Anda di halaman 1dari 35

Lembar Balik

Bagi Petugas Penjangkau


Program Penanggulangan
IMS dan HIV/AIDS
Persiapan sebelum memberi informasi
1. Pemahaman tentang situasi lingkungan:
a. Di mana tempat memberi ceramah, apakah tempatnya cukup nyaman untuk berdiskusi.
b. Perhatikan siapa peserta dan karakteristiknya, usahakan untuk mengenal beberapa
orang sebelum memulai.
c. Jika suasana belajar kurang mendukung (misalnya berisik, atau orang lalu lalang,
suhu tinggi/rendah, peserta pasif, dan lain-lain), persiapkan sesi-sesi yang dapat
menarik perhatian peserta, misalnya permainan atau humor-humor.

2. Penguasaan kelas
a. Menyapa peserta dengan hangat, dan berusaha untuk mendapatkan respon yang juga
hangat dari peserta.
b. Melontarkan pertanyaan awal yang berkaitan dengan topik, untuk mengetahui perkiraan
tingkat pengetahuan dasar peserta.
c. Gunakan bahasa yang biasa dipergunakan dan mudah untuk dimengerti oleh pendengar.
d. Memahami benar isi materi yang disampaikan dan mempersiapkan contoh-contoh.
e. Menyiapkan jawaban untuk pertanyaan yang paling sering ditanyakan pada setiap
topik.

3. Menekankan pada keberlanjutan


a. Persiapkan topik yang akan disampaikan. Jangan menetapkan terlalu banyak topik,
tetapi lebih khusus topik tertentu saja, karena peserta tidak dapat menyerap banyak
informasi dalam satu waktu.
b. Menanyakan kesediaan peserta untuk secara rutin memperoleh informasi KRR hingga
semua topik dapat disampaikan (5 hingga 10 kali pertemuan).
c. Memberi kesempatan bagi peserta yang tidak dapat bertanya di sesi untuk bertanya
melalui media lain, seperti surat, tatap muka, atau mendapatkan layanan medis di
tempat yang direkomendasikan (youth center atau puskesmas)
Daftar Isi

Pertumbuhan Fisik Manusia 2-3

Alat reproduksi laki-laki dan bagian-bagiannya 4-5

Alat reproduksi perempuan dan bagian-bagiannya 6-7

Proses Menstruasi 8-9

Proses Terjadinya Kehamilan 10-11

Pertumbuhan Janin 12-13

Seks Yang Aman 14-15

Cara memakai kondom perempuan 16-17

Cara memakai kondom laki-laki 18-19

Yang perlu anda ketahui


tentang anal seks dan oral seks 20-21

Jenis-jenis IMS 22-25

Pengetahuan Dasar HIV/AIDS 26-27

Kegiatan yang tidak menularkan HIV/AIDS 28-29

Kegiatan yang dapat menularkan HIV/AIDS 30-31

Hak-hak seksual dan reproduksi 32-33

1
Pertumbuhan Fisik
Manusia
Setiap manusia mengalami perubahan/pertumbuhan fisik, pertumbuhan ini seiring dengan
bertambahnya usia, perkembangan fisik dan hormonal. Dalam masa pertumbuhan ini
dikenal adanya masa peralihan, masa peralihan ini biasa disebut pubertas atau biasa dikenal
sebagai masa akil balik. Masa ini biasanya berlangsung antara usia 10-19 tahun, ditandai
dengan adanya perubahan-perubahan baik perubahan fisik ataupun hormonal.

Perubahan yang terjadi ditandai dengan tanda-tanda perubahan seks primer (menstruasi
pertama pada remaja perempuan dan mimpi basah pada remaja laki-laki) dan perubahan
seks sekunder.

Biasanya pada usia 12-16 tahun laki-laki pertama kali mengalami mimpi basah, sedangkan
pada perempuan umumnya mengalami menstruasi pertama kali pada usia 10 - 15 tahun.
Lebih lengkapnya perubahan yang biasa terjadi selama masa puber tersebut antara lain
adalah :

Perubahan pada laki-laki :


- Mengalami mimpi basah
- Testis (buah zakar) membesar
- Tumbuhnya jakun/jakun membesar dan biasanya disertai perubahan suara
- Tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar kelamin, ketiak, dada dan di atas bibir
- Mulai berkembang dan berfungsinya kelenjar keringat

Perubahan pada perempuan


- Mengalami menstruasi
- Payudara membesar
- Tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar kelamin dan ketiak
- Panggul membesar
- Mulai berkembang dan berfungsinya kelenjar keringat

Secara luas terdapat pembagian kisaran usia untuk menyebut remaja:


Kisaran usia 10 - 14 tahun biasa disebut dengan pra remaja
Kisaran usia 15 - 19 tahun biasa disebut sebagai remaja
Kisaran usia 20 - 24 tahun bisa disebut sebagai remaja akhir

Mengapa berhubungan seks pada usia remaja berisiko ?


Hubungan atau kontak seksual pada remaja perempuan pada usia di bawah 17 tahun dapat merangsang
pertumbuhan sel yang tidak normal (sel kanker) pada alat kandungan perempuan, karena pada rentang
usia 12 hingga 17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali.
Saat sel sedang membelah secara aktif (metaplasi) pada masa pertumbuhan organ reproduksi idealnya
tidak terjadi kontak atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk masuknya benda asing ke dalam alat
reproduksi perempuan. Adanya benda asing, termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan
mengakibatkan perkembangan sel ke arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan
infeksi dalam rahim. Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks).
Semakin muda seorang remaja mulai berhubungan seksual, baik perempuan, waria ataupun laki-laki
berarti semakin memperbesar kemungkinan remaja tersebut terpapar resiko IMS, HIV/AIDS, aborsi tidak
aman dan kehamilan yang tidak diinginkan. Selain alasan kesehatan di atas, berhubungan seksual pada
masa remaja juga harus mempertimbangkan kesiapan psikologis. Berhubungan seks harus didasari oleh
pilihan yang didasari atas informasi yang benar (informed choice), alasan dan keputusan yang bijaksana,
remaja secara psikologis seringkali belum mampu untuk mengambil keputusan yang bijak karena berada
dalam masa yang penuh perubahan baik emosional, fisik ataupun hormonal.
2
Pertumbuhan Fisik
Manusia

