Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2017), Vol. 5 No.

2, 104 – 111

PERENCANAAN PROSES PRODUKSI KEMASAN SIRUP WORTEL MENGGUNAKAN


METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Yurida Ekawati dan Filemon Widjaja


Program Studi Teknik Industri Universitas Ma Chung Malang
Villa Puncak Tidar N1 Malang
e-mail: yurida.ekawati@machung.ac.id

ABSTRAK
Perancangan kemasan produk makanan merupakan faktor yang penting dalam perancangan produk
makanan. Kemasan bisa mempengaruhi kualitas produk makanan dan pemasarannya. Berdasarkan
perencanaan desain kemasan produk sirup wortel yang telah dilakukan menggunakan metode Quality
Function Deployment (QFD) tahap II, perencanaan proses produksi kemasan sirup wortel dilakukan
menggunakan metode QFD tahap III atau proses planning. Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada
tahapan ini adalah menentukan proses utama dalam kegiatan produksi produk terkait, penentuan sub-
proses (top-down process), dan proses identifikasi yang dilakukan bersamaan dengan proses eksperimen
untuk mendapatkan critical process plan yang menjadi key operations pada proses produksi yang
direncanakan. Hasil dari perencanaan proses produksi ini adalah matriks Process Planning untuk proses
produksi kemasan sirup wortel. Pada matriks Process Planning yang telah terbentuk dapat diketahui
bagian dari proses yang dianggap kritis atau critical process plan. Critical process plan pada proses
produksi kemasan sirup wortel terdiri atas persiapan bahan baku kaca, pencampuran bahan baku kaca,
proses melting dan refining, proses penstabilan suhu, proses forming, proses annealing dan pemberian
label. Critical process plan yang memiliki prioritas tertinggi pada proses produksi kemasan sirup wortel
adalah pemberian label dan proses forming. Selain matriks process planning dihasilkan pula operation
process chart (OPC) untuk proses produksi kemasan sirup wortel.

Kata kunci: QFD, kemasan, perencanaan proses, sirup wortel

ABSTRACT
The design of food product packaging is an important factor in the design of food products. Packaging
can affect the quality of food products and their marketing. Based on the design planning of carrot syrup
product that has been done using the method of Quality Function Deployment (QFD) phase II, the
production process planning of carrot syrup packaging is done using QFD phase III method or planning
process. The steps that need to be done at this phase are determining the main process in the production
activities, the determination of the sub-process (top-down process), and the identification process that is
carried out simultaneously with the experimental process to obtain the critical process plan which
becomes the key operations in the planned production process. The result of this production process
planning is Process Planning matrix for the production process of carrot syrup packaging. In the Process
Planning matrix can be identified part of the process that is considered critical or critical process plan.
Critical process plan in the production process of carrot syrup packaging consists of glass raw material
preparation, glass raw material mixing, melting and refining process, temperature stability process,
forming process, annealing process and labeling. Critical process plan that has the highest priority in the
production process of carrot syrup packaging is labeling and forming process. In addition to the process
planning matrix there is also an operation process chart (OPC) for the production process of carrot
syrup packaging.

Keywords: QFD, packaging, process planning, carrot syrup

PENDAHULUAN vitamin C dan E [2]. Dalam upaya diversifikasi


Wortel sangat sering digunakan sebagai produk wortel, dapat dilakukan proses
bahan makanan atau masakan dikarenakan perancangan dan pengembangan produk olahan
kandungan gizinya yang baik. Selain itu, wortel wortel. Metode yang digunakan untuk
juga dikenal sebagai salah satu bahan pangan mendukung perancangan dan pengembangan
yang kaya akan kandungan mineral dan vitamin produk olahan wortel tersebut adalah metode
terutama vitamin A [1]. Selain itu wortel juga QFD (Quality Function Deployment). QFD
mengandung serat, gula dan antioksidan seperti merupakan metode yang digunakan untuk

