Anda di halaman 1dari 21

Ciri ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan

Empiris

Sosiologi didasarkan atas observasi atau pengamatan terhadap realitas sosial yang
dilakukan secara logis dan ilmiah serta tidak bersifat spekulatif, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah
Teoritis

Hasil pengamatan atas realitas sosial disusun dalam suatu laporan ilmiah sehingga
menjadi suatu abstraksi atas realitas sosial yang ada di masyarakat. Abstraksi yaitu
kerangka unsur unsur yang yang tersusun secara logis dan bertujuan untuk
menjelaskan hubungan kausalitas (sebab akibat) sehingga terbentuk suatu teori

Kumulatif
Teori yang ada dalam sosiologi adalah teori lama yang diperbaharui sesuai dengan
perkembangan zaman, artinya sosiologi menyempurnakan, memperluas teori teori
yang sudah ada

Non etis
Hal yang dibicarakan dalam sosiologi bukanlah baik buruknya fakta tetapi menjelaskan
fakta sosial secara analitis. Sosiologi hanya bertujuan untuk menjelaskan fakta secara
analitis dengan menggunakan teori dan konsep yang dimilikinya

Objek dan kajian sosiologi

Objek : manusia

Kajian : interaksi sosial

Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia dan interaksi sosial itu merupakan objek dan
kajian sosiologi

Syarat Berlangsungnya Interaksi Sosial

Suatu proses interaksi sosial harus memenuhi dua persyaratan utama yaitu, kontak
sosial dan komunikasi. Untuk lebih jelasnya, kalian dapat memmbaca pada uraian di
bawah ini, yaitu:

Kontak sosial
Menurut Soerjono Soekanto (2009), kontak sosial berasal dari bahasa latin yaitu con
atau cum, yang artinya bersama sama dan tango yang artinya menyentuh, sehingga
secara etimologis kontak sosial berarti bersama sama saling menyentuh. Namun
kontak sosial tidak harus berlangsung secara fisik, kmontak sosial juga dapat
dilakukan de ngan tidak menyentuh, tetapi kontak sosial bisa dilakukan dengan
menggunakan teknologi modern.

Kontak sosial dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu mkontak sosial menurut
prosesnya dan juga menurut sifatnya. Silakan kalian membaca uraian di bawah ini:

Kontak sosial menurut prosesnya

Menurut prosesnya kontak sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu,


Kontak primer dan kontak sekunder

Kontak primer

Terjadi apabila berlangsung secara berhadapan atau bertatap muka.


Contohnya antara lain berjabat tangan, saling tersenyum, bertukar
pandang

Kontak sekunder

Terjadi apabila kontak soasial dilakukan melalui perantara atau


media. Contohnya seseorang melakukan chat, email dengan
sahabatnya

Kontak sekunder ada 2 = sekunder langsung dan tidak langsung

1) sekunder langsung = tanpa ada pihak ketiga. Contoh : gua nelpon kepin, kalo
belum ngomong, namanya kontak sosial sekunder langsung.

2) sekunder tidak langsung = ada pihak ketiga, contohnya ines mau ngirim surat ke
merandal, namun karena malu, dia nitip ke elizabeth untuk dikasih ke merandal, lalu
si Elizabeth kasih ke merandal, nah kalo surat itu udah diterima DAN BELUM DIBACA
oleh merandal, itu namanya kontak sosial sekunder tidak langsung. Kalo udah
dibaca, namanya komunikasi.

Karakteristik atau Ciri Interaksi Sosial

Sebagai suatu proses sosial umum dan mendasar, maka interaksi sosial memiliki
sejumlah karakteristik. Adapun karakteristik interaksi sosial adalah sebagai berikut:
1. Pelaku berjumlah lebih dari satu orang. Interaksi sosial haruslah bersifat timbal
balik, dimana suatu aksi ditanggapi denghan reaksi dari pihak yang dituju.
Untuk itu dibutuhkan sedikitnya dua orang untuk memulai interaksi sosial.
2. Komunikasi antara masing masing pihak menggunakan berbagai simbol yang
dapat pahami maknanya oleh masung masing pihak. Simbol yang paling lazim
digunakan adalah kata kata. Kata kata merupakan simbol atau makna yang
mengandung arti bersama dan bersifat standar. Selain kata kata simbol juga
dapat berupa tanda, isyarat, gerak gerik, warna dan seterusnya
3. Ada dimensi waktu yang meliputi masa lampau, masa kini dan masa yang akan
datang yang menentukan sifat aksi yang sedang yang berlangsung
4. Suatu interaksi sosial pasti memiliki tujuan tujuan tertentu yang ingin dicapai
melalui pelaksanaannya. Interaksi sosial dilakukan melalui tindakan yang harus
sesuai dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat
5. Interaksi sosial dilakukan atas status atau peranan yang dimiliki. Berarti
interaksi sosial harus dilakukan sesuai dengan status atau kedudukan seseorang
dalam masyarakat

