Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare
DISUSUN OLEH:
SRI REJEKI
NIM: P 27220010 184
DISUSUN OLEH:
SRI REJEKI
NIM: P 27220010 184
Pemeriksaan fisik:
1. Inspeksi: muka pucat, lidah kering, nafas cepat, mata cowong, sianosis
pada ujung extremitas
2. Palpasi: turgor kulit menurun, denyut nadi meningkat, keringat dingin,
demam
3. Auskultasi: suara bising usus meningkat, tekanan darah menurun, suara
serak, gerakan peristaltik meningkat
4. Perkusi: suara perut timpani
3. Patofisiologi
(Terlampir)
4. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik/ hipertonik)
b. Renjatan hipovolemik
c. Hipokalemia/ dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, takikardia,
perubahan EKG)
d. Hipoglikemia
e. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi
enzim laktosa
f. Kejang, pada dehidrasi hipertonik
g. Malnutrisi energi protein (muntah dan mual bila lama/ kronik)
5. Penatalaksanaan
1. Rehidrasi
a. Jenis cairan
Cara rehidrasi oral:
Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti orali,
pedyalit setiap kali diare.
Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)
Cara parenteral:
Cairan I : RL dan NS
Cairan II: D5 ¼ salin,nabic. KCL
D5 : RL = 4 : 1 + KCL
D5 + 6 cc NaCl 15 % + Nabic (7 mEq/lt) + KCL
HSD (half strengh darrow) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare usia
> 3 bulan.
b. Jalan pemberian
Oral (dehidrasi sedang, anak mau minum, kesadaran baik)
Intra gastric (bila anak tak mau minum,makan, kesadaran menurun)
c. Jumlah Cairan tergantung pada :
Defisit ( derajat dehidrasi)
Kehilangan sesaat (concurrent less)
Rumatan (maintenance).
d. Jadwal / kecepatan cairan
Pada anak usia 1- 5 tahun dengan pemberian 3 gelas bila berat
badanya kurang lebih 13 kg: maka pemberianya adalah:
BB (kg) x 50 cc
a. BB (kg) x 10-20-130-260 cc setiap diare = 1 gls.
Terapi standar pada anak dengan diare sedang :
+ 50 cc/kg/3 jam atau 5 tetes/kg/mnt.
2. Terapi
a. Obat anti sekresi: Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mg
b. klorpromazine 0,5 – 1 mg / kg BB/hari
c. Obat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide
d. Antibiotik: diberikan bila penyebab infeksi telah diidentifikasi
3. Dietetik
a. Umur >1 tahun dengan BB >7 kg, makanan padat/makanan cair/susu
b. Dalam keadaan malbasorbsi berat serta alergi protein susu sapi dapat
diberi elemen atau semi elemental formula.
4. Supportif
5. Vitamin A 200.000 IU/IM, usia 1 – 5 tahun.
- Flatus (-).
2. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan pola eliminasi defekasi (diare) B.D proses peradangan pada usus.
2. Resiko terjadinya gangguan keseimbangan cairan (defisit) B.D diare
3. Resiko tinggi terhadap nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B.D penurunan atau
berkurangnya kemampuan usus dalam melakukan absorbsi makanan.
4. Gangguan rasa nyaman nyeri B.D kram pada abdominal
5. Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit B.D pengeluaran feces secara terus
menerus.
3. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Perubahan pola eliminasi defekasi (diare) B.D proses peradangan pada usus
Tujuan: Pasien menunjukan adanya pola eliminasi yang berangsur normal
dalam frekwensi dan konsistensi tinja.
a. Kaji kebiasaan pasien dalam melakukan buang air besar (frekwensi dan
konsistensi).
b. Perhatikan dan catat karakteristik, faktor presipitasi dari diare.
c. Siapkan bedpan atau kamar kecil yang selalu siap di gunakan.
d. Bersihkan bedpan secepatnya dan gunakan pewangi untuk mengurangi
bau.
e. Kurangi makan atau minuman yang menjadi faktor pencetus diare (jika di
ketahui).
Kolaborasi dalam pemberian antispamodic, antidiare, dan antikolinergik untuk
menurunkan peristaltik usus.
f. Kolaborasi dalam pemberian anti inflamasi dan steroid.
3. Resiko tinggi terhadap nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B.D penurunan
atau berkurangnya kemampuan usus dalam melakukan absorbsi makanan.
Tujuan: selama dalam perawatan pasien tidak mengalami penurunan berat
a. Kaji kebutuhan nutrisi pasien sesuai dengan kebutuhan individual pasien
(berdasarkan usia dan berat badan).
b. Jika diare berkurang berikan peningkatan jenis makanan secara bertahap
(lembut dan berkalori tinggi kasar kemudian biasa).
c. Sajikan makanan dan minuman dalam keadaan hangat.
d. Anjurkan pada pasien untuk mengurangi beberapa jenis makan yang
dapat menimbulkan diare (makanan yang berlemak, pedas, susu)
e. Kolaborasi dalam pemberian Zat besi jika terjadi anemia dan anti emetik
jika pasien mengalami mual.