Anda di halaman 1dari 12

BAB I

MOTOR PEMBAKARAN

I. Pendahuluan
Motor pembakaran dan mesin uap, adalah termasuk dalam golongan pesawat –
pesawat panas, yang bertujuan untuk mengubah usaha panas menjadi usaha
mekanis. Pada perubahan ini akan selalu timbul kerugian – kerugian yang berarti
panas dari hasil pembakaran bahan bakar, tidak seluruhnya diubah menjadi usaha
mekanis. Besarnya kerugian ini akan menentukan “ Rendemen “ atau “ daya guna “
dari pesawat. Makin besar kerugiannya, makin kecil Rendemen tersebut. Yang
dimaksud dengan rendemen dari pesawat panas ialah perbandingan antara
benyaknya panas yang diubah menjadi usaha mekanis dengan banyaknya panas
yang diberikan kepada pesawat tersebut. Yang dimaksud dengan motor perubahan
(motor bakar ), ialah sebuah pesawat yang energi untuk kerja mekaniknya diperoleh
dengan pembakaran bahan bakar dalam pesawat itu sendiri. Karenanya motor bakar
disebut pesawat kalori dengan pembakaran dalam ( internal combustion enginer ).

Sedang mesin uap ialah sebuah pesawat dimana usaha panas didapatkan
dari pembakaran bahan bakar diluar mesinnya sendiri atau dalam pesawat lain
(ketel uap ). Karenanya mesin uap disebut pesawat kalori dengan pembakaran
luar ( external combustion enginer ).

Dengan demikian kerugian panas pada musim uap lebih besar dari pada kerugian
panas pada motor bakar. Karenanya rendemen pada motor bakar dapat mencapai 25
– 40 %, sedangkan rendemen pada mesin uap kira – kira separuhnya saja, dan
pemakaian bahan bakar pada motor bakar jauh lebih hemat dibandingkan dengan
mesin uap pada daya yang lama.

1
II. Keuntungan motor terhadap mesin uap
a. Pemakaian bahan bakar lebih hemat dari pada mesin uap untuk tiap tenaga kuda
( TK ).
b. Instalasi lebih sederhana, karenanya ruang mesin lebih kecil
c. Lebih cepat disiapkan untuk dijalankan
d. Tenaga pelayanan lebih sedikit, baik untuk menjalankan atau memeliharanya

III. Kerugian – kerugiannya


a. Harga motor lebih mahal
b. Kemungkinan gangguan kerusakan lebih besar
c. Lebih banyak membutuhkan pemeliharaan dan pembetulan

IV. Schema dari pesawat tenaga ( lihat gambar )

Gambar 1

2
V. Pembagian Motor
a. Berdasarkan pembakaran bahan bakar dibedakan :
1) Motor pembakaran secara letupan ( explasi ) = volume sama
2) Motor pembakaran tekanan sama
3) Motor pembakaran kombinasi antara 1) dan 2)

1) Motor pembakaran secara letupan ( explasi )


Yang dimaksud dengan motor letupan ( explasi ) ialah motor, dimana
campuran bahan bakar dan udara berupa gas yang mudah menyala ditukar
bersama – sama sampai mempunyai suhu dan tekanan tertentu, dan akibat
adanya bunga api listrik ( vonk ) akan terjadi pembakaran yang diikuti
dengan kenaikan tekanan yang mendadak pada volume tetap, kemudian
terjadi explasi yang mampu mendorong torak.
Contohnya : Motor bensin ( lihat pada gambar 2 )

Pada gambar mendatar disebut


sumber volume (√ ) dan pada
sumbu tegak disebut sumbu tekanan
( P ).
P1 = tekanan awal kompresi
P2 = tekanan akhir kompresi
= tekanan awal pembakaran
P3 = tekanan akhir pembakaran
= tekanan awal pembakaran
P4 = tekanan akhir expansi
= tekanan awal expansi
1 – 2 = proses kompesi
2 – 3 = pembakaran pada volume
tetap
3 – 4 = proses expansi
Gambar 2 4 – 1 = proses pembuangan
3
2) Motor pembakaran tekanan sama
Pada motor pembakaran tekanan sama, dimana torak menekan sejumlah
udara sampai tekanan dan suhu tertentu dan kira – kira sedikit sebelum
torak mencapai TMA ( titik mati atas ), bahan bakar disemprotkan berupa
kabut kedalam silinder. Suhu yang tinggi dari udara yang ditekan tadi cukup
tinggi untuk memulai suatu pembakaran. Penyemprotan bahan bakar
berlangsung  10 % langkah, sehingga pembakaran terjadi pada tekanan
tetap ( tekanan sama ).

Contoh : motor diesel dengan penyabut udara ( lihat prosesnya pd Gbr. 3 )


1 – 2 = proses kompresi
2 – 3 = proses pembakaran
pada tekanan tetap
( P2 = P 3 )
3 – 4 = proses expansi
4 – 1 = proses pembuangan

Gambar 3

4
3) Motor pembakaran kombinasi antara 1) dan 2)
Motor pembakaran kombinasi ialah bila pembakaran bahan bakar terjadi
pada volume tetap dan tekanan tetap ( kombinasi antara motor explasi
dengan motor tekanan sama ).

Contoh : motor diesel dengan penyabut tekan ( lihat prosesnya pd Gbr. 4 )

1 – 2 = proses kompresi
2 – 3 = proses pembakaran
pada volume tetap
(  2 = V3 )
3 – 4 = proses pembakaran
pada tekanan tetap
( P2 = P 4 )
4 – 5 = proses expansi
5 – 1 = proses pembuangan

Gambar 4

b. Berdasarkan tekanan kompresinya, maka motor dibedakan :


Motor pembakaran secara letupan ( explasi ) = volume sama
1) Motor tekanan rendah ( MTR )
2) Motor tekanan menengah ( MTM )
3) Motor tekanan tinggi ( MTR )

5
1) Motor tekanan rendah ( MTR )
Motor tekanan rendah ialah motor bilamana tekanan akhir kompresinya
rendah ( 5 – 7 kg / cm2 ).
Contohnya : Motor memakai bahan bakar encer seperti motor bensin.
Pada motor ini campuran udara dan bensin dinyalakan dengan bunga api
listrik ( vonk ).

2) Motor tekanan menengah ( MTM )


Motor tekanan menengah ialah motor bilamana tekanan akhir kompresinya
sedang ( 14 – 25 kg / cm2 ).
Motor ini memakai bahan bakar yang lebih kuat, untuk menyalakan bahan
bakarnya perlu bantuan alat penyala yang mempunyai suhu tinggi. Karena
langsung bersinggungan dengan panas ini, campuran bahan bakar dan udara
tadi mudah terbakar.
Contohnya : Motor kepala pijar.

3) Motor Tekanan Tinggi ( MTT )


Motor tekanan tinggi ialah motor bila mana tekanan akhir kompresinya
tinggi ( 30 – 40 kg / cm2 ). Motor ini bekerja dengan prinsip Diesel dan
dipakai dikapal sebagai motor induk atau motor bantu untuk menggerakkan
generator, kompressor udara dll.

c. Berdasarkan jumlah langkah torak tiap langkah usaha, motor dibedakan :


1) Motor 2 takt
2) Motor 4 takt

1) Motor 4 takt ialah motor dimana seluruh proses kerja dilakukan dalam 4
langkah torak atau 2 putaran poros engkol untuk menghasilkan 1 tenaga
Contonya : motor 4 takt bensin, motor 4 takt diesel.

6
2) Motor 2 takt
Motor 2 takt ialah motor dimana seluruh proses kerja dilakukan dalam 2
langkah torak atau 1 putaran poros engkol untuk menghasilkan 1 tenaga.
Contohnya : Motor bensin 2 takt dan motor diesel 2 takt.

d. Berdasarkan jumlah isi torak yang melakukan usaha, motor yang dibedakan :
1) Motor kerja tunggal
2) Motor kerja ganda

1) Motor kerja tunggal


Motor kerja tunggal ialah motor dimana pembakaran bahan bakar hanya
terjadi pada satu sisi torak. Motor ini bekerja bisa dengan proses 4 takt
atau 2 takt.
Contoh : Kebanyakan motor bensin atau motor diesel bekerja tunggal.

2) Motor kerja ganda


Motor kerja ganda ialah motor dimana pembakaran bahan bakar terjadi
pada kedua sisi dari torak. Motor ini bekerja dengan proses 4 takt dan 2 takt
dan akan menghasilkan 2 tenaga, yaitu : tenaga motor saat torak di TMA
dan tenaga motor saat di THB. Tenaga total menjadi tenaga di TMA +
tenaga di TMB.

e. Berdasarkan posisi ( kedudukan ) torak, motor dapat dibedakan :


1) Motor tegak lurus ( in line type engine )
2) Motor yang membentuk sudut antara torak ( √ - type )
3) Motor mendatar

1) Motor tegak lurus ( in line type )


Pada motor ini semua torak bergerak dan tegak lurus terhadap fundasi
mesin. Motor torak sejajar dan membentuk sudut nol derajat.