Faktor Faktor Yang Memengaruhi Atau Mendorong Interaksi Sosial

Imitasi

Imitasi dapat diartikan sebagai proses meniru atau mengikuti pihak lain. Hal hal yang
ditiru bisa perilaku atau pun sikap seperti gaya hidup. Imitasi dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu, sebagai berikut:

Imitasi positif

Imitasi bersifat positif jika imitasi tersebut dapat mendorong individu atau
kelompok untuk mematuhi nilai dan norma. Selain itu juga mencakup
tindakan meniru pencapaian suatu keberhasilan pihak lain

Imitasi negatif

Imitasi bersifat negatif jika peniruan yang dilakukan mengakibatkan


terjadinya hala hal yang bertentangan dengan nilai dan norma serta
melemahkan daya kreasi orang lain

Sugesti

Merupakan pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang
lain dengan cara cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pengaruh atau
pandangan tadi tanpa pertimbangan mendalam. Pada hakikatnya sugesti dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu:

Auto sugesti

Sugesti yang berasal dari dalm individu itu sendiri. Hal ini dapat
disebabkan oleh perasaan tertekan, ketidakmampuan mengendalikan
emosi dan keterbatasan pengetahuan. Contohnya seorang pelajar akan
giat belajar karena sudah berulang kali mendapatkan nilai jelek saat
ulangan

Hetero sugesti

Sugesti yan g berasal dari orang lain. Contohnya anjuran dan himbauan
seorang pimpinan perusahaan kepada staf stafnya untuk meningkatkan
kinerja langsung ditanggapi secara positif pengan peningkatan
kedisiplinan, perbaikan dalam pencapaian target perusahaan dan
pembenahan koordinasi antarbagian

Identifikasi

Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk


menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi lebih mendalam dari imitasi, karena
dengan identifikasi seseorang mencoba menempatkan diri dalam keadaan orang lain.
Identifikasi memiliki beberapa bentuk antara lain yaitu:

Identifikasi kelas

Identifikasi yang merujuk pada kelas sosial tertentu. Contohnya seorang


gadis miskin berpura pura kaya demi memeroleh pengakuan dari
lingkungan pergaulannya

Identifikasi defensif

Identifikasi yang timbul sebagai akibat rasa takut. Contohnya seorang


warga mengaku sebagai keluarga dekat dari pihak penguasa karena takut
apabila segala urusannya kelak dipersulit jika berasni mengatakan
sebaliknya

Identifikasi perkembangan

Identifikasi yang merupakan hasil hubungan positif dengan pihak lain,


dimana pihak yang melakukan identifikasi pada mulanya sangat
tergantung pada pihak lain tersebut kemudian dapat berubah dan
berkembang maju. Contohnya seorang karyawan yang mengundurkan diri
dari sebuah rumah makan terkenal kemudia ia berusaha merintis usaha
serupa dengan menmencontoh segala hal yang dulu dilakukakan oleh
mantan majikannya ketika mengawali usaha

Identifikasi etnik

Identifikasi seseorang terhadap kelompok etnik tertentu. Contohnya


seorang keturunan kelompok etnit tertentu yang lahir dan menghabiskan
seluruh hidupnya didaerah perantauan akan mengidentifikasikan dirinya
dengan adat istiadat daerah perantauannya

Simpati

Simpati merupakan perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan
membuatnya merasa seolah olah berada dalam keadaan orang lain

Dampak negatif keberadaan gerai makanan fast food

- bisa logika

Macam macam norma menurut sanksi

Cara berbuat atau usage


Memiliki kekuatan atau daya ikat yang dapat dikatakan sangat lemah
dibanding norma lainnya. Norma ini lebih banyak terkait dengan hubungan
antarindividu dalam masyarakat. Jika terjadi pelanggara terhadap norma
cara atau usage, maka sipelanggar norma tersebut hanya akan dijatuhi
sanksi sanksi ringan seperi cemoohan atau celaan. Perbuatan seseorang
yang melanggar norma tersebut biasanya dipandang sebagai perbuatan
tidak sopan, misalnya minum dengan mengeluarkan bunyi, makan
berdecak, makan sambil berdiri dan sebagainya
Kebiasaan atau folkways
Dimaksudkan untuk menyebut sebuah norma sosial yang terlahir karena
adanya pola pola perilaku yang selalu diikuti oleh orang banyak dalam
kehidupan keseharian mereka karena dipandang sebagai sesuatu yang
lazim. Walaupun folkways semula adalah kebiasaan dan kelaziman belaka,
namun karena dikerjakan secara berulang ulang maka berangur angsur
terasa daya ikatnya sebagai sesuatu yang wajib dijalani
Hal yang harus dingat bahwa folkways kebanyakan dianut dalam batas
kelompok tertentu saja, misalnya kebiasaan disuatu kelompok bahwa
makan harus menggunakan sendok dan garpu sehingga makan tanpa
menggunakan sendok jelas melanggar kebiasaan. Akan tetapi norma
tersebut belum tentu berlaku pada kelompok lain

