Anda di halaman 1dari 13

Tanda Bahaya Trimester I

September 13th, 2009 lusa Leave a comment Go to comments

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)

Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I meliputi:

1. Perdarahan pervaginam
2. Mual muntah berlebihan

3. Sakit kepala yang hebat

4. Penglihatan kabur

5. Nyeri perut yang hebat

6. Gerakan janin berkurang

7. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan

8. Nyeri perut yang hebat

9. Selaput kelopak mata pucat

10. Demam tinggi

11. Kejang

12. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Perdarahan pervaginam
Pengertian
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan
muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus,
kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu,
termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya
syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat
melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok,
sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan
intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19)

Macam–macam perdarahan pervaginam

1. Abortus
2. Kehamilan Mola

Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16 minggu atau
sebelum plasenta selesai.

Macam–macam abortus

 Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar (buatan)
untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk
segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup
stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan
(evaluasi medik atau merujuk), temukan dan hentikan dengan segera sumber
perdarahan, lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan
perkembangan lanjutan. (Sarwono, 2001: 145)
 Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik dengan
memakai obat–obatan mau pun alat–alat.

 Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila
kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis)
biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.

 Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

 Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang
dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta. Penanganannya: bila ada
tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase.
Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
 Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang
berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak
dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu
dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat
mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan
antibiotika.

 Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan


terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat–
obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan
khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan
seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan
penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji
kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.

 Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam
rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat
dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau
tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan
antibiotika.(Mohctar, 1998 : 211–212)

Mola Hidatidosa
Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan
dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.(Sarwono,
2007 : 142)
Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus,
segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan
infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-
60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas
kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat).(Saifudin,2002:17)

Mual Muntah Berlebihan


Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan
pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap
saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh
karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik
kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-
hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis
gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.
(Sarwono, 2005: 275)

Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:

1. Makan sedikit tapi sering


2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak

3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.

4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada
satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.

5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta
makanan lain.

6. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual

7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi

8. Istirahat cukup

9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu
rasa mual (Curtis, 2000:28)

Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan
pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
(Rochjati, 2003:2)

Sakit Kepala Yang Hebat


Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan
yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam
kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya
menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi
dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)
Penanganan Umum

1. Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat daruratan.
2. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan
darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari
pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)

Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang
terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal,
stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)

Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-
kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan
adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)

Penanganan Umum

1. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
2. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil
menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
(Saifuddin, 2002: 33)

Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia

Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan


Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari
kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan
diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang
mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa
menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada
muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan
fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat
merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
(Uswhaaja, 2009: 5-6)

Penanganan Umum

1. Istirahat cukup
2. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.

3. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk


segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)

Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–
tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi
dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati,
2003:2)

Gerakan Janin Berkurang


Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.

Penanganan Umum

1. Memberikan dukungan emosional pada ibu


2. Menilai denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya
pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang
mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)

Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress
Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada
kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98)

Penanganan Umum

1. Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
2. Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan
evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.

3. Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)

Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-
eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)

Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya


Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah
dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi
pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.

Penanganan Umum

1. Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG


2. Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang
keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.

3. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan
pemeriksaan dalam secara digital.

4. Mengobservasi tidak ada infeksi

5. Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)

Komplikasi

1. Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta


2. Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)

3. Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin,
2002: 114)
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan
semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat
merupakan gejala dari eklamsia

Penanganan

1. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2. Bebaskan jalan nafas

3. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur

4. Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)

Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin,
2002:34)

Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk
menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)

Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi
kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)

Selaput Kelopak Mata Pucat


Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah
merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan
oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama
kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat
daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau
persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)

Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan
komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed
abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009: 4).

