Anda di halaman 1dari 17

Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.

1 2005

MIKROORGANISME PATOGEN DAN PARASIT DI DALAM AIR LIMBAH


DOMESTIK SERTA ALTERNATIF TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Oleh :
Nusa Idaman Said dan Ruliasih Marsidi

Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih Dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian Dan Penerapan
Teknologi Lingkungan, BPPT

Abstract

Domestic waste are known to be a potential pollutant due to its’ organic and inorganic
content. It is also harmful for society for its pathogenic microorganism contents such as
pathogenic bacteria, viruses, parasitic worms, parasitic protozoa, etc. The lack of
domestic waste processing facilities is contributing to the increasing seriousness of this
matter.
One of the alternative ways to amend the problem is to process the waste individually or
semi-communally by utilizing an aerobic-anaerobic biofilter process. Some of the
advantage of utilizing this process is: easy maintenance, low operation cost, relatively
lower sludge compared to the activated sludge process, can remove nitrogen and
phosphorus, relatively lower air supply requirement for aeration, applicable in processing
waste water with large amount of BOD and it can also remove suspended solid (SS).
Results gained from experiments of the “Aerobic-Anaerobic Biofilter Combination” tool
prototype, used for processing domestic waste showed that with a hydraulic retention time
of 1 to 3 days and a Hydraulic re-circulation ratio (HRR) of 1, is a highly efficient process
which is: BOD 84.7% - 91%, COD 79.6%-95.3%, SS 94.1% - 95%, Ammonia (NH4-N)
89.3%-89.8%, Detergent (MBAS) 83% - 87% and phosphate (PO4) 44,4% - 47.3%.

Kata kunci : Air limbah domestik, patogen, parasit, biofilter, anaerob, aerob.

1. PENDAHULUAN kandungan polutan baik organik maupun


anorganiik juga mengandung mikroorganisme
Air limbah kota-kota besar di Indonesia patogen yang sangat berbahaya terhadap
khususnya Jakarta secara garis besar dapat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu perlu
dibagi menjadi tiga yaitu air limbah industri dan penanganan yang lebih serius.
air limbah domestik yakni yang berasal dari
buangan rumah tangga dan yang ke tiga yakni 1.1 Elemen Epidemiologi
air limbah dari perkantoran dan pertokoan (derah
kemersial). Saat ini selain pencemaran akibat Epimedemiologi adalah studi tentang
limbah industri, pencemaran akibat limbah penyebaran penyakit menular (infeksius) yang
domistikpun telah menunjukkan tingkat yang terjadi di dalam masyarakat, yang mana penyakit
cukup serius. Di Jakarta misalnya, sebagai infeksius tersebut dapat menyebar dari satu
akibat masih minimnya fasilitas pengolahan air inang (host ) ke inang yang lain.
buangan kota (sewerage system) Kejadian penyakit (incidence of disease)
mengakibatkan tercemarnya badan - badan adalah jumlah individu yang terkena penyakit di
sungai oleh air limbah domistik, bahkan badan dalam masyarakat, sedangkan prevalensi
sungai yang diperuntukkan sebagai bahan baku (prevalence) adalah prosentase dari individu
air minumpun telah tercemar pula. Dari hasil yang terkena penyakit pada waktu tertentu.
penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Suatu penyakit disebut epidemik apabila
Umum (PU) DKI Jakarta bersama-sama dengan jumlah individu yang terkena penyakit di dalam
Tim JICA (1989), jumlah unit air buangan dari suatu masyarakat tinggi, dan disebut endemik
buangan rumah tangga per orang per hari jika jumlah individu penderita penyakit di dalam
adalah 118 liter dengan konsentrasi BOD rata- masyarakat tersebut rendah.
rata 236 mg/lt dan pada tahun 2010 nanti Pandemik adalah penyebaran penyakit
diperkirakan akan meningkat menjadi 147 liter infeksius yang terjadi melintasi benua atau
dengan konsetrasi BOD rata-rata 224 mg/lt. wilayah yang sangat luas sekali.
Air limbah domestik selain potensial Infeksi adalah penyerangan suatu inang
menyebabkan pencemaran badan air akaibat (host) oleh mikroorganisme yang bersifat

65
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

infeksius, yakni masuknya mikroorganisme


patogen ke dalam suatu inang (host) kemudian
berkembang biak dan menetap di dalam inang
tersebut. Masuknya mikroorganisme patogen ke
dalam inang dapat melalui perut atau
gastrointestinal, kulit maupun saluran
pernafasan.
Infeksi tersamar (tak nyata) atau disebut
inapparent infection atau covert infection adalah
infeksi tanpa menimbulkan gejala klinis (infeksi
subklinis). Di dalam infeksi tersamar tersebut
reaksi inang (host) tidak dapat dideteksi secara Gambar 1 : Beberapa jenis mikroorganisme
klinis. Meskipun tidak menyebabkan gejala patogen yang sangat berhubungan dengan
penyakit infeksi subklinis tersebut memberikan kesehatan masyarakat.
derajad immunitas yang sama sebagai infeksi
nyata. Sebagai contoh, hampir sebagaian besar Evaluasi dari organisme atau agen
virus enterik menyebabkan infeksi tersamar atau inkeksius tersebut didasarkan pada kemampuan
infeksi subklinis. Seseorang yang mengalami atau potensi untuk menyebabkan penyakit
infeksi subklinis disebut sebagai pembawa atau terhadap manusia. Potensi agen untuk
penyebar yang sehat (healthy carrier), tetapi menyebabkan penyakit tersebut juga tergantung
merupakan sumber penyebar infeksi yang pada stabilitas dari agen infeksius di dalam
potensial terhadap individu yang lain di dalam lingkungannya. Dosis infeksi minimal (minimal
komunitas (Finlay and Falkow, 1989; jawetz infective dose) bervariasi secara luas tergantung
et.al., 1984). dari jenis dari organisme patogen atau
Patogenisitas (pathogenicity) adalah organisme parasitnya. Sebagai contoh,
kemampuan dari suatu perantara atau agen salmonella typhi atau E, Coli enteropatogenik
yang bersifat infeksius yang dapat menyebabkan untuk dapat menyebabkan penyakit dosisnya
penyakit terhadap inang (host). Mikroorganisme antara ribuan sampai beberapa jutaan,
patogen mungkin akan menginfeksi inang atau sedangkan dosis infeksi minimal untuk shigella
host yang rentan (mudah terinfeksi) dan kadang- untuk dapat menimbulkan penyakit hanya sekitar
kadang menyebabkan infeksi nyata dengan sepuluh sel, sementara sejumlah kecil kista
menimbulkan gejala klinis yang dengan mudah (cyst) dari protozoa atau telur helminths sudah
dapat dideteksi. Pertumbuhan penyakit cukup untuk dapat menyebabkan infeksi.
tergantung dari beberapa faktor antara lain dosis Untuk beberapa virus hanya dengan satu
infeksi (infectius dose), patogenisitas, inang atau bebera virus saja sudah dapat
(host) dan faktor-faktor lingkungan. Tetapi menyebabkan infeksi terhadap manusia.
beberapa jenis organisme kemungkinan sebagai Sebagai contoh, echovirus 12 dapat
organisme patogen dan menyebabkan penyakit menyebabkan infeksi terhadap manusia hanya
hanya terhadap beberapa individu tertentu. dengan 17 partikel virus saja. Dosis infeksi
minimal dari beberapa jenis organisme
1.2 Rantai Infeksi ditunjukkan pada Tabel 1. (Bitton, 1994).
Potensi dari agen biologis (biological Tabel 1 : Dosis infeksi minimal dari beberapa
agent) untuk dapat menginfeksi inang atau host organisne patogen dan parasit.
yang rentan tergantung dari beberapa faktor
yakni sebagai berikut : No ORGANISME DOSIS INFEKSI
MINIMAL
1.2.1 Jenis pembawa infeksi (infectius agent).
1 Salmonella Spp. 104 - 107
Beberapa organisme kemungkinan dapat 2 Shigella spp. 10- 102
6
menyebabkan penyakit terhadap manusia. 3 E. Coli 10 - 108
organisme tersebut antara lain bakteria, fungi, 4 Vibrio Cholerae 103
protozoa, metazoa (helminths), rickettsiae dan
5 Giardia Lamblia 10 – 102 cyst
virus. Secara garis besar ditunjukkan seperti
pada Gambar 1. 6 Cryptosporidium 10 cyst
7 Entamoeba Coli 10 cyst
8 Ascaris 1 -10 egg
9 Hepatitis A virus 1-10 PFU

Sumber : Bitton 1994.

66
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

I.2.2 Reservoir Pembawa Infeksi (infectius empat dari jumlah penyakit tersebut disebabkan
agent reservoir) oleh penggunaan air tanah atau air permukaan
yang tidak diolah atau tidak memadai (Craun,
Reservoir adalah sumber yang hidup atau 1988).
sumber tak hidup dari agen infeksi yang dapat
menyebabkan organisme patogen tetap hidup
dan berkembang biak. Tubuh manusia adalah 11%

merupakan reservoir dari sejumlah besar 16%


organisme patogen, dan kontak individu ke 49%
individu dibutuhkan untuk mempertahankan
siklus penyakit. Beberapa binatang piaraan atau
binatang liar juga berfungsi sebagai reservoir
dari penyakit misalnya rabies, brucellosis, 24%
tuberculosis, anthrax, leptospirosis,
Penggunaan Air Tanah yang tak Memadai
toxoplasmosis. Penyakit-penyakit tersebut
disebut juga zoonoses yang dapat berpindah Penggunaan Air Permukaan Tanpa Pengolahan atau dg
dari binatang ke tubuh manusia. Sumber tak pengolahan yang kurang sesuai
hidup dari agen infeksi misalnya air, air limbah, Kontaminasi selama Distribusi atau Penyimpanan
makanan, atau tanah juga dapat mengandung
agen infeksi. Lain -lain

