Etika & Hukum Bisnis Organisasi-Hak & Kewajiban
Etika & Hukum Bisnis Organisasi-Hak & Kewajiban
1 Organisasi Rasional
Tanggung jawab etis dasar yang muncul dari aspek-aspek rasional organisasi
difokuskan pada dua kewajiban moral:
Kewajiban moral utama pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan
dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut. Manajer
keuangan memiliki kewajiban kontraktual pada perusahaan dan investor karena dia telah
menyetujui perjanjian untuk memberikan penilaian terbaik bagi perusahaan dan
melaksanakan kewenangannya demi pencapaian tujuan perusahaan, dan bukan demi
keuntungan-keuntungan pribadi.
Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan dalam bisnis muncul data seorang pegawai atau pejabat suatu
perusahaan melaksanakan tugasnya, namun dia memiliki kepentingan-kepentingan pribadi
terhadap hasil dari pelaksanaan tugas tersebut yang:
a. Mungkin bertentangan dengan kepentingan perusahaan
b. Cukup substansial sehingga kemungkinan mempengaruhi penilaiannya sehingga tidak
seperti yang diharapkan oleh perusahaan.
Ada dua jenis situasi dan aktivitas yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
a. Suap dan pemerasan komersial. Suap komersial adalah sesuatu yang diberikan atau
ditawarkan pada seorang pegawai oleh orang luar perusahaan yang tujuannya adalah
untuk menyejaterakan orang tersebut atau perusahaannya. Suap ini menimbulkan
pelanggaran moral yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja pegawai.
b. Pemberian. Vincent Barry mengajukan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika
mengevaluasi moralitas untuk menerima suatu pemberian :
1. Apa nilai pemberian itu?
2. Apa tujuan pemberian tersebut?
3. Bagaimana situasi saat pemberian tersebut diberikan?
4. Apapekerjaan atau jabatan orang yang menerima pemberian?
5. Apa praktik bisnis yang diterima di wilayah tersebut?
6. Apa kebijakan perusahaan?
7. Apa hukumnya?
Insider Trading
Merupakan tindakan membeli dan menjual saham perusahaan berdasarkan
informasi orang dalam perusahaan. Hal ini tentu saja tidak etis dilakukan. Mengingat
perusahaan merupakan tempat bernaung dan sudah kita anggap sebagai rumah kedua kita.
Namun masih saja ada yang menyanggah pernyataan ini, dan mengatakan bahwa insider
trading dapat menjadikan ajang coba-coba untuk melihat sejauh mana saham kita dapat
tumbuh dan bersaing dengan harga saham perusahaan yang lain.
Selain itu terdapat anggapan bahwa insider trading tidak merugikan siapa-siapa.
Padahal sejauh ini jelas-jelas banyak pihak yang merasa dirugikan dengan manipulasi dan
persekongkolan ini. Sebab informasi yang dipaparkan oleh insider trading bukanlah miliknya,
melainkan milik perusahaan. Dengan kata lain, insider trading melanggar hak, moral, keadilan,
dan utilitas masyarakat.
Gaji.
Gaji merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pegawai dan keluarganya
jika dilihat dari sudut pandang pegawai, sedangkan jika dilihat dari sudut pandang
perusahaan, gaji merupakan biaya produksi yang harus ditekan agar harga produk tidak
terlalu tinggi dari kemampuan pasar. Faktor dalam penentuan gaji dan upah, yaitu:
1. Gaji dalam industri dan wilayah tempat seorang bekerja. Biaya hidup di suatu wilayah
perlu dipertimbangkan jika perusahaan ingin agar pegawainya memperoleh penghasilan
yang memadai mereka.
2. Kemampuan perusahaan. Semakin tinggi keuntungan perusahaan, semakin besar gaji yang
bisa dibayarkan pada pegawai namun menggunakan tenaga kerja yang murah saat
perusahaan sepenuhnya mampu membayar gaji yang lebih tinggi adalah eksploitasi.
3. Sifat pekerjaan. Pekerjaan yang mengandung resiko lebih tinggi harus disertai dengan
kompensasi yang lebih tinggi.
4. Peraturan upah minimum. Upah minimum yang ditetapkan merupakan batas dasar gaji
yang diberikan, nilai yang lebih rendah dianggap tidak adil.
5. Kelayakan negosiasi gaji. Gaji dan upah yang dihasilkan dari negosiasi yang tidak dilakukan
secara sukarela di mana salah satu pihak menggunakan penipuan, kekuasaan, ketidak
tahuan, atau ketidak jujuran untuk mencapai tujuannya, maka hal tersebut dikatakan tidak
adil.
6. Biaya hidup lokal. Gaji yang diberikan haruslah cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarga pegawai, sekalipun nilai gaji tersebut di atas gaji minimum.
