Anda di halaman 1dari 7

Pengantar Akuntansi 2

PERTEMUAN 9:
DEPRISIASI AKTIVA TETAP

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa dapat melakukan perhitungan depresiasi Aset
Tetep sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menerangkan dasar dasar depresiasi

2. Menghitung depresiasi dengan menggunakan empat metode yaitu metode garis lurus,
jumlah unit produksi, saldo menurun berganda dan jumlah angka-angka ta

3. Mengidentifikasikan metode depresiasi yang terbaik untuk perhitungan pajak.

B. URAIAN MATERI
Depresiasi adalah proses mengalokasikan harga perolehan dari aset tetap menjadi
beban pada suatu periode.
Pengukuran Depresiasi :
1) Biaya perolehan
Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh sebuah aset pada saat
perolehan atau konstruksi.
2) Perkiraan umur kegunaan / ekonomis
Periode dimana perusahaan dapat memanfaatkan aset tersebut. Umur kegunaan
ditetapkan dalam jumlah tahun, jumlah unit produksi, jumlah kilometer yang ditempuh
dan ukuran-ukuran lain.
3) Perkiraan nilai sisa / residu
Nilai kas yang diharapkan dari aset tersebut pada akhir masa kegunaannya.

S1 Manajemen Universitas Pamulang Page 1


Pengantar Akuntansi 2

Metode Depresiasi :
a) Metode garis lurus.
b) Metode jumlah unit produksi
c) Metode saldo menurun berganda
d) Metode jumlah angka-angka tahun
Penjelasan :
a) Metode garis lurus
Perusahaan akan mencatat beban depresiasi ditetapkan sama untuk setiap periode.
Depresiasi pertahun = HP - NS
Umur Kegunaan
Contoh :
Harga perolehan Mesin Rp 41.000.000,-
Perkiraan nilai sisa Rp 1.000.000,-
Hrg Perolehan yg Didepresiasikan Rp 40.000.000,-
Perkiraan umur mesin 5 tahun
Jumlah unit produksi 100.000 unit
Depresiasi per tahun = Rp 41.000.000 - Rp 1.000.000
5 tahun
= Rp 8.000.000,-
Jurnal :
Biaya Depresiasi Mesin Rp 8.000.000
Akumulasi Dep. Mesin Rp 8.000.000,-

b) Metode Jumlah Unit Produksi


Suatu jumlah tertentu (yang tetap) dibebankan pada setiap unit produksi yang dihasilkan
oleh aset tetap yang digunakan.
Menghitung taksiran jumlah unit yang dihasilkan selama masa kegunaan A.T.
Depresiasi per unit = HP - NS
Unit Produksi selama umur kegunaan
= Rp 41.000.000 - Rp 1.000.000

S1 Manajemen Universitas Pamulang Page 2


Pengantar Akuntansi 2

100.000 unit
= Rp 400,-
Misal :
Th 1 = 20.000 unit, Th 2 = 30.000 unit, Th 3 = 25.000 unit, Th 4 = 15.000 unit,
Th 5 = 10.000 unit
Tabel Depresiasi Mesin
Metoda Jumlah Unit Produksi
Perhitungan Akhir Tahun
T Unit Dep. per Biaya Dep. Per Akumulasi Depresiasi Nilai Buku
h Produksi Unit Tahun
41.000.000
1 20.000 Rp 400,- 8.000.000 8.000.000 33.000.000
2 30.000 Rp 400,- 12.000.000 20.000.000 21.000.000
3 25.000 Rp 400,- 10.000.000 30.000.000 11.000.000
4 15.000 Rp 400,- 6.000.000 36.000.000 5.000.000
5 10.000 Rp 400,- 4.000.000 40.000.000 1.000.000

c) Metode Saldo Menurun Berganda


Merupakan metode depresiasi yang dipercepat, dimana akan memberikan beban depresiasi
yang lebih besar padaperiode awal pemakaian aset tetap tersebut. Metode ini menghitung beban
depresiasi perperiode dengan mengalikan nilai buku aset tetap dengan persentasi tertentu.

Tabel Depresiasi Mesin


Metode Saldo Menurun Berganda
Perhitungan Akhir Tahun
T H.P Didep. Tarif Dep. Biaya Dep. Per Tahun Akumulasi Nilai Buku
h Depresiasi
41.000.000
1 41.000.000 40 % 16.400.000 16.400.000 24.600.000
2 24.600.000 40 % 9.840.000 26.240.000 14.760.000
3 14.760.000 40 % 5.904.000 32.144.000 8.856.000
4 8.856.000 40 % 3.542.000 35.686.000 5.314.000
5 5.314.000 4.314.000 40.000.000 1.000.000

d) Metode Jumlah Angka-Angka Tahun

S1 Manajemen Universitas Pamulang Page 3


Pengantar Akuntansi 2

Metode ini dihitung dengan mengalikan biaya perolehan yang dapat didepresiasi dengan
suatu angka tertentu. Penyebut dari angka ini adalah jumlah dari umur kegunaan. Misalkan umur
kegunaan 5 tahun maka penyebutnya adalah 15 (1+2+3+4+5)