1.2.3 Cara Perpindahan (Mode Transmision)


Gambar 2 : Prosesntase penyebab dari 502 jenis
Perpindahan atau transmisi meliputi
penyakit bawaan air di Amerika Serikat selama
transpor agen infeksi dari reservoir ke inang
perioda 1971-1985.
(host). hal ini merupakan jaringan yang penting
di dalam rantai infeksi. Organisme patogen dapat
Penyakit gastrointestinal yang tak
berpindah dari reservoir ke dalam inang atau
teridentifikasi secara etiologi dan giardiasis
host melalui berbagai rute (Sobsey and Olson,
adalah penyakit bawaan air yang paling umum
1983), yaitu antara lain :
ditemukan di dalam sistem air tanah atau air
permukaan. Jenis penyakit bawaan air yang
A. Perpindahan dari orang ke orang
ditemukan tersebut secara lengkap ditunjukkan
(person to person transmision)
seperti pada Tebel 2. Sedangkan Tabel 3
menunjukkan laju jumlah penyakit per 1000
Perpindahan agen infeksi yang paling
water system dan laju jumlah penderita per juta
umum yakni melalui kontak orang ke orang.
orang per tahun (Craun, 1988). Dari tabel
Contoh yang paling jelas adalah perpindahan
tersebut terlihat bahwa laju jumlah penyakit
penyakit secara seksual, misalnya syphilis,
maupun laju jumlah penderita berkurang apabila
gonorrhea, herpes, dan AIDS. Contoh lain
air baku diolah atau dilakukan proses disinfeksi.
penyakit flu melalui batuk dan bersin yang
mengelurakan tetesan kecil yang mengandung
C. Perpindahan melalui makanan
agen infeksi. Perpindahan dengan cara ini sering
(Foodborne Transmission)
dipakai contoh sebagai perpindahan penyakit
dengan cara kontak langsung.
Makanan dapat menjadi kendaraan untuk
perpindahan dari beberapa jenis penyakit
B. Perpindahan melalui air (waterborne
infeksius yang disebabkan oleh bakteria, virus,
transmission)
protozoa, dan parasit helminths (cacing).
Kontaminasi makanan dapat disebabkan oleh
Perpindahan penyakit Kholera melalui air
partikel yang tidak bersih selama penyiapan,
telah diketahui pada tahun 1854 oleh John
produksi atau selama penyimpanan.
Snow, seorang dokter di Inggris. Snow
Beberapa organisme patogen dan parasit
menunjukkan hubungan antara epidemi kholera
telah dideteksi di dalam bahan makanan
dan konsumsi air minum dari sumur Broad Street
misalnya kerang-kerangan, sayuran, susu, telur,
di London.
daging sapi dan lain-lain. Hal tersebut
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air
mempunyai arti yang sangat penting bagi
disebut penyakit bawaan air (waterborne
kesehatan masyarakat khususnya untuk
diseases). Di Amerika Serikat, selama perioda
makanan yang dimakan secara mentah misalnya
1971 sampai dengan tahun 1985 telah
kerang dan sayuran.
dilaporkan 502 penyakit bawaan air dengan
jumlah penderita sebanyak 111.228 kasus.
Gambar 2 menunjukkan bahwa hampir tiga per

67
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

Tabel 2 : Etiologi penyakit bawaan air yang terhadap beberapa penyakit misalnya wabah
disebabkan oleh pengguaan air tanah dan air tipus (typhoid fever), salmonellosis, amebiasis,
permukaan. ascariasis, viral hepatitis dan lainnya (Brian,
1977). Resiko terhadap penyakit yang berpindah
melalui makanan tersebut biasanya cukup tinggi
Jenis Penyakit Jumlah Jumlah
(illnes) Perjangkitan Penderita di negara-negara yang menggunakan irigasi
dengan air limbah yang tidak diolah secara
Gastrointeristis (tak 251 61.478 memadai.
terdefinisikan) Kerang-kerangan misalnya tiram, kerang,
Giardiasis 92 24.365 remis, kepiting dll. merupakan vektor penyakit
Keracunan Zat 50 3.774
terhadap manusia yang banyak berperan, agen
Kimia infeksi yang dibawanya adalah bakteria, virus,
protozoa, dan cacing (helmiths). Binatang-
Shigellosis 33 5.783
binatang tersebut merupakan alat perpindahan
Hepatitis A 23 737 penyakit yang perlu diperhatikan karena
Gastrointeristis, 20 6.254 beberapa alasan yakni (Bitton, 1980a) :
Virus • Binatang tersebut hidup di lingkungan muara
Campylobacterosis 11 4.983 yang mana sering terkontaminasi oleh air
limbah domestik.
Salmonellosis 10 2.300
• Oragnisme patogen atau parasit dapat
Thypoid (Tipus) 5 282 terkonsentrsi di dalam tubuhnya karena
Yersinosis 2 103 binatang-binatang tersebut memompa
Gastroenteristis, 1 1.000 sejumlah besar air (4-20 Lt per jam),
E.Coli beracun sehingga berfungsi seperti filter.
Cryptosporidiosis 1 117 • Binatang tersebut sering dimakan dalam
keadaan mentah atau setengah matang.
Cholera 1 17
Bahaya lain terhadap kesehatan yang
Dermatitis (penyakit 1 31 berhubungan dengan kerang-kerangan adalah
kulit) akibat dari kemampuan binatang tersebut untuk
Amebiasis 1 4 mengkonsentrasikan atau mengakumulasikan
TOTAL 502 111.228 zat racun dinoflagellate, logam berat,
hidrokarbon, pestisida dan zat radio aktif di
Dari : Craun (1988)
dalam tubuhnya.
Tabel 3 : Pengaruh Pengolahan Air Terhadap
D. Perpindahan melalui udara (airborne
Jumlah Penyakit dan Jumlah Penderita di
transmission)
Amerika selama perioda 1971-1985
Beberapa jenis penyakit misalnya penyakit
Jumlah yang disebabkan oleh fungi dapat menyebar
Jumlah atau berpindah melalui udara (airborne
Penyakit Penderit
Tipe Komunitas a per transmission). Perpindahan melalui udara dapat
Bawaan Air terjadi pada pengolahan air limbah atau dari
Penggunaan Air satu juta
per 1000 irigasi dengan menggunakan efluen air limbah.
Bersih orang
Sistem
Penggunaan per
tahun E. Perpindahan melalui vektor (Vektor-
Air borne Transmission)
Air permukaan 32,5 370,9 Vektor-vektor yang paling penting di dalam
tanpa pengolahan perpindahan penyakit antara lain adalah :
arthropoda misalnya kutu dan serangga, atau
Air permukaan 40,5 66,3 vertebrata misalnya hewan pengerat, anjing,
dengan disinfeksi kucing dll. Organisme patogen mungkin tidak
saja berkembang biak di dalam vektor arthropoda
tersebut. Beberapa penyakit yang berpindah
Air permukaan 5,0 4,7 melalui vektor antara lain malaria (dari
dengan plasmodium), penyakit kuning dan encephalitis
pengolahan (keduanya dari arbovirus), dan rabies (dari virus
/penyaringan dan rabies yang berpindah dari gigitan anjing atau
disinfeksi kucing).

Sayuran yang telah terkontaminasi oleh air F. Lain-lain (Fomites)


limbah juga menyebakan atau memberi andil

68
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

Beberapa penyakit juga dapat berpindah ditemukan didalam air limbah antara lain adalah
melalui objek tak hidup misalnya melalui sebagai berikut.
pakaian, mainan anak, peralatan dapur, alat
suntik dan lain-lain. 2.1 Bakteria Patogen
Tinja atau kotoran binatang (fecal matter)
I.2.4 Pintu Masuk Mikroorganisme Patogen mengandung lebih dari 1012 bakteria per gram.
atau Parasit Kandungan bakteria di dalam tinja (feces)
Mikroorganisme patogen dapat atau mencapai kira-kira 9 % dari berat basah (Dean
mempunyai akses ke inang (host) melalui and Lund, 1981). Bakteria yang ada di dalam air
saluran gastrointestinal misalnya virus enterik limbah telah diklasifikasikan menjadi beberapa
dan bakteria, melalui saluran pernafasan grup yakni :
misalnya klebsiella pneumonae, legionella, dan 1. Bakteria gram-negative fakultative
myxovirus, atau melalui kulit misalnya anaerobik misalnya Aeromonas,
aeromonas, clostridium tetani, dan clostridium Plesiomonas, Vibrio, Enterobacter,
perfrigens. Meskipun kulit merupakan hambatan Escherichia, Klebsiella dan Shigella.
yang kuat bagi organisme patogen, tetapi luka, 2. Bakteria gram-negative aerobik misalnya
abrasi atau iritasi dapat menyebabkan penetrasi Pseudomonas, Alcaligenes,
organisme patogen tersebut ke dalam tubuh Flavobacterium, dan Acinetobacter.
(host). 3. Bakteria gram-positive pembentuk spora
misalnya Bacillus spp.
I.2.5 Kerentanan Inang (Host Susceptibility) 4. Bakteria gram-positive non spora misalnya
Baik sistem kekebalan tubuh ataupun Arthrobacter,Corynebacterium,
faktor-faktor yang tidak khusus, keduanya Rhodococcus.
memainkan peranan di dalam ketahanan inang Kompilasi dari bakteria yang terpenting yang
terhadap agen infeksi (infectius agent). mungkin bersifat patogen terhadap manusia dan
Kekebalan terhadap agen infeksi tersebut yang dapat berpindah baik secara langsung atau
mungkin di dapat secara alami atau diperoleh tak langsung melalui air limbah ditunjukkan pada
melalui kekebalan buatan (acuired immunity). Tabel 4.
Kekebalan alami ditentukan secara genetik dan
bervariasi sesuai dengan species, ras, umur Tabel 4 : Penyakit bawaan air yang
(biasanya yang lebih muda atau tua lebih rentan disebabkanoleh bakteria.
terhadap infeksi), status hormonal, dan
kesehatan fisik atau mental dari inangnya. No Agen Penyakit Reservoir Daerah yang
Masyarakat yang tingkat kesehatannya Bakteria Utama utama diserang
rendah atau kaum usia lanjut lebih retan 1 Salmonella Demam Tinja Saluran
terhadap agen infeksi dibandingkan dengan typhi Typhoid manusia Gastrointestinal
(Tiphus)
golongan dewasa yang sehat. Kekebalan buatan 2 Salmonella Demam Tinja Saluran
terjadi sebagai akibat pemaparan (exposure) paratyphi paratyphoid manusia Gastrointestinal
inang ke agen infeksi. Kekebalan buatan (paratiphus)
tersebut dapat bersifat pasive misalnya janin 3 Shigella Dysentri basiler Tinja Intestine bawah
manusia
yang memperoleh antibodi dari ibunya, atau 4 Vibrio Kholera Tinja Saluran
dapat bersifat aktif misalnya produksi antibodi cholerae manusia Gastrointestinal
aktif melalui kontak dengan agen infeksi. 5 Enteropatho Gastroenteritis Tinja Saluran
Faktor nonspesifik meliputi hambatan atau genie E. Coli manusia Gastrointestinal
barrier secara physiologis pada pintu masuknya 6 Yersinia Gastroenteritis Kotoran Saluran
enterocolitica hewan atau Gastrointestinal
agen infeksi misalnya pH yang kurang manusia
menguntungkan, garam empedu, produksi 7 Champyloba Gastroenteritis Kotoran Saluran
enzym pencernaan dan senyawa kimia yang cter jejuni hewan atau Gastrointestinal
bersifat anti mikroba, kompetisi dengan manusia
8 Legionella Penyakit Air panas Paru-paru
mikroflora di dalam usus dan lain-lain. pneumophila pernafasan
akut
2. MIKROORGANISME PATOGEN 9 Mycobacteri Tuberculosis Dahak/ludah Paru-paru
ATAU PARASIT DI DALAM AIR um atau
tuberculosis pernafasan
LIMBAH DOMESTIK manusia
Beberapa mikroorganisme patogen dan 10 Leptospira Leptospirosis Air kencing Umum
parasit biasanya ditemukan di dalam air limbah dan kotoran
hewan
domestik dan juga di dalam efluen dari unit
11 Opportunistik Variabel Air alam Umumnya saluran
pengolahan air limbah. Beberapa penyakit yang bakteria pencernaan
disebabkan oleh agen infeksi yang sering
Disesuaikan dari Sobsey dan Olson (1983).