5th 15th 24th

3
Alat reproduksi laki-laki
dan bagian-bagiannya
1. Penis
Penis terdiri dari : kulup , kepala penis dan batang penis. Penis berfungsi sebagai alat senggama
(hubungan seksual) dan sebagai saluran lewatnya sperma dan air seni.
Saat terangsang saraf-saraf pada batang penis menjadi aktif yang mengakibatkan darah mengalir
ke penis sehingga membuat penis mengeras dan bertambah besar. Proses ini disebut ereksi.
Kepala penis yang belum disunat masih tertutup oleh kulit yang disebut kulup. Kulit inilah yang
dibuang ketika laki-laki menjalani sunat untuk alasan kesehatan (kebersihan) ataupun alasan
agama .

2. Kantong Pelir (Scrotum)


Kantong pelir merupakan kantong lembut dan berlipat-lipat yang berfungsi sebagai tempat
bergantungnya dua buah testis. Kantong pelir ini juga berfungsi melindungi testis dan menjaga
(mengurangi) suhu panas luar agar tidak menganggu testis sehingga dapat memproduksi
sperma dengan baik.

3. Pelir/Testis/Buah Zakar
Laki-laki memiliki dua buah testis atau yang biasa disebut buah zakar. Testis adalah tempat
memproduksi sperma setiap hari. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma
membutuhkan suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh. Testis sangat peka terhadap panas
sehingga perlu dijaga suhunya agar tetap berada di bawah suhu tubuh.

4. Epididimis
Setelah sperma diproduksi di testis, maka sperma akan masuk ke dalam epididimis untuk
dimatangkan. Setelah matang, sperma akan masuk ke dalam saluran sperma.

5. Saluran Sperma (Vas Deferens)


Saluran sperma berfungsi sebagai saluran yang menghubungkan sperma yang sudah matang
dari testis untuk disimpan di kantung mani.

6. Saluran Kencing (Uretra)


Saluran kencing adalah saluran di dalam penis sebagai tempat keluarnya air kencing dan air
mani. Proses keluarnya air kencing atau air mani diatur oleh sebuah katup sehingga tidak bisa
keluar secara bersamaan. Secara spesifik saluran kencing bukanlah alat reproduksi, akan tetapi
saluran ini juga memiliki fungsi sebagai tempat lewatnya air mani.

7. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat merupakan kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk
menghidupi sperma. Cairan yang dihasilkan kelenjar prostat disebut cairan mani sebagai tempat
hidupnya sperma. Kelenjar prostat berada di dalam tubuh, di bawah kandung kencing. Warna
cairan yang dibuatnya putih keruh dan agak kental.

8. Kantung Mani (Vesika Seminalis)


Kantung mani menyimpan (menampung) sperma yang sudah matang. Sperma inilah yang
membuahi sel telur pada perempuan. Sperma dikeluarkan bersamaan dengan cairan air mani
ketika berhubungan seks.

4
Alat reproduksi laki-laki
dan bagian-bagiannya

Rectum
Kantung kemih Kantung mani
Tulang
kemaluan Kelenjar prostat

Batang
penis Anus
epididimis
Saluran kencing
Testis/pelir
Kepala penis Kantong Pelir
Kulup

Ureter

Kantung
kemih

Kantung
mani

Kelenjar
prostat

Saluran sperma

Saluran
kencing

Kantong
Epididimis Pelir

Testis/pelir Penis

5
Alat reproduksi perempuan
dan bagian-bagiannya
1. Bibir Vagina Luar (Labia Mayora)
Terletak pada bagian terluar yang tampak pada permukaan vagina. Labia mayora terdiri atas
bagian kanan dan kiri dan terisi oleh jaringan lemak. Bentuknya lonjong dan mengecil di bawah.

2. Bibir Vagina Dalam (Labia Minora)


Berupa suatu lipatan-lipatan tipis dari kulit pada bagian sebelah dalam dari bibir vagina besar
(labia mayora). Kulit labia minora ini banyak mengandung kelenjar lemak dan memiliki ujung-
ujung saraf yang menyebabkannya sangat sensitif. Selain itu bibir ini juga memiliki otot yang
bisa mengembang jika terkena rangsangan.

3. Kelentit (Klitoris)
Kelentit berada di bagian atas pada bibir vagina. Merupakan benjolan daging kecil yang berbentuk
seperti biji kacang. Kelentit mempunyai saraf yang sangat banyak sehingga sangat peka terhadap
rangsangan. Kelentit merupakan pusat rangsangan terbesar pada alat reproduksi perempuan
sama halnya dengan kepala penis pada alat reproduksi laki-laki .

4. Selaput Dara (Hymen)


Selaput dara terletak di dalam liang vagina, tidak jauh dari mulut vagina. Selaput dara terbuat
dari lapisan tipis, memiliki lubang tempat keluarnya darah haid (menstruasi). Selaput dara ada
yang tipis (elastis) dan ada yang kaku.

5. Vagina
Vagina memiliki bentuk lurus memanjang seperti tabung yang memanjang ke dalam hingga
mulut rahim. Dinding vagina bersifat elastis, ia dapat membesar atau memanjang sesuai
kebutuhan. Elastisitas ini dibutuhkan misalnya saat melakukan hubungan seks atau melahirkan.
Vagina berfungsi sebagai tempat masuknya penis saat melakukan hubungan seksual, tempat
keluarnya darah menstruasi (haid) serta sebagai tempat jalan keluarnya bayi dari rahim ketika
lahir.