7
Untuk mendapatkan tenaga mesin yang besar dengan jumlah putara,
diameter dan langkah torak yang tetap, jumlah sekunder cukup menentukan,
artinya bila jumlah sekunder bertambah, maka tenaga motor juga akan
bertambah besar. Dengan menambah jumlah sekunder ini, jelas ruang mesin
menjadi lebih besar.

2) Motor yang membentuk sudut antara torak ( √ - type )


Pada motor ini antara sesama torak membentuk sudut ( misalnya 300, 600
atau 450 ). Karena terbentuk sudut, maka motor ini disebut √ - type engine.
Untuk mendapatkan tenaga mesin yang besar dengan jumlah putaran,
diameter dan langkah torak yang tetap, kita tidak usah membuat ruang
mesin yang besar, karena jumlah sekunder bertambah dengan ruang mesin
yang relatif kecil, sudah dapat menghasilkan tenaga yang besar.

3) Motor mendatar
Motor mendatar ialah motor yang mempunyai posisi mendatar ( kebalikan
dari motor tegak )

VI. Sejarah singkat motor pembakaran


Walaupum bertahun – tahun sebelumnya berbagai negara telah berusaha
membuat motor bakar, namun baru pada tahun 1860 seorang perancis berhasil
membuat motor bakar, dan disebut motor RENOIR ( nama yang menciptakan ).
Motor linoir dibuat model sebuah mesin uap mendatar yang saat itu telah ada,
dimana sejumlah panas akan diubah menjadi kerja mekanis.

Motor ini dijalankan dengan gas karena gas mudah dapat dicampur dengan
udara. Campuran gas – udara dihisap masuk ke dalam sekunder selama pertengahan
pertama dari langkah torak dan kemudian dinyalakan dengan bunga api listrik
(vonk ).

8
Akibat dari pembakaran yang mendadak dari gas tadi, maka tekanan
meningkat hingga  5 atm ( atm = atmosfir ), hingga torak bergerak terus. Dalam
pada itu tekanan dalam sekunder turun lagi hingga tekanannya sama dengan
tekanan udara luar. Pada waktu torak bergerak kembali, maka gas – gas bekas
pembakaran dikeluarkan dari silinder.

Motor linoir ini berjalan tersentak – sentak, karena penyalaan campuran gas
– udara tidak terjadi pada saat yang tepat ( 1/3 sampai 1/2 ) langkah torak .
Keburukan motor ini pemakaian bahan bakar sangat boros, karena dari panas yang
diperoleh dari pembakaran, hanya 4 – 5 % saja yang memberikan usaha
(tenaga) pada poros engkol ( rata – rata tenaga 3 – 4 PK ).

Pada tahun 1878 seorang jerman bernama OTTO dapat menemukan motor
gas yang proses usahanya dilakukan dalam 4 langkah torak ( 4 takt ). Pada tahun
1880 muncullah penemuan motor – motor dengan memakai bensin atau minyak
tanah sebagai bahan bakar. Dan akhirnya pada tahun 1897 seorang jerman bernama
Ir. Rudolph Diesel menemukan mesin yang memakai minyak sebagai bahan bakar
dan penyalaannya tidak dilakukan dengan bunga api listrik. Pembakaran bahan
bakar terjadi karena penyabutan bahan bakar bersamaan dengan tekanan udara yang
dibuat tinggi. Hasil pembakaran ini menghasilkan tenaga dalam silinder guna
menggerakkan ( memutar ) poros engkolnya. Mesin diesel untuk perkapalan dibuat
pertama kali pada tahun 1903.

VII. Bagian – bagian motor yang penting


Pada gambar 5, diperlihatkan secara sederhana bagian – bagian terpenting dari
sebuah motor ( motor 4 takt ). Sedang pada gambar 6 untuk motor diesel 2 takt.

9
Keterengan gambar 5

1 = cylinder head
2 = inlet valve
3 = exhaust valve
4 = injector
5 = cylinder liner
6 = cylinder blok
7 = tie bolt
8 = piston
9 = compression ring
10 = oil scraper ring
11 = connecting rod
12 = crank shalt
13 = crankpin dan
crankpin bearing
14 = jurnal shalf &main
bearing
15 = oil pan
16 = indicator cock
17 = safety valve
18 = piston pin dan
bushing

Gambar 5
10
Keterengan gambar 6

1 = cylinder liner
2 = piston
3 = piston ring
4 = inlet port
5 = exhaust port
6 = piston rod
7 = connecting rod
8 = rosh head &
bushing
9 = slipper
10 = crank shaft dan
bearing
11 = crank pin &
bearing
12 = jurnsl shaft dan
bearing
13 = oil pan

Gambar 6
11
12

Anda mungkin juga menyukai