Kondisi Kerja : Kesehatan dan Keamanan.
Adanya bahaya di tempat kerja tidak hanya berupa ancaman yang jelas seperti
kecelakaan, tersengat listrik atau terbakar, namun juga suhu yang sangat panas atau sangat
dingin, suara keras dari mesin, debu bantuan, debu fiber, asam kimia, timah, berilium, arsenik,
karat, racun, iritasi kulit, dan radiasi. Pada tahun 1970 ditetapkan Occupational Safety and
Health Act dan membentuk Occupational Safety and Health Administrasion (OSHA) ”untuk
sejauh mungkin menjamin bahwa para pegawai memperoleh kondisi kerja yang aman dan
sehat.” Namun semenjak OSHA dibentuk sudah menghadapi banyak kontroversi.
Memang pada dasarnya resiko memang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
pekerjaan. Sejauh mereka memperoleh kompensasi penuh dalam menghadapi resiko tersebut
dan secara sukarela serta sadar menerimanya dan memperoleh kompensasi sebagai
imbalannya, maka kita bisa mengasumsikan bahwa pengusaha atau perusahaan itu telah
bertindak secara etis. Meskipun begitu masalahnya muncul dalam banyak pekerjaan yang
berbahaya, syarat-syarat berikut tidak terpenuhi :
1. Gaji atau upah dikatakan gagal memberikan nilai kompensasi yang proporsional terhadap
resiko pekerjaan jika pasar tenaga kerja dalam suatu industri tidak kompetitif atau bila
pasar tidak mempertimbangkan resiko resiko tersebut karena memang belum diketahui.
2. Pegawai mungkin menerima resiko tanpa mengetahuinya karena mereka tidak memiliki
akses informasi tentang resiko resiko tersebut.
3. Pegawai mungkin menerima resiko karena putus asa, karena mereka tidak memperoleh
pekerjaan dalam industri industri yang kurang beresiko atau karena mereka tidak memiliki
informasi tentang alternatif alternatif yang tersedia bagi mereka.
Maka jika ada salah satu dari ketiga syarat di atas yang tidak terpenuhi, maka kontrak
antara perusahaan dan pegawai dikatakan tidak fair. Untuk mengambil langkah langkah yang
diperlukan untuk menjamin bahwa pegawai tidak dimanipulasi secara tidak adil agar
menerima resiko, tanpa menyadari, dengan paksaan, atau tanpa kompensasi yang layak.
Secara khusus :
1. Perusahaan wajib menawarkan gaji yang merefleksikan prevalensi resiko premi dalam
pasar kerja yang serupa, namun kompetitif.
2. Untuk menjamin pegawai terhadap bahaya yang diketahui, perusahaan perlu memberikan
progaram asuransi kesehatan yang sesuai.
Pandangan rasional pada organisasi menempatkan nilai yang tinggi untuk efisiensi,
maka diperlukan adanya spesialisasi pekerjaan. Pekerjaan dapat dispesialisasikan dalam dua
dimensi. Yang pertama secara Horizontal yaitu dengan membatasi jangkauan tugas dalam
suatu pekerjaan dan meningkatkan repetisi utau pengulangan dalam bentuk tugas dan yang
kedua secara Vertikal yaitu dengan membatasi jangkauan pengawasan dan pengambilan
keputusan atas kegiatan kegiatan dalam suatu pekerjaan.
Spesialisai pekerjaan terlihat paling jelas pada tingkat operator dalam organisasi.
Tidak semua pegawai sama sama terpengaruh oleh spesialisasi pekerjaan. Para pegawai
berusia lanjut dan pegawai yang tinggal di wilayah kota besar terlihat lebih toleran terhadap
pekerja yang monoton, tampaknya pegawai yang berusia lanjut menurunkan pengharapan,
sementara pegawai di wilayah perkotaan menolak etika kerja puritan dan memilih untuk tidak
terlalu terlibat dalam pekerjaan.
Arti yang dialami. Seseorang harus melihat pekerjaanya sebagai sesuatu yang bernilai atau
penting melalui sistem nilai yang diterimanya.
Tanggung jawab yang dialami. Dia harus percaya bahwa dia secara pribadi bertanggungjawab
atas hasil kerjanya.
Pengetahuan akan hasil. Dia harus mampu menentukan, secara teratur, apakah hasil kerjanya
memuaskan.
Untuk mempengaruhi ketiga determinan tersebut pekerjaan haruslah diperluas dengan lima
dimensi berikut:
Jadi pada dasarnya pemecahan masalah dalam ketidakpuasan kerja adalah dengan
memperluas cakupan kegiatan dari pekerjaan-pekerjaan yang sangat terspesialisasi yaitu
dengan memperluas pekerjaan secara horizontal, dengan memberikan tugas tugas yang
beragam pada pegawai dan memperdalam pekerjan secara vertikal dengan memberikan
kontrol yang lebih besar pada pegawai atau tugas tugas tersebut. Dengan cara ini akan ada
variasi dalam pekerjaan sehingga ketidakpuasan kerja bisa terhindarkan.