6. Leher Rahim (Serviks)


Leher rahim terletak di bagian bawah rahim. Leher rahim memproduksi lendir khusus yang
berubah tergantung siklus menstruasi. Saat masa subur yaitu saat sel telur dilepaskan, lendir
yang dikeluarkan bening dan cair yang akan membantu sperma untuk berenang dan hidup di
rahim. Setelah masa subur berakhir, lendir menjadi keruh, kental dan lengket sehingga sperma
sulit untuk lewat.
Leher rahim berfungsi menjaga agar kotoran dan kuman tidak masuk ke dalam rahim. Selain itu
leher rahim juga bermanfaat untuk menyangga bayi saat perempuan hamil.

7. Rahim (Uterus)
Rahim merupakan tempat janin tumbuh dan berkembang. Bentuknya seperti buah alpukat
berukuran sebesar kepal tangan dari perempuan yang bersangkutan. Dinding rahim menebal
pada masa subur dimana sel telur matang dan siap dibuahi sel sperma dan akan meluruh bila
tidak ada proses pembuahan, keadaan ini disebut proses menstruasi/haid.

8. Indung Telur (Ovarium)


Perempuan mempunyai dua indung telur, yaitu kiri dan kanan, berukuran sebesar ibu jari tangan.
Indung telur berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum). Satu kali setiap bulannya, indung telur
kiri dan kanan secara bergantian mengeluarkan 1 buah sel telur.
Sel telur adalah sel yang dihasilkan oleh indung telur yang dapat dibuahi oleh sperma. Bila tidak
dibuahi, maka sel telur akan ikut keluar pada saat menstruasi.
Indung telur mengandung sekitar 400.000 sel telur, namun hanya akan mengeluarkan 400 sel
telur sepanjang kehidupan perempuan yang bersangkutan.

9. Saluran Telur/oviduct (Tuba falopii)


Saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus, tempat pertemuan sperma dan sel telur
pada saat pembuahan
6
Alat reproduksi perempuan
dan bagian-bagiannya
Indung telur/Ovarium

Saluran telur/
Tuba falopii

Rahim

Kandung kemih Leher rahim/serviks


Mulut rahim
Saluran kencing
Klitoris/kelentit Vagina

Bibir vagina dalam


Bibir vagina luar
Lubang kencing /urethra

Saluran telur/ Indung telur/


Tuba falopii Ovarium Rahim/Uterus

Leher rahim

Klitoris

Saluran kencing
Selaput dara/Hymen

Liang vagina
Anus

Bibir
vagina dalam
Bibir 7
vagina luar
Proses Menstruasi
Proses menstruasi adalah proses perubahan fisiologis yang normalnya terjadi setiap bulan pada
perempuan yang telah mengalami pubertas. Proses menstruasi ini dapat dibagi menjadi empat
tahapan sebagai berikut:

1. TAHAP PEMATANGAN SEL TELUR


Pada tahap ini ovarium / indung telur mengalami pematangan. Pada periode ini tubuh memproduksi
hormon yang memacu pematangan sel telur dan pelepasan sel telur atau dikenal juga dengan
proses ovulasi

2. TAHAP SEL TELUR MENINGGALKAN INDUNG TELUR (OVARIUM)


Sel telur yang telah matang di dalam indung telur, kemudian mulai siap dikeluarkan oleh ovarium
(indung telur). Sel telur yang telah dikeluarkan kemudian masuk kedalam saluran falopii (tuba
falopii). Pada masa ini dinding rahim mulai menebal.

3. TAHAP SEL TELUR SIAP DIBUAHI


Sel telur mengalir melalui tuba falopii, dalam periode ini dinding rahim menjadi tebal dan lengket.
Dinding rahim yang menebal berguna untuk menangkap sel telur yang telah dibuahi oleh sperma
dan menjadi tempat berkembangnya sel telur yang telah dibuahi menjadi janin.

4. TAHAP PELURUHAN DINDING RAHIM/MENSTRUASI


Apabila sel telur ternyata tidak dibuahi oleh sperma maka dinding rahim yang menebal dan
dipersiapkan untuk menerima sel telur yang telah dibuahi tadi akan mulai meluruh/gugur.
Luruhan/guguran dinding rahim ini kemudian keluar dari tubuh dalam bentuk cairan darah atau
gumpalan jaringan melalui lubang vagina. Proses ini yang disebut dengan proses menstruasi
atau biasa juga disebut haid.

TIDAK DISARANKAN UNTUK BERHUBUNGAN SEKS PADA SAAT MENSTRUASI

Hubungan seks di saat terjadi menstruasi tidaklah disarankan, mengingat bahwa dalam kondisi menstruasi
kondisi keasaman vagina berubah dan rahim sedang banyak mengalami luka karena peluruhan dinding
rahim. Kondisi ini menyebabkan rahim dan vagina menjadi lebih rentan, secara keseluruhan organ reproduksi
perempuan pada masa ini dalam kondisi rentan terhadap kemungkinan terpapar infeksi.

Pada saat terjadi menstruasi pembuluh-pembuluh darah di sekitar rahim dan liang vagina banyak yang
membuka berkaitan dengan proses meluruhnya lapisan dinding rahim. Berhubungan seks ketika terjadinya
menstruasi dikhawatirkan memungkinkan terjadinya emboli atau masuknya udara ke dalam pembuluh darah.
Emboli dapat menyebabkan berhentinya/gagalnya kerja jantung.

Perlu diingat selain cairan sperma dan cairan vagina, darah termasuk juga darah yang ada dalam proses
menstruasi adalah cairan tubuh yang dapat membawa kuman penyebab IMS dan virus HIV.

Berhubungan seks selama proses menstruasi tidak dapat menjadi jaminan bahwa tidak akan terjadi kehamilan.
Sperma yang dilepaskan ketika berhubungan seks pada saat menstruasi tetap memiliki kemungkinan untuk
dapat bertemu sel telur dan membuahi sel telur sehingga terjadi proses kehamilan.