Tata kelakuan atau mores


Tata kelakuan atau mores merupakan kebiasaan yang telah diterima
sebagai norma pengatur. Mores merupakan norma yang secara moral
dipandang benar dan sangat mendasar bagi terjaminnya keteraturan
dalam masyarakat, sehingga mores sering dirumuskan dalam bentuk
negatif berupa larangan keras dengan sanksi tegas bagi pelanggarnya.
Pelanggaran terhadap norma mores lazimnya dikenai sanksi moral
(digunjuingkan), sosial (diarak keliling kampung, dikucilkan) atau materi
(denda). Oleh karena itu norma tata kelakuan atau mores sangat penting
dimasyarakat dengan alasan sebagai berikut:
Memberikan batas perilaku bagi individu
Memaksa individu individu untik menhyesuaikan tindakannya dengan tata kelakuan
masyarakat yang berlaku sehingga dapat dikatakan telah mengidentifikasi individu
dengan kelompoknya
Mempertahankan solidaritas anggota masyarakat

Adat istiadat atau Custom


Merupakan tata kelakuan yang kekal dan terintegrasi kuat dengan pola
perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggar norma adat
istiadat biasanya akan dikenai sanksi adat berupa denda adat biasanya
berupa uang, kain, hasil bumi, hewan ternak dan keharusan mengadakan
upacara adat untuk membersihkan pencemaran yang ditimbulkan oleh si
pelanggar

Hukum atau laws


Merupakan tata kelakuan formal karena dibentuk oleh lembaga negara
dan menjadi aturan tertulis dalam kerangka wibawa struktur
pemerintahan. Keberadaan norma hukum lazimmnya didukung oleh
lembaga penegak hukum dan badan peradilan untuk memaksa anggota
masyarakat menaatinya. Pelanggaran terhadap norma hukum biasanya
akan dikenai sanksi setelah melalui sejumlah prosedur untuk memastikan
bahwa seseorang secara sah dan meyakinkan terbukti melakukan
pelanggaran. Sanksi dapat berupa denda, pidana penjara hingga hukuman
mati
Bentuk Sosialisasi

Sosialisasi juga dapat dibedakan berdasarkan prosesnya. Menurut bentuknya sosialisasi


dapat dibedakan menjadi dua yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Untuk lebih
jelasnya kamu dapat menyimak deskripsi di bawah ini.

Sosialisasi Primer yaitu sosialisasi yang paling dini atau yang pertama yang diterima oleh
seorang individu dari lingkungan keluarganya. Tempat sosialisasi primer adalah di keluarga,
karena manusia pada umumnya lahir ditengah-tengah keluarga. Sosialisasi primer akan
mempengaruhi seseorang untuk dapat membedakan antara dirinya dengan orang lain yang
berada di lingkungan sekitarnya, seperti ayah, ibu dan kakak serta anggota keluarga yang
lainnya. Sosialisasi primer merupakan tempat menanamkan nilai-nilai budaya yang dianut
keluarganya dalam hal aturan-aturan keluarga, agama dan kepercayaan. Dalam sosialisasi
primer pihak yang paling dominan dalam membentuk sikap dan prilaku serta kepribadian
seseorang adalah keluarga,Sosialisasi primer akan memengaruhi seorang anak untuk dapat
membedakan dirinya dengan orang lain yang berada di sekitarnya sebaliknya dalam sosialisasi
sekunder masyarakatlah yang paling berperan.

Sosialisasi Sekunder yaitu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu
bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi seseorang diberi
suatu identitas diri yang baru, sedangkan dalam proses desosialisasi seseorang mengalami
“pencabutan” identitas diri yang lama. Menurut Erving Goffman kedua proses tersebut
berlangsung lam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua
institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari
masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersamasama menjalani hidup yang
terkunkung dan diatur secara formal. Kedua tempat ini biasanya berupa sekolah militer
seperti akademi tentara nasonal Indonesia dan lembaga pemasyarakatan (LP).

Fungsi keluarga sebagai agen sosialisasi

Keluarga (kinship). Bagi keluarga inti atau nuclear family agen sosialisasi meliputi ayah, ibu,
saudara kandung dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama
dalam suatu rumah. Sedangkan pada masyarakat yang memakai sistem kekerabatan diperluas
atau extended family agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam suatu rumah dapat
saja terdiri atas beberapa keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman dan bibi disamping
anggota keluarga yang inti yang lain. Pada masyarakat perkotaan yang telah padat
penduduknya soialisasi dilakukan oleh orang-orang yang berada diluar anggota kerabat
biologis seorang anak. Kadang kala terdapat agen sosialisasi yang merupakan kerabat biologis
seorang anak. Kadang kala terdapat agen sosialisasi yang merupakan anggota kerabat
sosiologisnya seperti pengasuh bayi atau baby sitter. Menurut Getrrudge Jeager, peranan
para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak
sepenuhnya berada dalam lingkungan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.

