INDUSTRI TAHU
Disusun oleh :
Irpan Romadona (3335160071)
Teknik kimia
Fakultas Teknik
Universitas Sultan Ageng Tritayasa
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Industri kecil di beberapa wilayah di Indonesia mememiliki peran sangat
penting dalam menunjang perekonomian, khususnya disekitaran lokasi tempat
berdirinya industri tersebut. Salah satu industri yang memiliki ptensi berkembang
adalah indstri tahu. Di pulau Jawa saja ada sekitar 500 industri tahu, yang hingga saat
ini masih terus mengembangkan kapasitas produksinya.
Industri tahu adalah salah satu industri kecil yang berpotensi menyebabkan
masalah lingkungan. Hampir seluruh industri kecil yang ada, terutama industri tahu,
sebagian besar tidak memiliki instalasi pemanfaatan limbah dan pengolahannya karena
membutuhkan investasi yang cukup besar dalam membangun unit tersebut.
Dengan melihat masalah tersebut, pendekatan yang dapat menyelesaikan
masalah demikian adalah dengan cara menerapkan produksi bersih. Kajian produksi
bersih ini menerapkan strategi quick scanning pada setiap tahapan proses produksinya.
Proses produksi tahu itu sendiri terdiri dari pemilihan kedelai, penimbangan kedelai
perendaman, pencucian, penggilingan, ekstraksi, penyaringan, pemasakkan,
penggumpalan, pemisahan whey, pembungkusan, pengepresan, pemasakkan kembali
dan pengemasan. Terdapat beberapa industri tahu juga yang dalam pembuatannnya
ditambahkan proses lain seperti penambahan garam dan bawang putih untuk
menambah cita rasa produk tahu yang dihasilkan.
Hasil kajian penerapan produksi bersih pada industri tahu ini adalah good house
keeping, recycle, reduce dan reuse.
b. Rumusan Masalah
Paper teknologi bersih pada industri tahu ini memiliki rumusan masalah
diantaranya:
1. Apa yang menjadi keluaran bukan produk dan potensi limbah pada industri tahu?
2. Bagaimana pengolahan limbah industri tahu?
3. Bagaimana penerapan teknologi bersih atau produksi bersih pada industri tahu?
c. Tujuan
Paper ini memiliki tujuan diantaranya:
1. Memberikan pengetahuan mengenai keluaran bukan produk beserta potensi
limbah yang dapat dihasilkan dari Industri tahu
2. Memberikan petunjuk dalam pengolahan industri tahu
3. Menerapkan strategi teknologi bersih atau produksi bersih pada industri tahu
sehingga dapat meningkatkan efiensi proses produksi serta mengurangi potensi
kerugian terhadap manusia dan lingkungan.
BAB II
TEORI DASAR
Tahu merupakan makanan yang berbahan dasar kacang kedelai yang sehat,
bergizi dan digemari masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sekitar 38%
kedelai di Indonesia dikonsumsi dalam bentuk produk tahu (BPS, 2017). Industri
pengolahan tahu secara umum merupakan industri kecil rumah tangga yang
menghasilkan limbah dalam skala yang besar, baik limbah padat maupun cair yang jika
tidak ditangani secara baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
Strategi pengelolaan lingkungan industri tahu mulai mengalami perubahan yang
disesuaikan dengan kondisi lingkungan saat ini. Perubahan tersebut mengarah pada
upaya preventif atau pencegahan yang terus dikembangkan secara berkelanjutan dan
pada akhirnya mengarah pada penerapan prinsif produksi bersih. Pentingnya alternatif
produksi bersih adalah untuk pencegahan terbentuknya limbah dan pemanfaatan
limbah melalui daur ulang (Banun, 2011). Selain itu produksi bersih juga penting
dalam upaya meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan peningkatan
produktifitas industri (Darmajana, dkk., 2013; Diyah, dkk., 2011; Afifah, dkk., 2009).
Tahu yang dihasilkan memiliki kadar air 78,39%, warna keputihan, rasa
normal, bau normal, dan memiliki kadar NaCl 1,19%. Selain produk, juga dihasilkan
keluaran lain yang berupa ampas tahu dan limbah cair tahu (Basir dkk, 2014).
Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, banyak mengandalkan tenaga
manusia, dan proses kurang optimal. Mulai dari proses pencucian, penggilingan, dan
pengepresan dilakukan oleh tenaga manusia.(Basir dkk, 2014).