104
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2017), Vol. 5 No. 2, 104 – 111

menerjemahkan suara konsumen pada proses Setelah menentukan proses utama pada kegiatan
perancangan dan pengembangan produk, produksi, maka dilakukan penentuan sub-proses
sehingga didapati produk yang dapat memenuhi (top-down process). Setelah detail proses
kebutuhan konsumen [3]. QFD terdiri dari didapatkan, maka dengan menggunakan
beberapa tahapan utama, yaitu perencanaan pengetahuan ahli akan dilakukan proses
produk, perencanaan komponen/desain, identifikasi bersamaan dengan proses
perencanaan proses produksi, dan pengendalian eksperimen untuk mendapatkan critical process
proses produksi [4]. Menurut Mukherjee [5], plan yang menjadi key operations pada proses
terdapat beberapa manfaat yang dapat dirasakan produksi yang dilakukan [4].
melalui penerapan QFD dalam proses Artikel ini akan membahas hasil
perancangan dan pengembangan suatu produk penelitian terhadap perencanaan proses
yaitu produk ataupun jasa yang dihasilkan akan produksi kemasan produk sirup wortel
sesuai dengan voice of customer, biaya yang menggunakan QFD tahap III berdasarkan hasil
digunakan untuk proses perancangan produk, dari matriks desain produk yang dihasilkan
manufaktur produk, serta pelayanan akan untuk kemasan produk sirup wortel
menjadi lebih optimal (efektif dan efisien), dan menggunakan QFD tahap II.
berkurangnya waktu siklus yang dibutuhkan
dalam proses pengembangan produk. METODE PENELITIAN
Perancangan suatu produk makanan tidak Pada proses pengolahan data dengan
bisa dipisahkan dari perancangan kemasan menggunakan metode QFD tahap ketiga,
produk makanan tersebut. Kemasan terdapat beberapa tahapan yang harus
memberikan nilai pembeda pada suatu produk dilakukan. Berikut merupakan tahapan-tahapan
[6]. Hasil penelitian yang dilakukan oleh yang harus dilakukan pada proses pengolahan
Ahmed dkk. [7] menunjukkan bahwa kemasan data tersebut:
adalah salah satu faktor yang sangat penting dan 1. Menentukan Critical Parts Terpilih
kuat pengaruhnya pada keputusan membeli Langkah awal yang perlu dilakukan pada
konsumen. Unsur-unsur dari kemasan yang penggunaan metode QFD tahap ketiga
mempengaruhi keputusan membeli konsumen adalah menentukan critical parts terpilih
adalah warna, material dan desain kemasan. yang diperoleh dari hasil pembuatan matriks
Kemasan juga berperan sebagai alat pembeda QFD tahap kedua. Pada QFD tahap ketiga
dan membantu konsumen untuk memutuskan akan dilakukan proses pencarian relasi
dalam memilih salah satu produk dari produk- antara critical parts terpilih dengan rencana
produk yang sejenis [8]. proses yang telah ditentukan.
Telah dilakukan penelitian terhadap 2. Menentukan Rencana Proses
produk olahan wortel yang berupa manisan Pada tahapan ini, dilakukan analisis
wortel dan sirup wortel menggunakan metode terhadap alur proses kritis pada proses
Quality Function Deployment (QFD) tahap I produksi produk yang dihasilkan. Penentuan
[9]. Penelitian tersebut telah menghasilkan rencana proses dapat dilakukan dengan
atribut-atribut yang dibutuhkan produk olahan melakukan kegiatan wawancara serta
wortel tersebut beserta kemasannya. diskusi dengan praktisi yang ahli dalam
Berdasarkan hasil QFD tahap I tersebut desain proses produksi sirup dan praktisi yang ahli
produk olahan wortel beserta kemasannya dalam proses produksi kemasan sirup (botol
dikembangkan menggunakan QFD tahap II sirup).
[10]. Berdasarkan desain produk tersebut maka 3. Menentukan Nilai Kepentingan
perlu dilakukan langkah desain proses Pada tahapan ini, ditentukan nilai
menggunakan QFD tahap III. Tahap ketiga pada kepentingan untuk masing-masing critical
metode QFD merupakan tahap perencanaan parts. Critical parts yang memiliki prioritas
proses. Langkah pertama yang perlu dilakukan yang tinggi akan memiliki nilai kepentingan
pada tahapan ini adalah menentukan proses yang tinggi pula. Nilai kepentingan dapat
utama dalam kegiatan produksi produk terkait.