8. 4 Organisasi Politik
Tidak semua perilaku dalam organisasi berorientasi tujuan, efisien ataupun rasional.
Seringkali terdapat intrik, persaingan, pengelompokkan bahkan permusuhan antar pegawai.
Adanya perilaku ini tentu tidak sesuai dengan tujuan tradisional perusahaan. Oleh karena itu
model yang cocok untuk menggambarkan hal-hal tersebut adalah model politik dari
organisasi, sebuah model yang tidak terlalu fokus terhadap hal yang rasional.
Model politik organisasi tidak hanya melihat dari garis otoritas dan komunikasi serta
adanya keseuaian perilaku dalam mencapai tujuan. Namun model politik melihat organisasi
sebagai suatu sistem yang terdiri dari sejumlah koaslisi kekuatan yang saling bersaing, jalur
pengaruh dan komunikasi formal dan informal yang terbentuk dari koalisi-koalisi tersebut.
Model politik bukanlah sebuah hierarki yang rapi melainkan tidak teratur dan saling
silang. Dalam model ini individu dilihat berkumpul membentuk koalisi lalu bersaing satu sama
lain memperebutkan sumber daya dan keuntungan, dan pengaruh. Dengan demikian tujuan
yang terbentuk berasal dari koalisi yang paling kuat dan dominan, hasil dari tawar menawar
antar koalisi bukannya dari keputusan sah pihak yang berwenang.
Realita ini menunjukkan yang berkuasa ialah yang bisa mengubah orang lain menuju
cara yang diinginkan tanpa merubah perilaku mereka sendiri menuju cara yang tidak
diinginkan.
Muncul dua pertanyaan, yaitu : Apa, jika ada, batasan moral pada kekuasaan
manajer yang dapat diterapkan pada pegawai? Dan apa, jika ada, batasan moral pada
kekuasaan pegawai yang dapat diterapkan pada pegawai lain?
Namun bagaimanapun juga kekuasaan manager tetap di batasi oleh hak-hak para
pekerja. dari segi kekuasaan manager di dasarkan atas kepemilikannya terhadap suatu
perusahaan,namun bagaimanapun juga ia tidak bisa semena-mena menggunakan kekuasaan
kepemilikannya karena merupakan hak pekerja untuk memilih bekerja di tempat tersebut
atau tidak.selain itu kekuasaan corporate manager juga di batasi oleh ketentuan undang-
undang Negara. maka dari itu seorang manager harus tetap memperhatikan hak-hak para
pekerjanya karena hal-hal yang telah di sebutkan di atas.
Hak Privasi
Hak pribadi adalah hak seseorang untuk menyimpan sesuatu yang menjadi pribadi
atau menurut dirinya tidak untuk di bagikan pada umum.3 hal utama yang harus di perhatikan
ketika ingin menanyakan Sesuatu mengenai pribadi pekerja.
Relevan : seorang pekerja di larang untuk menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang
tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sama sekali,yang bersangkutan dengan contohnya :
kehidupan rumah tangga,percintaan,gossip dan lain-lainnya yang bersifat terlalu pribado
Consent : seorang manager wajib memberikan hak kepada pakerja untuk tidak memberitahu
hal-hal yang menurut mereka terlalu pribadi
Methods : pada saat investigasi,pekerja harus dapat membedakan antara investigasi yang
bersifat biasa atau yang beralasan.
Ketika seorang bekerja pada suatu perusahaan maka pasti mereka orang-orang yang
benear-benar mengetahui keadaan di dalam perusahaan tersebut,terkadan ada banyak hal
yang perusahaan lakukan sebenarnya di luar etika atau melanggar hak-hak pekerja.namun
karena factor ketidak sadaran dan minimnya informasi terkadang pelanggaran tersebut di
acuhkan begitu saja oleh pekerja.oleh karena itu untuk melindungi hak-nya,sangat di sarankan
bagi pekerja untuk memiliki kesadaran yang tinggi akan pelanggaran-pelanggaran yang di
lakukan oleh perusahaan terhadap hak pekerja.
Whistleblowing
Keinginan atau kemampuan dari seorang pekerja untuk menghentikan kegiatan atau tindakan
yang salah yang di lakukan oleh sebuah perusahaan tempat di mana dia bekerja.
Hak yang berkaitan erat dengan kemampuan seorang pekerja untuk terlibat aktif di dalam
sebuah pekerjaan dan mengambil keputusan.ini dapat di lakukan dengan berbagai
cara,diantaranya : diskusi,konsultasi,partisipasi di dalam kebijakan pengambilan keputusan.
Merupakan suatu pelrlindungan hak,dimana tanpanya maka hak-hak akan beresiko untuk
tidak di perhatikan atau di acuhkan.untuk menentukannya maka di perlukan prosedur-
prosedur yang matang dan langkah-langkah yang tepat,karena melindungi suatu hak
merupakan hal yang controversial,di lihat dari setiap orang memilik pandangan yang berbeda-
beda mengenai haknya.
Union adalah gabungan dari seluruh pekerja atau biasanya di sebut dengan ikatan pekerja
non-formal yang ada pada suatu organisasi dimana mereka memperjuangkan hak-hak
pekerja,serta hak untuk di perlakukan sama dengan pekerja lainnya.
Definisi dari Taktik Politik adalah proses dimana individu atau kelompok
menggunakan taktik – taktik kekuasaan yang dibentuk secara non – formal untuk mencapai
tujuannya sendiri.
Tujuan dari suatu koalisi dalam perusahaan mungkin berkonfklik dengan
kepentingan – kepentingan perusahaan. Namun ada 2 faktor yang cenderung menekan konflik
– konflik semacam itu :
a. Promosi
b. Kenaikan Gaji atau Anggaran
c. Status
d. Etc.
Dilema bagi individu dalam suatu organisasi adalah mengetahui batas - batas yang
memisahkan taktik politik yang sah dan perlu dilakukan dengan taktik yang tidak etis. Ada 4
pertanyaan yang secara moral relevan dengan penggunaan taktik politik :
a. Prinsip Utilitarian
Apakah tujuan yang ingin dicapai seseorang dengan menggunakan taktik politik
secara sosial menguntungkan atau merugikan?
b. Prinsip Hak
Apakah taktik politik digunakan sebagai cara untuk mencapai tujuan tersebut dengan
memperlakukan orang dalam cara yang konsisten dengan hak – hak moral mereka?
c. Prinsip Keadilan
Apakah taktik politik mengarah kepada distribusi keuntungan dan beban yang wajar?
d. Prinsip Perhatian
Apakah pengaruh taktik politik terhadap hubungan – hubungan yang ada di dalam
organisasi?
Utilitas Tujuan
Penggunaan taktik politik ini jelas tidak etis jika digunakan terhadap orang – orang
yang :
Kewajaran Konsekuensi
Setiap individu yang dalam semua aspek yang relevan sangat mirip satu sama lain
harus diperlakukan dengan cara yang sama, dan individu yang berbeda dalam aspek – aspek
tersebut haruslah diperlakukan secara berbeda sesuai dengan perbedaan mereka.
Bagi mereka yang tidak mempunyai keahlian politik sama sekali, meraka sangat
mudah dipengaruhi untuk menerima bagian keuntungan yang lebih kecil. Keuntungan tidak
didistribusikan berdasarkan karakteristik – karakteristik yang relevan : mereka telah
diperlakukan secara tidak adil.
Dalam menentukan apakah perlu penggunaan taktik politik atau tidak, kita perlu
mempertimbangkan secara serius konsekuensi – konsekuensi jangka panjang dari
penggunaan taktik tersebut terhadap diri sendiri dan pada hubungan kita dengan orang lain
di dalam perusahaan.
8.7 Organisasi yang Penuh Perhatian
Organisasi dapat dan haruslah dilihat sebagai jaringan hubungan dimana “individu –
individu terkait” membentuk jaring – jaring hubungan pribadi dengan “individu – individu
terkait” lainnya. Dalam aspek tersebut, focus pegawai bukanlah mencari tujuan pribadi yang
menguntungkan, namun memberikan perhatian pada individu – individu yang merupakan
bagian organisasi dan berinteraksi dengan organisasi.
Dalam organisasi caring, kepercayaan tumbuh karena orang merasa wajib saling
mempercayai jika mereka melihat diri mereka sebagai pihak – pihak yang saling
membutuhkan dan saling terkait. Situasi ini mampu mengurangi biaya organisasi dan
menekan “biaya tindakan indisipliner, pencurian, absensi, moral, dan motivasi yang
rendah”.
Dari sisi konsumen, organisasi seperti ini tidak hanya berfokus pada
memproduksi barang – barang yang beragam dan murah untuk memperoleh pasar,
namun menciptakan nilai bagi konsumen dan selalu memperhatikan kebutuhan
mereka, hal ini mampu member inspirasi dan motivasi pada pegawai untuk menjadi
lebih baik.
Namun permasalahan etis masih muncul dari perspektif organisasi caring, yaitu
memberikan perhatian terlalu banyak atau kurang banyak.