8
Proses Menstruasi

Tahap kematangan Tahap sel telur


1. sel telur 2. meninggalkan indung telur

Tuba
falopi

Ovarium Sel telur


Rahim
Endometrium/ Sel telur
lapisan rahim
Rongga rahim
Mulut rahim

Vagina

Tahap sel telur siap Tahap peluruhan dinding


3. dibuahi 4. rahim/menstruasi

Sel telur

Dinding rahim
Dinding rahim meluruh/
menebal melepaskan
lapisan
endometrium

9
Proses Terjadinya Kehamilan
1. Ketika melakukan hubungan seks, jutaan sperma yang dikeluarkan oleh laki-laki ketika
ejakulasi berenang menuju rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan ketika masa
sel telur yang telah matang dilepaskan oleh indung telur kedalam saluran telur (masa
subur) maka ada kemungkinan sel telur tersebut dibuahi oleh sperma. Hanya satu
sperma yang dapat masuk kedalam sel telur. Proses masuknya sperma ke dalam sel
telur biasa disebut dengan proses pembuahan/fertilisasi/konsepsi.

2. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma kemudian berkembang menjadi zigot/embrio.
Zigot/embrio tumbuh dari satu sel membelah menjadi dua sel dan kemudian menjadi
empat sel. Dari 4 sel tumbuh menjadi 16 sel dan kemudian menjadi 256 sel dan
seterusnya.

3. Zigot/Embrio tersebut terus tumbuh dan membentuk morula/bola sel. Selama proses
ini embrio/zigot terus mengalir dari saluran indung telur ke rahim.

4. Dinding rahim dalam proses ini menjadi menebal untuk mempersiapkan kehadiran
morula.

5. Morula kemudian mengalami proses pemisahan pertumbuhan sel lapisan luar dan
lapisan dalam. Sel lapisan dalam membentuk embrio dan sel lapisan luar membentuk
lapisan yang melindungi dan memberi nutrisi pada embrio. Proses ini terjadi 5 hari
setelah proses pembuahan.

6. Morula kemudian menanamkan dirinya ke dalam dinding rahim. Dalam proses ini
kemudian mulai terbentuk jaringan plasenta dan pertumbuhan sel-sel awal seperti sel
darah, sel jaringan, sel syaraf dan lain-lain. Masa ini terjadi satu minggu setelah proses
pembuahan sel telur oleh sperma.

7. Tiga minggu setelah pembuahan embrio mulai berbentuk seperti huruf c, embrio pada
masa awal ini panjangnya sekitar 4 mm. pada masa ini mulai terbentuk jaringan awal
pembentuk tulang belakang, wajah, telinga dan lengan.

8. Empat minggu setelah proses pembuahan embrio berukuran panjang sekitar 8 mm,
jaringan awal mata, mulut dan otak mulai terbentuk. Jaringan yang akan membentuk
darah mulai mengalir melalui jaringan awal plasenta ke membran yang berfungsi sebagai
jaringan awal jantung.

9. Minggu kelima dan keenam perkembangan embrio jaringan organ-organ penting mulai
terbentuk, tangan dan kaki sudah mulai dapat dibedakan dengan jelas. Pada masa ini
embrio berukuran sekitar 15 mm sampai 18 mm.

10. Minggu ketujuh wajah sudah mulai terbentuk, jaringan awal rambut mulai terbentuk.
Embrio pada masa ini berukuran sekitar 30mm.

11. Setelah masa 8 minggu sejak pembuahan, maka bakal janin dapat disebut sebagai
janin.

10
Proses Terjadinya Kehamilan

Rahim Embrio 8 sel Zygot/sel telur


yang sudah dibuahi
Morula/
bola sel Embrio 4 sel
Sperma

Blastosis

Dinding rahim
Proses
Embrio masuk pembuahan
ke dalam Sel telur
dinding rahim

11
Pertumbuhan Janin
1. Pada masa kehamilan kurang dari 8 minggu, janin pada masa ini masih disebut
sebagai embrio, panjangnya sekitar 3-5 cm. (gambar 1)

2. Kehamilan 8 - 11 minggu janin telah mencapai panjang sekitar 5-8 cm, kepala janin
pada masa ini besarnya hampir separuh dari panjang keseluruhan janin, wajah
sudah mulai terlihat dan dapat dibedakan jelas antara mata, hidung, mulut dan
telinga. Sel darah merah sudah mulai diproduksi di hati. (gambar 2)

3. Kehamilan 12-15 minggu panjang janin sekitar 15 cm, kulit janin masih terlihat sedikit
transparan. Jaringan otot dan tulang mulai terbentuk, janin pada masa ini sudah
mulai dapat bergerak aktif. (gambar 3)

4. Kehamilan 16-19 minggu janin telah mencapai panjang sekitar 20cm, alis dan bulu
mata mulai terlihat. Janin mulai lebih aktif bergerak dan dapat dirasakan oleh ibunya.
Pada masa ini detak jantung bayi sudah mulai dapat terdengar. (gambar 4)

5. Kehamilan 20-23 minggu janin telah mencapai panjang sekitar 28 cm dan berat
sekitar 700 gr. (gambar 5)

6. Minggu ke 24-27 janin telah mencapai panjang sekitar 38 cm dan berat sekitar 1
kg, jaringan syaraf janin sudah mulai dapat mengontrol beberapa fungsi tubuh, otak
berkembang sangat pesat pada periode ini. Kelopak mata janin sudah dapat
membuka dan menutup pada periode ini. Janin sudah mulai melakukan gerakan
menghisap dengan mulutnya. (gambar 6)