105
Perencanaan Proses Produksi Kemasan Sirup Wortel Menggunakan Metode Quality Function Deployment
Yurida Ekawati dan Filemon Widjaja

dihitung dengan menggunakan rumus menghitung bobot kepentingan critical


sebagai berikut: process plan:
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑃𝑙𝑎𝑛 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛
(𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑠 ×
(1)
∑ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐻𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠 𝑃𝑙𝑎𝑛)
Selain mencari nilai kepentingan, juga perlu (3)
dicari nilai bobot relatif critical parts
terpilih yang berfungsi sebagai salah satu 6. Menyusun Matriks Process Planning
komponen dalam perhitungan bobot Setelah melakukan berbagai perhitungan
kepentingan critical process plan. Berikut dan pengolahan data terkait process
merupakan rumus untuk menghitung bobot planning, langkah terakhir dalam kegiatan
relatif critical parts terpilih: pengolahan data yang perlu dilakukan
adalah meletakkan hasil perhitungan beserta
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ =
dengan hasil pengolahan data yang telah
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑠
× 100% (2) dilakukan pada matriks process planning.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐶𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑠

4. Membuat Matriks Korelasi antara Critical HASIL DAN PEMBAHASAN


Parts dengan Critical Process Plan Tahap ketiga pada metode QFD
Pada tahapan ini dilakukan proses merupakan tahap perencanaan proses yang
penentuan nilai korelasi antara critical parts bertujuan untuk mendapatkan critical process
dengan critical process plan yang sudah plan terkait proses produksi suatu produk
ditentukan. Penentuan korelasi tersebut tertentu. Critical process plan dapat ditentukan
dilakukan dengan cara memberikan nilai dengan cara membuat matriks process
yang sesuai pada kolom irisan critical parts planning. Pada proses penyusunan matriks
dengan critical process plan yang process planning terdapat beberapa langkah
diinginkan. Masing-masing critical parts atau tahapan yang harus dilakukan, diantaranya
dapat memengaruhi lebih dari satu critical adalah menentukan critical parts terpilih,
process plan dan berlaku pula sebaliknya. menentukan rencana proses, menentukan nilai
Dalam melakukan penilaian tersebut, kepentingan, membuat matriks korelasi antara
terdapat nilai ataupun simbol khusus yang critical parts dan critical process plan serta
digunakan. Berikut merupakan nilai beserta menentukan bobot kepentingan critical process
dengan simbol yang digunakan dalam plan.
proses penilaian korelasi pada matriks
korelasi (Tabel 1). Menentukan Critical Parts Terpilih Kemasan
Produk Sirup Wortel
Tabel 1. Format Penilaian Matriks Korelasi Langkah awal yang perlu dilakukan
Nilai Simbol Keterangan dalam menggunakan metode QFD tahap ketiga
0 (kosong) Tidak ada hubungan adalah menentukan critical parts terpilih yang
1 ∆ Hubungan lemah diperoleh dari hasil pembuatan matriks QFD
3 ○ Hubungan sedang tahap kedua untuk kemasan produk sirup
9 ● Hubungan kuat wortel. Berdasarkan penelitian terdahulu
dengan menggunakan metode QFD tahap
5. Menentukan Bobot Kepentingan kedua, didapati beberapa critical parts untuk
Perhitungan bobot kepentingan dilakukan kemasan produk sirup wortel beserta dengan
dengan cara mengalikan nilai bobot relatif bobot kepentingannya sebagai berikut (Ekawati
critical parts dengan nilai hubungan antara dan Bazarado, 2016):
critical parts dengan critical process plan.
Berikut merupakan rumus untuk

