Anda di halaman 1dari 6

(Logo almamater)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM:

(Judul)

(STUDI KASUS : DUSUN BENDOLAWANG, DESA NGADIREJO, KECAMATAN


JABUNG, KABUPATEN MALANG)

BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2019
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
(Format panduan dikti)
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak azasi sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan
dan ditingkatkan oleh setiap individu dan komponen bangsa agar masyarakat dapat
menikmati hidup sehat dan mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UUD
1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23 Tahun 1992). Kesehatan merupakan ukuran kualitas
hidup yang mendasar karena dengan keadaan sehat setiap orang dapat melakukan kegiatan
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Popsyadu
bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi
(Rujukan?). Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan
potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata apabila posyandu dapat
dilakukan secara efektif, efisien, dan menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan.
Dalam mencapai tujuan pembangunan di bidang kesehatan sering dihadapkan pada
sejumlah kendala seperti pengetahuan, sikap, kesadaran, dan kebiasaan serta kemampuan
keuangan dari masyarakat. Sejak terjadinya krisis ekonomi berlangsung di Indonesia sejak
tahun 1997, kinerja Posyandu turun secara bermakna. Dampaknya terlihat pada menurunya
status gizi dan kesehatan masyarakat kelompok rentan, yakni bayi, anak balita, ibu hamil, dan
menyusui (Rujukan?). Sebagian besar Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di daerah Jawa
Timur terutama di pedesaan tidak berfungsi secara optimal karena minimnya dana
operasional. Revitalisasi posyandu diperlukan untuk kembali mengoptimalkan fungsi
posyandu dalam mendukung pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Revitalisasi posyandu sejauh ini lebih sering dilakukan dengan memberikan
penyuluhan dan pemahaman pada masyarakat. Sementara itu solusi tersebut dinilai kurang
efektif karena tidak memberikan dampak yang signifikan dan berkepanjangan. Dalam
mengatasi permasalahan tersebut diperlukan inovasi untuk meningkatkan kualitas posyandu.
(Sebutkan nama unik program PKM) merupakan solusi yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan kualitas posyandu khusunya di daerah Dusun Bendolawang, Desa Ngadirejo,
Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya ahli
kesehatan dan mengajak masyarakat berperan aktif dalam memajukan posyandu pada
daerahnya masing-masing.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan gagasan ini adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan persepsi masyarakat mengenai eksistensi posyandu dalam
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa di Dusun Bendolawang.
2. Mendeskripsikan program posyandu yang telah dilakukan oleh instansi terkait
dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat desa di Dusun Bendolawang.

1.3 Luaran

2. GAGASAN
2.1 Kondisi Terkini Posyandu di Dusun Bendolawang
Kondisi terkini Posyandu di Dusun Bendolawang diketahui melalui kegiatan survei
desa dan wawancara dengan masyarakat setempat maupun Kepala Dusun. Berdasarkan hasil
tersebut diketahui bahwa posyandu di Dusun Bendolawang kurang berfungsi dengan baik
yang ditunjukkan dengan rendahnya minat masyarakat dalam memanfaatkan peran posyandu.
Hal ini disebabkan oleh tiga hal antara lain pertama, sumber daya tenaga kesehatan yang
terbatas. Posyandu di Dusun Bendolawang dipimpin oleh seorang bidan tanpa bantuan tenaga
kesehatan lainnya. Akibatnya, dalam menjalankan program posyandu, bidan dibantu oleh
ibu-ibu PKK yang tergolong awam dalam hal kesehatan. Pada waktu tertentu posyandu juga
mengandalkan bantuan dari mahasiswa magang padahal keberadaannya tidak dapat
diandalkan setiap waktu. Hal ini menyebabkan program kurang berjalan dengan baik dan
sesuai standar. Kedua, kurangnya inovasi program yang dapat menarik minat masyarakat
sehingga posyandu kurang diminati oleh masyarakat dalam memperoleh akses kesehatan.
Ketiga, rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Rendahnya kesadaran
masyarakat disebabkan karena kurangnya akses informasi tentang hidup sehat yang didukung
pula oleh rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Akibatnya, masyarakat cenderung lebih
percaya pada pengobatan dengan bantuan dukun setempat. Keempat, dusun terletak di
daerah dataran tinggi sehingga menghambat akses informasi dan transportasi untuk kesehatan.
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan
Sejauh ini permasalahan tersebut pernah berusaha diatasi dengan memberikan
penyuluhan dan pemahaman kepada masyarakat setempat saja. Solusi ini dinilai tidak
berdampak signifikan karena masyarakat tetap kurang menyadari pentingnya kesehatan.
Solusi ini juga cenderung berfokus hanya pada satu permasalahan tanpa adanya upaya
pendampingan berkala bagi masyarakat. Sementara itu, masalah lainnya bisa diselesaikan
dengan memperbaiki kualitas dan meningkatkan kuantitas tenaga kesehatan di posyandu
Dusun Bendolawang.
2.3 Seberapa Jauh Gagasan Dapat Dikembangkan
Dalam mengatasi permasalahan di posyandu Dusun Bendolawang diperlukan solusi
yang inovatif dan menyesuaikan karakter masyarakat setempat. Solusi yang ditawarkan
antara lain pertama, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam menyediakan tenaga
kesehatan dengan jumlah yang memadai. Kedua, memberikan pembelajaran, pelatihan, dan
simulasi mengenai kesehatan masyarakat kepada pemuda Karang Taruna dan ibu-ibu PKK.
Selanjutnya, pemuda Karang Taruna dan ibu-ibu PKK dapat menjadi penggerak dengan
memberikan sosialisasi pada keluarga dan tetangga masing-masing anggota. Ketiga,
menyusun program kreatif seperti simulasi kesehatan, bazar dan pembagian sembako, serta
penanaman toga di lingkungan rumah setiap warga.
(cerita tentang solusi yg ditawarkan)
2.4 Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu dalam
Mengimplementasikan Gagasan
Dalam mewujudkan gagasan ini diperlukan adanya dukungan dari beberapa pihak
terkait antara lain:
1. Kepala Dusun
(alasan dan perannya apa)
2. Dinas Kesehatan
(alasan dan perannya apa)
3. Tenaga Kesehatan Posyandu
(alasan dan perannya apa)
4. Masyarakat Dusun Bendolawang
(alasan dan perannya apa)
2.5 Langkah-langkah Strategis yang Dilakukan untuk Mengimplementasikan Gagasan
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mewujudkan gagasan ini antara lain:
(langkah-langkah teknis)
3. KESIMPULAN
4. DAFTAR PUSTAKA
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai