Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM RAGAM ILMIAH

MAKALAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
yang diampu oleh Renda Yuriananta, M.Pd.

Anggota Kelompok 4
Baharya Gama Ramadhito Oktavianda (195020200111028)
Farras Shaesardy Hadityo (195020201111027)
Luthfi Ananda Indrawan (195020200111030)
Kelvin Allen Juliano (195020200111033)
Muthi’ah Asma (195020207111032)
Nadia Enhashita Fairuza (195020201111029)

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang saling berhubungan untuk membuat
sebuah ide atau gagasan. Paragraf juga dapat membantu para pembaca untuk
memahami segala sesuatu mengenai isi dan topik dalam sebuah tulisan. Menurut
Resmini (2015:1), “Paragraf yang hanya terdiri atas satu kalimat tidak mengalami
pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik, kesatuan pikiran atau ide.
Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu kalimat topik atau
kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas”. Paragraf merupakan kesatuan dari
beberapa kalimat yang padu. Paragraf memegang peranan penting untuk
mengorganisasikan pikiran-pikiran kita ke dalam bagian-bagian atau kelompok.
Paragraf yang dibuat secara tepat dan padu sangatlah penting untuk karya
tulis. Karena paragraf yang padu dapat membantu pembaca untuk lebih mudah
memahami isi dari karya tulis tersebut. Sehingga pembaca tertarik dan
bersemangat untuk membaca karya tulis tersebut.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai cara
mengembangkan paragraf yang baik dan benar. Serta pembaca dapat menyusun
karya tulis yang mereka buat dengan benar dan sesuai dengan PUEBI setelah
membaca makalah ini. Sementara bagi penyaji, makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan pendalaman materi tentang
pengembangan paragraf.

1.2 Tujuan
Berikut adalah tujuan penulisan makalah.
1.2.1. Untuk mengetahui macam-macam pengembangan paragraf
1.2.2. Untuk mengetahui defiisi dari tiap-tiap pengembangan paragraf
1.2.3. Untuk mengetahui contoh dari tiap-tiap pengembangan paragraf

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam – macam pengembangan paragraf


Macam macam pengembangan paragraf disebutkan sebagai berikut.
a. Pertentangan
b. Perbandingan
c. Analogi
d. Contoh-contoh
e. Sebab-Akibat
f. Definisi
g. Klasifikasi
h. Alamiah
i. Klimaks dan Antiklimaks
j. Komparatif dan Kontrastif
k. Proses
l. Sudut pandang
2.2 Definisi dari tiap-tiap pengembangan paragraf
Berikut ini adalah definisi dari tiap-tiap pengembangan paragraf.
a. Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan
ungkapan-ungkapan, seperti berbeda dari, bertentangan dengan, sedangkan, lain
halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
b. Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya menggunakan
ungkapan, seperti serupa dengan, seperti halnya demikian juga, sama dengan,
sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
c. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan
objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan, baik itu dari segi sifat

2
maupun aspek lain dari kedua objek tersebut. Biasanya, pengembanan paragraf
dengan cara analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan,
yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.
d. Contoh
Kata seperti, misalnya, dan contohnya adalah ungkapan-ungkapan yang lazim
digunakan dalam pengembangan paragraf dengan cara memberi contoh.
e. Sebab-akibat
Pengembangan paragraf dengan cara sebab-akibat dilakukan jika
menerangkan suatu kejadian, dari segi penyebab maupun dari segi akibat.
Ungkapan yang biasa digunakan dalam pola pengembangan paragraf ini, yaitu
padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.
f. Definisi
Pola definisi adalah kata-kata yang sering digunakan dalam pengembangan
paragraf dengan cara definisi. Kita sering kali menyamakan penggunaan keempat
kata tersebut karena fungsi keempatnya memang sama-sama memberikan definisi.
Namun, ternyata terdapat aturan tersendiri untuk menggunakan kata-kata tersebut.
Kata adalah biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali
dengan kata kerja atau sifat. Jika penulis akan menjelaskan sinonim suatu hal,
kata ialah yang digunakan. Akan tetapi, jika penulis berniat untuk
mendefinisikan pengertian rupa atau wujud kata merupakan-lah yang dipakai.
Kata yang sering dipakai adalah, yaitu, ialah dan merupakan
g. Klasifikasi
Pengembangan paragraf dengan cara klasifikasi adalah pengembangan
paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata atau
ungkapan yang lazim digunakan, yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi,
terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan
h. Alamiah
Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan pada fakta spasial
dan kronologi. Jadi, pengembangan itu harus setia pada urutan tempat, yakni dari
titik tertentu menuju titik yang tertentu pula dalam sebuah dimensi deskripsi.

3
Adapun yang dimaksud setia pada urutan waktu adalah bahwa pengembangan itu
harus bermula dari titik waktu tertentu dan berkembang terus sampai pada titik
waktu yang selanjutnya. Deskripsi objek tertentu, deskripsi data, dongeng, atau
narasi yang lainnya, mengadopsi model pengembangan alamiah yang demikian
ini.
i. Klimaks dan anti klimaks
Paragraf dapat dikembangkan pula dari puncak-puncak peristiwa yang
sifatnya kecil-kecil dan beranjak terus maju kedalam puncak peristiwa yang
paling besar atau paling optimal, kemudian berhenti dipuncak yang paling
optimal tersebut. Akan tetapi, ada pula paragraf yang pengembangannya masih
diteruskan dalam tahapan penyelesaian yang selanjutnya, yakni antiklimaks.
Model pemgembangan paragraf yang disebutkan terakhir ini tidak sangat lazim
ditemukan di dalam karya ilmiah. Kebanyakan narasi atau cerita serta dongeng-
dongeng pengantar tidur menerapkan model pengembangan paragraf yang
demikian ini.
j. Komparatif dan Kontrastif
Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga dapat dikembangkan dengan
cara diperbandingkan dimensi kesamaannya. Kesamaan itu bisa cirinya,
karakternya tujuannya, bentuknya, dan seterusnya. Pembandingan yang dilakukan
dengan cara mencermati dimensi-dimensi kesamaannya untuk mengembangkan
paragraf yang demikian ini dapat disebut dengan model pengembangan
komparatif. Sebaliknya, perbandingan yang dilakukan dengan cara mencermati
dimensi-dimensi perbedaannya dapat disebut dengan perbandingan konstrastif.
k. Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi paragraf
menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu urutan tindakan atau
perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap-
tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus
menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian

4
yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin, misalnya,
tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

2.3 Contoh dari tiap-tiap pengembangan paragraf


Berikut adalah contoh dari tiap-tiap pengembangan paragraf
a. Pertentangan
Orde 1998-2006 kini jauh berbeda dari "Orde 1967-1998" Ini menyebabkan
kehidupan dan penegakan hukum pada kedua periode itu juga sangat berbeda.
Orde pemerintahan Soeharto memiliki kecenderungan yang kuat ke arah
sentralistis, otoriter, dan represif. Kekuasaan politik dengan efisien dan efektif
mengendalikan kekuasaan publik, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
Meski peraturan yang membolehkan campur tangan presiden dalam pengadilan
dicabut pada periode tersebut, tetapi pencabutan itu tidak dapat menahan kekuatan
politik Soeharto untuk mencampuri pengadilan. Sejak 1998, orde politik yang
disebut orde reformasi memiliki sifat yang bertolak belakang dengan watak orde
sebelumnya. (Rahardjo, 2007: 29).
b. Perbandingan
Seruan "Kiri" seorang penumpang angkot untuk turun dari mobil yang
ditumpanginya, misalnya di Bandung, mungkin tidak lazim ditemukan beberapa
daerah lain, seperti Manado, Gorontalo, dan Malaysia, yang membuat para
penumpang serempak menengok ke kiri. Seperti halnya di Bandung, warga
Jakarta juga menggunakan seruan "Kiri" untuk menghentikan angkot. Akan
tetapi, di Manado, kata yang diserukan, yaitu "Muka". Sementara itu, seruan di
daerah Lampung untuk menandakan terdapat penumpang yang akan turun. Lain
halnya dengan di Padang, meskipun penumpang yang turun lebih dari satu atau
mungkin seluruh penumpangnya, kata seruan yang digunakan adalah "Siko cieh!"
yang berarti "Di sini satu!" (Diolah dari berbagai sumber)
c. Analogi
Dalam persoalan Poso, kita memang diingatkan bahwa penanganannya
tidaklah mudah Ibaratnya, kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras

5
memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah
karena akan terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan
masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama. Janganlah masalah ini
membuat kita pecah sebagai bangsa. Kasihan para pahlawan dan mereka yang
berharap terhadap masa depan. (Kompas, 2006:6)
d. Contoh-contoh
Selain tipe kepribadian manusia introver, terdapat tipe kepribadian manusia
yang lain yaitu ekstrover. Tipe ekstrover adalah orang-orang yang perhatiannya
lebih diarahkan keluar dari dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat.
Orang yang tergolong ke dalam tipe ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu,
contohnya berhati terbuka, mudah bergaul, ramah, penggembira, mudah
memengaruhi orang lain, dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
e. Sebab-akibat
Indonesia seharusnya telah memerhatikan kesejahteraan warga negaranya
sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga
Indonesia tertinggal dalam pembentukan tabungan nasional. Padahal, Malaysia
telah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada
1997/1998, Indonesia paling sulit untuk bangkit dari keterpurukannya. Oleh
karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program
jaminan sosial. (Diolah dari berbagai sumber)
f. Definisi
Apakah psikologi itu? R. S. Woodworth berpendapat, "Psikologi adalah ilmu
jiwa. Sementara itu, Crow dan Crow berpendapat, "Psikologi adalah kejiwaan
manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya." Santian mengemukakan
bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia. (Diolah dari
berbagai sumber)
g. Klasifikasi
Penyelidikan tentang temperamen dan watak manusia telah dilakukan sejak
dahulu kala. Hippocrates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat
dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada di dalam

6
tubuhnya. Empat golongan tersebut adalah sanguistis, kolerisi, flegmatis, dan
melankolis. Sanguistis (banyak darah) adalah manusia yang sifatnya periang,
gembira, optimis, dan lekas berubah- ubah. Kemudian, kolerisi (banyak empedu
kuning), yaitu manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas marah, dan
agresif. Selanjutnya, flegmatis (banyak lendir). yaitu manusia yang sifatnya
tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis (banyak empedu
hitam) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis. (Diolah dari berbagai
sumber)
h. Alamiah
Arva membuka pintu kelasnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela
yang terbuka. Di bawah jendela, tampak sebuah meja guru yang memakai taplak
putih. Di atas taplak putih itu ada sebuah vas bunga dari kayu. Vas bunga tersebut
bergambar beberapa kuntum bunga matahari seperti bunga yang ada didalamnya.
Disebelahnya tergeletak sebuah agenda kelas yang terbuka dan kalender
duduk.Arva lalu memasuki ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia
memalingkan pandangan ke arah kanan. Tampak satu buah white board yang
bersih tanpa coretan. Di sebelah kiri white board tersebut, terpasang sebuah
tempat spidol berwarna biru muda, serasi dengan dinding yang bercatut biru tua.
Dan disebelah kanan white board terpasang satu papan madding yang penuh
tulisan-tulisan karya siswa.
Arva memutar pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah pribahasa berbahasa
inggris yang berwarna kuning bertuliskan ‘practice make perpect’ dibawahnya
terpasang sebuah system periodik unsur-unsur di kiri kananya juga terpasng
sebuah denah duduk dan daftar kelompok belajar.Selain itu, ditatapnya dinding
kiri kelas. Di sana terpasang struktur organigram dan sebuah daftar regu kerja dari
karton berwarna kuning. Struktur organigram dan daftar regu kerja tersebut
ditutupi oleh plastic bening.
Arva berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar pelajaran berwarna
kuning. Daftar pelajaran itu disusun tak berurutan, hurf-hurufnya pun dari
guntingan majalah. Meski tampak tidak rapi,namun cukup bagus dan

7
menarik.Arva menyusuri deretan bangku kosong didepanya. Tak usah dihitung
lagi karena pasti ada 34 meja dan 34 kursi. Dan tanpa kata Arva berjalan
kebangkunya sendiri,dan duduk disana sembari menunggu upacara hari senin.
i. Klimaks dan anti-klimaks
Komputer selalu mengalami perkembangan yang significant dari generasi ke
generasi, penemuan-penemuan dari para ahli adalah salah satu fator munculnya
teknologi masa depan tersebut. Komputer generasi pertama memiliki ukuran yang
sangat besar dan selain itu belum memiliki fungsi lain selain untuk mengetik.Pada
tahun 1948 adalah perkembangan komputer generasi kedua yang di tandai dengan
pengecilan ukuran komputer. Pertumbuhan komputer generasi ketiga pada tahun
1958 yang membuat komputer semakin bersahabat dan nyaman di gunakan
karena selain ukurannya yang semakin mengecil juga di ikuti dengan penemuan
sofware-sofware dari beberapa perusahaan komputer. Dan pada tahun 1980,
tepatnya perkembangan generasi komputer keempat di temukan sebuah chip yang
mampu mewakili ratusan komponen penting komputer yang membuat komputer
semakin kecil dan canggih, di abad inilah juga komputer di desain untuk
keperluan komersial sehingga terjangkau untuk semua pihak.
Perkembangan komputer generasi kelima ( komputer masa depan) adalah
teknologi yang sedang kita nikmati sekarang, dimana komputer berfungsi di
berbagai bidang, seperti bisnis, kesehtan, pendidikan dan sebagainya . dan
komputer dapat berada di genggaman. Bahkan perusahaan Apple sudah
meluncurkan Tablet yang merupakan pencetus teknologi masa depan.
j. Komparatif dan Konstrastif
Contoh pengambangan paragraf secara perbandingan dan pertentangan:
Kita memang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati indahnya musim semi
dan serunya bemain bola salju di Indonesia,karena di Indonesia adalah negara
tropis dan hanya ada dua musim yaitu, musim panas dan musim hujan. Berbeda
halnya dengan di Jepang, mereka memiliki empat musim, yakni musim
Semi/haru,musim panas/natsu,musim gugur/aki dan musim dingin/fuyu.Iklim
yang terjadi pada masing- masing negara sangat mempengaruhi pola hidup

