Anda di halaman 1dari 3

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

Potensi Tenaga Air


Dalam PLTA, potensi tenaga air dikonversikan menjadi tenaga listrik, mula-mula potensi
tenaga air dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin air, kemudian turbin air
memutar generator yang membangkitkan energi listrik, gambar A , menggambarkan
secara sekematis bagaimana potensi tenaga air, yaitu sejumlah air yang terletak pada
ketinggian tertentu diubah menjadi energi mekanik dalam turbin air.

Gambar A : Proses konversi Energi PLTA

Daya yang dibangkitkan generator yang diputar oleh turbin adalah :

P = k . η . H . q ( kW)

Dimana : P = daya (kW)


H = tinggi terjun (meter)
q = debit air (m3/detik)
η = effisiensi turbin bersama generator
k = konstanta

BANGUNAN SIPIL
Potensi tenaga air didapat pada sungai yang mengalir didaerah pegunungan. Untuk dapat
memanfaatkan potensi tenaga air dari sungai ini, maka kita perlu membendung sungai
tersebut dan airnya disalurkan kebangunan ai PLTA seperti pada gambar B . Ditinjau dari
caranya membendung air, PLTA dapat dibagi menjadi dua kategori :

a. PLTA run off river


b. PLTA dengan kolam tendon (reservoir)

Pada PLTA run off river , air sungai dialihkan dengan menggunakan dam yang dibangun
memotong aliran sungai. Air sungai itu kemudian disalurkan kebangunan air PLTA lihat
gambar B.
Pada PLTA dengan kolam tendon reservoir), aliran sungaidibendung dengan bendungan
besar agar terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam tendon. Selanjutnya air dari
kolam tendon dialirkan kebangunan air PLTA seperti gambar C. dengan adanya
penimbunan air lebih dahulu dalam klam tendon, maka pada misim hujan dimana debit
air sungai besarnya melebihi kapasitas penyaluran air bangunan PLTA, air dapat
ditampung dalam kolam tendon. Pada musim kemarau dimana debit air sungai lebih kecil
dari pada kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA, selisih kekurangan air ini dapat
diatasi dengan mengambil airdari timbunan air yang ada dalam kolam tendon. Inilah
keuntungan penggunaan kolam tendon pada PLTA. Hal ini tidak dapat dilakukan pada
PLTA run off river.

Pada PLTA run off river , daya yang dapt dibangkitkan tergantung pada debit air sungai.
Tetapi PLTA run off river pembangunannya lebuh murah dari pada PLTA dengan kolam
tendon, karena kolam tnadon memerlukan bendungan yang besar dan juga memerlukan
daerah genangan yang luas

Gambar B : Prinsip Kerja PLTA run off river


Gambar C : Prinsip kerja PLTA kolam tandon

Jika ada sungai yang mengalir keluar dari danau, maka dapat dibangun PLTA dengan
menggunakan danau tersebut sebagai kolam tendon. Contoh hal ini yaitu PLTA Asahan
yang menggunakan danau Toba sebagai kolam tendon, karena sungai Asahan mengalir
dari danau Toba.

Bangunan air PLTA yang mengalirkan air dari dam pada PLTA run off river dan dari
kolam tendon pada PLTA yang menggunakan bendungan sampai ke turbin digambarkan
oleh gambar D. Secara garis besar bangunan air ini terdiri dari saluran air yang terbuka
atau tertutup (terowongan) sampai dengan tabung peredam. Sebelum tabung peredam
terdapat katup pengaman dan setelah tabung peredam terdapat saluran air berupa pipa
pesat yang harus tahan goncangan tekanan air. Tabung peredam dalam bahasa inggris
disebut Surge Tank dan berfungsi meredam goncangan tekanan air yang terjadi dalam
pipa pesat.
Pada ujung pipa pesat terdapat katub utama turbin. Dari katub utama turbin, air menuju
ke katub pengatur turbin, lalu air mengenai roda air turbin yang mengubah energi
potensial air menjadi energi mekanik roda air turbin.

Anda mungkin juga menyukai