
ada yang berwarna kuning, cokelat, dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar
tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

9
2.1.4 Tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
1. Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam
biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada
perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar.
Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut.
- Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan
ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah,
misalnya pada kacang hijau. Perkecambahan ini umumnya terjadi
pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh:
kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
- Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan
ruas batang teratas (epikotil) sehinga daun lembaga ikut tertarik
keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Umumnya terjadi
pada biji Monocotyledoneae, contoh: jagung, padi, dan
Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan
karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada
tumbuhan dikotil makanan diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan
monokotil diperoleh dari endosperm.

2. Pertumbuhan Primer

9
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan
batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
 Tunas embrionik, yaitu calon batang dan daun.
 Akar embrionik, yaitu calon akar.
 Kotiledon yaitu, cadangan makanan.
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi
3 daerah :
 Daerah pembelahan: sel-sel di daerah ini aktif membelah
(meristematik).
 Daerah pemanjangan: berada di belakang daerah pembelahan.
 Daerah Diferensiasi: bagian paling belakang dari daerah ini daerah
pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang
sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi
cabang.

3. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder, yaitu kambium dan
kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
Gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh yang disebut
kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak diantara ikatan pembuluh,
menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium yang berada
disebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk
akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat

9
dari pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup. Ke luar
membentuk floem : sel-sel mati

2.1.5 Faktor pengaruh pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan


1. Faktor Internal
a. Gen sebagai pengatur pola sintetis protein.
b. Hormon pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman meliputi:
 Auksin: merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh
dan juga merangsang partenokarpi, yaitu timbulnya buah tanpa
didahului, mempercepat diferensiasi.
 Giberelin: meningkatkan pemanjangan sel.
 Sitokinin: merangsang pembelahan sel.
 Rhizokalin: merangsang pembentukan akar.
 Kaulokalin: merangsang pembentukan batang.
 Filokalin: merangsang pembentukan daun.
 Anthokalin: merangsang pembentukan bunga.
 Traumalin: mempercepat penyembuhan luka.
 Gas etilen: merangsang pematangan buah.
 Asam absisat: menghambat pertumbuhan, membantu menggugurkan
daun pada musim gugur.
2 Faktor Eksternal
a. Nutrisi adalah zat makanan yang diperlukan oleh tumbuhan untuk
pertumbuhan sel. Tumbuhan memperoleh makanannya dari lingkungan
hidupnya. Gas CO2 dan O2 diambil dari udara melalui mulut daun. Unsur-
unsur lain diambil dari susbtrat/tempat hidupnya melalui akar, dalam
bentuk garam mineral.
b. Air berfungsi:
- Bahan pembentuk karbohidrat ( dalam proses fotosintesis)
- Sebagai pelarut garam mineral di tanah.

9
- Sebagai pelarut senyawa-senyawa dalam sel
c. Cahaya merupakan sumber energi.
d. Kelembaban memengaruhi proses penyerapan air oleh akar.
e. Suhu memengaruhi kerja enzim.

2.1.6 Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada


tumbuhan
Cahaya berpengaruh terhadap proses fotoperiodisme dan fototropisme
pada tumbuhan. Fotoperiodisme merupakan respon tumbuhan terhadap periode
penyinaran cahaya matahari. Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh
fitokrom (Sterling B. Hendrik). Di daerah beriklim sedang yang mengalami
empat musim, periode penyinaran akan bervariasi pada setiap musim.
Berdasarkan respon tumbuhan terhadap periode penyinaran, tumbuhan
dikelompokkan menjadi tumbuhan berhari pendek, tumbuhan berhari panjang,
dan tumbuhan berhari netral.
a. Tumbuhan berhari pendek
Tumbuhan berhari pendek merupakan tumbuhan yang berbunga jika
lama pencahayaan lebih pendek dari kegelapan. Kelompok tumbuhan ini
berbunga pada akhir musim panas atau musim gugur. Contohnya aster,
krisan, dan dahlia.
b. Tumbuhan berhari panjang
Tumbuhan berhari panjang merupakan tumbuhan yang berbunga jika
lama pencahayaan lebih panjang dari kegelapan. Kelompok tumbuhan ini
berbunga pada musim semi. Contohnya bayam, kentang, dan gandum.
c. Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan berhari netral merupakan tumbuhan yang tidak dipengaruhi
oleh lama (periode) penyinaran. Contohnya bunga matahari, mawar dan
kapas.

9
Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap
tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Hal ini dapat
kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap lebih cepat tinggi daripada
tumbuhan yang berada di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat
gelap disebut etiolasi.
Fototropisme merupakan respon tumbuhan berupa gerak sebagian tubuh terhadap
cahaya. Contohnya gerak batang kecambah ke arah datangnya cahaya. Gerak
fototropisme dipengaruhi oleh kadar hormon auksin pada ujung batang. Hormon
auksin berperan dalam pemanjangan batang. Auksin akan hancur jika terkena
sinar matahari, maka pertumbuhannya akan terhambat. Tumbuhan yang hidup
pada tempat yang gelap akan mempunyai batang yang lebih panjang, lembek,
dan kurus serta daunnya akan kelihatan kuning pucat. Daun tanaman yang
terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya. Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan
jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya. Akar tanaman
yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.

2.2 Rumusan Hipotesis


1. terjadi perbedaan pertumbuhan kecambah kacang hijau.
2. kecambah pada gelas A tumbuh paling cepat.
3. Cahaya akan memperlambat proses pertumbuhan kacang hijau. Maka
kemungkinan tanaman kacang hijau yang disimpan di tempat terang akan lebih
lambat pertumbuhannya tetapi perkembangannya lebih baik. sedangkan
tanaman kacang hijau di tempat gelap akan lebih cepat tumbuh.

Anda mungkin juga menyukai