Bentuk-Bentuk Penyimpangan

Menurut teori yang dikemukakan oleh Lemert, penyimpangan dapat dibagi menjadi
dua jenis penyimpangan, yaitu:

Penyimpangan primer, prilaku menyimpang primer adalah prilaku menyimpang yang


dilakukan oleh seseorang namun sang pelaku masih bisa diterima secara sosial dalam
masyarakat. Ciri penyimpangan primer ini adalah, bersifat sementara, tidak diulang
dan dapat ditoleransi oleh masyarakat. Contohnya, seseorang mengemudikan
kendaraan diatas kecepatan rata-rata.

Penyimpangan sekunder, Penyimpangan ini merupakan penyipangan yang dilakukan


oleh seseorang yang secara umum dikenal sebagai prilaku menyimpang. Contohnya
adalah pemerkosa, pembunuh, perampok, koruptor, pemabuk, pengguna obat-obatan
terlarang, penjudi dan prostitusi. Penyimpangan demikian bisa dilakukan secara
individu maupun kelompok. Masyarakat pada umumnya tidak bisa menerima dan tidak
menginginkan orang-orang semacam ini berada dalam lingkungannya.

Sifat Pengendalian Sosial

Berdasarkan sifatnya pengendalian sosial yang berlaku dalam masyarakat dapat


diidentifikasikan dalam dua sifat pengendalian sosial yaitu:

Pengendalian Sosial Bersifat Preventif, adalah semua bentuk pencegahan terhadap


terjadinya gangguan-gangguan pada keserasian antara kepastian dengan keadilan, atau
dengan kata lain pengendalian sosial secara preventif adalah tindakan pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku
dalam masyarakat. Contoh dari pengendalian sosial preventif dapat diuraikan di bawah ini.

Polisi lalu lintas mengingatkan kepada pengguna kendaraan bermotor agar tidak menerobos
lampu merah.

Seorang Ibu mengingatkan putrinya yang menginjak usia remaja agar tidak pulang larut malam
karena berbahaya bagi dirinya sendiri.
Pengendalian Sosial Bersifat Represif, adalah pengendalian sosial yang bertujuan untuk
mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya pelanggaran atau prilaku
menyimpang. Pengendalian sosial secara represif dilakukan dengan cara menjatuhkan sanksi
sesuai dengan besar dan kecilnya pelanggaran yang dilakukan. Contoh dari pengendalian
sosial secara represif dapat dilihat di bawah ini.

Menjatuhkan denda terhadap para pelanggar peraturan lalu lintas di jalan raya.

Menskors para siswa yang berulang-ulang melanggar peraturan lalu lintas.

Proses Atau Cara Pengendalian Sosial

Berdasarkan proses atau cara pengendalian sosial dapat dibagi dalam dua bentuk
yaitu.

Pengendalian Sosial Secara Persuasif, dilakukan dengan tidak menggunakan kekerasan,


karena individu atau kelompok yang melakukan prilaku menyimpang, diajak, disarankan, atau
dibimbing untuk mematuhi atau berprilaku sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada dalam
masyarakat. Pengendalian sosial secara persuasif dilakukan pada masyarakat yang relati
tentram. Walaupun seperti itu kondisinya, masyarakat yang ralatif tentram juga harus dipaksa
untuk mematuhi nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Pengendalian Sosial Secara Koersif, pengendalian sosial secara koersif dilakukan dengan
menggunakan kekerasan atau paksaan. Cara ini sering dilakukan dalam masyarakat yang
keadaannya berubah-ubah, karena dalam keadaan seperti ini pengendalian sosial juga
berfungsi untuk membentuk kaidah-kaidah baru untuk menggantikan kaidah-kaidah lama yang
telah goyah. Akan tetapi cara koersif sangat berbahaya karena kekerasan atau paksaan akan
menimbulkan respon negatif pila baik secara langsung maupun tidak langsung ataupun
potensial. Menyelesaikan masalah dengan kekerasan akan menghasilkan banyak kekerasan
pula. Pengendalian sosial dengan menggunakan kekerasan ini dapat dibedakan menjadi
dua yaitu:

Kompulsi (paksaan), yaitu keadaan yang sengaja diciptakan sehingga seseorang terpaksa
menuruti atau mengubah sifatnya dan menghasilkan suatu kepatuhan yang sifatnya tidak
langsung. Misalnya untuk meminimalisasi pencurian maka diterapkan sistem hukuman fisik
atau kurungan badan.