Referensi
Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Irma. 2008. Tanda Bahaya Kehamilan. http:// www.masdanang.co.cc Juni 20, 3:50 am
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta
Masdanang.2008. Tanda Bahaya Kehamilan. http:// www.masdanang.co.cc June 20, 2008 –
3:41 am
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC
Nurweni, 2009. Gambaran Tingkat pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester I Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan di RB Citra Prasasti I Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
Karya Tulis Ilmiah.
Prawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka

Beberapa gejala dan tanda bahaya selama kehamilan


Pada umumnya, 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang
disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis
sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh
berlangsung secara bertahap dan berangsur-angsur. Deteksi dini dari gejala dan tanda bahaya
selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius
terhadap kehamilan maupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan adanya penyakit
penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat dilaklukan berbagai upaya maksimal
untuk mencegah gangguan yang berat terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun ayi yang
dikandungnya. Perdarahan Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan di bawah 20
minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran. Sekitar 10-12% kehamilan akan berakhir dengan
keguguran yang pada umunya (60-80%) disebabkan oleh kelainan kromosom yang ditemui pada
spermatozoa ataupun ovum. Penyebab yang sama dan menimbulkan gejala perdarahan pada
kehamilan muda dan ukuran pembesaran uterus yang diatas normal, pada umumnya disebabkan
oleh mola hidatidosa. Perdarahan pada kehamilan muda dengan uji kehamilan yang tidak jelas,
pembesaran uterus yang tidak sesuai (lebih kecil) dari usia kehamilan dan adanya massa di
adneksa biasanya disebabkan oleh kehamilan ektopik. Gambar 3: Plasenta Previa Totalis
Perdarahan pada kehamilan lanjut atau diatas 20 minggu pada umunya
(A), Parsialis (B), dan Marginalis
disebabkan oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi sangat terkait dengan luas plasenta dan
kondisi segmen bawah rahim yang menjadi tempat implementasi plasenta tersebut. Pada plasenta
yang tipis dan menutupi sebagian besar plasenta maka umumnya terjadi perdarahan bercak
berulang dan apabila segmen bawah rahim mulai terbentuk disertai dengan sedikit penurunan
bagian terbawah janin maka perdarahan mulai meningkat hingga tingkatan yang dapat
membahayakan keselamatan ibu. Plasenta yang tebal yang menutupi seluruh jalan lahir dapat
menimbulkan perdarahan hebat tanpa didahului oleh perdsarahan bercak atau berulang
sebelumnya. Plasenta previa menjadi peyebab dari 25% kasus perdarahan antepartum. Bila
mendekati saat persalinan, perdarahan dapat disebabkan oleh solusio plasenta (40%) atau vasa
previa (5%) dari keseluruhan kasus perdarahan antepartum. Preeklampsia Pada
umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan peningkatan
tekanan darah diatas normal sering diasosiasikan dengan preeklampsia. Data atau informasi awal
terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu petugas kesehatan untuk
membedakan hipertensi kronis (yang sudah ada sebelumnya) dengan preeklampsia. Gejala dan
tanda lain dari preeklampsia adalah sebagai berikut:  Hiperrefleksia (iritabilitas susunan
syaraf pusat) Sakit kepala atau sefalgia (frontal atau oksipital) yang tidak membaik dengan
pengobatan umum Gangguan pengelihatan seperti pandangan kabur, skotomata, silau atau
berkunang-kunang Nyeri epigastrik Oliguria (luaran kurang kurang dari 500 mL/24
jam) Tekanan darah sistolik 20-30 mmHg dan diatolik 10-20 mmHg diatas normal 
Proteinuria (diatas positif 3) Edema menyeluruh Nyeri hebat di daerah
abdominopelvikum Bila hal tersebut diatas terjadi pada kehamilan trimester kedua dan ketiga
dan disertai dengan riwayat dan tanda-tanda dibawah ini, maka diagnosisnya mengarah pada
solusio plasenta, baik dari jenis yang disertai perdarahan (revealed) atau tersembunyi
(occult):  Trauma abdomen Preeklampsia Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia
kehamilan Bagian-bagian janin sulit diraba Uterus tegang dan nyeri Janin mati dalam
rahim Gambar 4: Solusio Plasenta dengan Perdarahan (A) dan Perdarahan Tersembunyi
(B) Gejala dan tanda lain yang harus diwaspadai Beberapa gejala dan tanda lain yang terkait
dengan gangguan serius selama kehamilan adalah:

 Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan


 Disuria
 Menggigil atau demam
 Ketuban Pecah Dini atau Sebelum Waktunya
 Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya

Kunjungan Berkala Asuhan Antenatal Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kunjungan
antenatal sebaiknya dilakukan secara berkala dan teratur. Hal ini dapat memberikan peluang
yang lebih besar bagi petugas kesehatan untuk mengenali secara dini berbagai penyulit atau
gangguan kesehatan yang terjadi pada ibu hamil. Beberapa penyakit atau penyulit tidak segera
timbul bersamaan dengan terjadinya kehamilan (misalnya, hipertensi dalam kehamilan) atau baru
akan menampakkan gejala pada usia kehamilan tertentu (misalnya, perdarahan antepartum yang
disebabkan oleh plasenta previa). Selain itu, upaya memberdayakan ibu hamil dan keluarganya
tentang proses kehamilan dan masalahnya melalui penyuluhan atau konseling dapat berjalan
efektif apabila tersedia cukup waktu untuk melaksanakan pendidikan kesehatan yang diperlukan.
Dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan :

 Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil


 Hasil pemeriksaan setiap kunjungan
o Umum

 Tekanan darah
 Respirasi
 Nadi
 Temperatur tubuh
o Abdomen

 Tinggi fundus uteri


 Letak bayi
 Presentasi bayi
 Denyut jantung bayi
o Pemeriksaan tambahan

 Proteinuria
 Glukosuria
 Keton

 Menilai Kesejahteraan Janin

o Untuk menilai kesejahteraan janin dalam rahim dapat dilakukan berbagai jenis pemeriksaan
atau pengumpulan informasi, baik yang diperoleh dari ibu hamil maupun pemeriksaan oleh
petugas kesehatan. Pemeriksaan yang memerlukan peralatan canggih umumnya dilakukan
dengan peralatan pencatat denyut jantung janin (kardiotokografi) dan peralatan ultrasonografi
yang disebut dengan pemeriksaan profil biofisik janin (biophysic profile). Berbagai jenis
pemeriksaan tersebut adalah:  Pengukuran tinggi fundus uteri yang akan disesuaikan dengan
usia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan Gerakan menendang atau tendangan janin (10
gerakan/12 jam) Gerakan janin Gerakan janin yang menghilang dalam waktu 48 jam
dikaitkan dengan hipoksia berat atau janin meninggal dalam rahim Denyut jantung janin
Ultrasonografi o Bila usia kehamilan memasuki 37 minggu, selain pemeriksaan diatas, juga
dilakukan pula pemeriksaan tentang:  Penilaian besar janin, letak dan presentasi Penilaian
luas panggul
Gejala dan Tanda Bahaya Selama Kehamilan
A. Perdarahan
1. perdarahan pada kehamilan muda <20 minggu
a. keguguran
b. mola hidatidosa (hamil anggur)
- ukuran pembesaran uterus di atas normal
c. kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan)
- uji kehamilan tidak jelas
- pembesaran uterus tidak sesuai usia kehamilan (lebih kecil)
- adanya massa di adnexa
2. perdarahan kehamilan lanjut >20 minggu
a. plasenta previa
 plasenta tipis dan menutup sebagian jalan lahir : perdarahan bercak berulang dan makin
meningkat dan dapat membahayakan keselamatan ibu
 plasenta tebal dan menutup seluruh jalan lahir : perdarahan dapat hebat tanpa didahului
perdarahan bercak atau berulang sebelumnya.

B. Preeklampsia
Umumnya usia kehamilan di atas 20 minggu dengan gejala:

o Hiperrefleksia (iritabilitas susunan saraf pusat)

o Sakit kepala (frontal atau oksipital) yang tidak membaik dengan pengobatan umum

o Gangguan penglihatan: pandangan kabur, skotomata, silau, kunang-kunang

o Nyeri epigastrik

o Oliguria (<500 ml/24 jam)

o Tekanan darah sistolik 20-30 mmHg dan diastolik 10-20 mmHg di atas normal

o Proteinuria (diatas positif 3)

o Edema menyeluruh

C. Nyeri hebat di Abdominalpelvikum


1. Solusio plasenta

o Terjadi pada trimester 2 atau 3

o Riwayat trauma abdomen

o Riwayat preeklampsia

o Tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan


o Bagian-bagian janin sulit diraba

o Uterus tegang dan nyeri

o Janin mati dalam rahim

o Dapat disertai perdarahan (revealed) maupun dengan perdarahan tersembunyi (concealed)

D. Gejala dan Tanda lain yang harus diwaspadai


1. Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
2. Disuria
3. Menggigil atau demam
4. Ketuban pecah dini
5. Uterus lebih besar atau lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai