Anda di halaman 1dari 12

INOVASI DAN SOLUSI DALAM MENGHADAPI MASALAH

KESEHATAN

DOSEN PEMBIMBING : Ns. DEDI PAHRUL S.Kep,M.Bmd

MATA KULIAH : KEPERAWATAN ISLAMI

DISUSUN OLEH:

1. ELAK OKTA RENSYAH (A21612044)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SITI KHADIJAH PALEMBANG

T.A 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga makalah ini dapat dikerjakan,
makalah ini dibuat sebagai tugas dalam mata kuliah “Keperawatan Islami”.
Makalah ini membahasas tentang inovasi dan solusi dalam menghadapi
permasalahan kesehatan.

Sebelumnya saya berterimakash kepada semua pihak yang telah


membantu dalam pembuatan makalah ini. Saya merasa masih banyak
kekurangan dalam pemyusunan makalah ini, oleh karena itu saya menerima
kritik dan saran dari semua pihak. Harapan saya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................2

DAFTAR ISI ....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

A. Latar Belakang ........................................................ ………………... 4

B. Rumusan masalah .................................................................................5

C. Tujuan ...................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................6

A. Pengertian obesitas ................................................................................6

B. Gejala obesitas .......................................................................................6

C. Inovasi untuk penyakit obesitas .............................................................7

D. Solusi untuk penyakit obesitas ..............................................................8

E. Ayat AL-Quran tentang menjaga pola makan ....................................... 9

BAB III PENUTUP .........................................................................................11

A. Kesimpulan ............................................................................................11

B. Saran .......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................12

3
A. LATAR BELAKANG

Obesitas merupakan suatu keadaan fisiologis akibat dari penimbunan


lemak secara berlebihan di dalam tubuh. Saat ini gizi lebih dan obesitas
merupakan epidemik di negara maju, seperti Inggris, Brasil, Singapura dan
dengan cepat berkembang di negara berkembang, terutama populasi kepulauan
Pasifik dan negara Asia tertentu.

WHO menyatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah dunia. Data


yang dikumpulkan dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan prevalensi overweight dan obesitas pada 10-15 tahun terakhir, saat
ini diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk dunia menderita
obesitas. Angka ini akan semakin meningkat dengan cepat. Jika keadaan ini
terus berlanjut maka pada tahun 2230 diperkirakan 100% penduduk dunia akan
menjadi obes (Sayoga dalam Rahmawaty, 2004).

Masalah obesitas meluas ke negara-negara berkembang: misalnya, di


Thailand prevalensi obesitas pada 5-12 tahun anak-anak telah meningkat dari
12,2% menjadi 15,6% hanya dalam dua tahun (WHO, 2003). Tingkat prevalensi
obesitas di Cina mencapai 7,1% di Beijing dan 8,3% di Shanghai pada tahun
2000 (WHO, 2000). Prevalensi obesitas anak-anak usia 6 hingga 11 tahun sudah
lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1960-an (WHO, 2003). Selain itu, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada tahun 2005, secara global ada sekitar
1,6 miliar orang dewasa yang kelebihan berat badan atau overweight dan 400
juta di antaranya dikategorikan obesitas. Pada Tahun 2015 diprediksi kasus
obesitas akan meningkat dua kali lipat dari angka itu.

Obesitas di Indonesia sudah mulai dirasakan secara nasional dengan


semakin meningginya angka kejadiannya. Selama ini, kegemukan di Indonesia
belum menjadi sorotan karena masih disibukkan masalah anak yang kekurangan
gizi. Meskipun obesitas di Indonesia belum mendapat perhatian khusus, namun
kini sudah saatnya Indonesia mulai melirik masalah obesitas pada anak. Jika
dibiarkan, akan mengganggu sumber daya manusia (SDM) di kemudian hari.

4
Prevalensi obesitas di Indonesia mengalami peningkatan mencapai tingkat yang
membahayakan. Berdasarkan data SUSENAS tahun 2004 prevalensi obesitas
pada anak telah mencapai 11%. Di Indonesia hingga tahun 2005 prevalensi gizi
baik 68,48%, gizi kurang 28%, gizi buruk 88%, dan gizi lebih 3,4% (Data
SUSENAS, 2005).

