Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

CARSINOMA VULVA

Pengertian
Kanker vulva adalah kanker alat reproduksi wanita bagian luar yang terdiri atas
labia mayora dan minora, klitoris, urethra, vagina, perineum, dan vestibulum. ( Smeltzer
C. Suzanne. 2002 )
Etiologi
Tidak banyak di ketahui mengenai faktor etiologi jenis tumor ganas ini, meskipun
disebut tentang lambatnya menarche ( 15-17 tahun) dan awalnya menopause ( 40 tahun )
dalam riwayat penyakitnya. Faktor etnik tak berpengaruh,meskipun lesi granulomatosa
sering ditemukan pada suku negro.
Patologi
Lesi primer sring berupa ulkus dengan tepi induratif ( ulcero-granulating) atau
sebagai tumbuhan eksofitik (wart/ kutil)dengan tempat predileksi terutama di labia
mayora, labia minora, klitoris, dan komisura posterior. Lesi bilateral tidaklah jarang,
bahkan kedua labia mayora dapat simetris terkena (kissing). Histologik lebih dari 80%
adalah epidermoid dengan deferensiasi baik, sedang sisanya yang 10% karsinoma
basoselulare, adenokarsinoma, fibrosarkoma, atau miosarkoma, tumor campuran
( silindroma dan melanoblastoma )yang merupakan 1-2% dari semua karsinoma vulva.
Manifestasi klinis
Pruritas yang lama adalah gejala utama kanker vulva. Perdarahan, rabas berbau
busuk, dan nyeri juga dapat timbul, dan biasanya merupakan tanda-tanda lanjutnya
penyakit. Lesi awal tampak sebagai dermatitis kronis, kemudian pasien dapat
menemukan pertumbuhan benjolan yang terus tumbuh dan menjadi keras, mengalami
ulserasi seperti bunga kol. Biopsi harus dilakukan pada semua vulva yang menetap, yang
mengalami ulserasi, atau yang tidak sembuh dengan cepat setelah terapi yang sesuai.
Deteksi dini kanker vulva
Perawat dapat mengajarkan pada pasien tentang tanda tanda dan gejala-gejala
kemungkinan kanker vulva, hal ini mencakup rabas yang tidak lazim, gatal-gatal, atau
perdarahan. Selama pemeriksaan genekologi rutin, pasien juga dapat diintruksikan untuk
melakukan pemeriksaan genital mandiri bersamaan dengan pemeriksaan payudara
mandiri setiap bulan. Dengan menggunakan cermin, pasien dapat melihat apa yang
membentuk anatomi normal wanita dan mempelajari tentang perubahan yang harus
dilaporkan ( mis: lesi, ulkus, massa, dan gatal-gatal yang menetap ).
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan ditujukan untuk mendeteksi adanya keganasan dengan biopsi.
Penatalaksanaan
Lesi intra epitel vulva adalah invasif dan juga disebut karsinoma insitu. Lesi ini
dapat diatasi dengan eksisi lokal, vaporisasi laser, krim kemoterapeutik, atau kriosurgeri.
Apabila terdapat karsinoma vulva invasif, pengobatan utama dapat mencakup eksisi luas
atau pengangkatan vulva (vulvektomi). Eksisi luas dapat dilakukan hanya jika nodus
limfe normal. Radiasi digunakan untukmengatasi tumor yang tidak dapat direseksi. Jika
sudah terjadi penyebaran pada area yang luas atau penyakit telah lanjut, vulvektomi
radikal dengan deseksi lipat paha bilateral mungkin saja dilakukan. Vulvektomi radikal
dilakukan bagi pasien dengan metastasis yang melibatkan nodus linfe. Setelah
vulvektomi radikal, tundur kulit mungkin diperlukan. Kebutuhan akan pembedahan ini
ditentukan berdasarkan pada individual. Exenterasion pelvis juga dapat digunakan
sebagai pengobatan pilihan. Radioterapi diberikan pasca bedah sesuai adjuvan, bila
kelenjar inguinal positif mengandung tumor.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan infiltrasi saraf akibat infiltrasi metastase
neoplasma.
2. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia pasca tindakan kemoterapi.
3. Ketakutan/cemas berhubungan dengan ancaman perubahan status
kesehatan serta ancaman kematian.
4. Gangguan interaksi sosial berhungan dengan rasa malu sekunder bau
busuk nekrosis jaringan cerviks.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
kemoterapi.
6. Ganguan body image berhubungan dengan perubahan struktur tubuh
sekunder terhadap kemoterapi.
K. Intervensi Dan Rasional