Pervasi (pengisian), adalah suatu cara penanaman atau pengenalan norma secara berulang-
ulang, dengan harapan yang berulang-ulang itu akan masuk kedalam kesadaran seseorang
sehingga orangakan mengubah sikapnya sesuai dengan yang diinginkan, misalnya penataan
atau bimbingan yang dilakukan terus menerus baik pada individu maupun terhadap kelompok
tertentu.
Sifat stratifikasi sosial

Tertutup : seseorang sangat sulit untuk melakukan mobilitas vertikal. Contohnya di Bali seseorang
tidak akan bisa pindah kasta mereka

Terbuka : seseorang bisa melakukan mobilitas sosial vertikal. Contohnya ketika kita masih kecil, kita
adalah orang yang kurang mampu, namun dengan kegigihan dalam belajar lalu bekerja, akhirnya ia
menjadi seorang yang sukses

Campuran : dimana seseorang tidak bisa melakukan mobilitas sosial vertikal, namun ada saat dimana
ia bisa melakukan mobilitas sosial dengan suatu cara. Misalnya, sebelum nikah si cewe adalah anak
orang miskin, nah ada seorang bangsawan anak raja yang jatuh cinta kepadanya, lalu ketika mereka
menikah, status si cewe ni berubah dari rakyat jelata langsung menjadi istri bangsawan.

Diferensiasi berdasarkan Jenis Kelamin (Gender)

Secara historis konsep gender pertama kali dimemukakan oleh sosiolog asal Inggris
yakni Ann Oakley. Ia membedakan antara jenis kelamin (sex) dan gender. Perbedaan
jenis kelamin (sex) berarti perbedaan atas dasar ciri ciri biologis yakni yang
menyangkut prokreasi seperti menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. Adapun
perbedaan gender adalah perbedaan simbolis atau sosial yang berpangkal pada
perbedaan jenis kelamin tetapi tidak selalu identik dengannya

Mansour Fakieh mengemukakan bahwa konsep “gender” merupakan suatu sifat yang
melekat pada kaum laki laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial
maupun kultural. Contoh perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional
atau keibuan. Sementara laki laki dianggap kuat, rasional, hantan dan perkasa. Ciri
dan sifat itu sendiri merupakan sifat yang dapat dipertukarkan. Semua hal yang dapat
dipertukarkan antara sifat laki laki dan perempuan bisa berubah dari waktu ke waktu
dan berbeda dari satu tempat ke tempat lainnmya

Syarat-syarat terbentuknya kelompok sosial :

Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.

Adanya hubungan timbal balik antara anggota.

Adanya faktor pengikat seperti kesamaan ideologi, kepentingan dan kesamaan nasib.

Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama.

Bersistem dan berproses

Parameter terbentuknya kelompok sosial

Misalnya, ikatan mahasiswa Papua di Jawa. Parameter yang digunakan adalah etnis.

Para dokter dari seluruh Indonesia berkumpul untuk membahas sesuatu. Parameter yang digunakan
adalah profesi.

Dampak mobilitas sosial

Dampak Positif Mobilitas Sosial

Mendorong seseorang untuk maju


Untuk dapat meraih kedudukan atau status sosial yang tinggi dalam masyarakat
diperlukan diperlukan kemampuan atau kompetensi tertentu. Kemampuan dan
kompetetensi dapat mendorong seseorang lebih maju

Meningkatkan kualitas hidup

Apabila seseorang berhasil melakukan mobilitas sosial, maka ia akan dapat


meningkatkan kualitas hidupnya, misalnya dengan membeli benda benda yang
menunjang simbol statusnya

Mempercepat perubahan yang lebih baik

Perubahan merupakan hal yang diharapkan oleh masyarakat terutama perubahan ke


arah yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Keberhasilan mobilitas yang dilakukan
oleh seseorang dapat mempercepat perubahan. Misalnya penggunan teknologi hasil
temuan seseorang yang berpengaruh dalam proses produksi

Meningkatkan kesejahteraan hidup

Peningkatan kesejahteraan hidup berkaitan dengan kedudukan yang diperoleh melalui


mobilitas sosial. Ia mampu bergaya hidup lebih baik dari orang kebanyakan dengan
berbagai fasilitas yang dimiliki

Dampak Negatif Mobilitas Sosial

Muncul berbagai konflik

Mobilitas sosial dapat menyebabkan konflik karena ada beberapa pihak yang mungkin
tidak menerima mobilitas sosial yang dilakukan oleh pihak lain. Konflik yang terjadi
dapat berupa konflik antarindividu, antarkelas saosial, antarkelompok, dan
antargenerasi. Konflik dapat muncul karena penolakan dari pihak lain atau bisa saja
karena mobilitas sosial yang dilakukan menyinggung pihak lain