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang kami kemukakan dalam makalah ini antara lain

1. Apa itu obesitas


2. Gejala-gejala obesitas
3. Inovasi penyakit obesitas
4. Solusi menghadapi penyakit obesitas
5. Ayat Al-Quran yang membahas tentang menjaga pola makan

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah KEPERAWATAN


ISLAMI
2. Untuk menambah wawasan khususnya mahasiswa dan umumnya para
pembaca
3. Menumbuhkan motivasi bagi para pembaca untuk terus mencari
informasi tentang pengetahuan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun


dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi
perluasan ke dalam jaringan organnya (Misnadierly, 2007).

Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan ketidak seimbangan


antara tinggi dan berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi
kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal (Sumanto, 2009).

Definisi Obesitas dan kelebihan berat badan telah di dekade terakhir


menjadi masalah global – menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali
pada tahun 2005 sekitar 1,6 miliar orang dewasa diatas usia 15 + adalah
kelebihan berat badan, setidaknya 400 juta orang dewasa yang gemuk
dansetidaknya 20 juta anak di bawah usia 5 tahun yang kelebihan berat
badan.Para ahli percaya jika kecenderungan ini terus berlangsung pada tahun
2015 sekitar 2,3 miliar orang dewasa akan kelebihan berat badan dan lebih dari
700 juta akan obesitas. Skala masalahobesitas memiliki sejumlah konsekuensi
serius bagi individu dan sistem kesehatan pemerintah.

B. GEJALA OBESITAS

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam


dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan
sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.
Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya
pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari
penderita sering merasa ngantuk.

6
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri
punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul,
lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.

Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang


relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh
tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih
banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah
cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

C. INOVASI PENYAKIT OBESITAS

Langkah-langkah untuk mencegah kenaikan berat badan yaitu :

1. dengan olahraga harian, diet sehat, dan komitmen jangka panjang untuk
mengawasi apa yang dimakan dan minum.
2. Berolahraga secara teratur berupa aktivitas intensitas sedang selama 150
hingga 300 menit seminggu untuk mencegah penambahan berat badan.
3. Kegiatan fisik yang cukup intens termasuk berjalan cepat dan berenang.
4. Ikuti rencana makan sehat, dengan fokus pada makanan rendah kalori,
makanan padat nutrisi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-
bijian. Hindari lemak jenuh dan batasi permen dan alkohol. Makan tiga
kali sehari dengan camilan terbatas.
5. Awasi dan pelajari makan sehari-hari dan selalu berat badan secara
teratur dan konsisten.

Proses menurunkan berat badan tidak mudah dan singkat, serta penerapan pola
hidup sehat juga tidak boleh dijadikan sementara. Hal yang terpenting adalah
memiliki pola pikir bahwa gaya hidup sehat harus dilakukan terus-menerus, bila
berat badan menurun itu adalah bonus dari tubuh yang sehat.

7
A. SOLUSI PENYAKIT OBESITAS DI MASYARAKAT
1. Mekanisme kematian sel lemak
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada American Journal of Clinical
Nutrition tahun 2003 mendukung teori bahwa berat badan adalah resultan dari
jumlah dan ukuran sel lemak. Lebih lanjut dijelaskan, diet ketat (food restriction)
tidak menyebabkan penurunan jumlah sel lemak, meskipun terjadi penurunan
berat badan. Jumlah sel lemak dapat diturunkan hanya dengan mekanisme
mengaktifkan kematian sel lemak secara terprogram (adipocyte apoptosis).
Kematian sel lemak terprogram penting untuk menjaga keseimbangan
tubuh, caranya dengan menghilangkan jumlah sel-sel lemak yang berlebihan dan
membahayakan tubuh. Sel-sel lemak yang mengalami kematian terprogram,
ditandai dengan terpotongnya DNA pada sel lemak tersebut. DNA yang
terpotong seterusnya dibersihkan dari dalam tubuh oleh sel-sel pemakan yang
disebut sel makrofag untuk mencegah terjadinya reaksi peradangan.

