Anda di halaman 1dari 14

MIKROBIOLOGI

PERBEDAAN PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

Pengecatan negatif memiliki prinsip dasar, yaitu dengan mengkontraskan latar belakang sel (dibuat menjadi lebih
gelap) sehingga sel yang tidak bewarna menjadi lebih terlihat. Pewarna yang digunakan adalah pewarna asam.
Pengecatan negatif cocok digunakan untuk observasi bentuk sel, ukuran sel, dan kapsul
 Pengecatan sederhana menggunakan satu macam zat warna.
 untuk melihat bentuk dan susunan sel bakteri.
 pewarna basa.
 pengecatan sederhana digunakan zat mordant, yaitu zat yang dapat meningkatkan afinitas antara cat
dengan sel bakteri sehingga sel bakteri lebih terwarnai

Pengecatan gram menggunakan empat macam larutan.

 Larutan pertama adalah cat utama, yaitu kristal violet


 Larutan kedua adalah mordant, yaitu Gram’s iodine. Mordant berfungsi untuk meningkatkan afinitas
antara cat dengan sel bakteri. Mordant akan berikatan kuat dengan kristal violet.
 Setelah diberi mordant, baik bakteri gram positif maupun negatif, akan tampak berwarna ungu atau biru.
 Larutan ketiga adalah zat pendekolorisasi, yaitu etanol atau aseton.
 Fungsi zat pendekolorisasi adalah untuk meluruhkan warna ungu pada bakteri gram negatif, sedangkan
bakteri gram positif tetap berwarna ungu.
 Larutan keempat adalah zat pewarna lawan (counter stain), yaitu safranin. Fungsi zat pewarna lawan
adalah akan memberikan warna pink pada bakteri gram negatif, sedangkan pada bakteri gram positif
tetap berwarna ungu

NAMA BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT

Penyebab penyakit anthrak pada sapi,


Bacillus anthracis
kerbau, domba dan lain sebagainya
1.actinomyces
bovis:bengkak rahang pada
Penyebab penyakit septicaemia sapi
Pasteurella multocida haemorrhagica pada sapi, kerbau, kambing, 2.cytophaga
biri-biri, rusa dan babi
columnaris:penyakit pd
ikan
Penyebab penyakit contagious equine 3.streptococcus
Haemophilus equgenetalis
metritis (CEM) pada kuda betina
agalactia:radang payudara
pada sapi
Penyebab penyakit Malleus (ingus jahat)
Malleomyces mallei
pada kuda, kelinci, dan marmut

Penyebab penyakit TBC pada sapi, babi,


Mycobacterium tuberculosis
kucing, anjing, kera

Brucella abortus Penyebab abortus pada hewan ternak

Penyebab penyakit blackleg/radang paha


(Clostridium chauvoei), penyakit magllignant
edema (Clostridium septiculum), Penyakit
Clostridium sp ikterohemoglobinuria (Clostridium
haemolyticum), penyakit tetanus
(Clostridium tetani), penyakit botulimus
(Clostridium botolinum)
Bakteri patogen dapat memasuki tubuh dalam banyak cara, seperti melalui mulut atau melalui luka di kulit. Jika
Bakteri itu dapat “cukup” berkembang biak, mereka dapat menyebabkan infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh
Bakteri itu sendiri, atau oleh racun (yang disebut toksin) yang dihasilkan. Beberapa toksin, seperti yang dihasilkan
oleh Staphylococcus aureus, lebih berbahaya daripada Bakteri itu sendiri.

Selain pada hewan, tanaman juga rentan terhadap infeksi Bakteri. Streptococcus dan Staphylococcus adalah
bagian dari mikrobiota normal kulit, pada kondisi normal mereka hidup di area saluran pernafasan (nasofaring) dan
tidak menganggu kita. Tetapi, Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit dan dapat menyebabkan sepsis,
pneumonia, meningitis. Infeksi ini dapat menyebabkan vasodilatasi masif, shock, dan kematian.