106
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2017), Vol. 5 No. 2, 104 – 111

Tabel 2. Critical Parts untuk Kemasan Produk Proses produksi botol kaca diawali
Sirup Wortel dengan persiapan bahan baku kaca, diantaranya
Bobot
Prioritas
adalah kalsium karbonat, sodium karbonat,
Critical Parts
Kepentingan pasir silika dan bahan-bahan lainnya. Setelah
Pencantuman Label 634,6479 1 bahan baku siap, maka akan dilakukan proses
Tipe Desain Kemasan 342,023 2 pencampuran bahan baku. Setelah selesai
Cara Pengemasan 304,6863 3 dilakukan proses pencampuran, campuran
Desain Iklan 163,5595 4
bahan baku akan dikirim ke tungku (furnace)
Jenis Bahan Kemasan 112,0102 5
hopper untuk melalui proses melting dan
refining. Campuran bahan baku akan dibakar di
Menentukan Rencana Proses Produksi
dalam tungku dan melalui proses melting serta
Kemasan Produk Sirup Wortel
refining dimana suhu pembakaran di dalam
Pada tahapan ini, dilakukan penentuan
tungku berkisar antara 1450o Celcius hingga
alur proses kritis pada proses produksi kemasan
1575o Celcius. Proses melting bertujuan untuk
produk sirup wortel. Kemasan produk sirup
melebur bahan baku serta melepas gelembung-
wortel yang digunakan adalah kemasan berupa
gelembung yang besar sehingga cairan kaca
botol kaca. Penentuan rencana proses produksi
hanya mengandung gelembung kecil saja,
kemasan produk sirup tersebut dapat dilakukan
sedangkan proses refining bertujuan untuk
melalui kegiatan wawancara serta diskusi
melepas gelembung-gelembung kecil yang ada
dengan praktisi yang ahli dalam proses produksi
pada cairan kaca. Hasil leburan pada proses
botol kaca. Secara garis besar rencana proses
melting dan refining disebut sebagai gob.
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu rencana
Setelah melalui proses melting dan refining, gob
proses primer dan rencana proses sekunder.
yang dihasilkan akan mengalami proses
Rencana proses primer merupakan rencana
penstabilan suhu dikarenakan suhu gob masih
proses yang cenderung bersifat lebih umum,
terlampau tinggi usai proses pembakaran di
sedangkan rencana proses sekunder merupakan
tungku.
rencana proses yang bersifat lebih spesifik serta
merupakan turunan (derivat) dari rencana
Tabel 3. Rencana Proses Primer dan Sekunder
proses primer. Gambar 1 merupakan bagan
pada Proses Produksi Kemasan
rencana proses primer dan sekunder untuk
Produk Sirup Wortel
proses produksi kemasan produk sirup wortel.
Rencana
Rencana Proses
Proses
Sekunder
Primer
Persiapan Persiapan bahan baku kaca
bahan baku Pencampuran bahan baku kaca
Proses melting dan refining
Proses Proses penstabilan suhu
produksi Proses forming
Proses annealing
Pelabelan Pemberian label

Setelah suhu gob stabil, maka gob akan


melalui proses forming yang mengubah bentuk
gob menjadi bentuk yang diinginkan. Pada
proses forming, pertama-tama gob akan
memasuki blank-mould untuk membentuk neck
ring & parison (botol setengah jadi).
Selanjutnya botol setengah jadi tersebut akan
Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi memasuki blow-mould dimana botol setengah
Kemasan Produk Sirup Wortel jadi yang ada akan ditiup dengan angin