7. Minggu ke 28 - 31 janin sudah mencapai panjang 40-43 cm dengan berat sampai


2 kg. Pada masa ini jumlah berat otot dan lemak semakin meningkat, tulang sudah
terbentuk sempurna meskipun masih lunak. (gambar 7)

8. Minggu ke 32 sampai minggu


35 janin sudah mencapai
Kehamilan 12 Minggu
panjang 40-48 cm dan berat
sampai 2,5 kg, lemak tubuh
meningkat. Jaringan kuku plasenta
sudah menutupi ujung jari.
(gambar 8)

9. Minggu 36-40 janin sudah


mencapai pertumbuhan penuh,
panjang janin dapat mencapai tali pusat
50 cm, rambut janin sudah
tumbuh lebat dan tebal, posisi
kepala janin sudah mulai di mulut rahim
bawah dekat dengan mulut
rahim untuk proses persalinan.
(gambar 9)
12
Pertumbuhan Janin

1 Kehamilan
< 8 Minggu
2 Kehamilan
8-11 Minggu
3 Kehamilan
12-15 Minggu

4 Kehamilan
16-19 Minggu
5 Kehamilan
20-23 Minggu
6 Kehamilan
24-27 Minggu

7 Kehamilan
28-31 Minggu
8 Kehamilan
32-35 Minggu
9 Kehamilan
36-40 Minggu

13
Seks Yang Aman
Bagaimana Seks yang Aman?
Seks aman adalah kegiatan seksual yang tidak membuat kita terkena IMS dan HIV/AIDS
ataupun risiko kehamilan yang tidak diinginkan, yaitu kegiatan seksual yang tidak
memungkinkan terjadinya kontak ataupun pertukaran cairan kelamin.

Untuk mencegah penularan IMS dan HIV/AIDS melalui hubungan seksual biasa dikenal
tiga cara pencegahan

• Abstinence : Tidak berhubungan seks sampai mencapai


kesiapan mental dan fisik

• Be faithful : Saling setia hanya pada satu pasangan

• Condom : Menggunakan kondom dalam setiap hubungan


seksual yang beresiko

• Don’t share needle : Tidak bertukar jarum suntik dan alat tusuk
Lainnya. Gunakan hanya alat suntik, alat tusuk
atau alat medis baru atau steril.

• Education : Pendidikan kesehatan reproduksi terutama IMS dan


HIV/AIDS sedini mungkin kepada semua orang agar dapat
menghindarkan diri dari perilaku berisiko terhadap
penularan HIV

14
Seks Yang Aman
Cara memakai
kondom perempuan
1. Pastikan bahwa kondom belum kadaluwarsa, kemasan kondom dalam keadaan utuh
tidak cacat atau rusak. Hal ini untuk memastikan kualitas kondom yang akan dipakai.
Ketika menyobek kemasan pastikan kondom di dalam kemasan tidak tergores oleh
kuku, cincin atau benda tajam lainnya. Jangan membuka kemasan dengan menggunakan
gunting, pisau atau benda tajam lainnya.

2. Anda akan melihat ada cincin luar di kondom perempuan dan cincin lateks yang lebih
kecil atau busa di dalam kondom. Cincin kecil atau busa tersebut berguna untuk
membantu proses memasukkan kondom kedalam lubang vagina.

3. Ambil posisi yang menurut anda paling nyaman dalam memasukkan kondom perempuan,
di mana posisi tersebut memungkinkan anda membuka vagina dan memasang kondom
perempuan. Posisi yang biasa dipakai adalah berdiri sambil membuka jarak lebar antara
paha, jongkok ataupun sambil tidur terlentang.

4. Pelan-pelan dan hati-hati masukkan ujung kondom perempuan dengan memegang


cincin kecil (a) atau untuk kondom perempuan yang menggunakan busa (b) dorong
busa perlahan hingga sepenuhnya masuk ke dalam vagina.

5. Masukkan jari tengah atau jari telunjuk anda ke dalam kondom perempuan dan dorong
kondom masuk sedalam mungkin ke dalam liang vagina. Pastikan bahwa kondom tidak
terpilin dan cincin luar tetap ada di luar vagina.

6. Kondom perempuan telah terpasang, dapat dilihat bahwa lingkar luar tetap berada di
luar vagina.

7. Jika anda telah siap, bimbing penis pasangan seksual anda masuk ke dalam vagina
melalui lingkar dalam kondom perempuan. Pastikan penis tidak memasuki vagina melalui
samping atau bawah kondom perempuan.

8. Setelah anda selesai berhubungan seks / pasangan mengalami ejakulasi, segera tarik
penis dari vagina. Pilin kondom perempuan seperti terlihat di gambar 8 dan tarik keluar
dari vagina, pastikan tidak ada cairan sperma yang tertumpah.

9. Buang kondom yang telah terpakai ke dalam tempat sampah. Jangan buang kedalam
toilet.

16
Cara memakai
kondom perempuan
1 2
Ring Luar

KONDOM
Perempuan
Ring
Dalam

3 4 (a) (b)

5 6 7

8 9

17
Cara memakai
kondom laki-laki
Pastikan bahwa kondom belum kadaluwarsa, kemasan kondom
dalam keadaan utuh tidak cacat atau rusak. Hal ini untuk memastikan
kualitas kondom yang akan dipakai. Ketika menyobek kemasan
pastikan kondom di dalam kemasan tidak tergores oleh kuku, cincin
atau benda tajam lainnya. Jangan membuka kemasan menggunakan
gunting, pisau atau benda tajam lainnya. Pasang kondom hanya
ketika penis sudah mengalami ereksi penuh.

1. Keluarkan kondom dari kemasan, pasangkan kondom di ujung penis.


Pastikan untuk memegang ujung kondom agar tidak ada udara yang
tertinggal didalam kondom. Udara yang tertinggal di dalam kondom
dapat menyebabkan kondom pecah/robek ketika dipakai.

2. Tarik gulungan luar kondom hingga ke pangkal penis, pastikan kondom


tidak terpelintir.