Sentralisasi industry tahu secara umum memberikan dampak positif maupun
negatif pada berbagai aspek termasuk lingkungan. Dampak negative antara
lainakumulasi dan intensitas polutan yang tinggi di kawasan tersebut,sedangkan sisi
positifnya adalah kemudahan dalam pembinaan lingkungan industri.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh volume limbah yang besar dan
pembuangan langsung ke lingkungan tanpa pengolahan yang memadai.Tingkat
kesadaran pengusaha dan kemampuan financial menjadi kendala di dalam penanganan
limbah industri tahu. Hal ini menunjukkan juga bahwa industry tahu ini belum
mengenal produksi Bersih. Pada kenyataannnya produksi bersih (cleaner production)
menjadi strategi yang potensial diterapkan padai ndustry, karena ada peran aktif pelaku
industri, nilai tambah langsung, dan pengurangan resiko lingkungan (Basir dkk, 2014).
Dalam rangka menciptakan greenindustry dan meningkatkan daya saing
industri tahu maka perlu dikaji alternatifalternatif strategi produksi bersih yang dapat
diterapkan di sentra industri kecil tahu.Tujuan kajian ini adalah mendapatkan
alternative strategi produksi bersih dan aplikasinya untuk sentra industry kecil tahu.
(Anas dkk,2008).
Proses produksi tahu pada umumnya terdiri dari pemilihan kedelai,
penimbangan kedelai, perendaman, pencucian, penggilingan, ekstraksi, penyaringan,
pemasakan, penggumpalan, pemisahan whey, pembungkusan, pengepresan,
pemasakan, dan pengemasan. Pada proses pembuatan tahu Suharno ini memiliki
perbedaan dari pembuatan tahu di Industri tahu lain, yaitu terdapat penambahan garam
dan bawang putih untuk menambah sedap produk tahu. Bahan baku berupa kedelai dan
proses-proses tersebut menggunakan banyak air. Keluaran proses produksi selain tahu,
juga dihasilkan limbah cair dan limbah padat yang berupa ampas tahu.
BAB III
PEMBAHASAN
Dapat ditarik kesimpulan bahwa industri tahu ini belum mengenal produksi
bersih. Penerapan produksi bersih yang dilakukan dapat berupa tata letak yang baik
(good house keeping), mendaur ulang (recycle), mengurangi (reduce) dan
menggunakan kembali (reuse). Berdasarkan beberapa kriteria kelayakan, alternatif
penerapan produksi bersih untuk industri ini berupa modifikasi tungku yang dilengkapi
dengan cerobong asap, modifikasi alat penyaringan dengan mesin, dan pembangunan
instalasi digester untuk penghasil biogas. Manfaat yang diperoleh dari penerapan
produksi bersih berupa penghematan bahan bakar, peningkatan rendemen filtrat tahu,
dan kebersihan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anas M. Fauzi, Ainy Rahmawakhida, dan Yaoi Hidetoshi, 2008. Kajian Strategi
Produksi Bersih Di Industri Kecil Tapioka: Kasus Kelurahan Ciluar,
Kecamatan Bogor Utara. Jurnal Teknik Pertanian Vol 18(2), 60-65
Basir, Nani Harihastuti, Silvy Djayanti, Sartamtomo, 2014. Pilot Project Inkubator
Teknologi Industri Tahu Yang Efisien Dan Ramah Lingkungan Nusa Idaman
Said, 2002.
Davis Mackenzie L, Cornwell David .A ,1998, Introduction To Environmental
Engineering. Third Edition. WCB McGraw- Hill New York, San Francisco,
California, St Louis , Missouri.
Jaya J D, dkk. 2018. Perencanaan Produksi Bersih Indunstri Pengolahan Tahu di UD.
Sumber Urip Pelaihari. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Politeknik Negeri
Tanah Laut, Pelaihari, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Owen William F, 1982. Energy in Wastewater Treatment. Prentice-Hall, Inc.
Englewood Cliffs, New Jersey.
Metcalf and Eddy, 1991. Wastewater Engineering. Treatment, Disposal and reuse.
Third Edition. MCGraw-Hill,Inc.New York St. Louis Auckland Bogota
London Mexico New Delhi Sydney Tokyo Toronto.
Silvy Djayanti. 2015. Kajian Produksi Bersih di Industri Tahu di Desa Jimbaran,
Bandungan, Jawa Tengah. Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri, Semarang.
Teknologi Pengolahan Limbah Cair Dengan Proses Biologis. Dalam Teknologi
Pengolahan Limbah Cair Industri. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lingkungan, Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan
Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bekerjasama Dengan
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Pemerintah Kota Samarinda.
Bagian 1-C. Halaman.79-146