Menimbulkan kecemasan dan ketegangan

Rasa cemas dan tegang terutama dialami oleh orang yang tidak memiliki kemampuan
untuk melakukan mobilitas sosial. Ketegangan dan kecemasan juga dirasakan oleh
orang orang yang ingin mempertahankan kedudukannya atau status quo. Kecemasan
dan ketegangan juga dapat muncul akibat konflik dalam mobilitas sosial
Muncul keretakan dalam suatu hubungan

Beberapa orang yang berhasil meraih kedudukan tinggi dalam kelompok dapat
mengalami keretakan hubungan dengan orang orang disekitarnya, terutama ketika
orang lain merasa iri kepada dirinya. Solidaritas antarteman juga bisa rusak atau retak
apabila orang yang memiliki kedudukan tinggi bersikap berbeda dari biasanya

Bentuk bentuk integrasi sosial

Integrasi fungsional

Integrasi yang terbentuk karena adanya saling ketergantungan


antarkelompok. Ini dimungkinkan akibat adanya perbedaan fungsi
diantara kelompok kelompok tersebut. Tiap kelompok membutuhkan
keberadaan kelompok lain. Contoh keluarga tergantung kepada pasar
untuk memeroleh kebutuhan bahan makanan dan lainnya. Sebaliknya
pasar pun bergantung pada keluarga untuk mendapatkan penghasilan.

Konsep integrasi fungsional mengutip pada pendapat Emile Durkheim,


dimana intergrasi fungsional ada pada masyarakat perkotaan yang telah
memiliki diferensiasi atau pembagian kerja yang rumit sehingga integrasi
terbentuk karena masing masing individu maupun unit saling
membutuhkan satu sama lain

Integrasi normatif

Integrasi yang terbentuk karena adanya kesamaan nilai, prinsip dan


aturan antara berbagai kelompok. Selama kelompok kelompok tersebut
tetap berkomitmen terhadap nilai, prinsip dan aturan yang dimaksud
maka integrasi normatif akan senantiasa terpelihara. Contoh di Indonesia
integrasi diyakini terpelihara jika setiap warga negara tetap setia
terhadap empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara seperti
(Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, negara kesatuan Republik
Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika)

Konsep integrasi normatif mengutip pendapat Emile Durkheim,


umumnbya terdapat pada masyarakat tradisional, dimana integrasi
terwujud atas dasar kesamaan nilai nilai dasar, termasuk yang bersifat
primordial seperti suku, agama, budaya atau pun ideologi tetentu

Integrasi koersif

Integrasi ini terbentuk melalui paksaan oleh kelompok dominan. Dalam


hal ini kelompok dominan akan melakukan segala tindakan yang bersifat
memaksa untuk mewujudkan integrasi. Integrasi koersif tidak akan
bertahan lama karena sifatnya semu. Contohnya adalah integrasi yang
dipaksakan oleh para penguasa terhadap rakyat dengan menggunakan
kemuatan militer

Sebab sebab konflik

No. Faktor Penyebab Penjelasan


Konflik

1. Perbedaan Antar Konflik ini disebabkan oleh adanya perbedaan pendirian dan
Individu perasaan antar individu.

2. Perbedaan Konflik ini disebabkan oleh adanya perbedaan pendirian,


Kebudayaan pemikiran dan kepribadian antar individu.

3. Perbedaan Konflik ini disebabkan oleh adanya perbedaan kebutuhan


Kepentingan dan kepentingan antar individu.

4. Perubahan Sosial Perubahan social yang cepat dalam masyarakat dapat


menyebabkan terjadinya perubahan social.

5. Situasi yang saling Keenjangan ada dalam masyarakat dapat menyebabkan


bertolak belakang terjadinya konflik. Kecemburuan sosial yang terjadi antara
atau kesenjangan strata atas dengan strata bawah dapat memicu terjadinya
konflik

6. Ketidaksamaan status Sebagaimana hanya kesenjangan sosial, ketidaksamaan


status dapat menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Terlenih bila statusstatus terhormat hanya diduduki oleh
individu individu dengan latar belakang tertentu seperti
suku, agama dan golongan tertentu. Hal ini dipastikan akan
memicu timbulnya konflik

Saluran mobilitas sosial

Saluran Mobilitas Sosial


Masyarakat dapat menggunakan berbagai saluran untuk melakukan mobilitas sosial.
Saluran saluran mobilitas sosial tersebut adalah sebagai berikut:

Lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan saluran mobilitas sosial yang sering digunakan oleh
masyarakat karena sering dianggap sebagai saluran paling rasional dan demokratis.
Lembaga pendidikan dapat ditempuh melalui sekolah atau lembaga pendidikan
informal seperti pusat kursus atau balai latihan kerja (BLK). Dengan pendidikan
masyarakat memiliki kemampuan dan ketrampilan tertentu sehingga ia mampu untuk

Lembaga ekonomi

Ada berbagai jenis lembaga ekonomi yang dapat diplih sebagai saluran mobilitas
sosial, misalnya perusahaan, bank atu memiliki usaha serndiri. Lembaga ekonomi
memberikan kesempata kepada setiap orang yang memiliki kompetensi untuk meraih
posisi tertinggi, misalnya menjadi direktur. Kedudukan atau status yang dimiliki dapat
berdampak positif bagi dirinya seperti meningkatkan kesejahteraannya

Lembaga militer

Lembaga militer seperti angkatan bersenjata atau kepolisian, merupakan saluran


mobilitas sosial yang banyak dipilih oleh anggota masyarakat. Bagi masyarakat yang
menjadi anggota militer memiliki prestise yang tinggi karena profesi tersebut
dianggap sebagai pembela bangsa ketika ada serangan

Lembaga keagamaan

Lembag agama dapat digunakan untuk meraih kedudukan yang lebih tinggi didalam
masyarakar. Para pemuka agama merupakan orang yang memberikan bimbingan dan
petunjuk mengenai ajaran agama. Mereka dianggap lebih tahu dan memiliki
pengetahuan mengenai ajaran agama yang baik bila dibandingkan dengan masyarakat
biasa. Oleh karena itu seseorang dapat memperoleh kedudukan yang lebih baik
melalui lembaga keagamaan

Lembaga pilitik

Elit politik memiliki kedudukan dan status yang tinggi dalam masyakat yang mganut
sistem demokrasi. Para elit politik memiliki kekusaan untuk menentukan kebijakan
dalam masyarakat. Mereka yang dianggap sebagai wakil masyarakat yang dapat
menetukan atau memutuskan hal. Kedudukan atau status melalui lembaga politik
dapat diraih apabila seseorang bergabung dengan lembaga politik atau status sosial
seseorang dapat diraih apabila seseorang bergabung dengan partai politik dan menjadi
staf ahli staf ahli elite politik

Organisasi keahlian

Seseorang yang bergabung dengan organisasi keahlian atau profesi dapat


meningkatkan kedudukan atau status yang dimiliki. Beberapa organisasi keahlian atau
profesi misalnya Kamar Dagang dan Industri atau KADIN, Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI), Ikatan Sosiolog Indonesia (ISI) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Seseorang yang mampu bergabung dengan organisasi keahlian atau profesi diharuskan
memenuhi syarat tertentu. Dengan bergabung ke organisasi keahlian atau profesi
tertentu, seseorang dapat menjadi ahli pada bidang tertentu dan dikenal oleh
masyarakat

Lembaga pernikahan

Seseorang dapat melakukan mobilitas sosial dengan cara melakukan pernikahan. Ia


akan mendapatkan kenaikan kedudukan atau status setelah ia menikah dengan
seseorang yang menempati lapisan sosial atas, misalnya dengan anak direktur,
bangsawan ataupun konglomerat

Peran kepolisian dalam pengendalian sosial

Lembaga Kepolisian, polisi sebagai aparat negara bertugas memelihara keamanan dan
ketertiban dan mencegah serta mengatasi prilaku anggota masyarakat yang menyimpang.
Peran polisi bukan hanya menangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku tindak pidana ke
instansi lain seperti kejaksaan, tetapi juga membina dan mengadakan penyuluhan terhadap
orang yang berprilaku menyimpang dari hukum.

Contoh pengendalian preventif dalam masalah sosial

Preventif tu pengendalian sebelum terjadinya masalah sosial seperti polisi ngingetin Aqil supaya make
helm agar melindungi kepalanya. Dalam masalah sosial misalnya kayak kemiskinan, biasanya tindakan
preventif yang dilakukan pemerintah tu membuat undang undang.

Fungsi koperasi sebagai institusi sosial

Untuk menyejahterakan anggotanya dan masyarakat

Karakteristik Masyarakat majemuk


Terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang
lain.

Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplomenter.

Kurang mengembangkan konsensus diantar para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat
dasar.

Secara relatif seringkali mengalami konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di dalam
bidang ekonomi

Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain

Bentuk konfigurasi masyarakat majemuk

1.Komposisi seimbang

Terdiri atas sejumlah komunitas dan memiliki kekuatan kompetitif serta seimbang.

2.Mayoritas dominan

Terdiri atas sejumlah komunitas dengan kekuatan kompetitif tidak seimbang.

3.Minoritas dominan

Konfigurasi ini memiliki arti bahwa kelompok minoritas memiliki keunggulan kompetitif sehingga
mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat.

4.Fragmentasi

Masyarakat majemuk yang terdiri atas kelompok etnis kecil sehingga tidak memiliki posisi dominan
dalam politik dan ekonomi.