Spesies Bakteri tertentu dapat menyebabkan infeksi di mana-mana (generalis), sedangkan yang lainnya hanya
dapat menyebabkan infeksi di daerah tubuh yang spesifik (spesialis). Bakteri juga dapat merugikan tubuh dengan
berbagai cara, yaitu: [1]
1. Merampas Nutrisi
Bakteri juga membutuhkan nutrisi untuk tumbuh, untuk mengambil nutrisi “gratis” mereka kemudian
mengambilnya dari tubuh inang.
2. Kerusakan Langsung
Setelah patogen menempel pada sel inang, mereka dapat langsung menyebabkan kerusakan, karena patogen
menggunakan sel inang untuk memperoleh nutrisi dan menghasilkan kotoran sisa. Patogen juga berkembang biak
dan membelah di dalam sel inang, sehingga sel tersebut akan pecah dan mengeluarkan Bakteri interseluler.
Beberapa bakteri seperti E. coli, Shigella, Salmonella, dan Neisseria gonorrhoeae, dapat mempengaruhi epitel sel
inang untuk menelan mereka dalam proses yang menyerupai fagositosis. Kemudian setelah mereka dapat lewat,
patogen tersebut akan melakukan proses “fagositosis terbalik” sehingga dimuntahkan lagi di dalam sel inang
tersebut. Ini menyebabkan Bakteri dapat memasuki sel-sel inang dengan bebas. Beberapa Bakteri juga dapat
mengeluarkan enzim untuk melakukan penetrasi langsung ke dalam sel inang, penetrasi ini akan membuat
kerusakan pada sel inang.
3. Produksi Toksin
Toksin adalah zat beracun yang diproduksi oleh Bakteri tertentu dan sering menjadi faktor utama yang
berkontribusi terhadap sifat patogen Bakteri. Toksin dapat dilepaskan ketika Bakteri lisis (mati), inilah mengapa
pada pengobatan dengan antibiotik, awalnya gejala akan semakin parah, karena banyak Bakteri yang mati dan
mengeluarkan toksin.

Toksin dapat diklasifikasikan sebagai eksotoksin atau endotoksin. Eksotoksin adalah toksin yang dihasilkan dan
secara aktif disekresikan, sedangkan endotoksin adalah toksin pada bagian membran luar dari bakteri. Biasanya,
endotoksin tidak dikeluarkan sampai Bakteri dibunuh oleh sistem kekebalan tubuh. Toksinosis adalah
perkembangan penyakit yang disebabkan hanya oleh toksin Bakteri, tidak harus melibatkan infeksi bakteri
(misalnya ketika Bakteri telah mati, tapi sudah menghasilkan toksin yang tertelan). Keadaan ini dapat disebabkan
oleh Staphylococcus aureus.

 Kapang merupakan jenis fungi multiseluler yang bersifat aktif karena merupakanorganisme saprofit dan
mampu memecah bahan – bahan organic kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana.
 Di bawah mikroskop dapat dilihat bahwa kapang terdiri dari benang yang disebut hifa, kumpulan hifa ini
dikenal sebagai miselium.
 Kapang tersebut mudah dijumpai pada bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit bekas
bocor, dinding yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar matahari.
 Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora.
 Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih
cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran
yang kecil (diameter 1 – 10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif
menggunakan aliran udara.

 khamir merupakan jenis fungi uniseluler.


 Istilah khamir umumnya digunakan untuk bentuk-bentuk yang menyerupai jamur dari kelompok
Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi uniseluler berbentuk ovoid atau spheroid.
 Bentuk khamir dapat sperikal sampai ovoid, kadang dapat membentuk miselium semu. Ukuran juga
bervariasi. Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma, vakuol air, globula lemak dan
granula.
 Kebanyakan khamir melakukan reproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas secara multilateral
ataupun polar. Reproduksi secara seksual menghasilkan askospora melalui konjugasi dua sel atau
konjugasi dua askospora yang menghasilkan sel anakan kecil. Jumlah spora dalam askus bervariasi
tergantung macam khamirnya.
 Dermatophylus memiliki mycelium dan filament seperti pita yang bagian samping bercabang. Septa
dibentuk transversal, horizontal dan vertikal. Mycelium dan spora adalah gram positif, bersifat aerobik
dan memfermentasi lemah. Pada media setengah padat bentuknya halus, basah, mucoid dan tidak
melekat, koloninya berwarna putih keabu-abuan kemudian berubah agak kekuningan dengan
meningkatnya umur biakan.
 Aspergillosis merupakan penyakit jamur yang menyerang berbagai jenis hewan yang ditandai dengan
batuk-batuk, sesak nafas dan kekurusan. Merupakan penyakit menular dan menyerang berbagai jenis
hewan seperti kambing, domba, rusa, kuda, kelinci yang ditandai dengan dermatitis eksudatif atau
purulen pada kulit. Penyakit ini juga bersifat zoonosis.