69
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

Bakteria-bakteria tersebut menyebabkan dalam tinjanya dengan konsentrasi lebih dari 109
infeksi interik misalnya wabah tipus, kholera, dan shigella per gram tinja. Dosis infeksi dari shigella
shigellosis. relaitif kecil yakni sekitar 10 organisme.
Beberapa mikroorganisme patogen yang Meskipun perpindahan atau penularan
penting yang ada di dalam air limbah antara lain shigella melalui kontak orang ke orang adalah
sebagai berikut : merupakan moda penularan yang utama, tetapi
penularan melalui makanan atau melalui air juga
2.1.1 Salmonella perlu diperhatikan. Sebagai contoh, telah
diketahui bahwa penggunaan air tanah
Salmonella adalah enterobacteriaceae mempunyai andil terhadap shigellosis yang
yang terdistribusi secara luas di dalam terjadi di Florida, yang telah menginfeksi sekitar
lingkungan, dan meliputi lebih dari 2000 1200 orang. Meskipun demikan shigella kurang
stereotipe. Salmonella merupakan bakteria tahan di lingkungan dibandingkan dengan fecal
patogen yang paling utama yang terdapat di coliforms. Shigella sangat sulit dikultivasi
dalam air limbah, yang dapat menyebabkan (dibiakkan), oleh karena itu belum ada data
demam tipus dan paratipus, dan gastroenteristis secara kuantitatif tentang kehadirannya dan
(radang lambung/perut). efisiensi penghilangan pada instalai penjernihan
Konsentrasi salmonella di dalam air air maupun instalsi pengolahan air limbah.
limbah berkisar dari beberapa sel sampai
mencapai 8000 organisme per 100 ml air limbah 2.1.3 Vibrio Cholerae
(Feachem et.al., 1983). Diperkirakan bahwa
hampir 0,1 % dari penduduk mengeluarkan Vibrio cholerae adalah bakteri gram-
salmonella di dalam tinja. Di Amerika Serikat, negative yang berbentuk batang melengkung
salmonellosis terutama disebabkan karena (curved rod), bakteri ini berjangkit atau
kontaminasi makanan, tetapi transmisi lewat air berpindah melalui air. Vibrio cholerae
minum masih menjadi perhatian yang utama mengeluarkan atau melepaskan suatu
(Sobsey and Olson, 1983). enterotoxin yang menyebabkan diare ringan
Salmonella typhi adalah agen infeksi sampai diare hebat, muntah, dan menyebabkan
demam tipus, suatu penyakit yang tidak segera kehilangan cairan dengan cepat, serta dapat
diobati dapat menyebabkan kematian. menyebabkan kematian dalam waktu yang relatif
Penanggulangan penyakit tersebut telah singkat (Sterritt and Lester, 1988). Meskipun
dilakukan dengan cara menggunakan teknologi jarang ditemukan di Amerika atau Eropa, vibrio
proses pengolahan air yang memadai misalnya cholerae sering muncul sebagai endemik di
dengan filtrasi dan khlorinasi. Salmonella thypi banyak wilayah di Asia.
tersebut menghasilkan endotoxin yang dapat Organisme patogen tersebut terdapat di
menyebabkan demam, mual dan diare, dan dalam air limbah dengan konsentrasi berkisar
dapat berakibat fatal apabila tidak diobatai antara 10 - 104 organisme per 100 ml air limbah
dengan antibiotik (Sterrit and Lester, 1988). pada saat terjadi endemik (Kott and Betzer,
Species salmonella yang sering terdapat pada 1972). Ledakan endemik cholera dan demam
makanan yang terkontaminasi antara lain yakni tipus telah di dokumentasikan di Peru dan Chili,
salmonella paratyphi dan salmonella yang disebabkan mengkonsumsi sayuran yang
typhimurium. Species tersebut dapat tumbuh telah terkontaminasi oleh air limbah domestik
dengan cepat di dalam makanan yang (Shuval, 1992). Vibrio cholerae juga secara
terkontaminasi tersebut. Species salmonella alamiah terdapat di alam dan melekat pada
seperti S. typhimurium dan S. enteriditis dapat tanah atau padatan, termasuk zooplankton
menyebabkan gastroenteristis (radang lambung) (misal, copepod) dan phytoplankton (misalnya
dengan gejala diare dan kejang perut. volvox). Bakteria yang bergabung dengan
phytoplankton tersebut berada dalam kondisi
2.1.2 Shigella yang tak dapat dibiakkan (nonculturable state)
dan dapat dilihat dengan mikroskop dengan cara
Shigella secara sepintas adalah agen teknik fluorecent-monoclonal antibody (Brayton
disentri bacillus, suatu penyakit diare yang et.al., 1987).
menyebabkan berak darah sebagai akibat
peradangan dan pendarahan selaput atau 2.1.4 E. Coli
dinding usus. Ada empat species shigella yang
bersifat patogen yakni Shigella flexneri, Shigella Banyak strain E. coli yang beberapa
dysentriae, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. diantaranya tidak berbahaya, terdapat pada
Ke empat shigella patogen tersebut dapat saluran gastrointestinal pada manusia atau
berpindah dengan cara kontak langsung dengan hewan berdarah panas. Tetapi ada beberpa
penderita yang telah terinfeksi, yang mana orang kategori E. Coli yang bersifat beracun , dan
yang terkena infeksi mengeluarkan shigella di dapat menyebabkan diare. Ada beberpa strain E.