Tabel Depresiasi Mesin


Metode Jumlah Angka-Angka Tahun
Perhitungan Akhir Tahun
Th H.P Didep Tarif Biaya Dep. Akumulasi Nilai Buku
Dep. Per Tahun Depresiasi
41.000.000
1 40.000.000 5/15 13.333.000 13.333.000 27.667.000
2 40.000.000 4/15 10.667.000 24.000.000 17.000.000
3 40.000.000 3/15 8.000.000 32.000.000 9.000.000
4 40.000.000 2/15 5.333.000 37.333.000 3.667.000
5 40.000.000 1/15 2.667.000 40.000.000 1.000.000

Bila aktiva tidak dibeli pada awal tahun


Contoh :
Mesin dibeli pada tanggal 1 April 2010, depresiasi tahun pertama adalah Rp 13.333.000,-
Biaya Depresiasi
2010 9/12 x Rp 13.333.000 = Rp 9.999.750,-

2011 3/12 x Rp 13.333.000 = Rp 3.333.250,-


9/12 x Rp10.667.000 = Rp 8.000.250,-
Rp11.333.500,
Jurnal 31 Desember 2010
Biaya Depresiasi Mesin Rp 9.999.750,-
Akumulasi Depresiasi Mesin Rp 9.999.750,-

Perbandingan antar Metode Depresiasi


Tahun Garis Lurus Jumlah Unit Depresiasi yg dipercepat
Produksi Saldo Menurun Jumlah Angka -
Berganda Angka Tahun
1 Rp 8.000.000,- Rp 8.000.000,- Rp16.400.000 Rp13.333.000,-

S1 Manajemen Universitas Pamulang Page 4


Pengantar Akuntansi 2

2 Rp 8.000.000,- Rp12.000.000,- Rp 9.840.000 Rp10.667.000,-


3 Rp 8.000.000,- Rp10.000.000,- Rp 5.904.000 Rp 8.000.000,-
4 Rp 8.000.000,- Rp 6.000.000,- Rp 3.542.000 Rp 5.333.000,-
5 Rp 8.000.000,- Rp 4.000.000,- Rp 4.314.000 Rp 2.667.000,-
Rp 40.000.000 Rp 40.000.000 Rp 40.000.000 Rp 40.000.000

SAK menyarankan perusahaan memilih metode depresiasi yang dapat memadukan pendapatan
dengan beban yang dikeluarkan perusahaan.
Revisi Atas Depresiasi Periodik
Apabila faktor fisik atau fungsi menunjukkan bahwa depresiasi tahunan terlalu
rendah atau tinggi.Waktu perubahan Depresiasi
 Tidak diadakan koreksi atas biaya depresiasi yang telah dicatat
 Biaya depresiasi untuk tahun ini dan tahun-tahun berikutnya dirubah.
Contoh :
PT.memiliki almari dengan harga perolehan Rp 800.000,-, umur ekonomis 8 tahun (Garis Lurus)
tanpa nilai residu. Jadi depresiasi pertahun Rp 100.000,-. Setelah berjalan 2 tahun , alamari
tersebut masih dapat digunakan selama 10 tahun lagi. Perusahaan perlu memperbaharui biaya
depresiasinya.
Nilai Buku A.T : Perkiraan umur A.T yang baru = Biaya Dep. Baru
Rp 600.000,- : 10 = Rp 60.000,-

UJI COBA MANDIRI

UCM -1
PT. SENGGIGI BEACH membeli 4 unit mesin dengan harga beli per Unit Rp 30.000.000,-
Sebelum mesin dioperasikan, perusahaan mengeluarkan uang untuk tiap-tiap mesin Rp
1.500.000,- untuk pemasangan dan uji coba mesin, dan Rp 500.000,- penambahan bagian mesin.
PT. SENGGIGI BEACH memperkirakan mesin tersebut dapat dioperasikan secara normal

S1 Manajemen Universitas Pamulang Page 5


Pengantar Akuntansi 2

selama 6 tahun dan mempunyai nilai residu Rp 7.000.000,- per unit mesin. Metode depresiasi
yang dipakai adalah jumlah angka-angka tahun. Empat unit mesin tersebut mulai dioperasikan
tanggal 3 Maret 2009.
Diminta :
a) Hitunglah dan buatlah jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2009 dan 2010
b) Bagaimana penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2009 dan 2010.

UCM -2
PT. HOTEL LOMBOK RAYA membeli sebuah mesin dengan harga beli Rp 42.000.000,-
Sebelum mesin dioperasikan, perusahaan mengeluarkan uang Rp 1.600.000,- untuk pemasangan
dan uji coba mesin, dan Rp 900.000,- penambahan bagian mesin. PT. HOTEL LOMBOK
RAYA memperkirakan mesin tersebut dapat dioperasikan secara normal selama 6 tahun dan
mempunyai nilai residu Rp 14.000.000,-. Metode depresiasi yang dipakai adalah Saldo Menurun
Berganda. Mesin tersebut mulai dioperasikan tanggal 1 Juni 2012.
Diminta :
a) Hitunglah dan buatlah jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2012 dan 2013
b) Bagaimana penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2012 & 2013
c) Hitung dan buatlah jurnalnya jika pada tanggal 5 Maret 2014 mesin tersebut dijual
dengan harga jual Rp 19.000.000,-

S1 Manajemen Universitas Pamulang Page 6


Pengantar Akuntansi 2

S1 Manajemen Universitas Pamulang Page 7

Anda mungkin juga menyukai