Anda di halaman 1dari 1

Pada identifikasi pertama yaitu amoxicillin yang dilarutkan aquadest dan beberapa tetes FeCl3

menghasilkan warna coklat berendapan pada percobaan pertama, dan berwarna coklat muda
berendapan pada percobaan kedua. Namun warna yang seharusnya dihasilkan sesuai dengan
literatur ialah warna kuning hingga orange.

Pada identifikasi kedua yaitu eritromisin yang dilarutkan aquadest dan beberapa tetes H2SO4
menghasilkan warna hijau berendapan pada percobaan pertama, dan berwarna hijau muda pada
percobaan kedua. Namun warna yang seharusnya dihasilkan sesuai dengan literatur ialah warna
coklat hingga merah.

Pada identifikasi ketiga yaitu tetrasiklin yang ditambahkan aquadest dan beberapa tetes H2SO4
menghasilkan warna kuning pada percobaan pertama dan percobaan kedua. Namun warna yang
seharusnya dihasilkan sesuai dengan literatur ialah warna violet. Pada literatur juga disebutkan jika
sampel obat yang direaksikan dengan H2SO4 menghasilkan endapan berwarna ungu/violet, maka
obat tersebut mengandung tetrasiklin.

Pada identifikasi terakhir yaitu kloramfenikol yang ditambahkan aquadest dan FeCl3 menghasilkan
warna kunin, berendapan pada percobaan pertama dan percobaan kedua. Hasil pada identifikasi
terakhir ini sesuai dengan yang ada pada literatur. Pada literatur juga disebutkan jika sampel obat
direaksikan dengan FeCl3 menghasilkan endapan berwarna kuning, maka obat tersebut
mengandung kloramfenikol.

Pada praktikum identifikasi kali ini terdapat kesalahan/kekeliruan yang menyebabkan hasil dari
identifikasi berbeda dengan literatur. Hal ini dikarenakan saat menggerus bahan obat masih kasar/
kurang halus, penambahan aquadest yang terlalu banyak ataupun sedikit sehingga sampel tidak
larut, serta penambahan FeCl3 dan H2SO4 yang terlalu sedikit menyebabkan perbedaan warna yang
dihasilkan dengan yang ada pada literatur.

Anda mungkin juga menyukai