Ada beberapa cara untuk mengendalikan jumlah populasi mikroorganisme


a) Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi
Prinsip cleaning dan sanitasi adalah menciptakan lingkungan yang tidak dapat menyediakan sumber
nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sekaligus membunuh sebagian besar populasi mikroba.
b) Desinfeksi
Adalah proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektans) terhadap peralatan, lantai, dinding atau lainnya
untuk membunuh sel vegetatif mikrobial. Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk
membunuh sel vegetatif saja, tidak mampu membunuh spora.
c) Antiseptis
Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis terhadap tubuh untuk melawan infeksi atau
mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menghancurkan atau menghambat aktivitas
mikroba.
d) Sterilisasi
Proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril. Sterilisasi seringkali dilakukan
dengan pengaplikasian udara panas.
Ada dua metode yang sering digunakan, yaitu :
1) Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi karena menyediakan
suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga
mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah
121oC pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan : pressure cooker,
autoklaf (autoclave) dan retort.
2) Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium. Suhu efektifnya adalah
160oC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada umumnya adalah oven.

Pengendalian Mikroba dengan Suhu Panas lainnya


a) Pasteurisasi :
Proses pembunuhan mikroba patogen dengan suhu terkendali berdasarkan waktu kematian termal bagi
tipe patogen yang paling resisten untuk dibasmi. Dalam proses pasteurisasi yang terbunuh hanyalah
bakteri patogen dan bakteri penyebab kebusukan namun tidak pada bakteri lainnya. Pasteurisasi biasanya
dilakukan untuk susu, rum, anggur dan makanan asam lainnya. Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30
menit.
b) Tyndalisasi :
Pemanasan yang dilakukan biasanya pada makanan dan minuman kaleng. Tyndalisasi dapat membunuh
sel vegetatif sekaligus spora mikroba tanpa merusak zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan
minuman yang diproses. Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30 menit dalam waktu tiga hari berturut-
turut.
c) Boiling :
Pemanasan dengan cara merebus bahan yang akan disterilkan pada suhu 100oC selama 10-15 menit.
Boiling dapat membunuh sel vegetatif bakteri yang patogen maupun non patogen. Namun spora dan
beberapa virus masih dapat hidup. Biasanya dilakukan pada alat-alat kedokteran gigi, alat suntik, pipet,
dll.
d) Red heating :
Pemanasan langsung di atas api bunsen burner (pembakar spiritus) sampai berpijar merah. Biasanya
digunakan untuk mensterilkan alat yang sederhana seperti jarum ose.
e) Flaming :
Pembakaran langsung alat-alat laboratorium diatas pembakar bunsen dengan alkohol atau spiritus tanpa
terjadinya pemijaran.

Pengendalian Mikroba dengan Radiasi


Bakteri terutama bentuk sel vegetatifnya dapat terbunuh dengan penyinaran sinar ultraviolet (UV) dan
sinar-sinar ionisasi.
a) Sinar UV : Bakteri yang berada di udara atau yang berada di lapisan permukaan suatu benda yang
terpapar sinar UV akan mati.
b) Sinar Ionisasi :
- Sinar X : Daya penetrasi baik namun perlu energi besar.
- Sinar alfa : Memiliki sifat bakterisidal tetapi tidak memiliki daya penetrasi.
- Sinar beta : Daya penetrasinya sedikit lebih besar daripada sinar X.
- Sinar gamma : Kekuatan radiasinya besar dan efektif untuk sterilisasi bahan makanan.
Pengendalian Mikroba dengan Filtrasi
Ada dua filter, yaitu filter bakteriologis dan filter udara.
a) Filter bakteriologis biasanya digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang tidak tahan terhadap
pemanasan, misalnya larutan gula, serum, antibiotika, antitoksin, dll. Teknik filtrasi prinsipnya
menggunakan penyaringan, dimana yang tersaring hanyalah bakteri saja. Diantara jenis filter bakteri yang
umum digunakan adalah : Berkefeld (dari fosil diatomae), Chamberland (dari porselen), Seitz (dari asbes)
dan seluosa.

b) Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel (High Efficiency Particulate
Air Filter atau HEPA) memungkinkan dialirkannya udara bersih ke dalam ruang tertutup dengan sistem
aliran udara laminar (Laminar Air Flow)

Pengendalian Mikroba dengan Bahan Kimia


Saat ini, telah banyak agen kimia yang berpotensi untuk membunuh atau menghambat mikroba.
Penelitian dan penemuan senyawa kimia baru terus berkembang. Agen kimia yang baik adalah yang
memiliki kemampuan membunuh mikroba secara cepat dengan dosis yang rendah tanpa merusak bahan
atau alat yang didisinfeksi.