70
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

Coli yang bersifat enterotoxigenic (ETEC), ginjal dan pada sistem pusat saraf. Wabah ini
enteropathogenic (EPEC), enterohemorrhagic dapat ditularkan dari binatang (binatang
(EHEC), dan enteroinvasive (Levine, 1987). pengerat, binatang peliharaan dan binatang
E. Coli enterotoxigenic dapat buas) ke manusia melalui kontak (misal mandi)
menyebabkan radang lambung (gastroenteristis) menggunakan air yang telah terkontaminasi oleh
dan diare yang hebat disertai dengan kram perut kotoran binatang.
dan muntah-muntah (Harris, 1986). Kira-kira 2% Patogen ini tidak menjadi perhatian utama
- 8 % dari E. Coli yang terdapat di dalam air karena patogen ini tidak mudah hidup dalam air
bersifat enteropathogenic yang dapat buangan.
menyebabkan diare. Air dan makanan Masa inkubasi penyakit ini antara dua hari
merupakan faktor penularan atau penyebaran hingga 26 hari, tetapi umumnya antara 7 sampai
dari E. Coli tersebut. Dosis infeksi dari E. Coli 13 hari. Mulai hari ke dua akan terlihat gejala
jenis ini relatif tinggi yakni berkiasar antara 106 - seperti demam tinggi, kepala pusing, mata
109 organisme. Beberapa jenis E. Coli yang kuning, air kencing berwarna seperti teh, timbul
bersifat diarrheagenic telah dideteksi di dalam air rasa nyeri pada otot tungkai bawah dan mata
yang telah diproses (treated water), dan hal ini berwarna merah. Wabah ini dapat mengenai
menunjukkan resiko kesehatan terhadap pekerja galian saluran air. Namun patogen ini
konsumen. tidak merupakan perhatian utama karena
patogen ini tidak mudah hidup dalam air
2. 1.5 Yersina buangan.
Di Indonesia, Leptospira ditemukan
Yersina.enterocolica adalah penyebab pertama kali pada orang-orang yang bekerja di
gastroenteritis akut, binatang pembawanya perkebunan karet sewaktu penjajahan belanda
terutama adalah babi hutan, namun binatang pada tahun 1920. Selanjutnta tahun 1940, Prof
peliharaan atau binatang buas yang lainnya Suratno menemukan leptospira pada hewan babi
kadangkala menjadi pembawa patogen ini. di Jakarta. Kuman penyakit ini kemudian diisolasi
Keterlibatan air dengan patogen ini masih belum yang selanjutnya disebut leptospira interrogans
jelas, namun ada sebuah contoh yang serovar pomona (Republika Minggu 17 Maret
disebutkan oleh Schiemen, 1990, bahwa air 2002). Sampai saat ini total serovar leptospira
dapat menyebarkan gastroenteritis. Organisme yang ditemukan Balitvet Bogor berjumlah 16
psychrotrophic berkembang biak dan subur jenis.
hingga suhu terendah 4oC.
2.1.8 Legionella Pneumophila
2.1.6 Campylobacter
Bakteri legionella pneumophila adalah
Patogen ini dikenal dapat menginfeksi pembawa penyakit legionnaire (etiological
manusia, binatang buas dan binatang agent), pertama dikemukakan pada tahun 976 di
peliharaan. Patogen ini dapat menyebabkan Philadelphia, Pennsylvania. Penyakit ini
gastroenteritis akut (demam, pusing, sakit perut, semacam penyakit pneumonia akut, yang
diare, mual) dan beralih ke tubuh manusia kadang kala melibatkan gastrointestinal dan
melalui makanan yang terkontaminasi, terutama saluran air kencing, juga dengan sistem urat
daging unggas dan air yang terkontaminasi. Air syaraf. Infeksi. Gejala yang terjadi pada infeksi
ledeng seperti juga aliran air dari gunung dapat ini adalah suhu badan naik, sakit kepala dan
merupakan sumber infeksi. sakit otot, namun akan membaik dengan
Campylobacte terdeteksi pada air sendirinya tanpa perlu penanganan. Organisme
permukaan, air minum dan air buangan, namun ini berpindah melalui aerosolization.
belum pernah terdeteksi pada lumpur. Jumlah Penularan penyakit legionnaire
organisme campylobacter tidak dapat berhubungan dengan terjadinya pemaparan
ditunjukkan atau dihubungkan dengan dengan microbial aerosol yang berasal dari
heterotrophic plate counts, total dan fecal cooling tower (menara pendingin) , evaporative
coliforms atau fecal streptococci. condenser, humidifier dan shower. Menara
pendingin biasanya mendinginkan air panas
2.1.7 Leptospira yang dihasilkan dari pembangkit tenaga. Bagian
atas menara pendingin ini menyebarkan
Leptospira adalah spirochete kecil yang microbial aerosol, termasuk legionella,
dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui Diperkirakan bahwa sumber legionella adalah air
luka pada kulit atau melalui selaput lendir. yang mengalir dari air permukaan terdekat atau
Penyakit yang disebabkan oleh leptospira dari air minum yang digunakan untuk
disebut leptospirosis, yang mempunyai karakter menggantikan uap air yang hilang pada saat
terjadinya diseminasi patogen dalam darah proses pendinginan.
tubuh pasien dan berikutnya terjadi infeksi pada

71
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

Seseorang dapat terjangkit penyakit plasmids (R faktor) dan pada kondisi yang
nosocomial legionella apabila terkena legionella tertentu dapat berpindah ke bakteri lain melalui
melalui sistem distribusi air di rumah sakit. Air suatu hubungan kontak antar sel. Apabila bakteri
minum merupakan sumber wabah penyakit penerima adalah patogen potensial, maka akan
legionnaire di rumah sakit. Jumlah kasus menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat
bertambah sejalan dengan penurunan tekanan sebagai akibat timbulnya kekebalan terhadap
pada sistem distribusi, yang kemungkinan antibiotik pada patogen tersebut.
terjadi pelepasan sel legionella dari lapisan Microorganisme yang kebal obat menghasilkan
biofilm yang tumbuh pada pipa distribusi. Namun nosocomial dan kumpulan penyebab infeksi
demikian kasus berkurang sejalan dengan pada manusia, yang dapat menyebabkan
hiperkhlorinasi (>2 mg/l sisa khlor bebas). peningkatan wabah penyakit dan kematian.
Bakteri ini terdapat dimana-mana dan Kebal obat pada bakteri akan menyebabkan
berasal dari air buangan, tanah dan lingkungan kenaikan biaya pengobatan.
perairan. Pada lingkungan yang biasa patogen Strategi untuk menanggulangi masalah ini
ini dapat berkembang berdampingan dengan adalah mengurangi penggunaan antibiotik pada
bakteri lain seperti ganggang hijau dan manusia dan hewan serta mencari cara
ganggang biru-hijau, amuba atau ciliates, pencegahan terhadap penularan penyakit
sebagai hasil dari meningkatnya kekebalan infeksi. Bakteri yang tahan terhadap antibiotik
terhadap biocides, khlorinasi, ph rendah dan telah terdeteksi pada lingkungan daratan dan
temperatur tinggi. lingkungan air, terutama pada lokasi yang
terkontaminasi oleh buangan rumah sakit.
2.1.9 Bacteroides Fragilis Faktor pembawa antar microorganisme
diketahui terdapat pada lingkungan alamiah
Strain produksi enterotoxin dari bakteri maupun pada lingkungan hasil rekayasa seperti
anaerobik ini merupakan penyebab diare pada instalasi pengolahan air limbah. Peneliti
manusia. Patogen ini ditemukan pada air menggunakan ruang terlindung untuk
buangan pada tingkat berkisar dari 6,2 x 104 memperlihatkan perpindahan plasmid R diantara
sampai 1,1 x 105 CFU/ml, 9,3 % adalah bakteri dalam air buangan domestik. Frekwensi
enterotoxigenic. perpindahan rata-rata dalam air buangan
bervariasi antara 4,9x10-5 dan 7,5x10-5.
2.1.10 Opportunistic Bacterial Pathogens Frekwensi perpindahan paling tinggi (2,7x10-4)
terjadi antara Salmonela enteritidis dan E.coli.
Dalam grup ini termasuk bakteri gram negatif Plasmid non penghubung (misal pBR plasmid)
heterotropic yaitu: pseudomonas, klebsiella, dapat juga sebagai perantara, namun
flavobacterium, enterobacter, proteus dan memerlukan kehadiran bakteri penggerak
providencia. Segmen masyarakat yang berisiko sebagai media pemindah. Beberapa bakteri
terkena infeksi opportunistic pathogen adalah penggerak telah diisolasi dari air buangan.
bayi yang baru lahir, orang lanjut uisia dan orang Setiap bakteri ini mampu membantu
yang dalam keadaan sakit. Organisme ini perpindahan plasmid pBR325 ke penerima
banyak terdapat dalam air minum dan pada pipa bakteri e.coli.
distribusi air di gedung-gedung seperti rumah Telah ditemukan adanya indikator dan
sakit. Opportunistic pathogen lainnya adalah patogen multiple-antibiotic-resistant (MAR)
nontubercular mycobacteria yang dapat (misal salmonela) dalam instalasi air bersih dan
menyebabkan sakit paru-paru (pulmonary) dan air buangan. Dalam air buangan yang belum
penyakit lainnya. Yang paling sering diteliti dari diolah, presentasi multiple-antibiotic-resistant
jenis nontubercular mycobacteria adalah species coliform bervariasi antara kurang dari 1% hingga
mycobacterium avium-intracellulare. Air minum kira-kira 5% dari total coliform. Khlorinasi bekerja
terutama di rumah sakit dapat mendorong untuk menghilangkan bakteri kebal antibiotik
pertumbuhan bakteri ini yang kemungkinan pada instalasi pengolahan air buangan. Namun
berkaitan dengan infeksi nosocomial. peneliti lain melaporkan bahwa khlorinasi
menaikkan kekebalan bakteri terhadap beberapa
2.2 Bakteria Pembentuk Antibiotik antibiotik (seperti ampicilin, tetracycline) tapi
(Antibiotic Producing Bacteria) tidak terhadap yang lainnya. Perbandingan
bakteri pembawa faktor R bertambah mengikuti
Penderita yang menerima pengobatan proses pengolahan air dan air buangan. Sebagai
antibiotik menyimpan sejumlah besar bakteri contoh, dalam suatu studi MAR diharapkan
kebal antibiotik pada saluran ususnya. Bakteri ini sebesar 18,6% dari bakteri heterotrophic plate
terbawa keluar dalam jumlah besar dalam count dalam air yang belum diolah dibandingkan
kotoran manusia dan akhirnya masuk ke dalam dengan nilai 67,8% untuk bakteri dalam sistem
instalasi pengolahan air buangan. Faktor distribusi. Serupa dalam instalasi pengolahan air
kekebalan terhadap antibiotik terdapat pada

72
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

di Oregon, presentasi MAR 15,8% dalam air Pendekatan yang paling banyak dilakukan
yang belum diolah (dalam sungai) dibandingkan adalah berdasarkan pada adsorpsi virus ke
dengan nilai 57,1% dalam air yang telah diolah. dalam pori-pori mikro saringan yang terbuat dari
MAR selanjutnya dihubungkan dengan bermacam-macam komposisi bahan
kekebalan terhadap logam berat (misal Cu2+, (nitroselulose, fiberglass, epoxy-fiberglass,
Pb2+, Zn2+). Phenomena ini telah dibuktikan modifikasi celulosa, celulose + glass fibers),
dalam air minum dan air buangan. Efek terhadap selanjutnya virus yang teradsorbsi diambil dari
kesehatan masyarakat terhadap penomena ini permukaan filter, konsentrasi sampel diperoleh
belum banyak diketahui. dengan menggunakan saringan membran atau
dengan flokulasi organik. Konsentrat kemudian
2.3 Virus diuji dengan jaringan kultur binatang.
Ditinjau dari ilmu epidemi, virus perut
Air dan air limbah dapat terkontaminasi umumnya berpindah melalui kontak orang ke
oleh sevabyak 140 jenis virus perut. Virus ini orang. Namun dapat pula menular melalui
masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut perantara air baik langsung (air minum, kolam
dan berkembang baik dalam saluran pencernaan renang) maupun tidak langsung melalui
dan kemudian dikeluarkan dalam jumlah yang makanan yang terkontaminasi. Penularan
besar melalui kotoran manusia yang terinfeksi. waterborne virus perut digambarkan pada
Tabel 5 (Bitton, 1980a; Jehl-Pietri, 1992; Gambar 3.
Schwartzbrod, 1991; Schwartzbrod et al., 1990)
memperlihatkan daftar enteric virus (virus perut)
yang ditemukan dalam lingkungan perairan yang
bersifat patogen terhadap manusia.