3. Kondom telah terpasang dan siap untuk melakukan hubungan seks.


Jika diperlukan gunakan pelumas/pelicin, pastikan hanya menggunakan
pelicin berbahan dasar air. Jangan gunakan pelicin dari minyak, hand
body lotion atau baby oil karena dapat merusak lateks kondom. Untuk
hubungan seks anal pastikan selalu mempergunakan tambahan pelicin
lebih banyak karena anus tidak memproduksi pelicin seperti halnya
vagina.

4. Setelah mengalami ejakulasi segera tarik penis dari vagina/anus. Hal


ini untuk menghindari kondom tertinggal di dalam karena penis sudah
mengecil dan juga untuk menghindari sperma tumpah ke vagina.

5. Kondom yang sudah terisi sperma diikat dan dibuang di tempat


sampah.

18
Cara memakai
kondom laki-laki

1 2

3 4

19
Yang perlu anda ketahui
tentang anal seks dan oral seks
Anal Seks :

1. Sebelum melakukan anal seks, pastikan bahwa daerah anus dalam keadaan kosong atau bersih dari kotoran/tinja,
jika perlu lakukan pembersihan anus (enema) atau buang air besar minimal satu jam sebelum melakukan anal
seks.
Cara membersihkan anus yang benar adalah dengan menggunakan cairan hangat air dan sabun yang lembut,
cara lain yang dapat dipakai adalah dengan mempergunakan tisu basah/baby wipes yang banyak dijual pasaran
2. Perlu anda ketahui bahwa bentuk anus tidak sama seperti bentuk liang vagina. Bentuk liang vagina cenderung
memanjang/lurus dan lebih elastis bisa membesar atau menyempit sesuai kebutuhan sedangkan bentuk liang
anus berlipat-lipat karena merupakan bagian ujung dari usus besar (rektum) , oleh karena itu masalah posisi
ketika melakukan hubungan seks anal perlu dipertimbangkan guna kenyamanan pasangan dan mengurangi
risiko timbulnya luka/lecet pada anus.
3. Tidak seperti vagina yang dapat menghasilkan cairan pelumas/pelicin ketika mendapatkan rangsangan seksual,
anus tidak dapat memproduksi cairan pelumas/pelicin. Oleh karena itu penggunaan pelumas/pelicin pada
hubungan seks anal adalah mutlak. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penetrasi/masuknya penis ke dalam
anus dan juga memperkecil risiko terjadinya luka/lecet di anus akibat gesekan ketika melakukan anal seks.
4. Hubungan seks anal berisiko menularkan IMS dan HIV/AIDS. Risiko terjadinya luka/lecet di anus pada saat
melakukan anal seks dapat menjadi pintu masuk bagi kuman penyakit dan virus HIV masuk ke dalam tubuh.
5. Daerah sekitar anus memiliki kandungan bakteri yang tinggi, salah satunya adalah bakteri e-coli (sejenis bakteri
yang biasa hidup di tinja manusia). oleh karena itu pastikan tidak melakukan seks oral atau berciuman setelah
menjilat atau memasukkan lidah pada lubang anus (oral anal seks).
6. Pastikan selalu memakai kondom dalam setiap hubungan seks berisiko dan gunakan hanya pelumas yang
berbahan dasar air (jangan menggunakan baby oil, body lotion atau pelembab, minyak goreng atau mentega).

Oral Seks:

8. Hindari melakukan oral seks apabila ada luka terbuka/lecet di alat kelamin ataupun di mulut, mengalami gusi
berdarah, setelah melakukan pemeriksaan gigi, menyikat gigi dan makan makanan yang renyah atau keras
seperti keripik yang mengakibatkan luka di rongga mulut dan gusi.
9. Ketika melakukan oral seks usahakan untuk tidak menelan atau mengulum sperma, keluarkan sperma sesegera
mungkin dari rongga mulut (meskipun sperma pada dasarnya tidak berbahaya apabila tertelan). Hal ini untuk
memperkecil kemungkinan terinfeksi bakteri ataupun virus penyebab IMS yang mungkin terkandung dalam
sperma
10. Setelah melakukan oral seks pastikan anda selalu membersihkan mulut dengan berkumur dan menggosok gigi
atau berkumur dengan cairan antiseptik.

20
Yang perlu anda ketahui
tentang anal seks dan oral seks

Lubang anus

Bagian ujung
usus besar/
rectum

21
Jenis-jenis IMS
INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Infeksi Menular Seksual adalah infeksi bakteri/virus yang ditularkan melalui kontak/hubungan seksual.

1. Gonorhoe
Gonorhoe, biasa disebut dengan istilah GO atau kencing nanah. Disebabkan oleh
bakteri gonorrhoeae. Gejalanya adalah timbulnya rasa nyeri ketika kencing. Keluarnya
cairan nanah dari vagina atau dari penis (cairan nanah ini juga bisa keluar dari
dubur).

2. Clamidia
Clamidia adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Clamidia. Clamidia menyebabkan
infeksi yang timbul di sekitar rahim, tuba falopii dan indung telur. Pada lelaki clamidia
menyerang saluran kencing dan saluran sperma.
Clamidia seringkali tidak menunjukkan gejala sehingga seringkali terlambat
mendapatkan penanganan. Clamidia yang tidak mendapatkan penanganan serius
pada perempuan dapat menyebabkan kehamilan ektopic (biasa disebut hamil
annggur), keguguran spontan. Sedangkan pada pria, clamidia dapat menyebabkan
epididimitis (infeksi saluran sperma) yang dapat berlanjut pada kemandulan.