Pada prinsipnya, cara kerja agen kimia ini digolongkan menjadi :


a) Agen kimia yang merusak membran sel mikroba.
b) Agen kimia yang merusak enzim mikroba.
c) Agen kimia yang mendenaturasi protein.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas agen kimia di dalam mengendalikan mikroba, yaitu :
a) Konsentrasi agen kimia yang digunakan. Semakin tinggi konsentrasinya maka efektivitasnya semakin
meningkat.
b) Waktu kontak. Semakin lama bahan tersebut kontak dengan bahan yang disterilkan maka hasilnya
akan semakin baik.
c) Sifat dan jenis mikroba. Mikroba yang berkapsul dan berspora lebih resisten dibandingkan yang
berkapsul dan berspora.
d) Adanya bahan organik dan ekstra. Adanya bahan-bahan organik dapat menurunkan efektivitas agen
kimia.
e) pH atau derajat keasaman. Efektivitas bahan kimia dapat berubah seiring dengan perubahan pH.

KLASIFIKASI SAPI
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Subfamili: Bovinae
Genus: Bos
Spesies: B. taurus

 Sapi adalah mamalia berkuku empat berkaki


empat besar dengan kuku berkerudung
 Sapi memiliki satu perut dengan empat kompartemen, rumen , retikulum , omasum , dan abomasum ,
dengan rumen menjadi kompartemen terbesar. Retikulum, kompartemen terkecil, dikenal sebagai
"sarang lebah". Fungsi utama omasum adalah untuk menyerap air dan nutrisi dari pakan yang dapat
dicerna. Omasum dikenal sebagai "banyak lapisan". Abomasum seperti perut manusia; inilah mengapa ini
dikenal sebagai "perut yang sebenarnya".
 Ternak dikenal karena memuntahkan dan mengunyah kembali makanan mereka, yang dikenal sebagai
pengunyahan ayam , seperti kebanyakan hewan pemamah biak. Sementara hewan itu memberi makan,
makanan ditelan tanpa dikunyah dan dimasukkan ke dalam rumen untuk disimpan sampai hewan dapat
menemukan tempat yang tenang untuk melanjutkan proses pencernaan.
 Sapi adalah hewan mangsa dan untuk membantu deteksi predator, mata mereka terletak di sisi kepala
mereka daripada di depan. Ini memberi mereka bidang pandang luas 330 ° tetapi membatasi penglihatan
binokular (dan karenanya stereopsis ) hingga 30 ° hingga 50 ° dibandingkan dengan 140 ° pada manusia.
Ini berarti mereka memiliki titik buta tepat di belakang mereka. Sapi memiliki ketajaman visual yang baik,
tetapi dibandingkan dengan manusia, akomodasi visual mereka buruk. Sapi memiliki dua jenis reseptor
warna di sel kerucut retina mereka. Ini berarti bahwa ternak adalah dikromatik
 Sapi dapat membedakan warna panjang gelombang panjang (kuning, oranye dan merah) jauh lebih baik
daripada panjang gelombang yang lebih pendek (biru, abu-abu dan hijau). mampu membedakan panjang
gelombang panjang (merah) dan pendek (biru) atau sedang (hijau), tetapi memiliki kemampuan terbatas
untuk membedakan antara pendek dan menengah. Mereka juga mendekati penangan lebih cepat di
bawah lampu merah.
 Sapi memiliki indra perasa yang berkembang dengan baik dan dapat membedakan empat rasa utama
(manis, asin, pahit, dan asam).
 Pendengaran ternak berkisar antara 23 Hz hingga 35 kHz.

KLASIFIKASI KAMBING
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Subfamili: Caprinae
Genus: Capra
Spesies: C. aegagrus
Subspesies: C. a. hircu

 Kambing tumbuh tanduk melainkan ia "dinyah tanduk" (polled), yaitu ketidakmampuan dalam
pertumbuhan tanduk disebabkan genetik atau tanduk tersebut dicabut, biasanya terjadi setelah lahir.