Tabel 5 : Beberapa virus enteric pada manusia

Grup Virus Sero Penyakit yang disebabkan oleh Virus


type
A. Entero Virus :
Poliovirus 3 Paralysis, aseptic meningitis
Coxsackievirus A 23 Herpangia, aseptic meningitis,
penyakit pernafasan, paralysis,
demam
Coxsackievirus B 6 Pleurodynia, aseptic meningitis,
radang selaput jantung (pericarditis),
penyakit hati bawaan, anomali,
radang ginjal (nephritis), demam Gambar 3 : Penyebaran virus perut
Echovirus (68-71) 34 Meningitis, penyakit pernafasan (entericviruses) melalui air (waterborne).
Virus hepatitis A 4 Infeksi hepatitis
(HAV)
Proses infeksi tergantung pada dosis
B. Reovirus 3 Penyakit pernafasan
efektif minimal (MID) dan pada host yang mudah
C. Rotavirus 4 Gastroenteristis
tertular, dalam hal ini menyangkut faktor host
D. Adenovirus 41 Penyakit pernafasan, conjunctivitis
akut, gastroenteristis (imunitas spesifik, jenis kelamin, umur) dan
E. Norwalk agent 1 Gastroenteristis faktor lingkungan (misal tingkat sosial-ekonomi,
(calicivirus) kondisi kebersihan, temperatur, kelembaban).
F. Astrovirus 5 Gastroenteristis Walaupun MID virus masih kontroversial, secara
umum relatif rendah dibandingkan dengan
Disesuaikan dari Bitton (1980), Jehl-Pietri (1992), dan bakteri patogen. Percobaan pada manusia
Schwartzbrod (1990). menunjukkan MID 17 PFU (plaque-forming units)
untuk echovirus 12. Beberapa penelitian epidemi
Virus-virus yang masuk tersebut kadangkala menunjukkan bahwa virus perut merupakan
menyebabkan infeksi yang tidak terlihat, penyebab 4,7 % - 11 % epidemi waterborne.
sehingga sulit dideteksi. Virus ini penyebab Penyelidikan dibuktikan terhadap penularan
penyakit yang sangat luas spektrumnya yang waterborne dan foodborne dari penyakit virus
bervariasi mulai dari penyakit kulit, demam, seperti hepatitis dan penyakit pencernaan.
infeksi pernafasan, penyakit yang berhubungan
dengan pencernaan dan kelumpuhan. 2.3.1 Hepatitis
Virus perut relatif berjumlah sedikit dalam
air buangan, namun demikian sampel sebanyak Terdapat beberapa jenis penyakit
10 – 1000 liter harus dipekatkan untuk Hepatitis, masing-masing disebabkan oleh jenis
mendeteksi patogen ini. Pendekatan dalam virus yang berbeda. Beriku adalah jenis-jenis
menentukan angka patogen ini telah diperoleh. virus penyebab hepatitis.

73
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

Infeksi hepatitis disebabkan oleh virus rotavirus dan virus tipe Norwalk sebagai
hepatitis A (HAV), yaitu enterovirus 27-nm RNA, penyebab penyakit perut.
dengan masa inkubasi relatif pendek (2-6
minggu) dan penularan melalui fecal-oral. Virus Rotavirus.
ini sulit dideteksi walaupun dapat dibiakan dalam Rotavirus termasuk dalam keluarga
jaringan namun tidak selalu mempunyai efek Reoviridae, partikel 70-nm yang mengandung
cytopathic. Cara lain untuk mendeteksi HAV RNA double-stranded dikelilingi double-shelled
adalah dengan peyelidikan genetik dan metode capsid. Rotavirus adalah penyebab utama
imunologi (immunoelectron microscopy, penyakit perut akut pada anak dibawah umur 2
radioimmunoassay, enzyme immunoassay, tahun. Penyakit ini banyak menyebabkan
radioimmunofocus assay). kematian anak-anak di negara-negara
Serum hepatitis disebabkan oleh virus berkembang. Rotavirus juga dapat
hepatitis B (HBV), yaitu virus 42-nm DNA, menyebabkan wabah pada populasi orang
mempunyai masa inkubasi relatif lama (4-12 dewasa (terutama orang tua), dan merupakan
minggu). Virus ini ditularkan melalui kontak penyebab utama diare.
dengan darah yang terinfeksi atau melalui
hubungan sex. Kematian (1% - 4%) lebih tinggi Tabel 6 : Beberapa outbreak Virus Hepatitis
dari pada infeksi hepatitis (< 0,5%). yang disebabkan oleh mengkonsumsi kerang-
Non-A,non-B viral hepatitis disebabkan kerangan.
oleh 2 jenis virus : yaitu 50-nm sampai dengan
60-nm flavivirus dengan karakteristik klinik dan Tahun Jenis kerang Negara Jumlah
epidemi sama dengan virus hepatitis B dan 32- Kasus
nm sampai dengan 34-nm calicivirus yang 1953 Oyster USA 30
karakteristiknya sama dengan virus hepatitis A. 1955 Oyster Swedia 600
Chronic delta hepatitis yang disebabkan 1961 Oyster USA 84
oleh virus 28-nm hingga 35-nm RNA namun 1962 Clams USA 464
belum diketahui secara lengkap mengenai 1963/1966 Calms Oyster USA 180
karakteristiknya. Pola klinik dan epideminya 1964 Clams USA 306
sama dengan virus hepatitis B. 1964 Oyster USA 3
HAV menyebabkan kerusakan liver 1966 Clams USA 4
dengan terjadinya peradangan. Setelah terjadi 1968/1971 Clams/ oyster Gemany 34
infeksi, masa inkubasi berlangsung hingga 6 1971 Clams USA 17
1972 Mussels Perancis 13
minggu. Salah satu simptom adalah kulit terlihat
1973 Oyster USA 265
kuning.
1976 Mussels Australia 7
Hepatitis A menular melalui fecal-oral baik 1978 Mussels Inggris 41
melalui kontak antar orang ke orang maupun 1979 Oyster USA 8
melalui waterborne atau food-borne. Penyakit ini 1980 Oyster Philipina 7
menyebar di seluruh dunia dan antibodi HAV 1980/1981 Cockle Inggris 424
lebih banyak terdapat pada kelompok dengan 1982 Kerang- Inggris 172
tingkat sosial-ekonomi rendah, kemudian kerangan
meningkat sesuai umur orang yang terinfeksi. 1982 Oyster USA 204
Penularan melalui air tercatat di seluruh dunia 1982 Clams USA 150
kasus hepatitis ini terjadi akibat mengkonsumsi 1984 Cockle Malaisia 322
air yang pengolahannya tidak sempurna. 1984 Mussels Yugoslavia 51
Penularan melalui makanan lebih menjadi 1985 Clams USA 5
perhatian dibandingkan melalui air. 1988 Clams Cina 192.000
Mengkonsumsi kerang-kerangan yang tumbuh
Keterangan :
dalam air buangan yang terkontaminasi Oyster = Tiram Cockle = sejenis tiram
menimbulkan kasus hepatitis cukup besar, Clams = Remis besar, Kijing Mussels = remis
catatan yang terjadi di seluruh dunia dapat dilihat
pada Tabel 6. Sumber :Jehl-Pietri (1992) dan Schwartzbrod (1991)

2.3.2 Viral Gastroenteristis Virus menyebar melalui fecal-oral, namun


kemungkinan pula melalui pernafasan. Pernah
Penyakit perut merupakan penyakit terjadi beberapa wabah penyakit perut yang
menular yang paling sering terjadi. Penyakit ini disebabkan rotavirus yang berasal dari air
disebabkan oleh parasit protozoa, bakteri buangan. Beberapa wabah yang berhubungan
patogen dan virus patogen (misal rotavirus dan dengan rotavirus dapat dilihat pada Tabel 7.
agen tipe-Norwalk). Berikut ini akan dibahas Untuk mendeteksi rotavirus pada air
buangan dan sampel lainnya digunakan
microscopy elektron, pengujian ikatan enzym

74
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

immunosorbent (ELISA Kits), atau kultur jaringan diluar hostnya dengan kondisi lingkungan yang
(sel yang populer adalah MA-104, yang berlawanan. Penyebab terjadinya kista adalah
diturunkan dari ginjal monyet). Deteksi pada beberapa faktor seperti kekurangan makanan,
jaringan sel termasuk di dalamnya metode akumulasi racun metabolit dan reaksi kekebalan
seperti pengujian plaque, efek cytopathic (CPE), host. Pada kondisi yang cocok, trophozoite baru
dan immunfluorescence. dilepaskan dari kista. Proses ini disebut
excystment. Protozoa patogen yang menular
Tabel 7 : Beberapa wabah Rotavirus di dunia melalui air dan berpengaruh terhadap manusia
adalah sebagai berikut (Tabel 6)
Tahun Lokasi Jumlah Keterangan
Pasien Tabel 6 : Penularan penyakit melalui air yang
1977 Swedia 3.172 Suplai air bersih disebabkan Protozoa
disebuah kota kecil
terkontaminasi oleh air Penyakit
limbah domestik Oragisme (Lokasi yang Sumber utama
1980 Brazil ~ 900 Kontaminasi air di satu terkena)
sekolah swasta Giardia lamblia Giardiasis Kotoran manusia dan
1980 Norfolk - Kontaminasi air tanah (GI tract) hewan
Island Entamoeba Amoebic disentery Kotoran manusia
histolytica (GI tract)
1981 Rusia 173 Kontaminasi suplai air
bersih masyarakat Achanthamoeba Amoebic Tanah dan air
castellani meningoencephalitis
1981 Colorado 1.500 Kerusakan pada (Sistem saraf pusat)
sistem penyaringan
Naeleria gruberi Amoebic Tanah dan air
dan khlorinasi
meningoencephalitis
1982 Israel ~ 2000 Kontaminasi Reservoir (Sistem saraf pusat)
oleh anak-anak Balantidium coli Dysentery/ perut Kotoran manusia
1981- Jerman 11.600 Kontaminasi air sumur (GI tract)
1982 Timur akibat banjir Cryptosporidium Diarrhea : turun berat Kotoran manusia dan
1982- China 13.311 Kontaminasi pada badan, rasa mual hewan
1983 sistem suplai air demam (GI tract)
bersih
1991 Arizona 900 Kontaminasi air sumur
oleh air limbah pada 2.4.1 Giardia Lamblia
sebuah resort