8
masyarakatnya. Seperti halnya di Indonesia sekarang sedang musim hujan
biasanya masyarakatnya yang agraris akan memulai bercocok tanam. Faktor alam
juga sangat mendukung Indonesia, terbukti dengan banyaknya tempat- tempat
wisata alami di Indonesia serta banyaknya flora dan fauna endemik yang ada.
Sedangkan di jepang, tidak terlalu banyak tempat wisata seperti seperti yang ada
di Indonesia, masyarakatnya yang sebagian besar bekerja di pakrik – pabrik usaha
teknologi, pertanian di jepang juga sangat maju, walaupun lahan tidak seberapa
mendukung, tetapi majunya teknologi, majunya pengetahuan dan ke disiplinan
serta dukungan pemerintah membuat pertanian di jepang sangat maju.
k. Proses
Nasi goreng adalah makanan yang pada umumnya disukai oleh semua orang
di seluruh dunia. Meskipun terlihat mudah dalam pembuatannya, namun tidak
semudah semudah seperti yang terlihat. Ternyata dalam membuat masakan yang
satu ini tahapannya cukup rumit. Pertama-tama siapkan bumbu-bumbu racik
seperti bawang merah, bawang putih, garam, lada, merica, kunyit, kecap, dan
bahan penyedap lainnya. Siapkan juga nasi sebagai bahan utamanya. Nasi yang
akan diolah menjadi nasi goreng tidak boleh lembek. Bahkan tidak boleh pula
menggunakan nasi yang biasa kita makan. Gunakan nasi yang tidak terlalu
matang dengan cara mengurangi sedikit air pada saat menanaknya. Setelah nasi
diangkat, diamkan sampai suhu normal. Lalu masukkan ke dalam kulkas terlebih
dahulu. Hal tersebut kaitannya dengan tekstur nasi goreng yang akan menjadi
kenyal saat disajikan. Tumis bumbu-bumbu yang telah disiapkan tadi, lalu
masukkan telur ke dalamnya, dan aduk merata. Setelah dirasa cukup, masukkan
nasi ke dalam kuali dan aduk rata. Masukkan kecap dan penyedap rasa,
tambahkan variasi tambahan sesuai selera seperti udang, ayam, dan lain
sebagainya. setelah semua bahan tercampur rata, sajikan nasi goreng spesial
kepada keluarga dan teman-teman anda.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling
berkaitan dan membentuk sebuah gagasan.Gagasan itu lebih jelas kalau
dilengkapi dengan uraian-uraian tambahan. Setiap kalimat dalam paragraf akan
selalu berkaitan satu dengan lainnya untuk membentuk suatu bagian paragraf.
Paragraf atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling
berkaitan dan membentuk sebuah gagasan.Gagasan itu lebih jelas kalau
dilengkapi dengan uraian-uraian tambahan. Setiap kalimat dalam paragraf akan
selalu berkaitan satu dengan lainnya untuk membentuk suatu bagian paragraf.
Dalam mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa metode atau
cara pengembangan, antara lain :
a. Pertentangan
b. Perbandingan
c. Analogi
d. Contoh-contoh
e. Sebab-Akibatsss
f. Definisi
g. Klasifikasi
h. Alamiah
i. Klimaks dan Antiklimaks
j. Komparatif dan Kontrastif
k. Proses
l. Sudut pandang

10
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna. Ke depannya,
penulis akan lebih fokus dan detil dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan. Untuk pemahaman lebih lanjut maka penulis
menyarankan kepada pembaca untuk mengkaji permasalahan-permasalahan yang
telah dibahas dalam makalah ini dari sumber-sumber yang terpercaya seperti
buku panduan penulisan karya ilmiah dan lain-lain.

11

Anda mungkin juga menyukai