3. Herpes Genitalis
Herpes genitalis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks
(HSV - dan HSV-2), gejalanya adalah peradangan pada selaput lendir vagina, vulva
dan jaringan kulit di sekitar alat kelamin. Gejala awal biasa disertai dengan timbulnya
lepuhan-lepuhan/bintil kecil yang mudah terbuka, rasa perih dan gatal. Herpes
genitalis mudah kambuh apabila penderita mengalami kelelahan fisik ataupun
psikis/stress. Herpes genitalis sangat menular, baik melalui hubungan seksual mapun
melalui kontak langsung terutama pada saat penderita mendapat serangan.

22
Jenis-jenis IMS

23
Jenis-jenis IMS
4. Kutil Kelamin.
Disebabkan oleh virus Human Papiloma Virus (HPV) gejalanya adalah timbulnya
benjolan yang berbentuk pipih atau bergelambir di jaringan sekitar alat kelamin dan
anus. Karena bentuknya yang pipih dan bergelambir kutil kelamin biasa disebut juga
sebagai penyakit jengger ayam. Kutil kelamin dapat tumbuh bahkan sampai ke
bagian dalam liang vagina dan leher rahim.

5. Siphilis
Siphilis disebabkan oleh sejenis bakteri treponema. Siphilis dapat menular secara
kontak langsung di kulit maupun di selaput lendir. Siphilis terutama ditularkan melalui
hubungan seksual.
Gejala awal adalah timbulnya luka/borok. Pada perempuan, luka atau borok siphilis
timbul di bibir vagina dan sekitarnya juga dapat muncul di liang vagina. Pada laki-
laki, luka atau borok muncul pada batang penis, kantong zakar dan sekitarnya, serta
bisa di saluran kencing.
Luka atau borok tersebut biasanya dalam 2 minggu akan hilang dengan sendirinya
meskipun tanpa pengobatan. Gejala-gejala ini apabila tidak ditangani akan
menimbulkan kemandulan karena rusaknya saluran sperma atau saluran indung
telur. Pada tahap lanjut siphilis dapat merusak organ tubuh lainnya seperti otak,
pembuluh darah, jantung, dan sumsum tulang belakang.

Kalau kita terkena IMS atau curiga terkena, sebaiknya lakukan :

- Cepatlah berobat ke dokter. Jangan lakukan pengobatan sendiri karena belum tentu obat yang kita gunakan tepat
untuk mengobati IMS yang kita derita. Jika kita mengetahui teman atau pasangan seks lain yang mungkin terkena
IMS, anjurkan mereka untuk berobat ke rumah sakit, klinik dokter, atau puskesmas sehingga dapat segera di
sembuhkan. Dosis/takaran pengobatan dan jenis obat dapat berbeda dari satu orang ke orang lainnya.
- Patuhi resep atau petunjuk penggunaan obat oleh dokter serta periode pengobatan. Dalam meminum obat IMS,
dianjurkan disiplin dalam meminumnya dan hingga habis karena apabila antibiotik yang diminum tidak sesuai
dengan anjuran atau tidak diminum hingga habis maka bakteri atau virus IMS yang ada dapat menjadi kebal
terhadap antibiotik tersebut sehingga diperlukan antibiotik yang dosisnya lebih tinggi atau antibiotik jenis lainnya.
- Jangan melakukan hubungan seks selama masa pengobatan IMS. Karena meskipun sudah tidak menunjukkan
gejala belum tentu bakteri atau virus penyebab IMS sudah habis di dalam tubuh. Beberapa IMS meskipun diobati,
tidak bisa disembuhkan dan sifatnya kumat-kumatan. Herpes misalnya, akan kumat pada waktu-waktu dan
kondisi tertentu.

Bagaimana cara melindungi diri dari IMS ?


- Hindari kontak atau pertukaran cairan darah atau cairan vagina atau air mani orang lain masuk ke dalam tubuh
kita atau sebaliknya.
- Gunakan selalu kondom sebagi pelindung dari risiko perpindahan bakteri dan virus penyebab IMS. Selain itu,
kondom memiliki fungsi melindungi ganda (dual protection), yaitu melindungi dari penularan IMS dan dari
kehamilan yang tidak diinginkan.

Penting kita ingat bahwa pasangan yang terlihat bersih penampilannya tidak ada jaminan mereka tidak terinfeksi
salah satu IMS. Jadi berhati-hatilah dan selalu gunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual.

24
Jenis-jenis IMS

25
Pengetahuan dasar HIV/AIDS
HIV/AIDS.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus atau jasad renik
yang sangat kecil yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika seseorang
terinfeksi HIV, maka virus ini akan menyerang sel darah putih. Selanjutnya virus akan
merusak dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam sel dan merusak bagian yang
memegang peranan pada kekebalan tubuh. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
dapat diartikan sebagai kumpulan tanda-tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau
menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang. AIDS merupakan fase terminal (akhir)
dari infeksi HIV.

Di dalam tubuh manusia, virus HIV hanya terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang
terinfeksi. Cairan tubuh yang dimaksud, antara lain :
- Darah
- Air mani
- Cairan vagina
Penularan akan terjadi jika salah satu atau lebih dari ketiga cairan tersebut yang telah
terinfeksi HIV masuk ke dalam darah orang yang belum tertular.