Sumber : Bitton (1994), Gerba (1995) dan Williams and Akin


Parasit protozoa flagelat ini mempunyai
(1986) bentuk buah pear trophozoite (panjang 9-21 um)
dan tahap kista bentuk telur (panjang 8-12 um
Agen Tipe Norwalk. dan lebar 7-10 um). Orang yang terinfeksi akan
mengeluarkan kista (1-5) x 106 per gram feces.
Virus 27-nm kecil ini pertama kali Air buangan domestik merupakan sumber
ditemukan tahun 1968 di Norwalk, Ohio. Virus ini terbesar Giardia. Binatang buas dan binatang
merupakan penyebab utama penyakit menular peliharaan berlaku sebagai tempat
yang melalui air (waterborne) dan juga melalui penampungan kista Giardia. Parasit ini menjadi
makanan. Menyebabkan diare dan mual dan wabah di daerah pegunungan di Amerika dan
dapat menyerang usus halus, namun menginfeksi manusia, binatang buas dan
mekanisme pathogenicity belum diketahui. binatang peliharaan. Infeksi disebabkan oleh
Karena virus ini tidak bisa berkembang biak ingestion kista yang ditemukan di dalam air.
pada cultur jaringan, maka masih sedikit yang Dalam tubuh manusia, infeksi dapat berlangsung
diketahui mengenai struktur dan kandungan bulanan hingga tahunan.
asam nucleic virusi ini. Parasit ini Bergerak melalui perut dan
Peralatan yang digunakan untuk kemudian melepaskan trophozoite, yang akan
mendeteksi sampel klinik adalah microscopy menempel pada sel epitel dari bagian atas usus
immune electron dan teknik radioimmunoassay, halus dan berproduksi kembali secara fisi binary.
namun tidak cukup sensitif untuk sampel Trophozoite melapisi epithelium saluran
lingkungan. Virus norwalk memegang peranan pencernaan sehingga mengganggu absorpsi
penting pada penyebaran penyakit perut melalui lemak dan nutrient lain. Mereka membentuk kista
air, juga berperan pada penularan diare. 42 % selama mereka melewati pencernaan dan
dari wabah penyakit perut nonbakteri disebabkan akhirnya mencapai usus besar.
oleh virus Norwalk. Giardia mempunyai masa inkubasi satu
sampai delapan minggu. Menyebabkan diare,
2.4 Parasit Protozoa sakit perut, pusing, kelelahan, dan berat badan
Pada umumnya parasit protozoa menurun, namun giardiasis tidak beakibat fatal.
menghasilkan kista sehingga dapat bertahan Biasanya penularan terjadi melalui orang ke

75
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

orang, namun Giardia dikenal sebagai salah satu minimum dosis infeksi untuk Cryptosporidium
agen etiologi yang penting dalam terjadinya pada manusia kurang dari atau sama dengan
wabah penyakit yang ditularkan melalui air 1.000 oocyst. Pada binatang sejumlah 1 – 10
(waterborne desease). Wabah terjadi akibat oocyst dapat menimbulkan infeksi. Parasit ini
mengkonsumsi air yang dikhlorinasi namun tidak menyebabkan diare yang selanjutnya
dilakukan penyaringan. menyebabkan penurunan berat badan dan
Pada umumnya wabah giardiasis kadangkala menimbulkan pusing, mual dan
berhubungan dengan mengkonsumsi air yang demam. Lamanya gejala dan akibatnya
tidak diolah atau diolah namun belum sempurna. tergantung tingkat kekebalan si penderita.
Kesalahan desain atau kesalahan konstruksi Umumnya diare berlangsung 1- 10 hari pada
saringan dapat menyebabkan timbulnya Giardia penderita yang kekebalannya baik, namun dapat
lamblia dan selanjutnya akan mencemari air lebih lama lagi hingga lebih dari sebulan pada
minum. Indikator bakteri secara tradisional tidak penderita lemah kekebalannya ( misal penderita
dapat mendeteksi adanya kista giardia dalam air AIDS, kanker). Penelitian pada ribuan sampel
atau dalam sampel lingkungan lainnya. Terdapat kotoran manusia di Amerika Serikat, Kanada dan
korelasi yang baik antara terjadinya kista Giardia Eropa ditemukan bahwa lazimnya
dengan Cryptosporidium oocysts seperti juga cryptosporidiosis pada manusia berkisar antara
dengan beberapa parameter kualitas air 1% - 5%.
tradisional seperti kekeruhan. Cara penularan Cryptosporidium
Kista Giardia lambia dapat dikonsentrasi umumnya melalui orang ke orang, melalui air,
dari air dan air buangan dengan cara ultra- melalui makanan dan melalui binatang.
filtration atau adsorpsi dengan cartidge poly- Penularan orang ke orang merupakan penularan
propilene. Oleh karena Giardia lamblia tidak yang utama. Penularan patogen dari binatang
dapat dibiakkan di laboratorium, maka kista yang terinfeksi kepada manusia, diperkirakan
harus dideteksi dan diindentifikasi dengan lebih besar untuk Cryptosporidium dari pada
immunofluorescence dengan antibodi polyclonal untuk Giardia.
atau monoclonal atau dengan phase-contrast Wabah di Carrollton, Georgia, AS
microscopy. Kista yang terpapar oleh khlor menimpa hampir 13.000 orang dan terjadi
dengan konsentrasi 1 – 11 mg/l, walaupun karena mengkonsumsi air minum dari instalasi
memantul, namun tidak dapat dideteksi dengan air minum yang menerapkan proses saringan
phase-contrast microscopy karena unsur ini pasir cepat yang kurang baik. Masalah yang
struktur dalamnya hilang. ditemukan pada instalasi tersebut adalah adanya
Survey air buangan di beberapa negara flokulasi yang tidak efektif dan memulai kembali
bagian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa penyaringan dengan saringan pasir tanpa
jumlah kista Giardia bervariasi dari ratusan melakukan cuci balik.
hingga ribuan kista per liter, namun konsentrasi Patogen ini tidak efektif dihilangkan
kista tertinggi adalah 105 per liter. Di Arizona, dengan cara pengolahan air konvensional
jumlah Giardia dideteksi 48 kista per 40 L dalam seperti saringan pasir atau khlorinasi.
efluent lumpur aktif. Konsentrasi ini menurun Pengolahan dengan kapur untuk proses
menjadi 0,3 kista/40 L setelah penyaringan pasir. pelunakan air dapat me-non-aktifkan sebagian
Parasit ini lebih tahan terhadap khlor dari pada oocyst Cryptosporidium.
bakteri.
2.4.3 Entamoeba Histolytica
2.4.2 Cryptosporidium
E. histolytica membentuk kista infeksi
Parasit coccidian protozoan (diameter 10 – 15 um) bertahan dalam waktu
Cryptosporidium menginfeksi binatang (sapi, yang lama dengan tidak ada gejala pada
kambing, ayam, turkey, tikus, babi, anjing, pembawanya; Sangat bertahan dalam air dan air
kucing). Infeksi terhadap manusia dilaporkan buangan dan selanjutnya hidup pada host yang
pada tahun 1970 an. Cryptosporidium parvum baru. Jumlah kista dalam air buangan dapat
adalah spesies utama yang mengakibatkan mencapai 5.000 kista per liter.
infeksi pada manusia dan binatang. Parasit protozoa ini menular ke dalam
Tahap infeksi dari protozoan ini adalah tubuh manusia terutama melalui air atau
kista (oocyst) ukuran 5 – 7 um, yang tahan makanan yang terkontaminasi. Substansi ini
terhadap kondisi lingkungan. Selanjutnya menyebabkan amebiasis atau disentri amoebic,
ingestion dengan host yang cocok, oocyst yang merupakan penyakit usus besar. Gejala
melangsungkan excystation dan mengeluarkan bervariasi mulai dari diare bergantian dengan
infective sporozoites, yang menjadi parasit pada sembelit hingga disentri akut. Dapat pula
sel epithelial terutama dalam saluran menyebabkan borok pada lapisan mucosa
pencernaan host. Beberapa peneliti menyatakan saluran pencernaan, menimbulkan diare dan