107
Perencanaan Proses Produksi Kemasan Sirup Wortel Menggunakan Metode Quality Function Deployment
Yurida Ekawati dan Filemon Widjaja

bertekanan tinggi sehingga bentuk botol yang akan digunakan dalam perhitungan pada
setengah jadi akan mengikuti bentuk cetakan tahap selanjutnya. Nilai bobot relatif critical
(mould) yang ada. Melalui proses forming pada parts terpilih dapat diperoleh dari perbandingan
blow-mould, akan didapatkan bentuk botol yang masing-masing bobot kepentingan desain
sesuai dengan keinginan. terhadap total bobot kepentingan desain yang
Sesudah melalui proses forming, botol terpilih menjadi critical parts. Perhitungan nilai
kaca yang telah jadi akan melalui proses kepentingan dan bobot relatif critical parts
annealing, yaitu proses penurunan temperatur terpilih dilakukan pada semua critical parts
atau suhu botol secara bertahap. Tujuan dari terpilih. Tabel 4 merupakan nilai kepentingan
proses annealing tersebut adalah untuk beserta dengan bobot relatif critical parts
meghilangkan tegangan dan regangan saat terpilih untuk kemasan produk sirup wortel.
terjadinya proses pembentukan botol pada
bagian forming sehingga membuat botol kaca Membuat Matriks Korelasi antara Critical
menjadi lebih kuat. Proses terakhir adalah Parts dengan Critical Process Plan Kemasan
proses pemberian label pada botol kaca. Proses Produk Sirup Wortel
pemberian label dapat dilakukan dengan Pada tahapan ini dilakukan proses
menggunakan cara manual ataupun dengan penentuan nilai korelasi atau hubungan antara
menggunakan mesin. Pemberian label secara critical parts dengan critical process plan yang
manual dapat dilakukan dengan cara sudah ditentukan. Penentuan korelasi tersebut
menempelkan label dengan perekat pada botol dilakukan dengan cara memberikan nilai yang
kaca, sedangkan pemberian label dengan mesin sesuai pada kolom irisan critical parts dengan
dapat dilakukan dengan menggunakan mesin critical process plan yang diinginkan. Masing-
printing khusus. Oleh karena produk kemasan masing critical parts dapat memengaruhi lebih
sirup wortel yang akan diproduksi merupakan dari satu critical process plan dan dapat berlaku
produk baru, maka keseluruhan rencana proses sebaliknya. Nilai yang digunakan pada
yang ada dapat dijadikan sebagai critical penentuan nilai korelasi ini adalah 0 (tidak ada
process plan. hubungan), 1 (hubungan lemah), 3 (hubungan
sedang), dan 9 (hubungan kuat). Matriks
Menentukan Nilai Kepentingan Critical Parts korelasi antara critical parts dengan critical
Kemasan Produk Sirup Wortel process plan pada proses produksi kemasan
Pada tahapan ini, ditentukan nilai produk sirup wortel bisa dilihat di Gambar 2.
kepentingan untuk masing-masing critical parts
pada kemasan produk sirup wortel. Fungsi dari Menentukan Bobot Kepentingan Critical
nilai kepentingan ini adalah untuk Process Plan pada Proses Produksi Kemasan
menggambarkan kepentingan masing-masing Produk Sirup Wortel
critical parts terpilih untuk menghasilkan Pada tahapan ini, dilakukan proses
produk yang sesuai dengan critical process plan perhitungan bobot kepentingan masing-masing
yang diharapkan. Selain menentukan nilai critical process plan dengan cara mengalikan
kepentingan, juga perlu dilakukan proses nilai bobot relatif critical parts dengan nilai
penentuan bobot relatif critical parts terpilih hubungan antara critical parts dengan critical

Tabel 4. Nilai Kepentingan dan Bobot Relatif Critical Parts Terpilih Kemasan Produk Sirup Wortel
Nilai Bobot Kepentingan Bobot Relatif Critical
Critical Parts
Kepentingan Desain Parts Terpilih (%)
Pencantuman Label 0,408 634,6479 40,76
Tipe Desain Kemasan 0,220 342,023 21,97
Cara Pengemasan 0,196 304,6863 19,57
Desain Iklan 0,105 163,5595 10,51
Jenis Bahan Kemasan 0,072 112,0102 7,19
Total 1556,927 100