2. Penurunan berat badan secara alamiah


Beberapa jenis vitamin, mineral dan zat pada bahan alam dan suplemen
makanan, terbukti mampu mengaktifkan kematian sel lemak terprogram. Sebuah
artikel ilmiah yang dimuat pada Journal of Molecular Endrocrinology
menjelaskan, asupan vitamin A dosis tinggi selama 2 bulan mampu secara
efektif menurunkan berat badan dengan mendorong sel lemak mati secara
terprogram. Demikian juga dengan asupan mineral kalsium dosis tinggi.
Penelitian lain menyebutkan, zat aktif pada teh hijau (katekin) dan kunyit
(kurkumin) bermanfaat untuk menurunkan berat badan secara nyata, juga
melalui kematian sel lemak terprogram. Selain itu, asam linoleat (omega-3) juga
menyebabkan kematian sel lemak terprogram setelah 5 hari dikonsumsi.
Mengacu pada bukti-bukti ilmiah tersebut, upaya menurunkan berat badan
seyogyanya dilakukan secara alamiah dan bukannya dengan diet ketat yang
ekstrim.
Pola alamiah yang dimaksudkan yaitu makan seperti biasa dengan
mengurangi asupan gula dan lemak, serta diet tinggi serat. Membiasakan

8
aktivitas olah raga, minimal seminggu 3 kali untuk membakar lemak. Malam
hari sebelum tidur, minum segelas teh hijau tanpa gula, dan konsumsi vitamin A
dan kalsium dosis tinggi 1x/hari (masih dalam dosis aman) pada pagi harinya
sebelum sarapan pagi. Penyerapan vitamin dan mineral akan maksimal saat perut
masih kosong. Lakukan secara konsisten selama 2 bulan dan lihat hasilnya.

B. AYAT AL-QURAN YANG MEMBAHAS TENTANG


MENJAGA POLA MAKAN

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidaklah seorang anak Adam (manusia) mengisi bejana (kantong)


yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap
yang bisa menegakkan tulang sulbinya. Jikalau memang harus berbuat,
maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan
sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan
rahimahumullah selainnya)

Dan diriwayatkan:

”Lambung adalah rumah penyakit.” (Riwayat ini menurut sebagian


ulama bukanlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melainkan ucapan Al-
harits bin Kaldah salah seorang thabib (dokter) dari Arab, sebagaimana
disebukan dalam Maqashidul Hasanah dll)

Ilmu pengetahuan telah sampai pada suatu kesimpulan bahwa obesitas


(kegemukan) dari sisi kesehatan adalah bentuk ketidakseimbangan dalam
metabolisme tubuh. Dan hal itu disebabkan oleh akumulasi (penumpukan) lemak
atau gangguan endokrin (kelenjar dalam tubuh).

Hal itu terdapat pada QS.Al-A’raf : 31 yang berbunyi:

9
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki)
mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukaiorang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al-A’raf: 31)

Maksud dari ayat diatas adalah bahwa Allah melarang kepada manusia
untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, baik itu mengkonsumsi makan
dan minum ataupun menggunakan pakaian yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena,
hal tersebut senada dengan gizi yang ada dalam makanan, apabila
mengkonsumsi gizi secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan dan
obesitas.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. terdapat hubungan antara pola makan dengan penyakit obesitas

2. terdapat hubungan antara penurunan berat badan dengan adanya penyakit


obesitas

B. SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang diajukan yaitu perlu
dilakukan menjaga pola makan. Selain itu perlu ditingkatkan pula pengetahuan
tentang penyakit obesitas dan upaya pencegahan penyakit obesitas agar tidak ada
lagi penderita obesitas di tahun berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://hariatyburhan.blogspot.com/2011/11/makalah-obesitas.html

Ibid, Hal.1123 Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahnya,op.cit

https://solusiobesitas.wordpress.com/2015/05/23/obesitas-menurut-al-quran-dan-
hadist/

12

Anda mungkin juga menyukai