76
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

kram. Hal ini menyebabkan banyak kematian 2.5.2 Ascaris Lumbricoides (Cacing Gelang)
terutama di negara-negara berkembang dan
terjadi terutama karena mengkonsumsi air Di dalam siklus kehidupan cacing ini , pada saat
minum yang terkontaminasi. fase larva dapat berpindah ke paru-paru dan
menyebabkan pneumonitis. Penyakit ini dapat
2.4.4 Naegleria terjangkit dengan cara terkena hanya beberapa
telur. Individu yang terinfeksi mengeluarkan
Naeglaria fowleri adalah penyebab sejumlah besar telur, dan setiap Ascaris betina
primary amoebic meningoencephalitis (PAME), dapat menghasilkan hampir 200.000 telur per
yang pertama kali dilaporkan di Australia pada hari. Telur-telur ini menggumpal dan dapat
tahun 1965. Berakibat fatal setelah 4 – 5 tahun dihilangkan dengan cara sedimentasi pada
masuk ke dalam tubuh. proses pengolahan air buangan. Walaupun
Protozoa ini masuk ke dalam tubuh dapat dihilangkan secara efektif dengan proses
melalui membran mucous hidung dan lumpur aktif, telur-telur ini tahan terhadap khlor.
selanjutnya berpindah ke dalam sistem syaraf
pusat. Penyakit ini berhubungan dengan 2.5.3 Toxocara Canis
kegiatan berenang dan menyelam. Hal lain yang Parasit ini terutama menginfeksi anak-
menghawatirkan, Naeglaria dapat bergabung anak yang punya kebiasaan makan makanan
dengan Legionella pneumophila dan patogen kotor. Selain dapat mengganggu pencernaan
lainnya. Akibat dari penggabungan ini terhadap larva parasit ini dapat berpindah ke mata, yang
manusia, masih dalam penelitian. dapat menyebabkan kerusakan ocular,
Terdapat teknik identifikasi yang cepat kadangkala dapat menyebabkan kehilangan
(contoh Cytometry, sistem APIZYM, yang mata.
berdasarkan pada deteksi enzym aktif) yang
dapat membedakan antara Naeglaria fowleri 2.5.4 Trichuris Trichiura
dengan spesies Naeglaria lainnya.
Trichuris trichiura menyebabkan infeksi
whipworm pada manusia. Telur-telurnya
2.5 Cacing Parasit (Helminth Parasites) menggumpal dan dapat mengendap pada tanki
Walaupun cacing (Helminth) parasit tidak sedimentasi.
biasa diteliti oleh para ahli mikrobiologi, namun
demikian keberadaannya dalam air buangan 2.6 Masalah Lain Yang Disebabkan Oleh
bersamaan dengan viral pathogen dan Mikroorganisme
protozoan parasites, menjadi perhatian dalam
hal pengaruhnya terhadap kesehatan manusia. Air permukaan yang merupakan air baku
Bentuk telurnya merupakan tahap infeksi dari instalasi pengolahan air minum dapat menjadi
parasit helminth; mereka keluar bersama dengan tempat sejumlah besar konsentrasi ganggang
kotoran dan menyebar melalui air buangan, biru-hijau seperti Anabaena flos-aquae,
tanah atau makanan. Telur ini sangat tahan Microcystis aeruginosa, dan Schizothrix
terhadap tekanan lingkungan dan terhadap calcicola. Ganggang ini menghasilkan exotoxins
khlorinasi dalam pengolahan air buangan. (peptides dan alkaloid) juga endotoxins
Parasit-parasit yang perlu diperhatikan adalah (lipopolysaccharides) yang menyebabkan
sebagai berikut : sindrome seperti gastroenteritis. Namun karena
kurang pengetahuan tantang keberadaan dan
2.5.1 Taenia Spp. potensi untuk memisahkan racun ini dari
pengolahan air dan air buangan, risiko terhadap
Terdapat 2 jenis yaitu Taenia saginata kesehatan belum dievaluasi.
(cacing pita sapi) dan Taenia solium (cacing pita
babi) sekarang ini jarang ditemukan di Amerika 3. MASALAH AIR LIMBAH DOMESTIK
Serikat. Parasit ini berkembang dalam host DAN ALTERNATIF
antara sehingga menjadi tahap larva yang PENANGGULANGANNYA
disebut cysticercus dan akhirnya mencapai
tubuh manusia, yang berperan sebagai host Masalah pencemaran lingkungan di kota-
terakhir. Ternak sapi menelan telur parasit pada kota besar di Indonesia, telah menunjukkan
saat makan rumput dan berperan sebagai host gejala yang cukup serius, khususnya masalah
antara untuk Taenia saganita, babi menjadi host pencemaran air. Penyebab dari pencemaran tadi
antara untuk Taenia solium. Cysticerci masuk ke tidak hanya berasal dari buangan industri dari
dalam otot, mata dan otak. Parasit ini pabrik-pabrik yang membuang begitu saja air
mengganggu pencernaan, sakit perut dan berat limbahnya tanpa pengolahan lebih dahulu ke
badan turun. sungai atau ke laut, tetapi juga yang tidak kalah
memegang andil baik secara sengaja atau tidak

77
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

adalah masyarakat Jakarta itu sendiri, yakni yang dapat dihilangkan, sisanya 77,5 % masih
akibat air buangan rumah tangga yang terbuang keluar. Hal ini secara umum dapat
jumlahnya makin hari makin besar sesuai diterangkan seperti pada Gambar 4.
dengan perkembangan penduduk maupun
perkembangan kota itu sendiri. Ditambah lagi
rendahnya kesadaran sebagian masyarakat
yang langsung membuang kotoran/tinja maupun
sampah ke dalam sungai, menyebabkan proses
pencemaran sungai-sungai yang ada di Jakarta
bertambah cepat.
Padatnya pemukiman dan kondisi sanitasi
lingkungan yang jelek serta buangan industri
yang langsung dibuang ke badan air tanpa
proses pengolahan telah menyebabkan
pencemaran sungai serta badan-badan air yang
Gambar 4 : Efisiensi pembuangan air limbah
ada, bahkan di beberapa wilayah telah
rumah tangga dengan sistem “On Site
menyebabkan pencemaran air tanah dangkal.
Treatment“ sederhana.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dinas PU DKI dan Tim JICA (1989), jumlah unit
air buangan dari buangan rumah tangga per
Untuk mengatasi masalah air limbah
orang per hari adalah 118 liter dengan
rumah tangga, salah satu cara adalah dengan
konsentrasi BOD rata-rata 236 mg/lt dan pada
merubah sistem pembuangan air limbah yang
tahun 2010 nanti diperkirakan akan meningkat
lama, yakni dengan cara seluruh air limbah
menjadi 147 liter dengan konsentrasi BOD rata-
rumah tangga baik air limbah toilet maupun air
rata 224 mg/lt. Jumlah air buangan secara
limbah non toilet diolah dengan unit pengolahan
keseluruhan diperkirakan sekitar 1,3 juta
air limbah di tempat (on site treatment),
M3/hari, dimana 80 % lebih dari jumlah limbah
selanjutnya air olahannya dibuang ke saluran
berasal dari air limbah domestik serta air
umum. Jika efisiensi pengolahan “On site
buangan perkantoran dan daerah komersial.
treatment “ rata-rata 90 %, maka hanya tinggal
Sedangkan sisanya merupakan air limbah yang
10 % dari total beban polutan yang masih
berasal dari buangan industri.
terbuang keluar. Sistem pembuangan air limbah
Permasalahan yang ada sampai saat ini
dengan sistem “on site treatmet ”secara
adalah laju perkembangan pembangunan sarana
sederhana ditunjukkan seperti pada Gambar 5.
pengelolaan air limbah secara terpusat sangat
lambat (hanya sekitar 3,5 % dari luas total
daerah pelayanan), serta teknologi pengolahan
air limbah rumah tangga invidual (On Site
treatment), ataupun semi komunal yang ada
tidak memadai atau sangat kurang sekali,
sehingga pelaksanaan pengelolaan limbah untuk
wilayah yang belum terlayanai oleh jaringan air
limbah belum dapat dilaksanakan.
Sistem pembuangan air limbah yang
umum digunakan masyarakat yakni air limbah
yang berasal dari toilet dialirkan ke dalam tangki
septik dan air limpasan dari tangki septik
diresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke Gambar 5 : Efisiensi pembuangan air limbah
saluran umum. Sedangkan air limbah non toilet rumah tangga dengan sistem “On Site
yakni yang berasal dari mandi, cuci serta Treatment“.
buangan dapur dibuang langsung ke saluran
umum.
Berdasarkan survai di Jakarta tahun 1989, Salah satu teknologi pengolahan air
tiap orang rata-rata mengeluarkan beban limbah limbah rumah tangga dengan sistem “ On Site
organik sebesar 40 gram BOD per orang per Treatment “ adalah dengan menggunakan
hari, yakni dari limbah toilet 13 gram per orang proses kombinasi biofilter anaerob dan aerob.
per hari dan dari limbah non toilet sebesar 27 Sistem ini dapat diaplikasikan untuk tiap-tiap
gram BOD per orang per hari. Jika hanya air rumah tangga maupun semi komunal yakni
limbah toilet yang diolah dengan sistem tangki beberapa rumah menggunakan satu unit alat
septik dengan efisiensi pengolahan 65 %, maka pengolahan air limbah.
hanya 22,5 % dari total beban polutan organik

78
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

3.1 Pengolahan Air Limbah domestik dapat mengolah air limbah sebesar 6 m3/hari,
dengan Sistem Biofilter Anaerob-Aerob atau untuk melayani sekitar 40-50 orang. Desain
alat dapat disesuaikan dengan kapasitas air
Air limbah rumah tangga yang akan diolah limbah yang akan diolah atau disesuaikan
dikumpulkan dari beberapa rumah dengan cara dengan luas lahan yang tersedia. Untuk
mengalirkannya melalui pipa PVC.Jenis air kapasitas pengolahan yang lebih besar atau
limbah yang diolah yakni seluruh air limbah lebih kecil dapat dirancang sesuai dengan
rumah tangga yang berasal dari air bekas kebutuhan. Gambar rancangan sistem
cucian, buangan dapur, buangan kamar mandi pengolahan air limbah dengan kombinasi proses
dan buangan (limbah) tinja. biofilter anaerob–aerob tersebut ditunjukkan
Air limbah dialirkan ke alat pengolahan seperti pada Gambar 6 dan Gambar 7.
melalui lubang pemasukan (inlet) masuk ke
ruang (bak) pengendapan awal. Selanjutnya air
limpasan dari bak pengendapan awal air
dialirkan ke zona anaerob. Zona anaerob
tersebut terdiri dari dua ruangan yang diisi
dengan media dari bahan plastik sarang tawon
untuk pembiakan mikroba. Pada zona anaerob
pertama air limbah mengalir dengan arah aliran
dari atas ke bawah, sedangkan pada zona
anaerob ke dua air limbah mengalir dengan arah
aliran dari bawah ke atas. Selanjutnya air
limpasan dari zona anaerob ke dua mengalir ke
zona aerob melalui lubang (weir).
Di dalan zona aerob tersebut air limbah
dialirkan ke unggun media plastik sarang tawon Gambar 6 : Penampang unit alat pengolahan air
dengan arah aliran dari bawah ke atas, sambil limbah rumah tangga dengan proses biofilter
dihembus dengan udara. Air limbah dari zona anaerob-aerob dari bahan Fiberglas.
aerob masuk ke bak pengendapan akhir melalui
saluran yang ada di bagian bawah.
Air limbah yang ada di dalam bak
pengendapan akhir tersebut disirkulasikan ke
zona anaerob pertama, sedangkan air limpasan
dari bak pengendapan akhir tersebut merupakan
air hasil olahan dan keluar melalui lubang
pengeluaran, selanjutnya masuk ke bak
kontaktor khlor. Selanjutnya air limpasan dari
bak kontaktor dibuang ke saluran umum.
Setelah proses berjalan selama dua
sampai empat minggu pada permukaan media
sarang tawon akan tumbuh lapisan mikro-
organisme, yang akan menguaraikan senyawa
polutan yang ada dalam air limbah. Gambar 7: Penampang unit alat pengolahan air
limbah rumah tangga dengan proses biofilter
3.2 Prototipe Alat anaerob-aerob dari bahan Beton-Semen.
Prototipe alat ini dibuat dari bahan fiber 3.3 Uji Coba Di Lapangan
glas (FRP) dan dibuat dalam bentuk yang
kompak dan langsung dapat dipasang dengan Air limbah rumah tangga yang akan diolah
ukuran panjang 310 cm, lebar 100 cm dan tinggi dikumpulkan dari beberapa rumah dengan cara
200 cm. Ruangan di dalam alat tersebut dibagi mengalirkannya melalui pipa PVC. Jenis air
menjadi beberapa zona yakni rungan limbah yang diolah yakni seluruh air limbah
pengendapan awal, zona biofilter anaerob, zona rumah tangga yang berasal dari air bekas
biofilter aerob dan ruangan pengendapan akhir. cucian, buangan dapur, buangan kamar mandi
Media yang digunakan untuk biofilter adalah dan buangan (limbah) tinja.
media plastik sarang tawon. Air limbah yang ada Air limbah dialirkan ke alat pengolahan
di dalam rungan pengendapan akhir sebagian melalui lubang pemasukan (inlet) masuk ke
disirkulasi ke zona aerob dengan menggunakan ruang (bak) pengendapan awal. Selanjutnya air
pompa sirkulasi. limpasan dari bak pengendapan awal air
Prototipe alat tersebut dirancang untuk dialirkan ke zona anaerob. Zona anaerob

79
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

tersebut terdiri dari dua ruangan yang diisi • Ratio Sirkulasi Hidrolis (hydraulic Recycle
dengan media dari bahan plastik tipe sarang Ratio, HRR) = 1
tawon. Pada zona anaerob pertama air limbah • Pengambilan contoh dilakukan setelah 4
mengalir dengan arah aliran dari atas ke bawah, minggu (satu bulan) operasi, dan setelah 5
sedangkan pada zona anaerob ke dua air limbah (lima) minggu operasi.
mengalir dengan arah aliran dari bawah ke atas.
Selanjutnya air limpasan dari zona anaerob ke Dari hasil uji coba prototipe alat pengolah air
dua mengalir ke ke zona aerob melalui lubang limbah rumah tangga “Kombinasi Biofilter
(weir). Anaerob-Aerob” tersebut di atas dapat
Di dalan zona aerob tersebut air limbah disimpulkan bahwa :
dialirkan ke unggun media dari bahan plastik tipe dengan waktu tinggal antara 1- 3 hari, dan
sarang tawon dengan arah aliran dari bawah ke proses sirkulasi dengan rasio resirkulasi hidrolik,
atas, sambil dihembus dengan udara. Air limbah HRR = 1 didapatkan efisisensi pengolahan yang
dari zona aerob masuk ke bak pengendapan cukup tinggi yakni BOD 84,7 - 91 %, COD 79,6 -
akhir melalui saluran yang ada di bagian bawah. 95,3 %, SS 94,1 - 95 %, Ammonia (NH4-N) 89,3 -
Air limbah yang ada di dalam bak 89,8 %, Deterjen (MBAS) 83 - 87 % dan Phospat
pengendapan akhir tersebut disirkulasikan ke (PO4) 44,4 - 47,3 %.
zona anaerob pertama, sedangkan air limpasan Efisiensi pengolahan khususnya peng-
dari bak pengendapan akhir tersebut merupakan hilangan senyawa organik (BOD, COD) dan SS
air hasil olahan dan keluar melalui lubang cukup stabil meskipun debit dan konsentrasi
pengeluaran, selanjutnya masuk ke bak polutan dalam air limbah sangat berfluktuasi.
kontaktor khlor. Selanjutnya air limpasan dari Unit alat pengolah air limbah rumah tangga
bak kontaktor dibuang ke saluran umum. dengan sistem kombinasi biofilter anaerob-aerob
Setelah proses berjalan selama dua ini dapat dibuat dengan skala kecil ataupun skala
minggu pada permukaan media (batu pecah) besar sesuai dengan kebutuhan. Untuk
akan tumbuh lapisan mikro-organisme, yang pengolahan air limbah rumah tangga dengan
akan menguaraikan senyawa polutan yang ada kapasitas 40 orang (5-6 M3 per hari) memerlukan
dalam air limbah. Analisa kualitas air limbah energi listrik sekitar 65 watt.
dilakukan secara periodik dengan cara
mengambil contoh air limbah yang masuk, air 4. PENUTUP
limbah pada tiap-tiap zona dan air olahan,
sedangkan perameter yang akan diperiksa yakni Dari uraian tersebut di atas dapat kita lihat
BOD, COD, padatan tersuspensi (SS), bahwa masalah air limbah domestik merupakan
ammonium nitrogen (NH4-N), deterjen (MBAS), sumber pencemaran yang sangat potensial. Hal
dan phospat (PO4). Skema proses ini disebabkan karena aiir limbah domestik
pengolahannya ditunjukkan seperti pada gambar mengandung senyawa polutan organik maupun
8. anorganik serta mengadung banyak
mikroorganisme patogen misalnya bakteria
patogen, virus, cacing parasit, protozoa parasit
dan lainnya , yang dapat mengakibatkan
terjangkitnya penyakit bawaan air terhadap
manusia.
Masalah air limbah domestik di Indonesia
menjadi lebih serius disebabkan laju
perkembangan pusat pengolahan air limbah
perkotaan (domestik) sangat rendah. Di DKI
Jakarta misalnya, hanya 3,5 % yang sudah
terlayani oleh sistem pengolahan air limbah
terpusat. Untuk skala nasional belum ada data
Gambar 8 : Bagan aliran air limbah dan proses yang akurat, yang jelas prosesentase
pengolahan yang digunakan untuk percobaan. penayanannya lebih rendah lagi.
Untuk menanggulangi masalah tersebut
Kondisi Operasi : salah satu alternatif pengolahan air limbah
domestik dapat dilakukan secara individual atau
• Waktu Tinggal Total = 1-3 hari. semi komunal dengan menggunakan proses
• Air yang ada di dalam bak pengendapan akhir biofilter anaerob-aerob. Beberapa keunggulan
sebagian disir-kulasikan ke zona anaerob proses pengolahan air limbah dengan biofilter
pertama dengan menggunakan pompa anaerb-aerob antara lain yakni :
sirkulasi. • Pengelolaannya sangat mudah.
• Biaya operasinya rendah.

80
Nusa I.S. dan Rulasih : Mikroorganisme Patogen dan Parasit ……. JAI Vol. 1 , No.1 2005

• Dibandingkan dengan proses lumpur aktif, • MetCalf And Eddy, " Waste Water
Lumpur yang dihasilkan relatif sedikit. Engineering”, Mc Graw Hill 1978.
• Dapat menghilangkan nitrogen dan phospor • Said, N.I., “Sistem Pengolahan Air Limbah
yang dapat menyebabkan euthropikasi. Rumah Tangga Skala Individual Tangki
• Suplai udara untuk aerasi relatif kecil. Septik Filter Up Flow”, Majalah Analisis
• Dapat digunakan untuk air limbah dengan Sistem Nomor 3, Tahun II, 1995.
beban BOD yang cukup besar. • Sobsey, M.D., and B. Olson. 1983. Microbial
• Dapat menghilangan padatan tersuspensi agents of waterborne disease, in :
(SS) dengan baik. Assessement of Microbiology and Turbidity
• Kapasitas disain dapat dirancang sesuai Standards fo Drinking Water, P.S.Berger and
dengan kebutuhan . Argaman, Eds. EPA Report # EPA 570-9-83-
001.
Alat ini dapat diterapkan untuk pengolahan
beberapa jenis air limbah misalnya :
• Pengolahan Air Limbah Rumah tangga
(domestik).
• Pengolahan Air Limbah Perkantoran Skala
Kecil sampai Besar.
• Pengolahan AIr Limbah Pemukiman Kumuh.
• Pengolahan limbah Puskesmas, rumah
bersalin, limbah rumah sakit.
• Pebngolahan Air Limbah Organik Untuk
Industri Kecil misalnya industri kecil tahu-
tempe, industri makanan.
• Pengolahan limbah MCK, dll.

DAFTAR PUSTAKA

• ----- " The Study OnUrban Drainage And


Waste Water Disposal Project In The City Of
Jakarta”, , JICA, December 1990.
• -----, “ Gesuidou Shissetsu Sekkei Shisin to
Kaisetsu “, Nihon Gesuidou Kyoukai, 1984.
• -----, “Pekerjaan Penentuan Standard
Kualitas Air Limbah Yang Boleh Masuk Ke
Dalam Sistem Sewerage PD PAL JAYA”,
Dwikarasa Envacotama-PD PAL JAYA,
1995.
• Bitton, G. 1990. Introduction to
Environmental Virology. Wiley, New York.
• Bitton. G. 1994. Wastewater Microbiology.
Wiley-Liss, New York.
• Cliver, D.O. 1984. Significance of water and
environment in the transmission of virus
disease. Monogr. Virol.
• Craun, G.F., Ed. 1986. Waterborne Disease
in The United States. CRC Press, Boca
Raton.
• Fair, Gordon Maskew et.al., " Eements Of
Water Supply And Waste Water Disposal”,
John Willey And Sons Inc., 1971.
• Gerba, C.P., S.N. Singh, and J.B. Rose.
1985. Waterborne gastroenteristis and viral
hepatitis. CRC Crit. Rev. Environ. Control.
• Gouda T., “ Suisitsu Kougaku - Ouyouben”,
Maruzen kabushiki Kaisha, Tokyo, 1979.

81

Anda mungkin juga menyukai