108
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2017), Vol. 5 No. 2, 104 – 111

process plan. Perhitungan bobot kepentingan


dilakukan untuk semua critical process plan
pada proses produksi kemasan produk sirup
wortel yang ada. Tabel 5 menunjukkan hasil
perhitungan bobot kepentingan critical process Critical Process
plan pada proses produksi kemasan produk Plan
sirup wortel. Setelah mendapatkan bobot
kepentingan untuk masing-masing critical
process plan, dilakukanlah proses pengurutan
prioritas critical process plan dari nilai bobot
kepentingan yang terbesar. Tabel 6 merupakan
hasil pengurutan critical process plan pada Critical Parts
proses produksi kemasan produk sirup wortel
dari bobot kepentingan terbesar (prioritas lebih
tinggi). Berdasarkan perhitungan bobot
kepentingan critical process plan, didapati
beberapa critical process plan yang menjadi Gambar 2. Matriks Korelasi pada QFD Tahap
prioritas utama, yaitu pemberian label dan Ketiga Kemasan Produk Sirup Wortel
proses forming.
Matriks Process Planning pada Proses
Tabel 5. Bobot Kepentingan Critical Process Produksi Kemasan Produk Sirup Wortel
Plan pada Proses Produksi Setelah melakukan seluruh perhitungan
Kemasan Sirup Wortel dan pengolahan data terkait process planning,
Bobot langkah terakhir dalam kegiatan pengolahan
Critical Process Plan
Kepentingan data yang perlu dilakukan adalah meletakkan
Persiapan bahan baku kaca 64,75 hasil perhitungan beserta dengan hasil
Pencampuran bahan baku kaca 64,75 pengolahan data yang telah dilakukan pada
Proses melting dan refining 64,75
matriks process planning. Gambar 3 merupakan
Proses penstabilan suhu 21,58
Proses forming 287,94
matriks process planning pada proses produksi
Proses annealing 64,75 kemasan produk sirup wortel:
Pemberian label 520,12

Tabel 6. Prioritas Critical Process Plan pada


Proses Produksi Kemasan Sirup
Wortel Critical
Critical Process Bobot Process
Prioritas Plan
Plan Kepentingan
Pemberian label 520,12 1
Proses forming 287,94 2
Persiapan bahan 3
baku kaca 64,75 Critical Parts
Pencampuran bahan 3
baku kaca 64,75
Proses melting dan 3
refining 64,75
Proses annealing 64,75 3
Proses penstabilan 21,58 4
suhu
Gambar 3. Matriks Process Planning untuk
Proses Produksi Kemasan Sirup
Wortel

109
Perencanaan Proses Produksi Kemasan Sirup Wortel Menggunakan Metode Quality Function Deployment
Yurida Ekawati dan Filemon Widjaja

Operation Process Chart untuk Proses serta informasi yang jelas akan membuat
Produksi Kemasan Produk Sirup Wortel konsumen memiliki keinginan untuk membeli
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan produk tersebut. Critical process plan
data yang telah dilakukan, urutan proses selanjutnya yang menempati prioritas kedua
produksi kemasan produk sirup wortel dapat adalah proses forming dengan nilai bobot
digambarkan dalam bentuk Operation Process kepentingan sebesar 287,94. Proses forming
Chart (OPC). OPC dari kemasan produk sirup merupakan salah satu proses yang penting pada
wortel dapat dilihat pada Gambar 4. proses pembuatan botol kaca dikarenakan
proses forming menentukan bentuk botol kaca
yang ingin dibuat.
Critical process plan yang menempati
urutan prioritas ketiga adalah proses persiapan
bahan baku kaca, pencampuran bahan baku
kaca, proses melting dan refining dan proses
annealing. Proses persiapan bahan baku kaca
dan pencampuran bahan baku kaca cukup
krusial untuk diperhatikan karena proses-proses
tersebut menentukan kandungan dari botol kaca
yang diproduksi. Kandungan dari botol kaca
tersebut nantinya akan menentukan
karakterisitik dari botol kaca yang diproduksi.
Proses melting dan refining serta annealing juga
menentukan kualitas botol kaca yang
diproduksi. Proses-proses tersebut
membutuhkan suhu yang tepat untuk bisa
mendapatkan kualitas botol kaca yang baik.