 kambing poliserat (tumbuh banyak tanduk, sebanyak-banyak lapan batang), namun ini merupakan
kelainan genetik yang dipikirkan adalah turun-temurun.
 Pencabutan tanduk paling sering terjadi dalam kelompok kambing menyusui (untuk perdagangan) untuk
mengurangi cedera terhadap manusia dan kambing lain.
 Tidak seperti sapi, kambing tidak berhasil disilangkan jenisnya. Tanduk kambing tersusun atas tulang
hidup yang dibalut oleh keratin dan protein lainnya, digunakan untuk pertahanan, penguasaan, dan
perwilayahan.
 Kambing merupakan hewan ruminansia yang memiliki perut empat bagian yang terdiri dari rumen,
retikulum, omasum, dan abomasum. Seperti mamalia ruminan yang lain, kambing merupakan hewan
berjari genap. Kambing betina mempunyai payudara berputing dua, dibandingkan dengan sapi yang
berputing empat.
 Pupil kambing berbentuk sepet dan mendatar. Sebab iris kambing biasanya berwarna pucat, maka
pupilnya lebih menonjol dibanding pupil hewan lain seperti sapi, rusa, kebanyakan kuda dan biri-biri yang
juga berpupil sepet tetapi bersati dengan iris dan sklera yang berwarna lebih gelap.
 Ekor kambing biasanya tercuat. Ekor biri-biri Shetland ini berjuntai.
 Kambing jantan maupun betina tumbuh janggut, bahan kebanyakan jenis kambing (terutama kambing
susu, Boer campuran penyusu dan kambing pigmi) juga mempunyai sepasang gelambir yang berjuntai
pada kedua belah leher.Sebagian jenis kambing mirip biri-biri, tetapi mudah dibedakan karena ekor
kambing biasanya kompot dan tercacak, sedangkan ekor biri-biri berjuntai dan biasanya lebih panjang dan
besar.

KLASIFIKASI AYAM
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. gallus
Subspesies: G. g. domesticus

 Ayam peliharaan berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus) yang hidup
di India.
 Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih
besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai.
 Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan,
berjengger kecil, dan bulu ekor pendek.
 Perkelaminan ini diatur oleh sistem hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsi fisiologi tubuhnya,
ayam betina dapat berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang
dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif. Ayam jantan yang sedang berkokok di pagi hari.
 Sebagai hewan peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat
adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia makanan baginya. Karena
kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan terbang yang baik, mereka lebih banyak
menghabiskan waktu di tanah atau kadang-kadang di pohon.
KLASIFIKASI KUDA

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Perissodactyla
Famili: Equidae
Genus: Equus
Spesies: E. caballus

 kuda adalah hewanyang mudah diatur,


dikendalikan, dan ramah terhadap
mahluk sekitarnya termasuk manusia.
 Kuda domestikasi (Equus caballus) adalah kuda yang sengaja dipelihara manusia untuk digunakandan
diambil manfaatnya. Sedangkan kuda liar (Equus ferus Caballus) adalah kuda yang masih hidup di alam liar
.
 Kuda memiliki tubuh yang tertupi rambut walaupun pada tubuhnya rambut tersebut tidak terlihat jelas.
Rambut-rambut tersebut berfungsi sebagai pelindung tubuh dari pengaruh panas dan dingin. Pada bagian
atas antara kepala dengan leher terdapat rambut yang tebal dan banyak, begitu juga pada bagian ekor.
 Kuda memiliki jari yang ganjil sehingga termasuk kedalam kelompok mamalia berjari ganjil (perisodactya)
dan disetiap kaki hanya memiliki satu kuku (berkuku satu).
 Pada kuda betina memiliki kelenjar susu/mammae (glandulamammae).

1. Didalam mulut terdapat langit-langit atasyang kersa dan bagian belakangnya lunak. Kelenjar
penjernaannya berupa 4 pasang kelenjer ludah, hati dan kandungan empedu dan pancreas.
2. Dengan 2 lobus paru-paru masing-masing di dalam ruang pleura yang terpisah. Terdapat laring yang
beratap epiglottis sebagai alat suara.
3. Terdapat 2 buah vena cava anterior kiri dan kanan. Jantung beruang 4 dengan sekat sempurna. Sel
darah merah tidak berinti
4. Sepasang ginjal bertipe metanefros, bentuk seperti kacang kapri. Ruang ginjal dengan kantung kemih
dihubungkan oleh sepasang ureter. Urin keluar lewat lubang urogentalis.
5. System saraf pusat: serebrum dan serebelum relative besar; terdapat 12 pasang saraf cranial.
6. Lubang genital dan anus terpisah. Hewan jantan mempunyai alat reproduksi berupa penis sedankan
hewan betina berupa vagina. Tetis menghasilkan spermatozoid dan berada dalam saku skotum. Ovum
sangat kecil.

KLASIFIKASI IKAN
 Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik
(berdarah dingin)yang hidup di air dan bernapas
dengan insang.

 Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok


paraphyletic yang hubungan kekerabatannya
masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi
menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75
spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies
termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes)

 Caput : Bagian Kepala


Bagian ini meliputi ujung moncong terdepan sampai ujung tutup insang paling belakang. Bagian kepala
ikan terdiri dari mulut, rahang atas, rahang bawah, hidung, mata, insang, gigi, tutup insang, otak , jantung
dan sebagainya.
 Trucus : Bagian Badan
Bagian ini dimulai dari ujung tutup insang belakang sampai permulaan sirip dubur. Di dalam trucus
terdapat sirip dada, sirip punggung, sirip perut dan organ-organ dalam (hati, empedu, lambung, gonad,
usus, ginjal, limpa, gonad dan sebagainya)
 Cauda : Bagian Ekor
Bagian cauda dimulai dari permulaan sirip dubur hingga ujung sirip ekor bagian paling belakang. Pada
bagian inin terdapat anus dan sirip ekor.

KLASIFIKASI ANJING
Kingdom: Animalia
Subkingdom: Eumetazoa
Filum: Chordata
Subfilum: Vertebrata
Kelas: Mammalia
Subkelas: Theria
Ordo: Carnivora
Subordo: Caniformia
Famili: Canidae
Subfamili: Caninae
Genus: Canis
Spesies: C. lupus
Subspesies: C. l. familiaris dan C. l. dingo.

 Anjing memiliki otot yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, sistem kardiovaskuler yang
mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan mencabik mangsa.
Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara teknis anjing berjalan berjingkat dengan
jari-jari kaki.
 Menurut penelitian, anjing bisa melihat berbagai nuansa warna kuning, ungu atau violet, ultra violet.
Lensa mata anjing lebih datar dibandingkan dengan lensa mata manusia, sehingga anjing kurang bisa
melihat secara detail dibandingkan manusia.
 Sebaliknya, mata anjing lebih sensitif terhadap cahaya dan gerakan dibandingkan mata manusia.
Beberapa anjing ras, memiliki bidang pandangan sampai 270°. Sebagai perbandingan, manusia hanya
mempunyai bidang pandangan 180°. Bidang pandangan anjing ras dengan kepala lebar dan kedua mata di
depan sebenarnya hampir sama dengan manusia, hanya sekitar 180°.
 mendengar suara frekuensi rendah 16 Hz hingga 70 KHz. Selain itu, anjing bisa menggerak-gerakkan daun
telinga agar cepat bisa menentukan lokasi sumber suara yang sebenarnya. Lebih dari 18 otot pada daun
telinga memungkinkan anjing memiringkan, memutar, menidurkan, atau menegakkan daun telinga.
Anjing mampu menentukan sumber suara lebih cepat dari manusia, sekaligus bisa mendengar suara yang
sumbernya empat kali lebih jauh yang dapat didengar manusia. Anjing dengan daun telinga berbentuk
alami (tegak seperti daun telinga serigala) biasanya memiliki pendengaran yang lebih baik daripada anjing
berdaun telinga jatuh seperti terdapat pada banyak spesies hasil domestikasi.
 Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhadap bau. Luasnya kira-kira selebar sapu
tangan.
 Anjing adalah hewan sosial, Selain itu, kepribadian dan tingkah laku anjing bergantung pada perlakuan
yang diterima dari pemilik anjing dan orang-orang yang berkomunikasi dengan sang anjing. Anjing yang
menerima kekerasan dari pemilik atau dengan sengaja dibuat kelaparan bisa menjadi anjing cepat marah
dan berbahaya. Pemilik yang gagal mendidik anjing bisa menyebabkan tingkah laku anjing menjadi tidak
normal.[butuh rujukan] Tidak jarang, anjing yang kurang perhatian dari pemilik dan kurang pendidikan
menjadi suka mengigit orang atau menyerang binatang-binatang lain.

KLASIFIKASI KUCING
 Kucing disebut juga kucing domestic atau kucing
rumah (nama ilmiah: Felis silvestris catus atau Felis
catus) adalah sejenis mamalia karnivora dari
keluarga Felidae.
 Kucing dianggap sebagai "karnivora yang
sempurna" dengan gigi dan saluran pencernaan
yang khusus.
 Gigi premolar dan molar pertama membentuk
sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja
efektif seperti gunting untuk merobek daging.
Meskipun ciri ini juga terdapat pada famili Canidae
atau anjing, tetapi ciri ini berkembang lebih baik
pada kucing.
 kucing hanya memakan daging, biasanya buruan
segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan dengan makanan vegetarian karena mereka
tidak dapat mensintesis semua asam-asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan
tumbuhan; berbeda dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk campuran daging dan
sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan makanan vegetarian secara total.
 Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya dapat membentuk koloni liar
tetapi tidak menyerang dalam kelompok seperti singa.
 Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara seksual memiliki daerah terbesar,
sedang jantan steril memiliki daerah paling kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" di mana para kucing
dapat saling mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi.
 Di luar daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing asing, diawali dengan menatap,
mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian
singkat.
 Kucing yang sedang berkelahi menegakkan rambut tubuh dan melengkungkan punggung agar mereka
tampak lebih besar. Serangan biasanya terdiri dari tamparan di bagian wajah dan tubuh dengan kaki
depan yang kadang disertai gigitan. Luka serius pada kucing akibat perkelahian jarang terjadi karena pihak
yang kalah biasanya akan lari setelah mengalami beberapa luka di wajah.
 Jantan yang aktif biasanya sering terlibat banyak perkelahian sepanjang hidupnya. Hal ini tampak pada
berbagai luka di bagian wajah, seperti hidung atau telinga. Kucing betina kadang juga terlibat perkelahian
untuk melindungi anak-anaknya bahkan kucing steril pun akan mempertahankan daerah kecilnya dengan
gigih.
 Masa kehamilan atau gestasi pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan tuli. Mata
mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh induknya pada usia 6-7 minggu
dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan. Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus
karena rahimnya memiliki bentuk yang khusus dengan 4 bagian yang berbeda.
 Kucing dapat melihat dalam cahaya yang amat terang. Mereka memiliki Selaput pelangi atau iris
membentuk celah pada mata yang akan menyempit. Meskipun demikian, penyempitan ini juga
mengurangi bidang pandang kucing. Suatu organ yang disebut tapetum lucidum digunakan dalam
lingkungan dengan sedikit cahaya. Organ inilah yang menyebabkan warna-warni mata kucing ketika difoto
dengan menggunakan blitz. Seperti kebanyakan predator, kedua mata kucing menghadap ke depan,
menghasilkan persepsi jarak dan mengurangi besarnya bidang pandang. Mata kucing memiliki persepsi
trikomatik yang lemah.
 kucing akan menggunakan "kumis" atau misainya (vibrissae) untuk membantunya menentukan arah dan
menjadi alat indra tambahan. Misai dapat mendeteksi perubahan angin yang amat kecil, membuat kucing
dapat mengetahui adanya benda-benda di sekitarnya tanpa melihat. Kumis ini juga dapat digunakan oleh
kucing untuk menentukan apakah badannya dapat melewati ruangan yang sempit (seperti pipa), karena
jarak antara kedua ujung kumis kucing hampir sama dengan lebar tubuhnya.
 Saliva atau air liur mereka adalah agen pembersih yang kuat, tetapi dapat memicu alergi pada manusia.
Kadang kala kucing memuntahkan hairball atau gulungan rambut yang terkumpul di dalam perut mereka.
 Kucing mendengkur ketika dia akan senang dan bahagia. Kucing merupakan satu-satunya hewan yang
dapat mengeluarkan suara dengkuran. Penyebab lain kucing mendengkur ketika dia akan mati dan sakit,
agar dapat membuatnya menjadi nyaman dan mengurangi stres. Selain itu, kucing akan mendengkur
ketika akan melahirkan dan anaknya akan mendengkur ketika sedang menyusui.
 Memijat adalah salah satu kegiatan yang juga dilakukan oleh kucing. Kucing memijat dengan cara
menekankan telapak tangannya secara bergantian (kanan dan kiri), dan ada juga yang memijat dengan
menarik (mengeluarkan) cakarnya. Kucing biasanya memijat manusia atau kucing lain dengan disertai
suara dengkuran.
 Ketika anak kucing sedang menyusui, mereka pasti akan memijat-mijat perut induknya. Hal ini dilakukan
untuk melancarkan aliran air susu melalui puting-puting induknya. Jika kucing memijat pemiliknya, hal
tersebut telah menandakan bahwa mereka merasa aman dan nyaman. Selain itu, dia juga telah
mengklaim orang yang dipijatnya sebagai pemiliknya.
 Refleks meluruskan adalah kemampuan yang dimiliki oleh kucing untuk mengarahkan tubuhnya ketika
jatuh dengan benar. Kemampuan ini akan dimilikioleh kucing ketika berumur 3-4 minggu, dan akan
sempurna ketika berumur 7 minggu. Kemampuan ini dapat dilakukan oleh kucing karena kucing memiliki
tulang punggung yang sangat fleksibel dan memiliki tulang selangka yang fungsional.

