Anda di halaman 1dari 7

Impetigo Bulosa

IMPETIGO BULOSA

Pendahuluan
Pioderma merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus dan Streptococcus atau keduanya. Salah satu bentuk pioderma
adalah impetigo. Impetigo merupakan suatu infeksi superficialis (terbatas pada
epidermis) yang menular yang mempunyai 2 bentuk klinis yaitu impetigo krustosa
( impetigo non bulosa ) dan impetigo bulosa. Impetigo dapat bermanifestasi
sebagai pioderma primer dari kulit yang utuh. Hal ini juga dapat terjadi pada
penyakit kulit yang sudah ada atau kulit yang telah terkena trauma disebut
pioderma sekunder.(1,2)

Definisi

Impetigo bulosa adalah salah satu bentuk pioderma superficial yang


disebabkan oleh Staphylococcus aureus grup II tipe faga 71 . Pada impetigo bulosa,
timbul lepuhan besar dan superficial. Ketika lepuhan tersebut pecah, terjadi
eksudasi dan terbentuk krusta, dan stratum korneum pada bagian tepi lesi
mengelupas kembali.(2)

Sinonim

KKS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 1


Impetigo Bulosa

Impetigo vesiko-bulosa, cacar monyet(1)

Epidemiologi

Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan bakteri yang paling sering
terjadi dan ketiga yang paling umum diantara anak-anak. Impetigo dapat terjadi
pada laki-laki dan perempuan. Impetigo terjadi pada individu-individu dari segala
usia. Anak-anak berumur kurang dari 6 tahun memiliki insiden yang lebih tinggi
daripada orang dewasa. Impetigo Bulosa paling sering terjadi pada neonatus dan
bayi. Jika ketuban pecah dini terjadi selama persalinan, lesi impetigo dapat hadir
pada saat lahir. Sembilan puluh persen dari impetigo bulosa terjadi pada anak-
anak kurang dari 2 tahun.(6)

ETIO-Patogenesa

Staphylococcus aureus berpindah dari satu orang ke orang lain dapat


melalui kulit yang intak atau kulit yang terluka secara kontak langsung. Agen
penyebab impetigo bulosa adalah gram positif, koagulase positif, grup II S. aureus
yang tersering faga tipe 71. Staphylococcus aureus menghasilkan toksin yang
disebut exfoliatin exotoxin yaitu exfoliatin A dan B. Exotoxin ini menyebabkan
kehilangan daya adhesi sel di permukaan dermis yang menyebabkan terbentuknya
lepuh dan kulit seperti mengelupas karena membelahnya sel granulosum di
epidermis. Salah satu protein target dari exfoliatin A adalah desmoglein I, yang
mempertahankan adhesi sel. Molekul ini adalah juga sebagai superantigen yang
berperan secara lokal dan mengaktifkan limfosit T. koagulase menyebabkan toksin
KKS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 2
Impetigo Bulosa

ini untuk tetap berada di epidermis dengan memproduksi fibrin thrombi. Tidak
seperti impetigo non bulosa, impetigo bulosa sering terjadi pada kulit yang intak.
(5,6)

Gejala Klinis

Tempat predileksi di ketiak, dada, punggung, ekstremitas atas dan


bawah(1,3). Impetigo bulosa terutama terdapat pada neonati dan anak yang lebih
besar dan ditandai oleh pembentukan vesikula yang cepat berubah menjadi bula
yang lunak. Bula lunak ini terdapat pada kulit normal. Dapat juga ditemukan bula
hipopion. Pada permulaan bula berisi cairan kuning yang kemudian berubah
menjadi kuning pekat dan keruh. Bula tidak dikelilingi eritem dan berbatas tegas.
Kemudian bula pecah dan mengempis serta membentuk krusta coklat tipis. (4)
Karakteristik lesi dari impetigo bulosa adalah bula yang mudah sekali pecah. (2)
Kadang-kadang waktu penderita datang berobat, vesikel/bula telah memecah
sehingga yang tampak hanya koleret dan dasarnya masih eritematosa.(1)

KKS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 3


Impetigo Bulosa

Gbr 1.1 anak laki-laki berumur 5 tahun dengan erupsi erupsi vesiko-pustula pada
wajahnya(6)

Gbr 1.2 bula yang pecah dengan krusta coklat tipis pada pangkal paha(6)

KKS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 4


Impetigo Bulosa

Gbr 1.3 jika vesikel/ bula pecah, kemudian meninggkalkan sisik yang berbentuk
lingkaran yang disebut koleret(6)

Diagnosis

Dapat ditegakkan dari predileksi dan gejala klinis(1,2,5,6)

- Impetigo bulosa paling sering mengenai neonatus, tetapi dapat juga terjadi
pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa.
- Karakteristik dari lesi impetigo bulosa adalah vesikel yang berkembang
menjadi bula yang lunak diatas kulit yang intak. Dengan minimal atau tanpa
eritem disekelilingnya.
- Jika bula mengempis terbentuk krusta coklat datar dan tipis ( varnishlike
crust ) pada bagian tengahnya
- Jika bula pecah, sering meninggalkan koleret dan dasarnya masih
eritematosa

KKS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 5


Impetigo Bulosa

- Predileksi di ketiak, dada, punggung dan ekstremitas atas dan bawah.

Pemeriksaan Penunjang(3)

1. Pemeriksaan histopatologi
Pada epidermis tampak vesikel subkorneal berisi sel-sel radang yaitu
leukosit. Pada dermis tampak sebukan sel-sel radang ringan dan pelebaran
ujung-ujung pembuluh darah
2. Preparat mikroskopik langsung dari cairan bula untuk mencari
staphylococcus
3. Biakan cairan bula dan uji resistensi

Diagnosis banding(3)

1. Pemfigus
2. Impetigenisasi
3. Tinea sirsinata

Penatalaksanaan(4)

Umum

Memperbaiki hygiene penderita dan lingkungan

Khusus

KKS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 6


Impetigo Bulosa

a. Topical :
Membersihkan lesi dengan antiseptik. Bila basah, lesi dikompres dengan
larutan permanganas kalikus 1/10.000. jika kering, lesi di olesi dengan salep
yang mengandung mupirosin atau asam fusidat ataupun gentamisin
b. Sistemik
Oral :
- Kloksasilin 50-100 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2-4 dosis
- Dikloksasilin 25-50 mg/kgbb/hari, atau
- floksasilin

KKS Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 7

Anda mungkin juga menyukai