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Nyeri b.d Setelah dilakukan - Kaji tingkat - Untuk
infiltrasi saraf tindakan keperawatan nyeri. mengkaji data
akibat infiltrasi pasien akan mampu dasar.
metastase mengurangi rasa - Berikan rasa - Mengalihkan
neoplasma. nyeri dengan kriteria nyaman pada fokus perhatian.
hasil: pasien dengan - Meningkatka
- Pasien merasa pengaturan posisi n relaksasi untuk
nyaman. dan aktivitas mengurangi
- Nyeri hiburan (musik). nyeri.
berkurang - Ajarkan teknik - Memungkink
- Mampu manajemen nyeri an pasien
mendemonstrasi (relaksasi, berpartisipasi
kan visualisasi, aktif dalam
keterampilam distraksi). kontrol nyeri.
relaksasi, - Kolaborasi - Kontrol nyeri
pemberian maksimum.
analgetik.
Gangguan Setelah dilakukan - Pantau intake - Identifikasi
perubahan nutrisi tindakan keperawatan dan output defisiensi
kurang dari diharapkan makanan tiap hari. nutrisi.
kebutuhan b.d kebutuhan nutrisi - Ukur BB tiap - Memantau
anoreksia pasca dapat tercukupi hari. peningkatan BB.
tindakan dengan kriteria hasil: - Dorong pasien - Kebutuhan
kemoterapi. - Pasien untuk diet tinggi jaringan
mengungkapkan protein. metabolik
pentingnya adekuat oleh
nutrisi. nutrisi.
- Peningkatan
BB
Ketakutan/cemas Setelah dilakukan - Dorong pasien - Memberikan
berhubungan tindakan keperawatan untuk kesempatan
dengan ancaman ketakutan/ kecemasan mengungkapkan untuk
perubahan status berkurang sampai pikiran dan mengungkapkan
kesehatan serta menghilang dengan perasaan. ketakutannya.
ancaman kriteria hasil: - Berikan - Membantu
kematian - Pasien lingkungan yang mengurangi
mendemonstrasi aman dan nyaman. kecemasan.
kan koping - Komunikasi - Meningkatka
efektif dalam terapeutik dan n kepercayaan
pengobatan. kontak sering pasien.
- Pasien tampak dengan pasien.
rileks dan - Bantu - Meningkatka
melaporkan mengembangkan n kemampuan
cemas koping kontrol cemas.
berkurang. menghadapi rasa
takutnya.
Ganguan body Setelah dilakukan - Diskusikan - Membantu
image tindakan keperawatan dengan pasien mengidentifikasi
berhubungan diharapkan gangguan bagaimana masalah untuk
dengan perubahan body image dapat pengobatan menemukan
struktur tubuh teratasi dengan mempengaruhi pemecahannya.
sekunder terhadap kriteria hasil: kehidupan pasien.
kemoterapi - Pasien - Jelaskan - Membantu
mampu bahwa tidak pasien untuk
mengembangkan samping terjadi menyiapkan diri
mekanisme pada pasien. beradaptasi.
koping. - Berikan - Membantu
- Pasien dukungan emosi. klien untuk
mampu percaya diri.
memahami - Gunakan - Meningkatka
tentang sentuhan selama n kepercayaan
perubahan interaksi dan diri pasien.
struktur tubuh. pertahankan
kontak mata.
Gangguan Setelah dilakukan - Kaji kulit - Efek
integritas kulit tindakan keperawatan terhadap efek kemerahan dapat
berhubungan diharapkan integritas samping terapi terjadi pada
dengan efek kulit dapat terjaga kanker, observasi terapi radiasi.
radiasi dan dengan kriteria hasil: adanya
kemoterapi - Pasien kerusakan/perlam
berpartisipasi batan
dalam mencegah penyembuhan
komplikasi. luka.
- Tidak terjadi - Mandikan - Mempertahan
kerusakan kulit. dengan air hangat kan kebersihan
dan sabun ringan. kulit tanpa
- Dorong pasien mengiritasi kulit.
untuk - Membantu
menghindari menghindari
menggaruk kulit. trauma kulit.
- Ubah posisi - Meningkatka
tubuh dengan n sirkulasi dan
sering. mencegah
tekanan pada
kulit.
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E. (2000). Rencana asuhan keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran, EGC.
Marry H, Persis. (1999). Dasar-dasar keperawatan maternitas. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran, EGC.
Smeltzer, G Bare.(2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah vol. 2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
Price, Sylvia A. (1995). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit edisi
keempat buku kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
PORAN PENDAHULUAN
CARSINOMA VULVA

Disusun Oleh :
TORIK MUSTAKIM
NIM : 1.1.10476
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2007

Anda mungkin juga menyukai