Konsolidasi sosial

Konsolidasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sebuah perbuataan (hal, dan lainnya) untuk
memperteguh ataupun memperkuat ( perhubungan, persatuan, dan sebagainya).
Sehinnga, berdasarkan dengan pengertian di atas maka konsolidasi dapat diartikan sebagai penguatan
ataupun peneguhan dari keanggotaan anggota – anggota masyarakat di dalam berbagai kelompok sosial
lewat tumpah – tindih keanggotaan.

Multikulturalisme

Sebuah idiologi yang diterjemahkan sebagai gagasan, cara pandang, kebijakan, penyikapan
dan tindakan yang Menerima realitas perbedaan dan keberagaman dalam berbagai aspek
berikut ekspresinya serta Mengakui kesederajatan diantara perbedaan dan keberagaman
tersebut

Perilaku multikultural

1. adanya sikap toleransi masyarakat.

2. adanya persamaan hak dan kewajiban.

3. adanya sikap anti diskriminasi.

4. tidak berkembangnya paham rasialisme.

5. berkembangnya sikap nasionalisme.

Faktor internal penyebab perubahan sosial


1. Dinamika penduduk

2. Penemuan baru

3. Adanya pertentangan dalam masyarakat

4. Revolusi atau pemberontakan

Dampak positif perubahan sosial (e money)

Bisa logika

Faktor penghambat perubahan sosial

No. Faktor Penjelasan


Penghambat
Perubahan Sosial

1. Kurangnya Tanpa adanya hubungan dengan masyarakat lain, maka


hubungan dengan sulit memerole pembanding yang dapat dijadikan
masyarakat lain patokan untuk menilai kekurangan dan keterbatasan
dalam kebudayaannya sendiri sehingga perubahan sulit
terjadi

2. Peerkembangan Keterbelakangan dalam hal ilmu pengetahuan dan


ilmu pengetahuan tinggi akan menhilangkan penciptaan maupun
yang lambat atau penemuan baru yang dapat menimbulkan perubahan
terlambat sosial

3. Sikap yang Sikap ini akan membuat masyarakat cenderung menutup


cenderung diri, berpegang teguh pada nilai nilai lama sehingga
tradisional atau sulit menerima berbagai bentuk perubahan sosial.
konsevatif Sebagai contoh salah satu suku yang hingga kini
berpegang teguh pada tradisi nenek moyang dan
menolak perubahan adalah suku badui dalam. Suku
Badui dalam bermukim di pedalaman Banten. Sebagian
peraturan yang dianut oleh suku Badui Dalam antara
lain yaitu:
No. Faktor Penjelasan
Penghambat
Perubahan Sosial

Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk


sarana transportasi

Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki

Pintu rumah harus menghadap ke utara atau ke selatan

Larangan menggunakan alat elektronik atau teknologi

Menggunakan kain berwarna hitam atau putih sebagai


pakaian yang dtenun dan dijahit sendiri serta tidak
diperbolehkan menggunakan pakaian modern

4. Adanya Konsep “vested interest” mengacu pada kepentingan


kepentingan yang suatu kelompok yang mempunyai hak hak istimewa
tertanam dengan untuk mempertahankan kedudukannya, termasuk
kuat (vested dengan menolak segala bentuk perubahan yang mungkin
interest) akan mengancam kedudukannya tersebut

5. Kekhawatiran Sebagian penduduk mungkin merasa khawatir bahwa


terjadinya kebudayaan asing yang masuk bersama perubahan sosial
kegoyahan dalam dapat mengakibatkan disintegrasi atau lunturnya nilai
integrasi nilai budaya tradisional sehingga mereka berketetapan
kebudayaan menghalangi terjadinya perubahan sosial

6. Prasangka Sudah menjadi kebiasaan bahwa masyarakat selalu


terhadap hal hal memiliki ketakutan atau kekahawatiran terhadap suatu
baru dan dinilai hal yang belum dipahaminya. Suatu bentuk perubahan
asing pasti akan ditolak jika tidak dapat dimengerti oleh
masyarakat

7. Hambatan Perubahan yang melekat dengan ideologi tertentu yang


ideologis bertentangan dengan diologi yang dianut umumnya
ditolak oleh masyarakat

8. Adanya kebiasaan Beberapa kebiasaan buruk seperti bermalas malasan,


kebiasaan buruk kurang memiliki inisiatif, cepat berputus asa, mudah
yang sulit diubah berprasangka, sulit menerima kehadiran orang lain dan
banyak lagi lainnya akan menghambat perubahan ke
arah yang lebih baik
No. Faktor Penjelasan
Penghambat
Perubahan Sosial

9. Nilai pasrah Nilai pasrah tidak memberi peluang bagi poerubahan ke


terhadap keadaan arah yang lebih baik. Pasrah berarti menerima keadaan
sebagaimana adanya. Jika suatu masyarakat selalu
bersikap pasrah maka tidak ada semangat maupun
dorongan untuk senantiasa berbenah dan memperbaiki
diri

Gambar penemuan baru dan contoh

Anda mungkin juga menyukai