Diskusi
Terjadinya penurunan kadar GSH pada darah dan hati tikus Sprague-Dawley yang diinduksi hipoksia pada kedua kelompok perlakuan
(dosis 300 dan 150 mg/kgBB) dan penurunannya terjadi secara progresif seiring lamanya perlakuan hipoksia. Penurunan bermakna kadar
GSH jaringan hati juga terjadi pada penelitian Jusman, et al dimana penurunan ini disebabkan karena menurunnya kapasitas oksidan di
dalam hati dan darah tikus yang digunakan sebagai antioksidan dalam menghilangkan formasi dari ROS yang dihasilkan selama proses
hipoksia.
Perbandingan kadar GSH darah dan hati pada kedua kelompok perlakuan menunjukkan bahwa kelompok tikus A memiliki kadar GSH
yang lebih tinggi dibandingkan kadar GSH pada kelompok tikus B. Hal ini membuktikan bahwa pemberian dosis ekstrak daun Ficus
auriculata L mempengaruhi kadar GSH pada darah tikus sesuai dengan penelitian El-Fishawy, et al dan Sirisha, et al yang membuktikan
pada pemberian ekstrak daun Ficus auriculata L memberikan efek antioksidan sebagai hepatoprotektif dari pada kerusakan yang dibentuk
oleh ROS. Dosis pemberian yang lebih banyak akan digunakan sebagai antioksidan di dalam tubuh tikus yang akan berdampak pada lebih
tingginya kadar GSH darah tikus yang diberikan dosis lebih tinggi. Perbandingan kadar GSH pada jaringan hati menunjukkan kadar yang
lebih tinggi dibandingkan yang terdapat pada darah tikus baik pada kelompok A maupun kelompok B. Hal ini disebabkan karena penghasil
antioksidan GSH utama berasal dari jaringan hati sehingganya kadarnya pada jaringan hati pasti jauh lebih tinggi dibandingkan pada sel
darah merah meskipuan GSH juga dihasilkan dari sel darah merah itu sendiri namun dalam jumlah yang lebih sedikit.
Kesimpulan
Hipoksia mengakibatkan penurunan kadar GSH pada hati dan darah pada kedua perlakuan, kadar GSH hati dan darah lebih tinggi pada
pemberian ekstrak daun Ficus auriculata L dengan dosis yang lebih besar (300 mg/kgBB) dibandingkan dosis 150 mg/kgBB, dan terdapat
korelasi yang kuat antara GSH hati dan darah pada kedua kelompok perlakuan.