KLASIFIKASI KURA-KURA
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sauropsida
Ordo: Testudinata

 Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik


berkaki empat yang termasuk golongan reptil.
Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan
adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.

 Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas
(carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron.
 Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan
keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang
tersusun rapat seperti tempurung
 Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih
dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang
pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas
matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.
 Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur
itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan
hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
 Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang.

KLASIFIKASI MONYET
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Primata
Subordo: Haplorrhini

MONYET BEREKOR PANJANG


Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primatas
Famili : Cercopithecidae
Genus : Macaca
Spesies : M. fascicularis

 Aktivitas makan atau foraging merupakan aktivitas mencari makan dan memegang makanan. Urutan pada
aktivitas makan, dimulai dengan mencium pakan terlebih dahulu, kemudian digigit dengan mulut atau
mengambil pakan yang telah digigit dengan satu atau kedua tangannya. Menurut Prakkasi, penciuman
merupakan detector utama dalam mencari pakan oleh seekor hewan.
 Ekornya yang panjang hingga melebihi panjang tubuhnya, dimanfaatkan Macaca fascicularis sebagai alat
keseimbangan serta mendukung aktivitas pada saat mencari makan di cabang pohon yang kecil
 Berdasakan pola aktivitasnya, Macaca fascicularis digolongkan menjadi primata yang diurnal (aktif pada
siang hari). Dan pada umunya akan beristirat pada tengah hari ataupun tengah malam. Betina biasanya
memberikan tanda undangan seksual kepada jantan dengan memperlihatkan pantat pada hewan lain dan
mengangkat ekornya
 grooming adalah kegiatan merawat dan mencari kutu yang merupakan perilaku sosial yang umum
dilakukan oleh kelompok primata.
 Grooming dilakukan dengan menggunakan kedua tangannya untuk mengambil, menggosok, menyisir, dan
mencari kutu di semua rambutnya.
KLASIFIKASI ULAR
 ular adalah kelompok reptilia tidak berkaki dan
bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia.
 Secara ilmiah, semua jenis ular dikelompokkan
dalam satu subordo, yaitu Serpentes dan juga
merupakan anggota dari ordo Squamata (reptilia
bersisik), bersama-sama dengan kadal. Akan
tetapi, ular (Serpentes) sendiri diklasifikasikan
pada cabang (klade) Ophidia, yaitu segolongan
reptilia-reptilia dengan atau tanpa kaki, bertubuh panjang, dan memiliki fisiologis yang sangat berbeda
dengan kadal.
 Ciri-ciri selanjutnya adalah, ular tidak memiliki indera pendengaran samasekali.
 ular bisa merasakan getaran melalui rahang bawahnya saat menempel di tanah atau di permukaan.
 Ular tidak memiliki kelopak mata yang dapat di buka-tutup, dan matanya selalu terbuka selama hidupnya.
Walaupun begitu, mata ular dilapisi oleh sisik bening yang melindunginya dari kotoran.
 Ciri utama lainnya adalah, lidah ular bercabang dua dengan masing-masing cabangnya berukuran panjang
dan runcing, dan dapat dijulurkan ke luar melalui rongga di tengah bibirnya. Dengan kata lain, ular dapat
menjulurkan lidahnya dalam keadaan mulut tertutup rapat.
 Ular menjulurkan lidahnya untuk mendeteksi bau di udara, sementara hidung ular hanya digunakan untuk
bernafas.
 Setiap cabang lidah ular dilengkapi dengan kelenjar yang dapat menangkap partikel bau di udara, lalu ular
akan menarik lidahnya kembali ke mulut. Selanjutnya, partikel-partikel bau yang menempel di lidahnya itu
disalurkan ke sebuah organ pengenal bau yang terletak di langit-langit rahang atasnya. Organ tersebut
disebut Organ Jacobson.
 Setelah diidentifikasi, organ tersebut mengirimkan informasi ke otak ular. Otak akan memprosesnya dan
menentukan hal selanjutnya yang akan dilakukan oleh ular, berdasarkan hasil identifikasi bau tersebut,
misalnya memburu sumber bau yang berupa mangsanya.
 Beberapa jenis ular memiliki organ khusus untuk mengidentifikasi temperatur lingkungannya. Alat ini
disebut Termoreseptor, dan berguna bagi ular untuk mengetahui dan melacak keberadaan hewan
berdarah panas seperti burung dan mamalia. Organ ini dapat berupa sepasang lubang yang terletak di
antara mata dan lubang hidung

Anda mungkin juga menyukai