KESIMPULAN
Critical process plan pada proses
produksi kemasan produk sirup wortel terdiri
atas persiapan bahan baku kaca, pencampuran
bahan baku kaca, proses melting dan refining,
Gambar 4. Operation Process Chart Kemasan proses penstabilan suhu, proses forming, proses
Sirup Wortel annealing dan pemberian label. Critical process
plan yang memiliki prioritas tertinggi pada
PEMBAHASAN proses produksi kemasan produk sirup wortel
Berdasarkan perhitungan serta adalah pemberian label dan proses forming.
pengolahan data yang telah dilakukan, didapati Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
bahwa critical process plan untuk kemasan penelitian yang lebih lanjut diantaranya melalui
produk sirup wortel yang memiliki prioritas penelitian dengan menggunakan metode desain
tertinggi adalah proses pemberian label dengan eksperimen untuk mendapatkan parameter-
nilai bobot kepentingan sebesar 520,12. parameter optimal desain kemasan.
Tingginya nilai bobot kepentingan tersebut
menunjukkan bahwa critical process plan DAFTAR PUSTAKA
tersebut memegang peranan yang penting dalam [1] Cahyono, B. (2002) Wortel, Teknik Budi
proses produksi kemasan sirup wortel. Daya dan Analisis Usaha Tani.
Pemberian label menjadi salah satu atribut yang Yogyakarta: Kanisius.
penting dikarenakan label merupakan salah satu [2] Alasalvar, C., Grigor, J.M.. Zhang, D.
daya tarik konsumen untuk membeli suatu Quantic, P.C. dan Shahidi, F. (2001).
produk. Label dengan desain yang menarik Comparison of Volatiles, Phenolics,

110
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2017), Vol. 5 No. 2, 104 – 111

Sugar, Antioxidant Vitamins, and Sensory [8] Wells, L.E., Farley, H., dan Armstrong,
Quality of Different Colored Carrot G.A., 2007. The Importance of Packaging
Varietes. J Agric Food Chem. Vo. 49, pp. Design for Own-Label Food Brands.
1410-1416. International Journal of Retail &
[3] Akao, Y. (2004). Quality Function Distribution Management, 35 (9), pp.
Deployment: Integrating Customer 677-690.
Requirements Into Product Design. Boca [9] Halim, V. and Ekawati, Y. (2014).
Raton: Taylor and Francis. Perencanaan Produk Olahan Wortel
[4] Cohen, L. (1995) Quality function Menggunakan Metode Quality Function
deployment: how to make QFD work to Deployment. Symbol, Vol. 1, no. 1, pp
you. Boston: Addison-Wesley Publishing 57-67.
Company. [10] Ekawati, Y. dan Bazarado, M. (2016).
[5] Mukherjee, P. N. (2006). Total quality Designing Food Products Based on
management. New Delhi: PHI Learning Carrots Using the Product Design Phase
Pvt. Lt of Quality Function Deployment. ARPN
[6] Silayoi, P., dan Speece, M. (2007). The Journal of Engineering and Applied
Importance of Packaging Attributes: A Sciences, Vol. 11, no. 5, pp. 3109-3116.
Conjoint Analysis Approach. European
Journal of Marketing, 41 (11/12), pp.
1495-1517.
[7] Ahmed, Rizwan, R., Parmar, V. dan
Amin, Muhammad. A. (2014). Impact of
Product Packaging on Consumer’s
Buying Behavior. European Journal of
Scientific Research 120 (2), pp. 145-157.

111

Anda mungkin juga menyukai