26
Pengetahuan Dasar HIV/AIDS
Kegiatan yang tidak menularkan
HIV/AIDS
HIV tidak dapat menular melalui kegiatan atau
aktifitas seperti :

a. Berdekatan dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), termasuk


tinggal serumah atau bekerja dalam satu ruangan
b. Makan atau minum dari tempat yang sama dengan orang yang
terinfeksi HIV/AIDS (ODHA)
c. Berjabat tangan, berpelukan
d. Menggunakan kamar mandi atau toilet bersama
e. Bekerja bersama dalam satu ruangan
f. Berenang
g. Beraktivitas sosial
h. Gigitan nyamuk/serangga

28
Kegiatan yang tidak menularkan
HIV/AIDS
Berjabat Tangan Pemakaian toilet bersama

Kerja dalam satu ruangan Berenang

Beraktifitas Sosial Gigitan nyamuk/serangga

29
Kegiatan yang dapat menularkan
HIV/AIDS
Secara umum HIV menular melalui:

a. Hubungan seksual, termasuk hubungan seks anal dan hubungan


seks oral yang tidak aman (tidak menggunakan kondom dengan
baik dan konsisten) dengan orang yang telah terinfeksi HIV/AIDS.
b. Berbagi peralatan suntik atau peralatan tusuk/tindik/tattoo yang
tidak steril dengan orang yang telah terinfeksi HIV/AIDS. Untuk
pengguna NAPZA suntik yang masih mempergunakan jarum suntik
bergantian disarankan untuk melakukan proses sterilisasi sederhana
dengan mempergunakan air dan pemutih pakaian (bleaching) atau
mempergunakan jarum suntik pribadi dan tidak bertukar jarum suntik
atau memakai jarum suntik bersama-sama
c. Transfusi atau perpindahan darah dari orang yang terinfeksi HIV
kepada orang lain yang belum terinfeksi HIV.
d. Penularan dari ibu ke bayi dapat terjadi:
- Selama masa kehamilan.
- Ibu yang terinfeksi HIV/AIDS melahirkan bayi melalui
persalinan normal.
- Ibu yang terinfeksi HIV/AIDS menyusui bayinya dengan ASI

30
Kegiatan yang dapat menularkan
HIV/AIDS
Berhubungan seks Pemakaian jarum suntik
dengan pasangan yang secara bergantian
sudah terinfeksi HIV/AIDS

Transfusi darah yang Melahirkan Bayi


tidak steril melalui persalinan normal

31
Hak-hak seksual dan reproduksi
¥ HAK UNTUK HIDUP - Setiap perempuan mempunyai hak untuk terbebas dari risiko kematian karena
kehamilan dan persalinan.
¥ HAK ATAS KEMERDEKAAN DAN KEAMANAN - Setiap individu berhak untuk menikmati dan mengatur
kehidupan seksual dan reproduksinya dan tak seorang pun dapat dipaksa untuk hamil, menjalani sterilisasi,
dan aborsi.
¥ HAK ATAS KESETARAAN DAN TERBEBAS DARI SEGALA BENTUK DISKRIMINASI - Setiap individu
mempunyai hak untuk terbebas dari segala bentuk diskriminasi termasuk kehidupan seksual dan reproduksinya.
¥ HAK ATAS KEBEBASAN BERPIKIR - Setiap individu bebas dari penafsiran ajaran agama yang sempit,
kepercayaan, filosofi dan tradisi yang membatasi kemerdekaan berpikir tentang pelayanan kesehatan
seksual dan reproduksi.
¥ HAK ATAS KERAHASIAAN PRIBADI - Setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan seksual dam reproduksi dengan menghormati kerahasiaan pribadi. Setiap perempuan mempunyai
hak untuk menentukan sendiri pilihan reproduksinya.
¥ HAK MENDAPAT INFORMASI DAN PENDIDIKAN - Setiap individu mempunyai hak atas informasi dan
pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi termasuk jaminan kesehatan dan
kesejahteraan perorangan maupun keluarga.
¥ HAK UNTUK MENIKAH ATAU TIDAK MENIKAH SERTA MEMBENTUK DAN MERENCANAKAN KELUARGA
- setiap individu memiliki hak untuk menentukan pilihan menikah atau tidak menikah serta membentuk
dan merencanakan keluarga.
¥ HAK UNTUK MEMUTUSKAN MEMPUNYAI ANAK ATAU TIDAK DAN KAPAN AKAN MEMPUNYAI
ANAK.
¥ HAK ATAS PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN KESEHATAN - Setiap individu mempunyai hak atas
informasi, keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, kepercayaan, harga diri, kenyamanan,
kesinambungan pelayanan, dan berpendapat.
¥ HAK UNTUK MENDAPAT MANFAAT DARI KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN - Setiap individu mempunyai
hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi dengan teknologi mutakhir yang aman dan dapat
diterima.
¥ HAK UNTUK KEBEBASAN BERKUMPUL DAN BERPARTISIPASI DALAM POLITIK - Setiap individu mempunyai
hak untuk mendesak pemerintah agar memprioritaskan kebijakan yang berkaitan dengan hak-hak kesehatan
seksual dan reproduksi.
¥ HAK UNTUK TERBEBAS DARI PENGANIAYAAN DAN PERLAKUAN BURUK - Termasuk hak-hak perlindungan
anak dari eksploitasi dan penganiayaan seksual. Setiap individu mempunyai hak untuk dilindungi dari
perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual.

Hak-hak seksual dan reproduksi remaja


¥ HAK UNTUK MENJADI DIRI SENDIRI - bebas untuk menentukan keputusan, mengekspresikan diri, menjadi
aman, menikmati kehidupan seksualitas, dan memutuskan untuk menikah dan mempunyai keluarga atau
tidak.
¥ HAK UNTUK TAHU - tentang hak-haknya, kesehatan reproduksi dan seksual, termasuk kontrasepsi, infeksi
menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS, serta anemia.
¥ HAK UNTUK DILINDUNGI DAN MELINDUNGI DIRI - dari kehamilan yang tidak direncanakan, aborsi yang
tidak aman, infeksi menular seksual (IMS), HIV/AIDS and kekerasan seksual.
¥ HAK UNTUK MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN - secara bersahabat, menyenangkan, akurat,
menjamin kerahasiaan, terjangkau, berkualitas dan diberikan dengan penuh penghormatan terhadap hak-
hak nya.
¥ HAK UNTUK DILIBATKAN DAN TERLIBAT - dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
program untuk remaja, mengikuti pertemuan dan seminar di semua level dan ikut mempengaruhi pemerintah
melalui pendekatan yang tepat

32
Hak-hak seksual dan reproduksi

Anda mungkin juga menyukai